Anda di halaman 1dari 43

‫ا ْ َ اَ‬

‫ِ‬
‫َْ َ ُ َ‬
‫أ ما ِ‬
‫وا ْ َ‬ ‫ْ ََ‬
‫اد ُرس و ِ‬

‫َ‬
‫ش ِر ِع‬
‫ّ ٌ‬
‫َ ْ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ‬
‫م‬ ‫ا‬
‫َ َ‬
‫ِ اِ‬

‫َْ َ َ َ‬
‫ُ‬ ‫َ ْ َ َُ‬
‫ف اِ‬
‫َ َ ْ َ‬
‫َ َ َ ْ‬
‫َ َ ْ ِ ِا ْ َ ِ ْ‬
‫َْ‬
‫َ َن‬
‫ْ‬
‫اش َ ْ ُ‬ ‫َ ْ َأ ْ َ ْ‬

‫َ ْ‬
‫ْ‬
‫ْ‬
‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ ْ‬
‫ِ‬
‫َ‬
‫ِإ‬ ‫ِإن‬
َ ْ ‫َو ا‬ ََ ْ
ِ ‫اد ُرس و‬

Kalimah (kata) adalah lafaẓ yang menunjukkan arti mufrad (tunggal), dan terbagi menjadi
3 macam: isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan huruf.

Kalimah isim (kata benda) adalah kata yang menunjukkan arti pada dirinya
sendiri dan tidak berhubungan dengan waktu, seperti:
, dan diantara tanda-tandanya adalah: 1. Jar, 2. Tanwi>n, 3. Nida>’
(panggilan), 4. Al, 5. Isna>d (bersandar)

Kalimah fi’il (kata kerja) adalah kata yang menunjukkan arti pada dirinya
sendiri dan berhubungan dengan waktu seperti: , dan
diantara tanda-tandanya adalah: 1. (sungguh/terkadang), 2. , (akan
waktu dekat), 3. (akan waktu jauh), 4. , 5. ,
6. , 7. .

Kalimah huruf adalah kata yang menunjukkan arti (bersama kata yang lain)
seperti: dan tidak memiliki tanda yang bisa
membedakannya seperti yang dimiliki oleh kalimah isim dan kalimah fi’il.
‫َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َّ ْ َ ْ َ َ َ‬
‫ات ا ِ َ ‪.‬‬
‫ِ ن أ م ا ِ َ ِت ِ ْ ا ِ َر ِ‬ ‫أ‬

‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َْ َْ َ‬
‫ات ا ِ َ ِ ِ ْ َ ِء ا ُ ِ َ ِ ‪.‬‬ ‫َ‬
‫ِا ا َ اغ ِ ا ِ َر ِ‬ ‫ب‬
‫ْ َ‬ ‫َْ‬ ‫َْ َْ َ‬
‫ات ا ِ َ ِ ِ َ ِل ا ُ ِ َ ِ ‪.‬‬ ‫َ‬
‫ِا ا َ اغ ِ ا ِ َر ِ‬ ‫ج‬

‫ْ َ‬ ‫َْ َْ َ‬
‫ات ا ِ َ ِ ِ ُ ُ ْو ِف ا ُ ِ َ ِ ‪.‬‬ ‫َ‬
‫ِا ا َ اغ ِ ا ِ َر ِ‬ ‫د‬

‫َْ َ‬
‫ا ْر م‬
‫َو ا ْ َ‬ ‫ََ‬ ‫ْ‬
‫اد ُرس و ِ‬
ْ َ َ َ َ ََ ْ َ ْ
! ‫ُ ْوق‬ ‫ِ َا‬ ‫ِ َ تا‬ ‫ا اا ا‬
‫اغ‬ ‫د‬
ِ
ُ ‫َ ِئ‬ ‫ا‬

ْ َ ْ ‫س َوَ ْ َو ا‬ ْ
ِ ْ ‫اد ُر‬

َ َْ
‫أ‬
ََ
‫أ‬
ُ
‫َ ْت‬
َ
‫ِإ‬
َ
ِ
ْ َ ْ ‫س َوَ ْ َو ا‬ ْ
ِ ْ ‫اد ُر‬


 D{amir adalah kata ganti yang menunjukkan orang ketiga (ga>ib/ ga>ibah), seperti:
, orang kedua (mukha>tab/mukha>tabah) seperti:
dan orang pertama (mutakallim/mutakallimah) seperti:

 D{amir itu ada dua macam mustatir (tersimpan) dan ba>riz (nampak).Sedangkan
d{amir ba>riz dibagi menjadi dua macam:
1. (mutta il) adalah d{amir yang melekat pada kata lain dan bisa mahal rafa’,
mahal na ab dan mahal jar.
2. (munfa il) adalah dlomir yang terpisah dari kata lain dan bisa mahal rafa’,
‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫ض ئ ا‬ ‫ض ئ ا‬ ‫ض ئ ا‬ ‫ض ئ ا‬ ‫ض ئ ا‬

‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ‬


‫ِ َ ْ َ ُو ُر ْو ِد َ ِ ا َ ِئ ‪.‬‬ ‫ا ْ ا َ ا ت ِ ا ِئ َ ِ ا‬ ‫أ‬
‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َ ِئ ا ُ َ ِة َ َ ِ ْ ِ َ َ َ ُم‪.‬‬ ‫َْ‬
‫ِ ا ِ ِ‬ ‫ِا ْ ْ ِ ْل ا‬ ‫ب‬

‫_____________________‬
‫_____________________‬
‫_____________________‬
‫_____________________‬

‫_____________________‬
‫_____________________‬
‫_____________________‬
‫_____________________‬

‫ْ َ‬ ‫َ‬
‫َ ّ ِ ْل ك َ ِ ا ِ ِل‪.‬‬ ‫ج‬

‫‪...........................................................................................................................‬‬

‫‪...........................................................................................................................‬‬

‫‪...........................................................................................................................‬‬

‫‪...........................................................................................................................‬‬

‫‪...........................................................................................................................‬‬
‫ا ْ َ اَ‬
‫ِ‬
‫ا ْ ُ ْ َ د َوا ْ ُ َ َوا ْ َ ْ ُ‬

‫وا‬ ‫ادرس و‬

‫َْ ْ َ‬ ‫َد ْر َ‬
‫ا َر ِ‬ ‫س‬
‫َ ْ ْ ََ‬ ‫ََ‬
‫ا َ ا ِ َ ْ ِن ا َ ِ ْ ِن‬ ‫ا ْر َ ْ ِن‬ ‫أ‬
‫ََْ‬ ‫ْ َ َ َ‬ ‫ا َ ُب ا ُ ُ َ‬
‫ا ِ ِ‬ ‫ا ا ِئ‬
‫َ ُ َ‬ ‫ُْ َّ ُ ْ َ ْ‬
‫ُ ْ ز ْون‬ ‫ا ِر ن ا‬
‫ائ ْ َ‬ ‫ا َ ض ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ْ‬ ‫ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ َ َ ُ‬
‫َر ِ‬
‫ات‬ ‫ا‬ ‫ا ُ َد ِ‬
‫ات‬ ‫أ ْ ذات‬

‫‪ẓ yang menunjukkan arti tunggal‬‬

‫‪ẓ‬‬

‫‪ẓ‬‬

‫‪ẓ‬‬

‫‪ẓ‬‬
‫‪.‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ َْ‬
‫‪.‬‬ ‫لا‬ ‫ا‬ ‫‪ ّ ،‬ض ْ ِ ُ ْ ٍ ُ ِ ْ ٍة ك‬ ‫اذك ْ ِ ا ِ َ ِت ا‬ ‫أ‬

‫ُ‬ ‫ا‬
‫ِ‬

‫َ‬ ‫َ‪َ ّ ،‬‬ ‫َ‬ ‫ُْ‬


‫!‬ ‫لا‬ ‫ا‬ ‫ض ْ ِ ُ ْ ٍ ُ ِ ْ َ ٍة ك‬ ‫اذك ْ َ ْ ا ِ َ ِت ا‬ ‫ب‬
‫ا ُُ َ‬
َ‫ا ْ َ ا‬
ِ
ْ ْ ُ َ َْ
ِ ِ ‫أ ما‬
ْ َ ْ ‫س َوَ ْ َو ا‬ ْ
ِ ْ ‫اد ُر‬

Kata yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan pada masa


lampau, dan tandanya adalah bisa menerima dan
.

Kata yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan pada masa


sekarang dan yang akan datang, seperti, . Tandanya
adalah bisa menerima

Kata menunjukkan tuntutan terjadinya pekerjaan dari mukha>tab/


mukha>tabah (orang ke 2) tanpa menggunakan . Di antara
tandanya adalah bisa menerima
‫َْ‬ ‫ّ َ‬ ‫ُ‬
‫ّ ِ ْ ا َ ِل ا ِ َ ‪:‬‬ ‫ْ ْ‬
‫ِ ِ ا ِ‬ ‫إ ا‬ ‫ا‬
‫َْ‬ ‫ا‬
‫َ‬
‫ا ُ ِ رع‬ ‫ا َ‬ ‫ا َْ‬ ‫َ‬
‫ا ُ ِرع‬ ‫ا َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬

‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬ ‫ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َْْ‬


‫َ ِّ ن ا َ ل (ا ِ ْ ُ ا َ ِ َوا ُ ِرع َوا ْ ) ِ ا ُ َ ِ ا ِ َ ‪.‬‬ ‫أ‬
َ ُْ َ َ ُ
‫ا ك وا‬
ْ َ ْ ‫س َوَ ْ َو ا‬ ْ
ِ ْ ‫اد ُر‬

Muz>akkar (laki-laki): isim yang bisa menerima kata tunjuk ,


seperti pada contoh nomor 1, 2. Asal isim adalah muz>akkar dan tidak
membutuhkan tanda yang menunjukkan pada taz>ki>rnya.

Mu’anna (perempuan): isim yang bisa menerima kata tunjuk ,


seperti pada contoh nomor 3, 4. Mu’anna adalah cabang yang
membutuhkan tanda untuk menunjukkan ta’ni>śnya, yaitu: 1. Ta’
marbu>tah 2. Alif maq u>rah 3. Alif mamdu>dah

. ‫ا‬ ‫ِ ا‬ ‫ءا‬ ‫ك ة وا‬ ‫ءا‬ ‫ِّ ن ا‬ ‫أ‬


‫ا‬ َ َ ْ‫ا‬
ِ
ْ ْ ُ َ
‫أ َد َوات ا ِ ْ ِ َ م‬
ْ َ ْ ‫س َوَ ْ َو ا‬ ْ
ِ ْ ‫اد ُر‬

Kata tanya ( ) adalah media/sarana untuk mencari tahu tentang sesuatu


(Kata Tanya) dan yang sering digunakan adalah:

1. Apa (Benda) = 4. Apa (Pekerjaan) = 7. Kapan =


2. Siapa = 5. Apa (Ya/Tidak) = 8. Berapa =
3. Dimana = 6. Bagaimana 9. Kenapa =

ْ َ ْ ‫س َوَ ْ َو ا‬ ْ
ِ ْ ‫اد ُر‬

َُ َْْ َُ َْْ
ِ ‫ا‬ ِ ‫ا‬

ْ َ

َ ْ‫أ‬

67
‫َ‬
‫َ ذا‬

‫َ ْ‬

‫َْ َ‬
‫ك‬

‫ََ‬

‫َك ْ‬

‫َ‬
‫ِ َ ذا‬

‫َ َ‬
‫‪.‬‬ ‫ما‬ ‫ِا ْ ا َ ا ت دوات ا‬ ‫أ‬
‫ا‬ َ َ ْ‫ا‬
ِ
َ ْ ُ َ ُ َ
‫ْ ف ا َ ن َو ْ ف ا َ ن‬
ْ َ ْ ‫س َوَ ْ َو ا‬ ْ
ِ ْ ‫اد ُر‬

Isim yang dibaca nasab yang menunjukkan waktu


terjadinya pekerjaan

Isim yang dibaca nasab yang menunjukkan tempat


terjadinya pekerjaan

. ‫أ‬

79
/
1. Jika ‘adadnya berupa bilangan 1-2, maka ma’du>d sama dengan ‘adadnya
(muz>akkar + muz>akkar atau mu’anna + mua’nna )
2. adadnya berupa bilangan 3-10, maka ada 2 ketentuan, yaitu:
- Ma’du>dnya harus berbentuk jama’ majru>r (yang dibaca jer ).
- adad dan ma’du>d harus berbeda dalam hal muz>akkar dan mu’anna .
Jika ma’du>dnya muz>akkar, dad-nya harus mu’anna , dan jika
ma’du>dnya mu’anna , maka 'adad-nya harus muz>akkar

3. Jika ‘adadnya berupa bilangan 11-99, maka ma’du>dnya berupa mufrad man u>b
(yang dibaca na ab)

/
4. Jika ‘adadnya berupa bilangan 100-1000 hingga jutaan atau kelipatannya, maka
ma’du>dnya berbentuk mufrad majru>r.
5. Jika ‘adadnya berupa bilangan 101,102/201-202/901-902, maka ma’du>dnya seperti
untuk bilangan 1-2 yaitu sama dengan ‘adadnya (muz>akkar + muz>akkar atau
mu’anna + mua’nna ). Jika berupa bilangan 103-110 sampai dengan 903-999,
maka ma’du>dnya seperti untuk bilangan 3-10 harus berbentuk jama’ majru>r
(yang dibaca jer )

Seratus Ribu Rupiah ....


Seribu Kitab ....
Lima Ribu Kitab ....
Dua Juta Orang Laki-laki ....
Satu Miliar Laki-laki ....

/
Pengertian huruf jar ( )
Huruf jar adalah beberapa huruf yang menyebabkan isim setelahnya menjadi majru>r.
Adapun huruf jar sebagai berikut:

Dari, tentang Dari, sebagian, diantara

Seperti, Ke, pada

Milik, untuk, sungguh Di atas, kepada, kewajiban

Dengan, di, Di dalam, di, pada

/
Kaidah penggunaan huruf jar dalam susunan jar-majru>r
1. Huruf jar tidak bersambung pada fi’il
2. Huruf jar bersambung pada isim
3. Isim yang didahului huruf jar maka hukumnya majru>r
Isim majru>r memiliki tanda :
- berharakat kasrah atau kasrotain jika bentuknya mufrad, jama’ taksir, dan jama’
mu’annaś salim
- “ya” jika bentuknya taśniyah dan jama’ muz>akkar salim
- berharakat fathah jika termasuk isim ghairu mun arif

Pengertian huruf ‘aṭaf ( )

‘Aṭaf ( ) dalam ilmu nahwu adalah kata hubung (dan, atau, kemudian, dan sebagainya).

Adapun huruf ‘aṭaf ( ) sebagai berikut:

Dan Kemudian Akan tetapi

Maka Atau Bukanlah

Atau sehingga Bahkan

/
Keterangan:
1. Aṭaf menyambungkan/menghubungkan satu kata/lebih, dengan kata berikutnya
aṭaf.
2. Kata yang berada sebelum huruf athaf disebut ma‘ṭu>f, sedangkan kata yg terletak di
belakang huruf aṭaf disebut ma‘ṭu>f ‘alaih
3. Ma’ṭu>f alaih mengikuti m ṭu>f hanya dalam hal i’ra>bnya saja, bukan dalam
bentuk mu’annaś atau muz>akkar, mufrad, taśniyah atau jama’.

..

/
)

Isim Nakirah ( )

Isim nakirah adalah isim yang menunjukkan makna yang umum. atau
kata benda yang belum terdefinisikan Biasanya diakhiri dengan tanwi>n
dan tidak diawali alif lam ( ).

Isim ma’rifah ( )

Isim ma’rifah adalah isim yang menunjukkan makna tertentu/khusus atau


kata benda yang telah terdefinisikan dengan pasti. Adapun yang
termasuk isim ma’rifah adalah sebagai berikut: Isim yang di dahului
dengan al (alif dan lam), isim ‘alam, isim d{am>ir, isim isya>rah,isim
mauṣ>ul (kata sambung), mud{a>f- mud{a>f ilaih.
Cara mentaṣrif perubahan fi’il selain ṣaḥiḥ salim :
 Apabila mud{a’af pada d{ami>r sampai , dikembalikan ke asal kata.
 Apabila ajwaf wa>wi pada d{ami>r sampai , fa’ fi’il dibaca d{ammah ayn
fi’il dibuang.
 Apabila ajwaf ya>’i pada d{amir sampai , fa’ fi’il dibaca kasrah dan ‘ayn fi’il
dibuang.
 Apabila na>qiṣ wawi maka perubahannya sebagai berikut :
a. Pada d{ami>r , lam fi’il diganti waw ( ) berharakat fathah.
b. Pada d{ami>r sampai , lam fi’il diganti waw ( ).
c. Pada d{ami>r , lam fi’il dibuang
 Apabila na>qiṣ ya>’i wazan maka perubahannya sebagai berikut :
a. Pada d{ami>r , lam fi’il lam fi’il diganti ya ( ) berharakat fathah
b. Pada d{ami>r sampai , lam fi’il diganti ya ( ).
c. Pada d{ami>r , lam fi’il dibuang
 Apabila na>qiṣ ya>’i wazan maka pada d{ami>r lam fi’il dibuang dan ‘ayn
fi’il dibaca d{ammah
 Apabila lafi>f cara mentaṣri>f sama dengan na>qiṣ ya>’i wazan
Cara mentaṣrif fi’il mud{a>ri’ berbeda dengan cara mentaṣrif fi’il ma>d{i, karena fa fi’il
dan ‘ayn fi’il berubah. Perhatikan tabel dibawah ini :

Kata ganti orang ketiga untuk laki-laki Kata ganti orang ketiga untuk perempuan
( ) ( )
Huruf ya di depan diganti dengan ta
Misalkan kata untuk huwa ,
menjadi untuk hiya ,
ditambahkan alif dan nun ( ) untuk
ditambahkan alif dan nun ( ) untuk humaa
humaa , dan untuk hum
, dan sedikit berbeda untuk hunna yaitu
ditambahkan waw dan nun ( ).
huruf pertama dikembalikan ke huruf ,
kemudian mensukunkan huruf akhir dan
kemudian ditambahkan huruf menjadi
.

Catatan Penting : yang perlu diperhatikan adalah kata ganti orang ketiga

perempuan jamak, huruf depan BUKAN akan tetapi DIGANTI menjadi huruf

Kata ganti orang kedua untuk laki-laki Kata ganti orang kedua untuk perempuan
( ) ( )
Untuk kata ganti kedua semua kata diawali
Untuk kata ganti kedua semua kata diawali
dengan huruf , jadi ditambahkan ya
dengan huruf , jadi untuk anta ,
dan nun ( ) dibelakang untuk anti ,
ditambahkan alif dan nun ( )
ditambahkan alif dan nun ( ) untuk antumaa
untuk antumaa , dan untuk
, dan untuk antunna ditambahkan
antum ditambahkan waw dan nun
nun ( ).
( ).

Kata ganti orang pertama tunggal laki- Kata ganti orang pertama jamak laki-laki
laki dan perempuan dan perempuan

Huruf pertama diganti alif ( ) menjadi Huruf pertama diganti nun ( ) menjadi
Contoh ta rif bentuk tunggal di setiap kata ganti
Jumlah fi’liyyah adalah
kalimat yang terdiri dari
fi’il (kata kerja) dan fa’il
(subjek/pelaku)
Jumlah ismiyyah adalah
kalimat yang terdiri dari
mubtada’ dan khabar
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
‫ْ ُ‬ ‫ُ‬
‫ا ْ وا ُ ْ ت‬

‫ْ‬
‫ا ْ وا ُ ْ ت‪.‬‬ ‫ا‬ ‫ْا ْ‬

‫ت‪+‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬

‫ْ ْ ُ‬
‫ا‬
‫ْ‬
‫ا ْ ُ‬
‫ا‬
‫ُ‬
‫ُ ْوط‬ ‫ا‬

‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬


‫ُ‬
‫ا‬

‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا ْ‬

‫ّ‬ ‫ْ ُ‬ ‫ُا ْ‬
‫ر‬

‫ْ ُ ُ ّ‬ ‫ر‬
‫ُا ْ‬

‫‪9‬‬ ‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬


‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫ُْ ْ‬

‫ُ ْ ُ‬
‫ْ‬ ‫ْ ْ‬
‫أغ اض ا ْ ُ ْ ل‬
‫ُ ْ‬

‫ُ ْ‬

‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ُ مإى ْ‬


‫ك‬ ‫ْ ُ ْل‬ ‫ّ‬ ‫ّلا ْ ا ْ‬ ‫أ‬
‫ْ‬ ‫ّ‬

‫‪25‬‬ ‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬


‫ا‬ ‫ا ْ‬

‫ْ ول ا ْ ‪.‬‬ ‫ا‬

‫ْ‬
‫ْ‬ ‫اْ ُا‬

‫ْ ْ‬

‫ُْ‬
‫وز‬

‫ُش ُ ْو ُ ُ‬

‫أ ا‬

‫‪37‬‬ ‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬


‫ْ‬
‫ْ ‪:‬‬ ‫ْن ا ْ ْن إ ى ا ْ ا‬ ‫ّلا ْ‬

‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬


‫ُ‬ ‫ُ ْ‬
‫ْ‬ ‫ُل ا‬ ‫وا‬ ‫ْ‬ ‫ا ْ ُء ا‬

‫ُ ّ‬ ‫ْا ْ‬
‫‪.‬‬ ‫ا‬

‫ْ‬
‫ْ ول ا‬ ‫ا‬

‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ا ْ ُء ا‬

‫ُ‬ ‫ُ‬
‫– – ذو‬ ‫أب – أخ –‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫إ ْ اُ‬
‫ء‬ ‫ْ ُ ْور‬ ‫ُ ْب‬ ‫او‬ ‫ْ ْع‬

‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬


‫‪.‬‬ ‫ا ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ءا‬ ‫ا ْ ا اغ ت‬ ‫أ‬

‫ُ ّ‬ ‫ْا ْ‬
‫‪.‬‬ ‫ا‬

‫ْ ول ا ّ‬ ‫ا‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ُل ا‬ ‫ا‬

‫ُْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ُ‬
‫– ْأو ء ا‬ ‫ا ث ْ ن – ْأو واو ا‬ ‫ُ ـ‬ ‫رع‬ ‫ْ ُ‬

‫ْ‬ ‫ْ ُ‬ ‫ْ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬


‫ْن‬ ‫ْن‬ ‫ْن‬ ‫ن‬ ‫ن‬

‫‪55‬‬ ‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬


ْ
. ُ ‫ا‬ ْ ‫لا‬ ‫ا ْ ا اغ ت‬ ‫أ‬

ْ ْ
. ‫ا‬ ‫ّا‬ ‫ا‬

Teks deskriptif (
) adalah teks yang
menjelaskan atau
Pada bab III ini menggunakan
menggambarkan sesuatu
teks deskriptif dengan fungsi
atau seseorang dengan sosial memberikan informasi
rinci sampai terasa nyata secara rinci mengenai syi’ir dan
penyairnya
Teks deskriptif terdiri dari dua
struktur yakni struktur umum
( ) dan struktur khusus
( )
Jenis deskriptif ini termasuk
deskripsi obyektif

‫ا‬ ‫ا‬/ ‫ا‬ ‫ا‬


‫ا‬ ‫ا ْ‬
‫ْ‬
‫وم ( ْ )‬ ‫ب ( أن )‬ ‫ع‬ ‫ا‬

‫ْ ول ا ّ ‪.‬‬ ‫ا‬

‫ر ُع‬ ‫ا ْ ُا ُ‬

‫ر ُع‬ ‫ا ْ ُ اْ ُ‬

‫‪7‬‬ ‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬


‫ْ‬ ‫ُ‬
‫أدوات ا‬
‫د ( م ا ك ) – واو‬ ‫( م )– ما‬ ‫أن – – إذن – – م ا‬
‫– – ث – أو‬ ‫– ءا‬ ‫ا‬

‫ُ‬
‫أدوات ا ْ م‬
‫د ( م ا ك ) – واو‬ ‫( م )– ما‬ ‫– ما‬ ‫أن – – إذن –‬
‫– – ث – أو‬ ‫– ءا‬ ‫ا‬

‫ْ ا ُ‬ ‫ْ‬
‫ل‪.‬‬ ‫ا‬ ‫ك‬ ‫رع ا ُ‬ ‫ا ْ ا اغ ت‬ ‫أ‬
‫ل‪:‬‬ ‫ا‬

‫ا‬ ‫‪/‬ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬

Anda mungkin juga menyukai