Anda di halaman 1dari 3

Fosil Gurami

Geosite ini terletak di Desa Tumpuak Tangah, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Komponen Geologi Unggulan dari geosite adalah fosil ikan air tawar. Fosil pada bagian
atas formasi Sangkerewang merupakan fosil ikan air tawar tertua yang pernah
ditemukan di Indonesia dan sudah dipublikasi dengan judul jurnal: A Fossil Gourami
(Teleostel, Anabantoidei) From Probable Eocene Deposit Of The Ombilin Basin,
Sumatra, Indonesia. Fosil ikan dijumpai pada lapisan tipis serpih berwarna coklat dalam
bentuk jejak dari tulang-tulang ikan yang terawetkan, serta cetakan tubuh keseluruhan
bewarna kehitaman. Keberadaan bukti paleontologi ini menunjukan proses sedimentasi
Formasi Sangkarewang terjadi pada lingkungan air tawar. Di atas Situs Sangkarewang
dijumpai Formasi Sawahlunto dalam bentuk perlapisan serpih karbonatan dan batupasir
berwarna abu-abu, sortasi baik, kaya dengan jejak tumbuhan serta organik lainnya.

Formasi Sangkarewang tersusun oleh serpih, bersifat karbonatan, dan mengandung


material karbon, pirit, dan mika. Sebagian berlapis dengan perselingan batupasir. Fosil
yang ditemukan berupa fosil polen yang terdiri dari Verrucatosporites dan Monocolpites
dengan jumlah yang melimpah, dan hadirnya Echitriporites trianguliforms dan
Ephedripites. Fosil tersebut mengindikasikan umur Eosen/Pre-Eosen, sehingga batuan
Formasi Sangkarewang diperkirakan berumur Paleosen (Koesoemadinata dan Matasak,
1981). Menurut Silitonga dan Kastowo (1995) dan Kastowo dkk. (1996), Formasi
Sangkarewang (Tos), tersusun oleh serpih napalan, batupasir arkosa dan breksi andesit.
Geosite-geosite yang tergabung dalam komplek warisan geologi ini adalah Fosil
Gurami dan Sangkarewang. Komponen Geologi Unggulan dari geosite adalah fosil ikan
air tawar tertua di Indonesia perlapisan sedimen sangkarewang serta geomorfologi.
Fosil-fosil yang dijumpai pada Formasi Sangkarewang dipakai sebagai penunjuk umur
Formasi Brani, karena terdapatnya hubungan Interfingering antara Formasi
Sangkarewang dengan Formasi Brani.

Bukit Sula

Pembentukan Formasi Sawahlunto ini dipengaruhi oleh pembentukan Cekungan


Ombilin. Cekungan Ombilin merupakan tipe intermontane basin. Berdasarkan genesis
atau pembentukannya Cekungan Ombilin merupakan pull apart basin. Graben ini
memanjang dari bagian Selatan Solok hingga arah Barat laut yang melalui Payakumbuh
dengan panjang sekitar 120 km. Pada bagian Selatan dari cekungan ini, graben ditutupi
oleh batun vulkanik Kuarter hingga Resen dari gunungapi Malintang, Merapi,
Maninjau, dan Singgalang. Walaupun secara ukuran cekungan ini tidak besar, namun
ketebalan sedimen Tersier mencapai hingga 4.600m yang berkisar antara umur Eosen
hingga Miosen Tengah Awal (Koning, 1985). Cekungan Ombilin memiliki sejarah
tektonik yang kompleks dari reverse, wrench, hingga extensional. Konfigurasi dari
cekungan dan jumlah sedimen pada cekungan ini dipengaruhi oleh kompresi dari arah
Utara-Selatan yang membentuk dog leg graben atau tipe cekungan pull apart. Kompresi
disebabkan oleh subduksi dari Lempeng India-Australia terhadap Craton Sunda
(Lempeng Eurasia), subduksi terjadi pada Awal Eosen Tengah (Dally,1990) dan
menghasilkan regime tektonik tarikan (exstensional) yang membentuk sejumlah graben
yang terbentuk akibat penujaman Lempeng Samudra Hindia terhadap Lempeng Eurasia
di Sumatera. Cekungan Ombilin ini kemudian terisi oleh batuan berumur tersier yang
salah satunya adalah Formasi Sawahlunto yang kaya akan batubara.Hal ini membuat
kawasan ini menjadi unik.
Secara geologi Geopark Nasional Sawahlunto terletak di sebelah Tenggara cekungan
Ombilin yang memanjang sepanjang 120 km Barat Laut- Tenggara dan melebar di
bagian Tenggara. 95% dari satuan batuan cekungan Ombilin (Pre-Tersier sampai
Tersier) tersingkap baik di dalam deliniasi Geopark Sawahlunto, sehingga sangat cocok
untuk dijadikan kampus lapangan Geologi. Pembentukan cekungan Ombilin secara
tektonik disebabkan oleh pergeseran lateral segmen-segmen sesar pada zona sesar besar
mendatar Semangko (pull apart basin) yang melalui Sumatra Barat (sekarang) pada
akhir Kapur-Awal Tersier dan tetap berlanjut sampai Plio-Plistosen. Stratigrafi umum
daerah deliniasi Geopark Nasional Sawahlunto dicirikan oleh beberapa Formasi yang
tersingkap baik di lapangan dengan variasi lithololgi lingkungan laut dangkal berumur
Permokarbon-Trias dan endapan syn-rift berumur Paleosen sampai Miosen.

Lubang Tambang Veteran

Lubang tambang veteran ini merupakan sebuah lubang bukaan tambang batubara yang
terletak di Desa Tumpuak Tangah, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Lubang ini
memiliki lubang bukaan sepanjang ±9 meter dengan tinggi ±2 meter. Pada kondisi
sekarang lubang tersebut tidak bisa diakses dikarenakan tertimbun oleh tanah maupun
pasir. Lubang tambang ini memiliki potensi untuk dijadikan wisata edukasi bagi
masyarakat setempat untuk menambah wawasan mengenai bentuk lubang tambang
serta cara maupun proses penambangan dilakukan pada zaman dahulu.

Anda mungkin juga menyukai