Anda di halaman 1dari 7

 

Model Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Pendekatan Kooperatif


(Cooperative Learning)
 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan
bahwa Pendidikan Nasional diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu : pendidikan formal ,
nonformal dan informal.

Untuk kurikulum bahasa Inggris, pengembanganya didasari atas kerangka berpikir yang
sistematis karena bahasa berhubungan dengan kemampuan berpikir secara sistematis dan kreatif.
Landasan konseptual ini mengacu pada : pertama, model kompetensi bahasa yakni kompetensi
komunikatif yang mencakup kompetensi wacana, kompetensi linguistic, kompetensi tindak tutur,
kompetensi sosio-kultural, dan strategi kompetensi,.
Kedua, model bahasa yakni mengacu pada konteks, teks dan sistem bahasa. Ketiga, literasi yakni
diharapkan untuk dicapai siswa yakni mampu mengungkapkan makna ideasional, makna
interpersonal, dan makna tekstual. Keempat, perbedaan hakekat bahasa lisan dan tulisan. Kelima,
tingkat literasi yakni tingkat literasi Bahasa Inggris yang diharapkan oleh setiap lulusan.
Dalam kurikulum 2004 mata pelajaran Bahasa Inggris lulusan SMK di harapkan dapat mencapai
informational karena mereka disiapkan untuk masuk ke perguruan tinggi. Tingkat literasi
epistemik di  anggap terlalu tinggi untuk dapat di capai oleh siswa SMK, mengingat kondisi
obyektif pendidikan di Indonesia maupun posisi Bahasa Inggris di negeri ini sebagai bahasa
asing. Secara spesifik juga siswa SMK lebih diarahkan bahasa lisan yang secara bertahap akan
meningkat pada kemampuan mengenal bahasa tulis.

Mencermati penjelasan tentang target yang harus dicapai sebagaimana dipaparkan di atas,
nampaknya kondisi peserta didik SMK khususnya kelas X secara umum belum terpenuhi secara
optimal. Berdasarkan hasil identifikasi awal ditemukan bahwa kemampuan peserta didik dalam
menguasai bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan masih sangat rendah (kurang
optimal). Akar permasalahan dari hal ini cukup beragam antara lain: (1) masih terdapat beberapa
guru yang menerapkan model pembelajaran bahasa Inggris dikelas dengan model konvensional
yakni teacher-centered yang kurang sesuai dengan harapan kurikulum 2004, (2) tutor pada saat
mengajar tidak memiliki silabus, (3) masih rendahnya motivasi peserta didik merasa terpanggil
untuk belajar,(4)ketersediaan waktu belajar sangat kurang,(5) buku paket/ modul yang tersedia
masih mengacu model lama antara lain model grammatical silabus, (6) media pembelajaran yang
sangat terbatas, (6) sarana dan prasarana pembelajaran Bahasa Inggris yang belum kondusif, dll.

Dari beberapa permasalahan yang dikemukakan diatas, maka kami mengadakan uji coba model
pembelajaran. Adapun salah satu  uji coba pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan
model pendekatan pembeljaran koopertif ‘’cooperative learning’’.
Model pendekatan pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan
kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. Selain itu, pendekatan ini dapat
dikatakan pendekatan pembelajaran yang secara sadar dari sistematis mengembangkan interaksi
yang saling asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama pembelajar sebagai latihan hidup didalam
masyarakat.

Pembelajaran kooperatif dikeromendasikan sebagai salah satu strategi dan model pembeljaran
dalam konsektual. Model-model pembelajaran ini beragam, antara lain model pembelajaran
dengan menggunakan model jigsaw, model goup investigation, metode stuktual, dan model
STAD(students teams achievement).

B. TUJUAN
Model ini bertujuan memberikan alternative dan panduan pelaksanaan proses pembelajaran
bahasa Inggris pada kelas X SMK dengan menggunakan pendekatan cooperative learning
mampu meningkatkan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran serta memberikan
rangsangan kepada siswa untuk belajar secara berkelompok.

C. SASARAN
Adapun sasaran pengguna model ini adalah  Guru pengajar Bahasa Inggris kelas X pada SMK
Negeri 2 JIWAN.

D. RUANG LINGKUP MODEL


Model ini disusun dalam 4 (empat) bagian (BAB), yaitu :
1. Bagian pertama, pendahuluan berisi latar belakang, tujuan, sasaran, ruang lingkup model
dan kelengkapan model.
2. Bagian kedua, meliputi konsep dasar pengembangan model memuat pembelajaran
Bahasa Inggris dan konsep model pembelajaran kooperatif.
3. Bagian ketiga, komponen penyelenggaraan pendekatan cooperative learning.
4. Bagian keempat, penutup yang berisi kesimpulan dan rekomendasi.

E. KELENGKAPAN MODEL
Kelengkapan model pembelajaran cooperative learning pada mata pelajaran Bahasa Inggris  ini
adalah :
1. Naskah model pembelajaran bahasa Inggris dengan pendekatan cooperatve learning pada
kelas X SMK Negeri 4 JIWAN.
2. Perangkat pembelajaran yang memuat tentang :
 Panduan umum pembelajaran cooperative learning.
 Silabus dan system penilaian.
 Rencana pelaksanaan pembelajaran.
 Lembar kerja.

BAB II
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN MODEL
 
 
A. PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Pada saat ini fungsi bahasa Inggris menjadi semakin penting. Fungsi bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi dalam era globalisasi ini tidak dapat disangkal lagi . Demikian pula sebagai alat
untuk transfer ilmu/teknologi bahasa pengantar atau medium didunia social, budaya dan ekonomi
perlu kita akui pentingyna penguasaan bahasa asing ini, disamping bahasa asing lainnya.

Bahasa Inggris dipakai oleh lebih dari 377 juta orang di 43 negara sebagai bahasa pertama, dan
375 juta orang di 63 negara sebagai bahasa kedua. Sedangkan sebagai bahasa asing ada lebih dari
750 juta orang yang mempelajari, dan menggunakan baik secara aktif maupun pasif. Dengan
meluasnya pemakaian bahasa Inggris terutama disekolah maka  berbagai hal yang perlu
diperbaiki atau dioptimalisasikan baik ditinjau dari segi guru, ketersediaan dan pemakaian
buku/bahan ajar, peninjauan kurikulum dan penerapan model/ metode dan atau penndekatan
pembelajaran.

Dari segi guru, selayaknya guru  Bahasa Inggris memiliki beberapa kriteria, segi performance,
kompetensi maupun segi kepribadian. Ada empat hal yang perlu dimiliki tutor, yaitu ; (1)
pengetahuan bahasa Inggris yang cukup atau memadai dan terus dikembangkan. (2) berbagai
keterampilan mengajar dan mengelola kelas bahasa,(3) kualitas pribadi tutor efektif, (4)
professional, dapat terlibat dalam berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan dan memperbaiki
kualitas kerjanya. Dengan terpenuhinya criteria maka akan dapat diasumsikan kualitas
pembelajaran bahasa Inggris akan lebih optimal. Anak usia muda mempunyai berbagai pendapat
tentang apa yang mereka senangi terhadap seorang guru. Ada yang senang bila guru sabar dan
yang suka melucu, ada yang senang bila guru dapat membuat  siswa rajin dan bersemangat.

Dari segi ketersediaan dan pemakaian buku/ bahan ajar merupakan salah satu upaya untuk
mengoptimalkan  kualitas pembelajaran bahasa Inggris. Hal ini merupakan Kendala umum yang
ditemui oleh guru bahasa Inggris. Demikian pula dari segi kurikulum yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Inggris sudah harus mendapat perhatian, terutama penerapan kurikulum.

Bahasa Inggris yang memiliki ciri konseptual dan mengutamakan  aspek ketercapaian
kompetensi, misalnya kurikulum yang berbasis kompetensi (KBK) dengtan menggunakan
npendekatan CTL.

Sebagai seorang guru yang cakap dan professional, perlu mempertimbangkan penerapan
model/metode dan atau pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
warga belajar .

Dengan demikian seorang pengajar bahasa Inggris senantiasa berpedoman kepada keterampilan
berbahasa dan unsur-unsur yang dimaksud.

Spoken laguage
 

Understanding                                     speaking

Receptif skills                                                                                                          Produktive skills

Reading                                                 writing

Written language

( adapted from byrne )
Disamping itu unsur-unsur bahasa lain seperti kosa kata, pengucapan dan ejaan, sturktur
merupakan pendukung pengajaran keterampilan berbahasa. Ini seperti bahwa seorang pengajar
semaksimal mungkin memahami keterampilan berbahasa dan unsur-unsur berbahasa.

Hamalik (2005:64) memberikan beberapa definisi dari pembelajaran . antara lain menurut beliau
bahwa pembelajaran adalah suatu proses membantu warga belajar menghadapi kehidupan
masyarakat. Implikasi dari konsep ini mencakup :

1. Tujuan pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk hidup dalam masyarakatnya.


2. Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam hubungan sekolah dan masyarakat.
3. Siswa belajar secara aktif.
4. Guru juga bertugas sebagai komunikator.
Mencermati penjelasan diatas, kita dapat menggeneralisasikan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi antara siswa dengan pendidik pada suatu lingkungan.

Belajar yang kondusif untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai tertentu.
Dalam istilah pembelajaran terdapat unsur-unsur sebagai berikut :

1. Siswa adalah seluruh lapisan masyarakat yang kurang beruntung baik secara ekonomi,
geografi, maupun social budaya, yang mencakup usia anak-anak (sekolah) dan usia dewasa
2. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai tutor, dosen, konselor,
pamong belajar,widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitaor serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
3. Materi pembelajaran adalah pokok bahasan yang berisi pengetahuan dan keterampilan dalam
proses pembelajaran pada suatu lingkungan belajar tertentu.
4. Konsep model pembelajaran kooperatif

B. Pengertian
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model dan strategi pembelajaran yang berasosiasi
pada pembelajaran konsektual pendekatan pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan
kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. Selain itu, pendekatan ini dapat
dikatakan pendekatan pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi
yang saling asah, silih asih dan silih asuh antar sesama pembelajar sebagai latihan hidup didalam
masyarakat.

Pembelajaran kooperatif diarahkab pada model atau strategi pembelajaran yang memaksimalkan
kerja dalam kelompok, mengarahkan pada penggunaan kelompok siswa sama dalam
memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.

1. Komponen-komponen dasar model pembelajaran kooperatif


2. Saling ketergantungan positif
Guru menciptakan suasana yang mendorong agar pembelajar merasa saling membutuhkan.

2. Interaksi tatap muka


dalam proses pembelajaran, pembelajar saling bertatap muka sehingga dapat berdialog
dengan guru dan sesama pembelajar.

3. Akuntabilitas individual
Untuk mengetahui penguasaan pembelajar terhadap materi pembelajar secara individual

4. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi


Tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide,  berani mempertahankan
pikiran logis tidak mendominasi orang lain, mandiri.

C. Tujuan pembelajaran kooperatif


Adapun tujuan model pembelajaran kooperatif adalah :
1. Hasil belajar akademik.
2. Penerimaan terhadap keragaman.
3. Pengembangan keterampilan sosial.

BAB III
PEMBAHASAN
Penyelenggaraan pembelajaran Bahasa Inggris dengan pendekatan cooperative learning pada
kelas X ini mengacu pada 6 patokan pendidikan formal. Komponen-komponen penyelenggaraan
yang dimaksud adalah :

 Siswa
Peserta didik dalam kegiatan ini adalah semua Siswa SMK Negeri 4 JIWAN yang duduk di
kelas X.

 Sumber belajar
Sumber belajar dalam penyelenggaraan model ini adalah guru mata pelajaran  Bahasa
Inggris , yang memiliki criteria sbb:

1. Berlatar belakang pendidikan bahasa inggris setingkat D3/S1


2. Memahami kurikulum tahun 2006 yakni kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP).
3. Menguasai substantsi pembeljaran Bahasa Inggris sesuai dengan kompetensi yang dituntut
oleh kurikulum.
4. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan siswa secara baik.

 Tempat belajar
Tempat belajar menggunakan ruang belajar untuk kelas X yang bersangkutan.

 Program belajar
Program belajar yang dilaksanakan dirancang berdasarkan kurikulum 2006, materi berdasar
pada kompetensi yang telah ditentukan dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk kelas X.

 Sarana/ prasarana belajar


Sarana dan prasarana yang  digunakan didalam kegiatan pembelajaran antara lain : alat
peraga, Rencana program pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (SKL), alat praktik,
bahan belajar serta media yang mampu mendukung proses pembelajaran dan kelengkapan
administrasi belajar.

 Hasil belajar
Hasil belajar siswa kelas X berupa :

 Pemahaman dan penguasaan kemampuan writing, listening, reading dan speaking pada
bahasa Inggris.
 Peningkatan aktivitas belajar warga belajar berupa ketekunan, dan

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Para pengajar Bahasa Inggris harus melakukan upaya semaksimal mungkin untuk
memotivasi warga belajar dalam belajar bahasa Inggris
2. Metode cooperative learning merupakan salah satu model dan metode pembelajaran yang
menitik beratkan pada pembelajaran bersama (kelompok) dan kompetitif baik secara
individual maupun kelompok .
3. Kendala umum yang ditemui pada saat uji coba model ini adalah bahan ajar (modul) mata
pelajaran bahasa Inggris serta kemampuan Guru dalam menggunakan pendekatan
cooperative learning ini masih minim.
4. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif maupun kualitatif , pengembangan model
pembelajaran cooperative sangat tepat dan dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris
siswa.
B. Saran
1. Model pembelajaran cooperatif learning ini dapat ditindak lanjuti penerapannya untuk
pembelajaran bahasa Inggris serta dapat diujicobakan oleh tutor lain untuk mata pelajaran
selain bahasa Inggris.
2. Penerapan model pembelajaran cooperative learning dapat ditindak lanjuti pada sanggar
kegiatan belajar lainnya dan alangka baiknya diawali dengan pelaksanaan model
pembelajaran Cooperative Learning kepada para guru.
3. perlu adanya penyusunan bahan ajar Bahasa Inggris yang berbasis kompotensi dengan
mempertimbangkan model pembelajaran Cooperative learning.
 

 
DAFTAR PUSTAKA
 
2003, Kurikulum 2004 SMA/SMK mata pelajaran Bahasa Inggris.
2006, Acuan pembelajaran pendidikan Bahasa Inggris SMA/SMK.
2006, Panduan pengembangan silabus mata pelajaran bahasa inggris sekolah
menengah kejuruan (SMK).
2013, Model-model pembelajaran Bahasa Inggris

Anda mungkin juga menyukai