Anda di halaman 1dari 26

PENDUGAANVALUE-AT-RISK DAN CONDITIONAL

AT-RISK PADA PORTOFOLIO CRYPTOCURRENCY

MENGGUNAKAN COPULA ARCHIMEDEAN

Skripsi Yang Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana

MISRAH

E0117504

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Pada hari... tanggal.... tugas akhir diajuakan oleh:

Nama : Misrah

Nim : E0117504

Judul Penelitian : Pendugaan Value – at – Risk dan Conditional

Value – at –Risk pada Portofolio Cryptocurrency

menggunakan Copula Arcimedean

Telah melalui proses pembimbing dan disetujui untuk melaksanakan seminar

Proposal Penelitian pada Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sulawesi Barat.

Disetujui oleh:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Apriyanto, S.Pd.,M.Sc DarmaEkawati, S.Pd.,M.Sc.


NIDN : 0921048901 NIP/NIDN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ketika berbicara tentang investasi, Secara teori jenis analisis yang paling
umum adalah manajemen risiko investor. Setiap peningkatan risiko berakibat pada
peningkatan lurus dengan imbalan yang akan diterima, jumlah imbalan yang
tersedia bagi investor. Salah satu cara untuk mengurangi risiko adalah dengan
mendiversifikasi investasi dan dengan demikian memperluas portofolio. Strategi
portofolio didasarkan pada investasi di sejumlah besar instrument yang dapat
diperdagangkan di pasar efek dengan tujuan meningkatkan total pengembalian
sambil meminimalkan risiko. Resiko yaitu kemungkinan akan terjadi hasil yang
tidak diinginkan dan dapat meimbulkan begitu banyak kerugian besar. Oleh
karena itu kita perlu pembentukan portofolio saham ditujukan untuk memperoleh
suatu investasi yang memberikan return optimal dengan resiko minimal. Untuk
mengevaluasi saham investasi pembentukan portofolio diperlukan suatu metode
yang akan dapat mengukur resiko. Salah satunya yang dapat digunakan yaitu
Value at risk.
Sejumlah uang yang dapat diinvestasikan di masa depan dapat dihitung
dengan mengurangi persentase dari jumlah uang yang diinvestasikan di masa lalu.
Selain itu juga dapat digunakan sebagai tindakan untuk menagih berbagai aset
sebelum menerima imbalan/ hasil atau cash back dikemudian hari. Jadi jika ingin
memasuki dunia investasi harus lebih mengetahui atau memahami dasar-dasar
investasi dahulu. Jika tidak, ada peningkatan risiko kegagal yang menyebabkan
kerugian yang signifikan bagi investor. Menggunakan portofolio adalah salah satu
cara yang paling efektif untuk mengurangi risiko dalam industri investasi.
Berbagai kumpulan investasi yang telah dilakukan dan sekarang telah
dilakukan dan sekarang telah dikelola investor, baik individu maupun organisasi
adalah yang disebut dengan “portofolio”.Ketika ada hubungan risiko/
pengembalian yang positif dalam suatu investasi, hal itu dapat dikatakan sebagai
situasi risiko tinggi, pengembalian tinggi. Cirinya adalah jika profitabilitas
meningkat, risiko juga harus ditingkatkan. Dalam hal berinvestasi, yang terbaik
adalah tidak focus hanya pada satu jenis investasi.Sebaliknya, diverifikasi antara
berbagai jenis investasi mengurangi risiko dan memaksimalkan pengembalian.
Setelah pecahnya krisis keuangan global pada tahun 2008, sistem keuangan
internasional terhenti, mempengaruhi hampir setiap Negara di dunia. Sebagai
akibat dari krisis keuangan global, muncul ide baru tentang sistem keuangan
internasional, yaitu sistem Cryprocurrency, mata uang digital yang menggunakan
algoritma kriptografi atau generator angka acak sebagai sistem yang
mendasarinya. Bitcoin mata uang kripto pertama yang dibuat, kini mulai
berkembang di sistem keuangan global, khususnya di Amerika Serikat dan pasar
maju lainnya. Ketika diluncurkannya Bitcoin menghasilkan tanggapan positif dan
negatif dari Negara-negara diseluruh dunia.Menurut jurnal tersebut, 2008 adalah
tahun pertama kali Bitcoin digunakan dalam sebuah transaksi dan oleh karena itu
tahun itulah konsep cryptocurrency pertama kali diperkenalkan (Nakamoto,
2008).
Pembelian untuk investasi dalam aset riil dapat dilakukan secara langsung
lewat pabrik atau produsen yang menghasilkan aset tersebut, maupun lewat toko
atau orang pribadi yang menjual aset tersebut. Sedangkan pembelian untuk
investasi dalam aset keuangan dapat dilakukan di pasar keuangan yang relative
bersifat jangka pendek seperti surat berharga pasar uang (SBPU) maupun di pasar
modal, dengan tujuan investasi jangka panjang.
Secara umum, pengelolaan suatu resiko yang sering kali merujuk pada
struktur ketergantungan dari tingkat pengembalian (return). Return harus
memenuhi beberapa asumsi seperti berdistribusi simetris, distribusi tingkat
penembalian tidak memiliki heavy tail, serta hubungan antara variabel harus
linear. Namun kasus ini finansial sangat sulit dipenuhi sehingga diperlukan
menggunakan Copula Archimedean.
Copula merupakan metode statistika yang menunjukkan hubungan antar
variabel dan metode yang tidak memerlukan asumsi distribusi normal, dapat serta
menjelaskan depedensi nonlinear dan mudah membangun distribusi bersama
karena distribusi marginal dari variabel dari random bisa berbeda bahkan bisa
marginalnya tidak diketahui (scholzel,2008). Copula mempunyai banyak jenis
salah satunya adalah copula Archimedean yang dapat dibed diantaranya copula
clayton, copula gumbel, dan copula frank. Copula claytonmemiliki tail depedensi
lebih kebawah, copula gumbel memiliki tail depedensi lebih ke atas. Copula
frankmemilikitail depedendi lebih ke atas dan bawah.
Penelitian terkait estimasi risiko sebelumnya telah dilakukan oleh
Dharmawan (2014) dalam menestimasi nilai Value at Risk portofolio
menggunakan metode copula. Mengestimasi nilai Conditional at Risk
menggunakan Copula Archimedean. Penelitian terkait lainnya juga dilakukan
oleh Handini (2018) menggunakan Copula frank pada Value at Risk (VAR).Dalam
menyempurnakan Var dalam penelitian ini digunakan Conditional at Risk dengan
metode Copula Archimedean untuk mengetahui risiko investasi pada portofolio
saham Cryptocurrency.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana mengestimasi Conditional Value at Risk pada portofolio
cryptocurrency dengan Copula Archimedean ?
2. Bagaimana portofolio cryptocurrency yang optimal ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini
adalah berapa besar resiko yang telah diperoleh dari estimasi CvaR dengan fungsi
Copula Archimedean

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Investor
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan
investasi
2. Bagi Mahasiswa
Dapat memperoleh informasi mengenai perhitungan CvaR menggunakan
Copula Archimedean

1.5 Batasan Masalah


1. Keterbatasan data: Ketersediaan data historis yang lengkap dan akurat
tentang harga cryptocurrency dapat menjadi batasan. Terkadang data
historis yang mencakup periode yang cukup lama tidak tersedia, atau data
yang tersedia mungkin tidak sepenuhnya terpercaya. Ini dapat
mempengaruhi validitas dan keandalan hasil estimasi VaR dan CaR.
2. Keterbatasan metode: Penggunaan metode Copula Archimedean dalam
estimasi VaR dan CaR memiliki asumsi dan batasan tertentu. Misalnya,
metode tersebut mungkin tidak mampu menangkap beberapa jenis
ketergantungan yang lebih kompleks antara harga cryptocurrency. Penting
untuk menyadari batasan-batasan ini dalam interpretasi hasil dan
generalisasi penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, deskripsi permasalahan,
tujuan dan manfaat penelitian, batasan penelitian, serta sistematika
penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Dalam bab ini dibahas uraian dasar teori tentang siklus hidrologi,
ketersedian air, dan kebutuhan air.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode pengumpulan data dan
informasi yang digunakan guna menunjang penelitian serta kerangka
pemikiran sebagai dasar alur penelitian pada penulisan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis penelitian
perhitungan kapasitas produksi sumber mata air, analisis perhitungan
proyeksi penduduk, analisisis total kebutuhan air bersih penduduk dan
analisis jaringan distribusi air bersih
BAB V PENUTUP
Pada bagian bab ini membahas kesimpulan dari uraian berupa hasil
yang diperoleh dari penelitian ini serta saran yang diharapkan dapat
lebih menunjang berhasilnya penelitian pada masa yang akan datang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Investasi
Kata investasi berasal dari investi yang mempunyai arti melakukan
investasi atau juga dapat berarti menanam uang. Berdasarkan kamus besar bahasa
indonesiainvestasi berarti penanaman uang atau modal pada sebuah perusahaan
maupun proyek dengan tujuan mendapatkan sebuah keuntungan.sementara itu
menurut Mulyadi (2001) mendefenisikan investasi adalah pengaitan sumber-
sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di kemudian hari. Definisi
lain dijelaskan oleh Martalena dan Malinda (2011) yang menjelaskan bahwa
investasi adalah sebuah bentuk terhadap penundaan komsumsi saat ini dengan
tujuan mendapatkan konsumsi pada masa yang akan datang.

2.1.2 Risiko dan Return


Menentukan investasi yang hendak dipilih seorang investor tentunya harus
memiliki pemahaman terhadap hubungan antara risiko dan juga return. Sebuah
investasi idealnya semakin tinggi terhadap tinggi return yang akan diperoleh.
Return merupakan pengambilan sebuah hasil atas sebuah surat berharga
atau investasi yang biasa dinyatakan dalam bentuk sebuah tingkat persentase
( % ). Sebagaimana dijelaskan oleh wahyudi dalam (Trisnawati, 2013) yang
menjelaskan bahwa Return merupakan keuntungan yang dinikmati investor atas
investasi yang dilakukan. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah
untuk memperoleh suatu keuntungan (Return), dan pada kenyataannya tingkat
keuntungan investor tidak selalu sama dengan tingkat Return ( keuntungan). Hal
tersebut dikarenakan terhadap adanya risiko kemungkinan ada penyimpangan
terhadap tingkat keuntungan antara keuntungan yang sebenarnya dengan
keuntungan yang diharapkan sebelumnya. Oleh karena itu dalam berinvestasi
seorang investor harus lebih memperhatikan tingkat keuntungan maupun juga
memperhatikan tingkat risiko yang akan di alami dalam berinvestasi. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia Susilo ( 2009) menjelaskan bahwa risiko adalah
penyimpangan antara keuntungan yang diharapkan dengan keuntungan yang
sebenarnya. Return saham dapat diperoleh dari persamaan berikut ini.
Pt −P(t−1)
Ri = …………………………………………………………
P(t −1)
(2.1)
Dengan, Rt adalah return bulan ke-t, Pt adalah harga pada bulan ke-t, dan Pt-1
adalah harga sebelum bulan ke-t. risoko dan return merupakan kondisi yang
dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu
baik kerugian atau keuntungan dalam suatu periode. Dalam dunia investasi
dikenal adanya hubungan kuat antara dalam suatu risiko dan return, yaitu jika
risiko tinggi maka return atau keuntungan juga akan tinggi, begitu juga sebaliknya
jika hasil return rendah maka risiko juga akan rendah. Bentuk hubungan antara
risiko dan return, antara lain :
1. bersifat linear atau searah
2. semakin tinggi return, semakin tinggi pula risiko
3. semakin besar asset kita tempatkan dalam keputusan investasi, semakin besar
pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.

2.1.3 Value at Risk (VaR)


Value at risk didefinisikan sebagai kerugian terburuk yang mungkin akan
terjadi dari memegang suatu aset atau secara satuan portofolio pada suatu waktu
tertentu dan pada tingkat peluang yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, Value
at Risk bisa diartikan sebagai suatu besaran angka yang merangkum totalan risiko
dari portofolio yang berisikan beragam asset keuangan. (INFOBANK,2003 : 100).
Menurut Best (1998) dalam R. Agus sartono dan Arie Andika (2006: 36)
Value at Risk adalah suatu metode yang mengukur risiko secara statistikyang
memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi suatu portofolio pada
tingkat kepercayaan tertentu, selalu disertai dengan probilitas yang menunjukkan
sebagian kecil dari risiko kerugian yang akan di alami dari nilai Valeu at Risk
tersebut. Pernyataan berikut ini merupakan definisi normal dari Value at Risk
yang dikutip dari Best (1998).Value at Risk memiliki batasan batasan yang tidak
dapat dihitung, seperti Value at Risk yang hanya mengukur risiko yang dapat di
jangka secara kuantitatif, dengan risiko politik, risiko likuiditas, risiko karyawan
yang tidak dihitung, dan juga tidak mengukur risiko operasional. (R. Agus
Sartono dan Arie Andika,2006:39).DefinisiValue at Risk secara umum dapat
dituliskan pada persamaan (2.2) sebagai berikut.
P(R ≥ VaR) = 1- α…………………………………………………. ( 2.2 )
Dengan R adalah Return selama periode tertentu dan α adalah tingkat kesalahan
( Jorion, 2006 ).
Maruddani dan purbowati (2009) menyatakan bahwa, nilai VaR pada
tingkat kepercayaan (1 – α) dalam periode waktu t baik pada Return tunggal
maupun portofolio dapat dihitung dengan menggunakan persamaan ( 2.3 ) berikut.
VaR( 1−α ) ( t )=W 0 R
¿
√ t ……………………………………………….( 2.3 )
Dengan VaR( 1−α ) ( t )=VaR dengan tingkat kepercayaan (1 – α) setelah t periode
W0 = investasi awal aset (baik aset tunggal maupun portofolio)
R¿ = nilai risiko return terburuk
t = periode waktu

1. Perhitungan Value at Risk


Dalam Agung Buchdadi (2008 : 186) perhitungan VaR untuk aset
menggunakan rumus dari Jorion (2001) yaitu :
VaR = ασ P W …………….………………………………………( 2.4 )
Dimana :
α = Tingkat kepercayaan
σP = Standar deviasi portofolio
W = Nilai posisi aset
Apabila VaR dihitung dengan memperhitungkan lama waktu investasi t
(holding period) maka rumus (2.5) berubah menjadi :
VaR = ασ P W √ t ……………………………………..……………..( 2.5 )
Distribusi ini sering digunakan untuk menggambarkan perubahan acak risiko
pasar seperti nilai tukar mata uang,suku bunga,dan harga saham. Namun apabila
distribusi data tidak normal maka nilai α dikoreksi dengan pendekatan Cornish
Fisher Expansion yaitu :
1 2
α1 = α ( α −1 ) ε ……………………………………..( 2.6 )
2
Dimana :
α = Tingkat kepercayaan
ε = koefisien skewness

2.1.4 Conditional Value at Risk (CVaR)


Conditional Value at Risk merupakan ukuran risiko yang sifatnya
diturunkan untuk distribusi kerugian. Conditional Value at Risk telah menjadi
perhatian signifikan selama dua dekade terakhir sebagai alat untuk mengelola
risiko.Conditional Value at Risk mengukur nilai yang diharapkan tergantung pada
beberapa persentase kerugian terburuknya, secara umum ukuran risiko
Conditional Value at Risk terkait erat dengan Value at Risk.Conditional Value at
Risk didefinisikan sebagai rata-rata ukuran Value at Risk dan ukuran kerugian
yang melebihi Value at Risk.
Menurut Rahmawati et al. (2019), Conditional Value at Risk memiliki
makna besarnya nilai kerugian yang akan ditanggung, apabila kerugian yang
nilainya melebihi Value at Risk. Bagaimanapun selalu ada kemungkinan bahwa
kerugian terjadi lebih besar dari VaR yang sudah ditetapkan.CVaR dikatakan baik
dan efektif dibandingkan VaR karena memenuhi aksioma ukuran risiko koheren
di antaranya Translation Invariance, subadditivity, positive homogeneity, dan
monotonicity.Nilai CVaR dapat dinyatakan sebagai :
CVaR (1−α ) ( X ) =E ( X| X € ≤ VaR(1−α ) (X )) ……………..(2.7)

2.1.5 Pengertian Cryptocurrency


Kata Cryptocurrency diartikan sebagai suatu mata uang digital yang
dijamin oleh Cryptocurrency.Kata Cryptocurrency sendiri dari gabungan dua kata
Cryptocurrency yang berarti kode rahasia dan Currency yang artinya mata
uang.Cryptocurrency merupakan sebuah sistem mata uang digital yang memiliki
manfaat seperti mata uang biasa namun memungkinkan penggunanya dalam
melakukan pembayaran secara online terhadap transaksi bisnis yang terjadi tanpa
adanya biaya jasa, tetapi masih mempunyai otoritas kepercayaan yang tersentral
(Syamsiah, 2007).
Sementara itu Narayan Narayanan, Bonneau, Falten, Miller, dan Goldfeder
(2016) menjelaskan bahwa mata uang kripto merupakan mata uang digital atau
virtual yang menggunakan cryptocurrency sebagai keamanan. Cryptocurrency
menyediakan mekanisme yang digunakan dalam menggunakan sistem dalam
mengamankan sistem dalam mata uang digital dengan cara memberi kode aturan
dalam sistem mata uang kripto sendiri.
Mata uang kripto mempunyai beberapa karakteristik, seperti berikut
(Claeys, Demerzis dan Efstathiou,2018).
a. sistem tidak memerlukan otoritas sentra dan dikelola dengan consensus
terdistribusi
b. sistem menyimpan rekap mata uang kripto dan kepimilikan pengguna
c. sistem menentukan apakah unit mata uang kripto baru dapat dibuat,
apabila unit baru mata uang kripto bisa direncanakan maka sistem akan
menyampaikan tempat asal pengguna serta bagaimana menentukan pada
pemilik unit yang baru
d. kepemilikan terhadap unit mata uang kripto dapat dinyatakan secara
tertentu secara kriptografi
e. sistem ini memungkinkan transaksi dilakukan waktu kepemilikan unit
kriptografi berubah. Transaksi hanya dapat dikeluarkan melalui entitas
yang memberikan bukti kepemilikan terhadap unit pada waktu tersebut.
Apabila terhadap 2 instruksi yang berada buat mengganti sebuah kepemilikan
terhadap
unit kriptografi yang sama, lalu dimasukkan secara berbarengan maka sistem
akan mengoperasiakan paling dominan salah satunya.

2.1.6 Data Persebaran Cryptocurrency


Menurut CNBC Indonesia (2021) Bitcoin adalah sebuah mata uang kripto
paling dikenal dengan kapitalisasi pertama,sebagaimana dijelaskan sebelumnya
bahwa kapitalisme pasar bitcoin telah mencapai US$1.135 triliun dari total
US$2.1 triliun. Dalam sepanjang tahun ini terlihat bahwa harga bitcoin telah
melesat lebih dari 107 dan sekarang berada di atas US$60.000/BTS, dimana
bitcoin saat ini berada kembali mendekati rekor tertinggi sepanjang tahun dengan
nilai US$61.780/BTS yang tercatat sampai dengan tahun sebelumnya. Menurut
coinmarketcap.com (2022) hingga saat ini bitcoin masih memegang posisi nomor
satu dalam daftar harga tertinggi untuCryptocurrency. Yang disusul dengan
Ethereum pada posisi kedua.

2.1.7 Sistem kerja Cryptocurrency


Menurut Anthony Heston (2017) menjelaskan bahwa setiap orang yang
menggunakan cryptocurrency mempunyai sebuah buku besar, dan buku besar
tersebut mampu menyimpan imformasi yang terkait dengan menggunakan akun
seluruh pengguna cryptocurrency diperbarui semua pengguna. Hal tersebut
selanjutnya menggunakan kata sederhana dimana buku besar tersebut merupakan
sebuah data base pada nama seluruh angka akun dan transaksi pada masa lampau.
Cryptocurrency yang pertama dan paling terkanal hingga saat ini adalah
Bitcoin.Berdasarkan Bohme et.al.(2015), bitcoin sendiri tergantung terhadap dua
teknologi fundamental berdasarkan kriptografi, kunci kriptografi public serta
pribadi yaitu bertujuan untuk agar menyimpan dan membelanjakan uang.Semua
dapat mempunyai kunci public dan pribadi yang dibagiakan secara public hanya
dapat diuraikan oleh seorang yang mempunyai kunci langsung yang terikat
menggunakan kunci public tersebut, pesan tadi hanya dapat diuraikan
menggunakan kunci public yang terikat.

2.1.8 Copula
Copula adalah suatu fungsi yang menghubungkan fungsi yang distribusi
multivariat dengan distribusi marginalnya.Teori copula sendiri merupakan alat
yang dapat memodelkan distribusi bersama karena tidak memerlukan asumsi
normalitas bersama dan memungkinkan bila pemecahan setiap distribusi bersama
n-dimensi kedalam distribusi marginal n dan sebuah fungsi copula. Definisi
copula yaitu:

Definisi 1 :sebuah copula 2-dimensi (atau selanjutnya disebut dengan 2-


copula atau hanya copula) merupakan sebuah 2-subcopula yang domainnya I 2.
Ekuivalen dengan copula merupakan fungsi C : I 2 → I yang memenuhi sifat :
1. Untuk setiap u, v ϵ I maka :

C ( u,0) = 0 = C ( 0,v )…………………….. (2.8)

Dan

C ( u,1 ) = u dan C ( 1,v ) = v ………………………… (2.9)

2. Untuk setiap u1,u2, v1 , v 2ϵ Idimana u1≤ u2dan v1 ≤ v 2

C (u2 , v 2 ¿ – C ( u2 , v 1 ) - C ( u1 , v 2 ) - C ( u1 , v 1 ) ≤ 0 ……….(2.10)

Teorema 1 :Teorema Sklar


Misalnya H X ,Y merupakan fungsi distribusi bersama dengan fungsi marginal F X ( x )
dan GY ( y ) . Terdapat suatu copula untuk semua ( x, y ) maka :

H X ,Y = P (X ≤ x, Y ≤ y)……………………….(2.11)
= C (P(X ≤ x ), p ( Y ≤ y ))
= C ( F X ( x ) , GY ( y)¿
= C U ,V ( u, v )
Dengan u = F (x) dan v = G (y)
Bukti :
jika F dan G kontinu, maka copula C tunggal, jika F dan G tidak kontinu, maka
copula C tunggal pada Range ( F )  Range (G). sebaliknya jika C adalah copula,
F dan G adalah fungsi distribusi, maka fungsi H didefinisikan sebagai (2.9) adalah
fungsi distribusi gabungan dengan marginal F dan G. sementara fungsi densitas
dari copula adalah :
❑2 C (u1 ,u 2)
c( u1, u2 ) = ……………………………………..
u 1 u2
(2.12)
namun sebelum membahas mengenai keluarga copula Archimedean terlebih
dahulu dibahas mengenai kolerasi kendall’s tau yang merupakan metode dalam
pengukuran depedensi copula. Berdasarkan persamaan (2.5), maka kendall’s tau
dalam kakinya dengan copula C dinyatakan.
 = 4 ∬ I C ( u , v ) dudv−1
2
…………………………………….(2.13)

2. 1.9 Copula Archimedean


Copula Archimedean banyak dikaji dan dikembangkan karena merupakan
contoh multivarat kontinu yang berbentuk sederhana dan memiliki suatu range
yang lebar dengan struktur dependensi, kemudian merupakan suatu copula
bivariate yang sederhana dalam menggambarkan depedensi, dan merupakan juga
copula dengan pendekatan depedensi, yang mudah untuk di
implimentasikan.Copula Archimedean terdiri dari beberapa keluarga yaitu copula
gumbel, copula clayton, dan copula frank. Copula Archimedean mempunyai
bentuk distribudi dengan tail depedensi yang telah menghasilkan probabilitas
kondisionsl pada daerah ekstrim.
Menurut nelsen (2006) mendefinisikan Copula Archimedean, yaitu
misalkan fungsi : [0,1] → [0, ∞) merupakan fungsi generator Copula
Archimedean dan inversnya φ(−1) sehingga φ ( 0 )= ∞ dan φ (1) = 0. Pseudo- invers
dari fungsi φ merupakan φ (−1 ) dengan domain φ(−1)=[0, ∞] dan range φ(−1) = [0, 1]
didefinisikan dengan :

{
( −1 )
φ(−1) = φ ( t ) , 0 ≤ t ≤ φ(0)
………………………….(2.14)
0 , φ( 0) ≤ t ≤ ∞
(−1)
φ merupakan fungsi kontinu dan tak naik pada [0, ∞] dan fungsi tak turun pada
[0, φ (0)¿ maka φ (−1 ) (φ(u)) = u pada I dan

φ ¿ ( t)) = {(t ) , 0 ≤t ≤ φ (0)


φ ( 0 ) , φ(0)≤t ≤ ∞
…………………………… (2.15)

Sehingga jika φ (0) = ∞ maka φ(−1) = φ−1


Definisi 2 :sebuah copula dinamakan Archimedean jika dapat ditulis ke dalam
bentuk :
C ( u1 ,u 2 , … , ud ) = ❑(−1) ( φ ( u 1) + …+φ( ud) ¿ ………… ……(2.16)
Dimana φ ( u i) , i = 1,….,d merupakan fungsi generator, φ (u) merupakan fungsi
tidak turun yang memetakan [0,1] ke [0,∞] sehingga (0) = ∞ dan  (1) =0.
Copula Archimedean terbagi dalam tiga kelas, yaitu Copula Clayton,
Copula Gumbel, dan Copula Frank. Masing-masing fungsi generator dari kelas
copula tersebut yang digunakan untuk membangkitkan fungsi estimasi parameter
dan fungsi copulanya dinyatakan pada table :
Table 2.1 Fungsi Copula Archimedean

Parameter Generator Generator inverse


Family
Space φ (u) φ−1 (u)
Clayton −1

(1978)
α >0 u−a -1 ( 1 + u¿¿ a

e−au−1
Frank (1979 α >0 -Ɩn −1
−a Ɩn ¿))
e−a −1
Gumbel 1
α≥1 (- Ɩn u ¿ ¿a exp ( −u a )
(1960)

Estimasi parameter Copula Archimedean dilakukan melalui Kendall’s tau


( ¿ yang mana dapat diperoleh seperti :

1
φ(u)
=1+4∫ '
du ………………………………..…….(2.17)
0 φ (u)
Dimana, φ (u) merupakan generator dari copula keluarga Archimedean.Kendall’s
tau menyatakan kekuatan hubungan antara kedua variabel.

2.1.10 Copula Gumbel


Copula merupakan metode yang sangat ampuh untuk memodelkan
distribusi bersama karena tidak memerlukan asumsi nomalitas bersama dan
memungkinkan pemecahan fungsi distribusi bersama n dimensi ke dalam
distribusi marginal n dan sebuah fungsi copula (Bob, 2013). Keluarga Copula
Archimedean paling banyak digunakan dalam kasus bivariat. Copula
Archimedean memiliki 3 kelompok penting yang disebut dengan keluarga
Gumbel, Frank, dan Clayton. Untuk fungsi Copula Archimedean pada kasus
bivariat dapat ditulis sebagai berikut:
𝐶(u1,u2)=φ−1 (𝜑(u1)+𝜑(u2)) ……………………………….(2.18)

dengan:
𝐶(𝑢1,𝑢2) = fungsi distribusi copula bivariat
𝜑(𝑢) = fungsi generator copula
𝜑−1(𝑢) = invers fungsi generator copula

Langkah pertama yang dilakukan untuk analisis copula adalah melakukan


transformasi variabel random ke domain uniform [0,1]. Transformasi data asli ke
domain uniform [0,1] dilakukan dengan membuat scatterplot transformasi
uniform [0,1] menggunakan rank plot untuk setiap variabel random sebagai
berikut:
Generator untuk Copula Gumbel yaitu sebagai berikut:
φ ( u ) =(−lnu)a ………………………………………….. (2.19)

dengan turunan fungsi :


' −a a−1
φ ( u )= (−ln ⁡(u)) ………………………………. (2.20)
u
−a a−1
dengan φ ' (u)= (−ln ⁡(u)) , a>0. Kemudian fungsi distribusi kumulatif dari
u
Copula Gumbel 2-dimensi dinotasikan sebagai berikut :

( )
1

C ( u 1 , u2 )=exp −[ (−ln u1 )a+(−lnu 2)a ] a ……… … (2.21)

Perhatikan :
φ(u) (−ln u)a
=
φ '(u) −a a−1 ………………………………….…….
(−ln(u))
u
(2.22)
Selanjutnya untuk keterkaitan Kendall’s tau dengan Copula Gumbel sebagai
berikut,
1
φ (u)
τ =1+4 ∫ du ………………………………………………..(2.23)
0 φ ' (u)

2.1.11Copula Frank
Copula Archimedean memiliki peranan dalam hal analisis dependensi
antar variabel dan dapat menjadi suatu analisis yang penting ketika satu variabel
atau kedua variabel mempunyai tail dependensi. Copula Archimedean memiliki
fungsi generator yang berbeda akan menghasilkan fungsi Copula Archimedean
yang berbeda pula. Sehingga Copula Frank memiliki fungsi generator sebagai
berikut (Cherubini, et al., 2004) :
𝜑(𝑡) = − ln
𝑒−𝜃𝑡 − 1
𝑒−𝜃 − 1
, 𝜃𝜖ℝ ………………………………………………………………………………………………..(2.2)
dengan fungsi generator diatas, akan menghasilkan masing-masing fungsi
distribusi kumulatif Copula Frank sebagai berikut:
𝐶(𝑢, 𝑣) = −
1
𝜃
ln (1 +
(𝑒−𝜃𝑢 − 1)(𝑒−𝜃𝑣 − 1)
𝑒−𝜃 – 1 ……………………………………………………………………………………………..(2.24)
Copula Frank cukup terkenal untuk beberapa alasan, salah satunya adalah
Copula Frank dapat menyatakan hubungan dependensi dalam positif ataupun
negatif.

2.2 Analisis Runtum Waktu


1. Model Arima
Dalam pemodelan runtun waktu, digunakan beberapa model (Soejoeti,
1987):
a. Model Autoregressive (AR)
Zt =❑1 Z t −1+❑2 Zt −2+ …+❑ p Z t − p+ at ……………………………(2.26)
Dengan Zt adalah nilai return yang pada saat t, ❑i adalah suatu parameter
autoregresif ke-I (i=1,2,3,…,p), dan a t adalah nilai kesalahan persamaan
autoregresif pada saat t.
b. model moving average (MA)
Zt =at +θ1 at −1+ θ2 at−2 +…+θ q at −q . ………………………(2.27)
Dengan θ j adalah parameter moving average ke-j (j= 1,2,3,…,q), dan a t− j adalah
nilai kesalahan persamaan moving pada saat t-j.
c. model autoregressive moving average (ARMA)
Zt =❑1 Z t −1+ …+❑ p Z t −p + at +❑1 at −1+ …+θq a t−q ……………….(2.28)
d. model autoregressive integrated moving average (ARIMA)
❑P (B)(1−B)d Z t = θq (B) at ……………………………………………..(2.29)
Dengan❑ p ( B )=1−❑1 B−❑2 B2−…−❑p B pdanθq ( B )=1+θ 1 B+…+θ q Bq .
………………………………………………………………………(2.30)
2.3 Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu dari penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul penelitian Variabel yang Hasil kesimpulan
digunakan
1 Maria Applying Risk and Return Proses pemilihan portofolio
praptiningsih portofolio membutuhkan
(2012) selection: A Case pertimbangan dan prediksi
of Indonesia Stock masa depan yang akurat,
portofolio dalam penelitian
ini mungkin bukan yang
terbaik. Namun hasil
pemilihan portofolio
bervariasi tergantung pada
banyak factor seperti
karakteristik latar belakang
industri, kinerja,saham,dan
factor eksternal lainnya.
Diversifikasi asset menjadi
cara yang lebih baik untuk
meninimalkan risiko asset.
Risiko portofolio yang
dihasilkan relatif kecil.
2. Ezra Putranda Analisis potensi Potensi dan resiko Berbagai mata uang crypto
Setiawan (2020) dan Risiko Investasi memiliki beragam tingkat
Investasi keuntungan maupun risiko.
Cryptocurrency di Disamping itu,return aset
Indonesia ini menunjukkan pola
volatility clustering
sehingga besarnya resiko
tidaklah konstan. Beberapa
mata uang cryptocurrency
menghasilkan keuntungan
relative tinggi dengan
resiko yang relative besar,
sehingga lebih cocok bagi
investor penyuka risiko.
3. Nurul Huda dan Risiko dan Tingkat Risiko dan Investasi cryptocurrency
Risman Hambali Keuntungan Tingkat memiliki return/ tingkat
(2020) Investasi Keuntungan keuntungan yang
Cryptocurrency signifikan, dikarenakan
cryptocurrency sudah
masuk kedalam bursa efek,
mengadopsi teknologi
digital, memiliki jumlah
pasukan yang terbatas, anti
inflansi, keamananya
dilindungi oleh kriptografi.
Namun demikian, investasi
cryptocurrency juga
memiliki risiko yang cukup
tinggi. Risiko dan Return
dari suatu investasi
memiliki hubungan yang
linear.
4. Christopher Analisis Return, standar Berdasarkan hasil
Lumbantobing perbandingan Deviasi (Risiko), penelitian
dan Isfenti kinerja Sharpe, Treynor 1. tidak dapat perbedaan
Sadalia (2021) Cryptocurrency dan Jensen yang nyata antara return
Bitcoin, Saham, Bitcoin,saham dan emas.
dan Emas sebagai 2. terdapat perbedaan yang
Alternatif Investasi nyata antara risiko Bitcoin,
saham, dan emas.
3. terdapat perbedaan yang
nyata antara kinerja
Bitcoin, saham dan emas
dengan metode Sharpe.
4. tidak terdapat perbedaan
yang nyata antara kinerja
Bitcoin, saham, dan emas
dengan metode Treynor.
5. terdapat perbedaan yang
nyata antara kinerja
Bitcoin, saham, dan emas
dengan metode Jensen.
2.4 Kerangka Pikir
Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah:

Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran

Cryptocurrency

Yearn. finance Cardano Bitcoin Dogecoin Monero Binance Coin


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu
penelitian kuantitatif. Disebut kuantitatif karena data penelitian berupa
angkaangka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif sesuai
dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya.

3.2 Jenis Data dan Sumber Data


Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data bersifat
kuantitatif berupa harga saham Crypto. Dengan data harga saham diperoleh
dari https://id.investing.com/.

3.3 Waktu Penelitian


Waktu penelitian dimulai dari bulan agustus sampai bulan oktober 2023.

3.4 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakkan sebagai berikut.
1. Menghitung return saham.
2. Menghitung statistik deskriptif dari return yang diperoleh.
3. Memeriksa adanya sifat autokorelasi dan heteroskedastisitas pada data
return setiap saham.
4. Mengestimasi parameter Clayton Copula.
5. Melakukan simulasi dan menggunakan Clyton Copula dalam analisis.
6. Menghitung nilai VaR.
7. Estimasi nilai CVaR.
8. Lakukan interpretasi dari hasil yang diperoleh.
3.5 Flow Chart
Mulai

Input Data

Menghitung Nilai Return

Apakah data terdapat


korelas atau
heterokedasitisitas

Ya

Menentukan Kendal

Estimasi parameter Copula

Menentukan Var dan CVaR

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir

Anda mungkin juga menyukai