Laporan Kuliah Kerja Lapangan Hukum Riska
Laporan Kuliah Kerja Lapangan Hukum Riska
NPM :192110083
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS
TULANG BAWANG BANDAR
LAMPUNG
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan : Laporan KKLH di kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandar Lampung
Tentang : Keimigrasian
Hari/Tanggal KKL : Senin,7 Maret 2022
Alamat Instansi : Jl.HJ. Haniah NO 3 Cut Mutia RT/RW.02/01 Kel.Gulak Galik,Kec
Teluk Betung Utara
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Hukum
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunianya-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Hukum (KKLH) ini hingga
penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salampun kami haturkan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah
memberikan tauladan baik sehingga akal dan fikiran penyusun mampu menyelesaikan
Laporan KKLH ini, semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at dalam
menuntut ilmu.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan Hukum (KKLH) di antaranya:
1. Bapak Topan Indra Karsa S.H.,M.H selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Tulang Bawang (UTB) Lampung
2. Bapak D.Novriansyahputra S.H.,M.H selaku Pembimbing pelaksanaan Kegiatan
KKLH
3. Bapak Agung Prianto S.H selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandar
Lampung
4. Bapak Romdhoni,S.E, selaku Kaur Kepegawaian beserta staf yang telah
mendukung semua program yang dijalankan.
Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, kami susun berdasarkan apa yang telah kami
jalankan selama melaksanakan KKL di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandar Lampung yang
dilaksanakan selama 15 hari yaitu, mulai tanggal 07 Maret hingga 25 maret 2022.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah KKL di Kantor Imigrasi Kelas 1
Bandar Lampung. Dalam penulisan Laporan ini, penulis menyadari bahwa Laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi kesempurnaan
penulisan di masa mendatang.
Bandar Lampung,
Penulis
Riska Adelia Zulfiana
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN .................................................................................................... 24
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2 Tujuan Kegiatan KKLH
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan adalah:
1. Mempelajari bidang pekerjaan pada kantor imigrasi kelas 1 bandar
lampung
2. Melakukan praktik kerja sesuai dengan latar belakang pendidikan atau
sesuai dengan bidangkeahlian.
3. Menambah pengalaman kepada mahasiswa dalam hal bagaimana bekerja
dan bersikap di dunia kerja pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandar Lampung
4. Melakukan penerapan teori pembelajaran selama pelaksanaan perkuliahan
pada program studi S1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Tulang
Bawang (UTB) Lampung
6
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKLH
7
umumnya yang di tandatangani oleh Panitia Oeroesan Pengangkutan Djepang(POPDA);
(2) Kegiatan barter,pembelian senjata dan pesawat terbang;pada masa Revolusi
Kemerdekaan para pejuang sering bepergian ke luar negeri,misal masuk ke Singapore dan
Malaysia,masih tanpa paspor; (3) Perjuangan Diplomasi; diawali dengan
penyelenggaraan Inter Asian Conference di New Delhi. Dalam kesempatan itu
Kementerian Luar Negeri Indonesia akhirnya berhasil mengeluarkan “Surat Keterangan
dianggap sebagai paspor” sebagai dokumen perjalanan antar negara yang pertama setelah
kemerdekaan bagi misi pemerintah Indonesia yang sah dalam konferensi tersebut.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh H. Agus Salim ikut memperkenalkan “Paspor
Diplomatik” pemerintah Indonesia kepada dunia Internasional; dan (4) Keimigrasian di
Aceh; Aceh sebagai satu-satunya wilayah Indonesia yang tidak pernah diduduki Belanda,
sejak tahun 1945 telah mendirikan kantor imigrasi di lima kota dan terus beroperasi
selama masa revolusi kemerdekaan. Pendirian kantor imigrasi di Aceh sejak tahun 1945
adalah olehAmirudin.
Selain itu, untuk mengatasi kevakuman hukum, peraturan perundang-undangan
keimigrasian produk pemerintah Hindia Belanda harus dicabut dan digantikan dengan
produk hukum yang selaras dengan jiwa kemerdekaan. Selama masa revolusi
kemerdekaan ada dua produk hukum Hindia Belanda yang terkait dengan keimigrasian
dicabut, yaitu (a) Toelatings Besluit (1916) diubah menjadi Penetapan Ijin Masuk (PIM)
yang dimasukkan dalam Lembaran NegaraNomor 330 Tahun 1949, dan (b) Toelatings
Ordonnantie (1917) diubah menjadi Ordonansi Ijin Masuk (OIM) dalam Lembaran
Negara Nomor 331 Tahun 1949. Era Republik Indonesia Serikat merupakan momen
puncak dari sejarah panjang perjalanan pembentukan lembaga keimigrasian di Indonesia.
Di era inilah dinas imigrasi produk Hindia Belanda diserahterimakan kepada pemerintah
Indonesia pada tanggal 26 Januari 1950. Struktur organisasi dantata kerja serta
beberapa produk hukum pemerintah Hindia Belanda terkait keimigrasian masih
dipergunakan sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan bangsa Indonesia.
Kepala Jawatan Imigrasi untuk pertama kalinya dipegang oleh putra pribumi, yaitu Mr.
H.J Adiwinata. Struktur organisasi jawatan imigrasi meneruskan struktur immigratie
dients yang lama, sedangkan susunan jawatan imigrasi masih seder hana dan berada
dalam koordinasi Menteri Kehakiman, baik operasional- taktis, administratif,
maupunorganisatoris.
Pada era pemerintah orde baru ini terjadi beberapa kali perubahan organisasi kabinet
dan pembagian tugas departemen, yang pada gilirannya membawa perubahan terhadap
8
organisasi jajaran imigrasi. Pada tanggal 3 November 1966 ditetapkan kebijakan tentang
Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Departemen, yang mengubah kelembagaan
Direktorat Imigrasi sebagai salah satu pelaksana utama Departemen Kehakiman menjadi
Direktorat Jenderal Imigrasi yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Imigrasi. Perubahan
inipun berlanjut dengan pembangunan sarana fisik di lingkungan Direktorat Jenderal
Imigrasi yang luas Beban kerja yang semakin meningkat dan kebutuhan akan akurasi
data, mendorong Direktorat Jenderal Imigrasi untuk segera menerapkan sistem
komputerisasi di bidang imigrasi.
Di masa Orde Baru ini yang tidak bisa dilupakan adalah lahirnya Undang-Undang
Keimigrasian baru yaitu Undang Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3474), yang disahkan oleh DPR pada tangal 4 Maret
1992. Undang Undang Keimigrasian ini selain merupakan hasil peninjauan kembali
terhadap berbagai peraturan perundang- undangan sebelumnya yang sebagian merupakan
peninggalan dari Pemerintah Hindia Belanda, juga menyatukan/mengkompilasi substansi
peraturan perundang- undangan keimigrasian yang tersebar dalam berbagai produk
peraturan perundangan keimigrasian sebelumnya hingga berlakunya Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1992. Lahirnya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 ini diikuti dengan
ditetapkannya Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaannya dalam: (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 30 Tahun 1994 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pencegahan dan
Penangkalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1994 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3561), (2) Peraturan Pemerintah Nomor 31
Tahun 1994 tentang Pengawasan Orang Asing dan Tindakan Keimigrasian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3562), (3) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1994
tentang Visa, Izin Masuk, dan Izin Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1994 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3563),
dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1994 tentang Surat Pejalanan Republik
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3572). (Imigrasi, 2014)
9
Gambar 2.1Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandar Lampung
VISI
MISI
10
C. Struktur Organisasi Kantor Imigrasi
Berikut ini adalah bentuk struktur organisasi dari Kantor Imigrasi Kelas l Bandar
Lampung dan sekaligus hubungan organisasi, peran dan rincian tugas dari masing-masing
bagian dalam struktur tersebut.Berikut Struktur Organisasidapat dilihat pada Gambar 2.3:
KEPALAKANTORIMIGRASIKELASITPIBA
NDAR LAMPUNGPALLAWARUKKA,S.H.,M
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Sumber: Imigrasi, 2022
11
D. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas :
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandar Lampung mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM di bidang
Keimigrasian khususnya di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandar
Lampung
Fungsi :
1. Melaksanakan tugas Keimigrasian dibidang Informasi dan Sarana Komunikasi
Keimigrasian;
2. Melaksanakan tugas Keimigrasian dibidang Lalu lintas Keimigrasian
3. Melaksanakan tugas Keimigrasian dibidang Status Keimigrasian;
4. Melaksanakan tugas Keimigrasian dibidang Pengawasan dan Penindakan
Keimigrasian
12
BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN HUKUM
13
1.3 Bagian Seksi Sekretaris Kepala Imigrasi
Seksi Sekretaris Kepala Imigrasi mempunyai tugas melakukan :
a. Mencatat surat atau berkas masuk
b. Steril surat atau berkas masuk
c. Meminta tanda tangan kepala
d. Menyambut Tamu Kepala Imigrasi
14
BAB IV
ANALISIS HASIL KEGIATAN KKL
15
4.2 Alih Status ITK ke ITS
Berikut hal mengenai ITK ke ITS
Alih status izin tinggal keimigrasian adalah perubahan status dari satu izin tinggal
menjadi izin tinggal yang lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Izin tinggal yang
dapat dialih statuskan meliputi izin tinggal kunjungan menjadi izin tinggal terbatas dan
izin tinggal terbatas menjadi izin t inggal Tetap.
Orang asing yang dapat dialih statuskan izin tinggalnya yaitu seluruh orang asing
pemegang izin tinggal kunjungan dan izin tinggal terbatas sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Seluruh orang asing pemegang izin tinggal kunjungan
dan izin tinggal terbatas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
orang asing yang dapat diberikan alih status izin tinggal kunjungan menjadi izin tinggal
terbatas adalah:
a. pemegang izin tinggal kunjungan; dan
b. anak yang baru lahir di wilayah Indonesia dari ayah dan/atau ibu pemegang izin
tinggal kunjungan berdasarkan visa kunjungan satu kali perjalanan atau visa
kunjungan beberapa kali perjalanan yang dikeluarkan berdasarkan persetujuan
Direktur Jenderal.
Izin tinggal kunjungan yang dimaksud pada huruf a merupakan izin tinggal kunjungan
yang berasal dari visa kunjungan satu kali perjalanan atau beberapa kali perjalanan yang
dikeluarkan berdasarkan persetujuan Direktur Jenderal. Tidak semua izin tinggal
kunjungan dapat dialih statuskan, seperti visa kunjungan saat kedatangan atau bebas visa
kunjungan; atau awak alat angkut.
Orang asing pemegang izin tinggal kunjungan sebagaimana dimaksud adalah orang
asing:
a. yang menanamkan modal;
b. yang bekerja sebagai tenaga ahli;
c. yang melaksanakan tugas sebagai rohaniawan;
d. yang mengikuti pendidikan dan pelatihan;
e. yang mengadakan penelitian ilmiah;
f. yang menggabungkan diri dengan suami atau istri Warga Negara Indonesia;
g. yang menggabungkan diri dengan suami atau istri pemegang izin tinggal terbatas atau
izin tinggal tetap;
16
h. yang menggabungkan diri dengan orang tua bagi anak berkewarganegaraan asing
yang mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan orang tua Warga Negara
Indonesia;
i. yang menggabungkan diri dengan orang tua pemegang izin tinggal terbatas atau izin
tinggal tetap bagi anak yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum
kawin;
j. berdasarkan alasan kemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat dan/atau
kemanusiaan setelah mendapatkan pertimbangan Menteri;
k. dalam rangka memperoleh kembali kewarganegaraan Republik Indonesia berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
l. wisatawan lanjut usia mancanegara;
m. eks Warga Negara Indonesia yang bermaksud tinggal terbatas di wilayah Indonesia;
n. yang memiliki anak yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin,
berasal dari orang asing yang telah kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia
dan bermaksud menggabungkan diri dengan orang tuanya; dan
o. eks subyek anak berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia
17
Orang asing yang telah memenuhi persyaratan izin tinggal kunjungan yang sebagaimana
dimaksud dalam keterangan diatas dapat diberikan alih status izin tinggal kunjungan menjadi
izin tinggal terbatas berdasarkan permohonan yang diajukan paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sebelum jangka waktu izin tinggal kunjungan berakhir. Permohonan alih status harus
mengisi aplikasi data dan melampirkan dokumen:
Proses alih status izin tinggal kunjungan ke izin tinggal terbatas berlangsung selama 11
(sebelas) hari kerja dengan rincian sebagai berikut:
a. Permohonan di proses paling lama 3 (tiga) hari pada Kantor Imigrasi sejak tanggal
diterima secara lengkap. Apabila diperlukannya pengawasan keimigrasian lapangan,
penyampaian permohonan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari
kerja terhitung sejak tanggal diterima permohonan secara lengkap;
b. Kepala Divisi Keimigrasian memproses permohonan yang berasal dari Kepala Kantor
Imigrasi kepada Direktur Jenderal dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari
terhitung sejak tanggal diterima permohonan;
c. Permohonan alih status pada Direktorat Jenderal Imigrasi akan di proses dalam jangka
waktu paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima.
18
Jangka waktu izin tinggal terbatas diberikan sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal.
Jangka awaktu yang diberikan ditentukan dengan mempertimbangkan:
dengan catatan bahwa jangka waktu izin tinggal terbatas yang diberikan tidak melebihi masa
berlaku paspor kebangsaannya.
19
4.3 Biaya Penerimaan Negara
Pendapatan Negara Bukan Pajak yang dikeluarkan untuk proses alih status izin
tinggal kunjungan ke izin tinggal tetap sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses
pembuatan izin tinggal terbatas yang terdiri dari biaya:
A. izin tinggal terbatas
B. izin masuk kembali
C. jasa penggunaan teknologi Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian
Besaran biaya yang dibayarkan oleh pemohon akan disesuaikan dengan jangka waktu
izin tinggal terbatas yang dimohonkan. Berikut daftar Penerimaan Negara Bukan Pajak
untuk izin tinggal terbatas, izin masuk kembali dan jasa penggunaan teknologi Sistem
Informasi Manajemen Keimigrasian:
20
b. Izin Masuk Kembali
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan kerja praktik pada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandar
Lampung dari tanggal 7 Maret 2022 sampai dengan tanggal 25 Maret 2022,penulis
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Untuk kegiatan penulis mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman
terlebih khusus dalam melakukan pelayanan keimigrasian terhadap warga negara
Indonesia. Dalam proses pelayanan penulis turut ambil bagian untuk melakukan
pelayanan kanim Bandar Lampung. Pembelajaran yang penulis dapat seperti
pengetahuan, wawasan, serta pengalaman dan pemahaman mengenai syarat-syarat
atau dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan atau
memperpanjang izin tinggal dan juga penulis dapat mengetahui bagaimana cara
mengoprasikan sistem Keimigrasian. Penulis juga mendapatkan pengalaman
bagaimana cara melakukan pelayanan terhadap masyarakat yang baik dan benar.
Penulis belajar dan mengetahui tentang Deportasi yaitu ketetapan sipil yang
dikenakan oleh warga negara asing yang memasuki negara lain secara ilegal atau
melanggar administrasi misalnya visa atau paspor, ataupun izin-izin yang lain,
sesuai dengan peraturan negara tersebut.Serta peraturan yang telah di tetapkan
dalam pasal 78 ayat 3 tentang Deportasi yang berbunyi Orang Asing pemegang
Izin Tinggal yang telah berakhir masa berlakunya dan masih berada dalam
Wilayah Indonesia lebih dari 60 (enam puluh) hari dari batas waktu Izin Tinggal
dikenai Tindakan Administratif Keimigrasian berupa Deportasi dan Penangkalan.
Dalam kegiatan tambahan ini, penulis juga banyak belajar terutama dalam
mendisposisi surat-surat yang masuk ke kepala kantor dan melakukan
pengambilan nomor surat-surat Kanim Bandar Lampung serta melakukan
pencarian berkas-berkas dokumen di arsip.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://kanimbandarlampung.kemenkumham.go.id/
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2011/6TAHUN2011UU.htm
23
LAMPIRAN
24