NPSN : P2964156
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 421/018/SKMU/VII/2021
TENTANG PENETAPAN
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B
PKBM MUKTI UTAMA
Mengingat : Saran dan usul peserta rapat Pengelola dan Tutor Paket A tentang
Penetapan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan Program Paket A
PKBM Mukti Utama.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan : Demsk
Ketua PKBM Mukti Utama
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN
PROGRAM PAKET A
PKBM MUKTI UTAMA
Mengesahkan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................
Lembar Pengesahan ........................................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Pendidikan non formal berbeda dengan pendidikan formal. Pendidikan nonformal
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan untuk mengganti,
menambah, dan/atau melengkapi pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi warga belajar
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
mengembangkan sikap dan kepribadian professional. Salah satu ruang lingkup pendidikan
nonformal adalah pendidikan kesetaraan.
Fungsi dan tujuan program Paket A di atas, sesuai dengan visi dan misi PKBM Mukti
Utama, yaitu:
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum Paket A merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar
yang harus ditempuh oleh warga belajar dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata
pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK). Penyusunan kurikulum pendidikan
kesataraan mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum pendidikan
dasar dan menengah (Permendikbud No. 24 tahun 2016) Kompetensi inti dan kempetensi
dasar tersebut dilakukan kontekstualisasi dan fungsionalsasi tanpak mengurangi kualitas
dan standar kompetensi yang ada. Khusus kurikulum mata pelajaran agama dan budi
pekerti sepenuhnya menggunakan kurikulum pendidikan dasar dan menegah yang
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Muatan belajar Paket A dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang
menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti
program pembelajaran, baik melalui pembelajaran tatap muka, tutorial, dan atau belajar
mandiri. SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil
belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung
berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran.
SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan
informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan
kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam pelajaran tatap muka atau 2 jam
pelajaran tutorial atau 3 jam pelajaran mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari
ketiganya.
Kelompok Umum
Pendidikan Agama dan Budi
1.
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2.
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 71 82 153
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok Khusus
7 Pemberdayaan
31 35 66
8 Keterampilan (okupasi)
Jumlah 102 117 219
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal Paket A di PKBM Mukti Utama adalah bahasa jawa. Pemilihan
Pembelajaran bahasa jawa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
peserta didik serta mampu menghargai kebudayaan yang dimiliki. Pembelajaran
muatan lokal bahasa jawa sekolah dasar dilihat dari standar isi lebih menekankan
pada berbagai materi seperti unggah ungguh basa, kesenian jawa, aksara jawa,
wayang, dan tokoh kepahlawanan jawa.
Mata pelajaran yang diujikan merupakan penilaian hasil belajar yang dilakukan
secara nasional oleh pemerintah, meliputi :
• Pendidikan Kewarganegaraan
• Bahasa Indonesia
• Matematika
• Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
• Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
• Bahasa Inggris
• Bahasa Jawa
5. Beban Belajar
Beban belajar program Paket A dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK)
yang menunjukkan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam
mengikuti program pembelajaran baik melalui tatap muka, praktek keterampilan,
dan/atau kegiatan mandiri. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular
yang menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sesuai dengan bobot
SKK yang tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel
dengan jumlah beban belajar yang tetap. Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
b. Alokasi waktu untuk belajar mandiri atau tutorial dengan waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan bersifat fleksibel. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
6. Ketuntasan Belajar
8. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus Ujian Pendidikan Kesetaraan.
9. Penentuan kelulusan
a. Kriteria kelulusan
1. Memiliki raport tingkatan II.
2. Telah mengikuti ujian nasional dan memiliki nilai untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
b. Penentuan kelulusan
1. Penentuan peserta didik yang lulus dilakukan dengan mempertimbangkan
nilai raport, nilai ujian, sikap/prilaku/ budi pekerti peserta didik yang
bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.
2. Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan raport tingkatan II.
3. Peserta didik yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di
tingkatan II.
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN
PROGRAM PAKET C SETARA SMA / MA
PKBM MUKTI UTAMA
NPSN : P2964263
0823-2813-6850 muktiutama.pkbm@gmail.com
Https://www.bolomoe.com
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 421/019/SKMU/VII/2021
TENTANG PENETAPAN
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C
PKBM MUKTI UTAMA
Mengingat : Saran dan usul peserta rapat Pengelola dan Tutor Paket C tentang
Penetapan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan Program Paket C
PKBM Mukti Utama.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan : Demsk
Ketua PKBM Mukti Utama
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN
PROGRAM PAKET C
PKBM MUKTI UTAMA
Mengesahkan
KATA PENGANTAR
A. Rasional
Pendidikan non formal berbeda dengan pendidikan formal. Pendidikan nonformal
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan untuk mengganti,
menambah, dan/atau melengkapi pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi warga belajar
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
mengembangkan sikap dan kepribadian professional. Salah satu ruang lingkup pendidikan
nonformal adalah pendidikan kesetaraan.
Fungsi dan tujuan program Paket C di atas, sesuai dengan visi dan misi PKBM Mukti
Utama, yaitu:
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum Paket A merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar
yang harus ditempuh oleh warga belajar dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata
pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK). Penyusunan kurikulum pendidikan
kesataraan mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum pendidikan
dasar dan menengah (Permendikbud No. 24 tahun 2016) Kompetensi inti dan kempetensi
dasar tersebut dilakukan kontekstualisasi dan fungsionalsasi tanpak mengurangi kualitas
dan standar kompetensi yang ada. Khusus kurikulum mata pelajaran agama dan budi
pekerti sepenuhnya menggunakan kurikulum pendidikan dasar dan menegah yang
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Muatan belajar Paket B dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang
menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti
program pembelajaran, baik melalui pembelajaran tatap muka, tutorial, dan atau belajar
mandiri. SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil
belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung
berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran.
SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan
informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan
kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam pelajaran tatap muka atau 2 jam
pelajaran tutorial atau 3 jam pelajaran mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari
ketiganya.
2. Keterampilan Fungsional
3. Muatan Lokal
Muatan Lokal Paket C di PKBM Mukti Utama adalah bahasa jawa. Pemilihan
Pembelajaran bahasa jawa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
peserta didik serta mampu menghargai kebudayaan yang dimiliki. Pembelajaran
muatan lokal bahasa jawa sekolah dasar dilihat dari standar isi lebih menekankan
pada berbagai materi seperti unggah ungguh basa, kesenian jawa, aksara jawa,
wayang, dan tokoh kepahlawanan jawa.
Mata pelajaran yang diujikan merupakan penilaian hasil belajar yang dilakukan
secara
nasional oleh pemerintah, meliputi :
• Pendidikan Kewarganegaraan
• Bahasa Indonesia
• Bahasa Inggris
• Matematika
• Geografi
• Sosiologi
• Ekonomi
• Sejarah
• Seni Budaya
• Bahasa Inggris
• Bahasa Jawa
6. Beban Belajar
Alokasi waktu pembelajaran tatap muka secara klasikal di Kelompok Belajar Paket C
PKBM Mukti Utama berjumlah 12 Jam pelajaran per minggu atau 3 hari efektif
belajar per minggu.
7. Ketuntasan Belajar
12 TIK 75
13 Bahasa Jawa 75
14 Kelas Jurnalistik 70
9. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus Ujian Pendidikan Kesetaraan.
0823-2813-6850 muktiutama.pkbm@gmail.com
Https://www.bolomoe.com
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 421/019/SKMU/VII/2021
TENTANG PENETAPAN
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B
PKBM MUKTI UTAMA
Mengingat : Saran dan usul peserta rapat Pengelola dan Tutor Paket B tentang
Penetapan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan Program Paket B
PKBM Mukti Utama.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan : Demak
Pada Tanggal : 5 Julli 2021
Ketua PKBM Mukti Utama
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN
PROGRAM PAKET B
PKBM MUKTI UTAMA
Ketua PKBM Mukti Utama
Berdasarkan keputusan
rapat pengelola atau
penyelenggara PKBM Mukti
KUSFITRIA MARSTYASIH, S.Pd
Utama bersama tutor tentang
Penyusunan Kurikulum Program Paket B, maka kurikulum ini dapat disahkan dan dapat
digunakan sebagai pedoman pembelajaran di PKBM Mukti Utama.
Kurikulum ini berlaku mulai tahun pelajaran 2021/2022.
Mengesahkan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Pendidikan non formal berbeda dengan pendidikan formal. Pendidikan nonformal
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan untuk mengganti,
menambah, dan/atau melengkapi pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi warga belajar
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
mengembangkan sikap dan kepribadian professional. Salah satu ruang lingkup pendidikan
nonformal adalah pendidikan kesetaraan.
Fungsi dan tujuan program Paket B di atas, sesuai dengan visi dan misi PKBM Mukti
Utama, yaitu:
Visi PKBM Mukti Utama:
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum Paket A merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar
yang harus ditempuh oleh warga belajar dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata
pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK). Penyusunan kurikulum pendidikan
kesataraan mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum pendidikan
dasar dan menengah (Permendikbud No. 24 tahun 2016) Kompetensi inti dan kempetensi
dasar tersebut dilakukan kontekstualisasi dan fungsionalsasi tanpak mengurangi kualitas
dan standar kompetensi yang ada. Khusus kurikulum mata pelajaran agama dan budi
pekerti sepenuhnya menggunakan kurikulum pendidikan dasar dan menegah yang
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Muatan belajar Paket B dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang
menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti
program pembelajaran, baik melalui pembelajaran tatap muka, tutorial, dan atau belajar
mandiri. SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil
belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung
berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran.
SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan
informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan
kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam pelajaran tatap muka atau 2 jam
pelajaran tutorial atau 3 jam pelajaran mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari
ketiganya.
3. Muatan Lokal
Muatan Lokal Paket B di PKBM Mukti Utama adalah bahasa jawa. Pemilihan
Pembelajaran bahasa jawa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
peserta didik serta mampu menghargai kebudayaan yang dimiliki. Pembelajaran
muatan lokal bahasa jawa sekolah dasar dilihat dari standar isi lebih menekankan
pada berbagai materi seperti unggah ungguh basa, kesenian jawa, aksara jawa,
wayang, dan tokoh kepahlawanan jawa.
Mata pelajaran yang diujikan merupakan penilaian hasil belajar yang dilakukan
secara nasional oleh pemerintah, meliputi :
• Pendidikan Kewarganegaraan
• Bahasa Indonesia
• Bahasa Inggris
• Matematika
• Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
• Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
• Seni Budaya
• Bahasa Inggris
• Bahasa Jawa
6. Beban Belajar
Alokasi waktu pembelajaran tatap muka secara klasikal di Kelompok Belajar Paket B
PKBM Mukti Utama berjumlah 12 Jam pelajaran per minggu atau 3 hari efektif
belajar per minggu.
7. Ketuntasan Belajar
10 TIK 75
11 Bahasa Jawa 75
12 Kelas Jurnalistik 70
9. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus Ujian Pendidikan Kesetaraan.