Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivisme

Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Pada Materi


Pesawat SederhanaKelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh
Lufi Asdayanti1a), Birul Walidain, Syamsul Rizal, Musdar2, 3, 4 b)

1
Mahasiswi Pendiidikan Fisika Universitas Serambi Mekkah

2,3,4 DOSEN PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Email: a)Lufiasdayanti@serambimekkah.ac.id , b)musdar_fisika@yahoo.com

Abstract
Tuliskan abstrak dalam bahasa Inggris pada bagian ini. Untuk makalah dalam Bahasa Indonesia, wajib
menuliskan abstrak dalam Bahasa Inggris. Untuk makalah dalam bahasa Inggris, dapat hanya memuat
abstrak bahasa Inggris saja. Template JPPPF menyediakan style yang dapat diaplikasikan langsung
pada tulisan Anda. Untuk tulisan “Abstract” pada judul di atas, gunakan style Abstract-Title, sedangkan
untuk isi abstrak gunakan Microsoft Word template style: Abstract. Setiap makalah wajib menyertakan
abstrak dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Panjang abstrak tidak lebih dari 250 kata. Panjang
artikel adalah 6-12 halaman A4.
Keywords: tuliskan kata-kata kunci.

Abstrak
Tuliskan abstrak dalam bahasa Indonesia pada bagian ini. Template JPPPF menyediakan style yang
dapat diaplikasikan langsung pada tulisan Anda. Untuk tulisan “Abstract” pada judul di atas, gunakan
style Abstract-Title, sedangkan untuk isi abstrak gunakan Microsoft Word template style: Abstract.
Setiap makalah wajib menyertakan abstrak dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Panjang abstrak
tidak lebih dari 250 kata. Panjang artikel adalah 6-12 halaman A4.
Kata-kata kunci: tuliskan kata-kata kunci.
PENDAHULUAN

Peran aktif siswa sangat diperlukan dalam proses peningkatan kualitas belajar
mengajar. Kedudukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar harus terjamin kebebasan,
pengembangan potensinya agar mampu mengembangkan pemikirannya secara kreatif dan
dinamis. Dalam proses pembelajaran guru memiliki peranan membimbing dan memberi
fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru
mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk
membantu siswa berkenaan dengan kesulitan belajar yang sedang dihadapi. Begitu pula
dalam proses pembelajaran guru tidak terbatas sebagai penyampaikan ilmu pengetahuan
akan tetapi lebih dari itu, guru bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan
kepribadian siswa. Menurut Hamdani (2015:1-2) kegiatan belajar mengajar adalah
merupakan suatu proses yang intinya berpusat pada siswa. Belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk mengubah suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman dalam berintraksi dengan lingkungannya.
Menurut Aunnurrahman (2009:35), mengemukakan bahwa “Belajar merupakan sebagai
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan
lingkungannya sehingga mereka mampu bertinteraksi dengan lingkungannya. Menurut
Sudijono (2012:32) mengungkapkan hasil belajar merupakan sebuah tindakan evaluasi yang
dapat mengungkap aspek proses berpikir (cognitive domain) juga dapat mengungkap aspek
kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap (affective domain) dan aspek keterampilan
(psychomotor domain) yang melekat pada diri setiap individu peserta didik. Ini artinya
melalui hasil belajar dapat terungkap secara penggambaran pencapaian siswa setelah melalui
pembelajaran. Cara mengoptimalisasikan proses pencapaian hasil pembelajaran siswa
banyak faktor yang menentukan keberhasilannya. Faktor yang mempengaruhi proses
pengoptimalisasian pencapaian hasil pembelajaran siswa yaitu model pembelajaran yang
digunakan kurang tepat sehingga membuat siswa jenuh dalam proses belajar mengajar,
bahan dan sumber ajar yang terbatas serta kemampuan guru dalam menguasai kelas kurang
sehingga dalam penyampaian materi tidak tersampaikan dengan baik.

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar
informasi. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru
mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas
keterlibatan siswa secara efektif didalam proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar
dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses belajar-mengajar. Namun harus diberi
catatan bahwa tidak semua proses belajar-mengajar terjadi karena adanya proses
pembelajaran atau kegiatan belajar-mengajar, seperti belajar dari pengalaman sendiri. (Armi,
2014:8). Menurut Hamalik (2008:57), “pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”. Konstruktivisme yang menekankan bahwa
pengetahuan dibentuk oleh peserta didik yang sedang belajar dan teori perubahan konsep,
yang menjelaskan bahwa peserta didik mengalami perubahan konsep terus menerus, sangat
berperanan dalam menjelaskan mengapa seorang peserta didik bisa salah mengerti dalam
menangkap suatu konsep yang ia pelajari. Konstruktivisme dapat membantu untuk mengerti
bagaimana peserta didik membentuk pengetahuan yang tidak tepat. Dengan demikian,
seorang pendidik dibantu untuk mengarahkan peserta didik dalam pembentukan pengetahuan
mereka yang lebih tepat. Paham konstruktivisme, berpandangan bahwa mengajar bukan
kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan suatu kegiatan yang
memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya dengan menggunakan
pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa. Dengan demikian model pembelajaran ini tidak
lagi berpegang pada konsep pengajaran dan pembelajaran yang lama, dimana guru hanya
mentransfer ilmu kepada siswa tanpa siswa itu berusaha sendiri dan menggunakan
pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki. Menurut pendekatan konstruktivisme
belajar merupakan proses aktif siswa mengkonstruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik
dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan
pengalaman atau informasi yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki siswa
sehingga pengetahuan berkembang.

METODE PENELITIAN

Waktu Penelitian dilaksanakan pada semester I (satu) tahun ajaran 2017/2018. Peneliti

akan menggunakan waktu penelitian selama 4 minggu yaitu pada bulan September.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh sebanyak 5 kelas berjumlah

135 siswa. Dalam penelitian ini penulis mengambil dua kelas yaitu kelas VIII 1 yang

berjumlah 27 siswadan kelas VIII4 berjumlah 27 siswa dari kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Sedangkan kelas eksperimen diajarkan dengan menggunakan pembelajaran

Kontruktivisme dan kelas kontrol diajarkan pembelajaran biasa. Instrumen penelitian adalah

alat/fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematik sehingga

lebih mudah diolah Arikunto (2006:160). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah instrumen tes pemahaman belajar. Untuk keperluan pengumpulan data dikembangkan

dengan instrumen penelitian yaitu Instrumen pemahaman belajar materi pesawat sederhana.

Untuk mengukur pemahaman belajar dilakukan dengan menggunakan instrument buatan

sendiri oleh peneliti. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes

berbentuk pilihan ganda dan berjumlah 10 soal digunakan untuk mengambil data dalam

setiap penelitian harus diuji validitas alat ukurnya. Sebelum instrumen digunakan, maka
terlebih dahulu diuji coba atau kalibrasi supaya mendapatkan instrumen yang memenuhi

syarat validitas dan reliabilitasnya. Setelah data diperlukan terkumpul maka data tersebut

dikelompokkan dalam tabel distribusi dan frkuensi. Uji normalitas digunakan untuk

mengetahui apakah nilai siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal atau

tidak.

Dokumen ini merupakan template JPPPF dalam Microsoft Word. Pada bagian ini akan dijelaskan
contoh menuliskan makalah Anda. Heading level 1 misalnya PENDAHULUAN, METODE, HASIL
DAN PEMBAHASAN, PENUTUP, UCAPAN TERIMAKASIH, REFERENSI. Sedangkan Heading
level 2 merupakan sub-bagian dari Heading Level 1. Anda dapat menuliskannya sesuai kebutuhan. Di
sini, akan dijelaskan penggunaan paragraph styles untuk Heading Level 1, Level 2, and Level 3,
sebagai berikut:
 Dalam template ini kami menuliskan Heading Level 1, 2, atau 3, sebagai contoh “(Heading
Level 2).” Ini hanya petunjuk, Anda tidak perlu menuliskannya pada artikel Anda.
 Di bawah Heading kami menuliskan style yang digunakan dengan font color merah – sebagai
contoh, “(Gunakan the Microsoft Word template style: Heading 2).” Ini juga merupakan
petunjuk yang bukan bagian dari Heading dan harus dihapus dari artikel Anda. Tujuan dari
petunjuk ini adalah untuk memudahkan penulis dalam menentukan style yang dituliskannya
pada artikel.
 Untuk paragraf, gunakan Microsoft Word template style: Paragraph.
Jangan masukkan header dan footers apapun, termasuk nomor halaman pada artikel Anda.
Semua header, footer, dan nomor halaman akan ditambahkan oleh editor JPPPF.

Bagaimana Menerapkan Style Paragraph (Heading Level 2)


(Gunakan the Microsoft Word template style: Heading 2)

Di sini akan dijelaskan bagaimana memunculkan pop-up window untuk memilih style:
Klik pada bagian ini untuk
menampilkan pop-up window
yang berisi style template
JPPPF.
Untuk menerapkannya,
sorot paragraf atau tempatkan
kursor pada bagian manapun
paragraf, kemudian klik
Paragraph Style di daftar pop-
up window.

Bagaimana Menggunakan Template JPPPF (Heading Level 2)


(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 2)

Anda dapat menghapus atau mengganti isi dari template ini dan menempatkan gambar atau tabel
Anda, dengan tetap menerapkan Style yang ada di pop-up Window. Dan pastikan, keterangan-
keterangan atau petunjuk dari template ini dihapus saat Anda submit artikel.

Heading dengan Huruf Kapital pada Huruf Pertama Setiap Kata (Heading Level 2)
(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 2)

Kecuali kata depan dan kata sambung, huruf pertama setiap kata adalah kapital untuk Judul
Artikel, Heading Level 2 dan Level 3.
Paragraf baru ini muncul ketika Anda menekan tombol [ENTER].

Heading dengan Huruf Kapital pada Huruf Pertama Setiap Kata (Heading Level 3)
(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 3)

Kecuali kata depan dan kata sambung, huruf pertama setiap kata adalah kapital untuk Judul
Artikel, Heading Level 2 dan Level 3.
Paragraf baru ini muncul ketika Anda menekan tombol [ENTER].

PERSAMAAN MATEMATIKA (HEADING LEVEL 1)


(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 1)

Pada bagian ini kami menuliskan beberapa format dasar untuk menuliskan persamaan
matematika. Persamaan matematika yang dituliskan harus menggunakan simbol yang sudah baku.

Format dan Memasukkan Persamaan (Heading Level 2)


(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 2)

Persamaan harus diletakkan di tengah dengan nomor persamaan di kanannya (flush right). Berikut
adalah tips menuliskan persamaan sesuai dengan template JPPPF:
1. Copy, paste, dan edit contoh Persamaan (1) di bawah (sangat di sarankan).
2. Secara manual memasukkan persamaan, melalui menu INSERT – OBJECT – Microsoft Equation 3.0.
3. Mengedit nomor persamaan.

d  F1  d  F1 
 SAm2 cos  ,  SAm2 cos 
d 2 d 3
SPESIFIKASI LAINNYA (HEADING LEVEL 1)
(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 1)

Gambar dan tabel.

Gambar (Heading Level 2)


(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 2)

Jika Anda menampilkan banyak gambar, Anda dapat menggunakan tabel agar pengaturannya
lebih mudah.

(a) (b)
GAMBAR 1. Gunakan Microsoft Word template style: Figure Caption. Tulisan “GAMBAR 1,” yang merupakan label
harus dituliskan kapital dan tebal dengan Times New Roman ukuran 9. Jika gambar memiliki banyak bagian, Anda dapat
menggunakan label (a), (b), dst. Dengan menggunakan tabel, mengatur letak gambar dengan banyak bagian menjadi lebih
mudah seperti contoh di atas.

Untuk mengacu gambar, gunakan pada GAMBAR 1, label gambar diletakkan di bawah gambar
dengan rata tengah.

Tabel (Heading Level 2)


(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 2)

Berikut kami tuliskan contoh penulisan tabel, seperi pada TABEL 1. Hilangkan garis vertikal pada
tabel.
TABEL 1. Gunakan Microsoft Word template style: Table Caption. Tulisan “TABEL 1,” adalah label keterangan
tabel, cetak tebal dan kapital. Keterangan tabel rata tengah diletakkan di atas tabel.
Header Kolom Header Kolom Header Kolom
Baris 1 x x
Baris 2 x x
Baris 3 x x

TIPS MENGECEK ARTIKEL (HEADING LEVEL 1)


(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 1)

Beberapa tips untuk melakukan pengecekan akhir artikel Anda sebelum disubmit ke JPPPF:
 Tuliskan makalah Anda menggunakan Templae JPPPF.
 Pastikan Anda save as pada Microsoft Word 1997-2003.
 Buat file PDF dari artikel Anda.
CARA PENGACUAN – HARVARD SYSTEM
(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 1)

Anda dapat menghapus bagian ini setelah selesai membaca. Nama dan tahun penulis dapat
dituliskan di dalam kurung (Jackson 2007). Nama penulis juga dapat ditulisakan dalam kalimat
Kramer and Bloggs (2002). Pastikan cara Anda mengacu/ mengutip dalam kalimat dan cara
menuliskannya dalam daftar referensi telah sesuai Harvard System, file penjelasan Harvard system
dalam file terpisah (Wang 1999). Perhatikan pula cara pengacuan yang berbeda untuk buku, jurnal,
dan sumber lainnya.

UCAPAN TERIMAKASIH
(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 1)

Tulisakan ucapan terimakasih, contoh penulisannya adalah: Terimakasih kepada pihak pemberi
dana penelitian, kepada lembaga/ orang yang membantu penelitian, kepada orang yang membantu
dalam diskusi, dll. Tidak memuat nama penulis dalam bagian ini.

REFERENSI
(Gunakan Microsoft Word template style: Heading 1)
Referensi yang digunakan oleh JPPPF adalah Harvard system. Pada bagian daftar referensi, urutkan
referensi (ascending) secara alfabetik berdasarkan nama belakang penulis. Dafar referensi menggunakan
Style Reference.

Jackson, A 2007, ‘New approaches to drug therapy’, Psychology Today and Tomorrow, vol. 27, no. 1,
pp. 54-9.
Kramer, E & Bloggs, T 2002, ‘On quality in art and art therapy’, American Journal of Art Therapy,
vol. 40, pp. 218-31.
Wang, R.T. “Title of Chapter,” in Classic Physiques, edited by R. B. Hamil (Publisher Name,
Publisher City, 1999), pp. 212–213.

Anda mungkin juga menyukai