Anda di halaman 1dari 22

SURAT TUNTUTAN

__________________________________________
No. Reg. Perkara: PMD/181/PID -SUS/AMB/2021

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Ambon dengan


memperhatikan hasil pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama
Terdakkwa,
IDENTITAS :
1. Nama Lengkap : DELON YAKOBUS
Tempat Lahir : AMBON
Umur/Tanggal Lahir : 38 Tahun, 17 Mei 1985
Jenis Kelamin : Laki‐laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan amahuse, kec. Nusaniwe-Ambon
Agama : Kristen protestan
Pekerjaan : Nelayan
2. Nama Lengkap : YABES SOPLANTILA
Tempat Lahir : LATUHALAT
Umur/Tanggal Lahir : 37 Tahun, 20 oktober 1986
Jenis Kelamin : Laki‐laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan amahuse, kec. Nusaniwe-Ambon
Agama : Kristen protestan
Pekerjaan : Nelayan
STATUS TAHANAN
 Ditahan Penyidik Polsek Nusaniwe tanggal 20 november 2020 sampai
dengan tanggal 10 Desember 2020 terhitung dua puluh hari lamanya.
 Ditahan Penuntut Umum Kejaksaan negeri ambon tanggal 10 desember
2020 sampai dengan tanggal 4 januari 2021, terhitung dua puluh empat
hari lamanya.
 Ditahan Ketua Pengadilan negeri Ambon kelas 1A tanggal 24 januari 2021
sampai dengan sekarang, terhitung dua puluh delapan hari lamanya

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim Ketua pada Pengadilan Negeri


Ambon Kelas 1A Nomor : 177 Pid-sus/TPP/PN/AMB/2021, Rabu tanggall 24
januari 2021, dengan Acara Pemeriksaan Biasa terdakwa dihadapkan
kedepan Persidangan dengan dakwaan sebagai berikut:

PRIMER :
Bahwa ia Terdakwa Delon Yakobus sejak tanggal 20 november 2020, sekitan
pukul 22:51 WIT atau setidak‐tidaknya suatu hari pada bulan november 2020,
bertempat di pantai desa latuhalat, Ambon atau setidak‐tidaknya di tempat lain yang
termasuk di dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Ambon kelas 1A yang
berwenang memeriksan dan mengadili, telah dengan sengaja memiliki, menguasai,
membawa, dan/atau menggunakan alat penangkap ikan dan/atau alat bantu
penangkapan ikan yang mengganggu dan merusak keberlanjutan sumber daya ikan
sebagaimana dimaksud secara melawan hukum, yang dilakukan sebagai berikut:
-Bahwa pada waktu dan tempat diatas Terdakwa, DELON YAKOBUS dan
terdakwa YABES SOPLANTILA di pantai Desa Latuhalat.
-Bahwa Terdakwa, DELON YAKOBUS dan terdakwa YABES SOPLANTILA,
pada saat itu sedang dalam proses penangkapan ikan.
-Bahwa Terdakwa, DELON YAKOBUS dan terdakwa YABES SOPLANTILA,
melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
-Bahwa Terdakwa, DELON YAKOBUS dan Terdakwa YABES SOPLANTILA,
kemudian melempar bahan peledak ikan ke laut pantai desa latuhalat
sebanyak 3x.
-Bahwa Terdakwa, DELON YAKOBUS dan Terdakwa YABES SOPLANTILA,
menggunakan bahan peledak agar supaya mendapatkan hasil tangkapan
ikan dengan jumlah yang banyak.
-Bahwa saksi, KLINTON LEWERISSA, bersama para saksi lainnya sedang
berkemah dengan tujuan membersihkan lingkungan sekitar pantai desa
Latuhalat.
-Bahwa saksi, KLINTON LEWERISSA bersama para saksi lainnya, sedang
berada di pantai desa Latuhalat tanggal 20 november 2020 sekitar pukul
17:49 WIT.
-Bahwa saksi, KLINTON LEWERISSA dan saksi DANI SIAHAYA, mendengar
ada suara ledakan yang teredam dan merasakan ada sedikit getaran pada
air laut.
-Bahwa tidak lama kemudian untuk memastikan itu bukan bencana alam,
saksi KLINTON LEWERISSA DAN DANI SIAHAYA membangunkan saksi
lainnya.
-Bahwa saksi, KLINTON LEWERISA dan INTAN HAUMAU memilih untuk
pergi mengecek keadaan sekitan pantai dan meminta saksi lainnya untuk
berjaga-jaga apabila itu memang benar bencana alam.
-Bahwa saksi, KLINTON LEWERISSA DAN INTAN HAUMAU, mulai
menyusuri pantai kedua saksi tersebut melihat seperti ada dua orang
nelayan yakni Terdakwa DELON YAKOBUS dan Terdakwa YABES
SOPLANTILA yang berada dilaut, tidak jauh dari pesisir pantai dengan
jarak 10meter.
-Bahwa kedua saksi KLINTON LEWERISSA dan INTAN HAUMAU melihat
kedua terdakwa, DELON YAKOBUS dan YABES SOPLANTILA itu sedang
melempar sesuatu kedalam laut, sehingga menimbulkan suara redaman
dan getaran air seperti yang dirasakan sebelumnya.
-Bahwa saksi, KLINTON LEWERISSA DAN INTAN HAUMAU, masih tidak tau
dengan kegiatan yang dilakukan kedua terdakwa, DELON YAKOBUS dan
Terdakwa YBES SOPLANTILA, sehingga kedua saksi tersebut berteriak
dan bertanya pada kedua nelayan itu.
-Bahwa Terdakwa, DELON YAKOBUS DAN YABES SOPLANTILA, dengan
panik kedua terdakwa membuang barang kepada saksi KLINTON
LEWRISSA DAN INTAN HAUMAU.
-Bahwa atas laporan dari saksi, INTAN HAUMAU, Kepala Desa latuhalat
langsung pergi dan melaporkan peristiwa tersebut di polsek Nusaniwe
yang berada di jalan amahuse seilale, kecamatan nusaniwe kota ambon.
-Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan oleh polsek nusaniwe di temukannya
butir-butir seperti kelereng besar di sekitar terumbukarang yang sudah
rusak di TEMPAT KEJADIAN, selain itu ditemukan juga barang-barang
sisa dipakai dalam longbot yang merupakan milik dari Terdakwa YABES
SOPLANTILA antara lain :
- 1 (satu) korek api batangan,
- 1 (satu) korek api gas,
- 1 (satu) bungkus rokok gudang garam surya 16
- 1 (satu) bungkus obat nyamuk Batangan
-Bahwa dalam proses penyelidikan Polsek Nusaniwe menemukan Beberapa
Botol kaca di rumah Terdakwa DELON YAKOBUS yang telah dirakit
menyerupai bahan peledak.
-Bahwa berdasarkan hasil laboratorium forensik Nomor Lab : xx/BHF/2020
Tanggal 26 november 2020, yang ditandatangani oleh RIDHO IRMANSYA S.Si.,
Apt, M.M.,M.T dengan kesimpulan : a. Barang bukti seperti tersebut,
merupakan sumbu peledak yang didlamnya mengandung campuran bahan
peledak jenis Low Explosive Dan High Explosive dengan senyawa bahan
peledak yaitu campuran Potassium ( K ), Klorap (C1O3) ) dan TNT ; b.
Barang bukt seperti tersebut pada bab I butir 4 diatas , merupakan
bongkahan warna putih dan bulat yang mengandung unsur bahan peledak
jenis Low Explosive yaitu campuran Potassium Potassium ( K) , Klorap
(CIO3) ;
Perbuatan kedua terdakwa telah melanggar sebagaimana diatur dan diancam
dengan Pasal 85, UU RI Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UU
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
.........ATAU..........
SUBSIDER :
Bahwa kedua Terdakwa Delon Yakobus dan Terdakwa YABES SOPLANTILA
sejak tanggal 20 november 2020, sekitan pukul 22:51 WIT atau setidak‐tidaknya
suatu hari pada bulan november 2020, bertempat di pantai desa latuhalat, Ambon
atau setidak‐tidaknya di tempat lain yang termasuk di dalam wilayah hukum
Pengadilan Negeri Ambon kelas 1A yang berwenang memeriksan dan mengadili,
telah dengan sengaja melakukan beberapa perbuatan kejahatan atau pelanggaran,
sehingga dipandang satu perbuatan yang berlanjut sebagaimana dimaksud secara
melawan hukum, yang dilakukan sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa DELON YAKOBUS DAN Terdakwa YABES SOPLANTILA bekerja
sama untuk mencari penghasilan tambahan.
-Bahwa Terdakwa DELON YAKOBUS DAN Terdakwa YABES SOPLANTILA
mengumpulkan botol kaca sebanyak 1 karung.
-Bahwa kemudian Terdakwa YABES SOPLANTILA pergi ke toko aneka guna.
-Bahwa kemudian Terdakwa YABES SOPLANTILA membeli pupuk sebanyak 3 kg
dan 5 buah sumbuh di toko aneka guna.
-Bahwa terdakwa DELON YAKOBUS mengajak Terdakwa YABES SOPLANTILA
untuk menyiapkan perlengkapan untuk para Terdakwa gunakan saat
penangkapan ikan.
-Bahwa terdakwa DELON YAKOBUS dan Terdakwa YABES SOPLANTILA
membuang bahan peledak pada saksi KLINTON LEWERISSA dan SAKSI INTAN
HAUMAU.
-Bahwa kemudian yang mengakibatkan saksi KLINTON LEWERISSA mengalami
luka-luka bakar.
-Bahwa Terdakwa DELON YAKOBUS dan Terdakwa YABES SOPLANTILA
mengakibatkan melukai kesehatan saksi klinton lewerissa.
-Bahwa Terdakwa DELON YAKOBUS mendatangi Terdakwa YABES SOPLANTILA,
untuk membicarakan hasil tangkapan yang menurun.
-Bahwa Terdakwa DELON YAKOBUS dan Terdakwa YABES SOPLANTILA
berbincang dalam kurung waktu yang lama.
-Bahwa kemudian dari Terdakwa YABES SOPLANTILA, menerima tawaran dari
Terdakwa DELON YAKOBUS agar menangkap ikan menggunakan bahan
peledak.
-Bahwa Terdakwa DELON YAKOBUS dan Terdakwa YABES SOPLANTILA dengan
lantaran panik keduanya membuang bahan peledak kepada saksi KLINTON
LEWERISSA dan INTAN HAUMAU.
-Bahwa atas perbuatan kedua terdakwa berdasarkan surat visum nomor registrasi
XXX TUM/VER/VIII/2020 telah mengakibatkan korban KLINTON LEWERISSA
mengalami luka bakar serius dilengan atas kiri dan bagian kiri belakang badan.
Cedera tersebut telah mengakibatkan penyakit /halangan dalam menjalankan
pekerjaan jabatan/pencaharian untuk sementara waktu.sampai benar” sembuh
total.
Perbuatan para terdakwa telah melanggar sebagaimana diatur dan diancam
dengan Pasal 64 ayat (1) KUHP, jo Pasal 351 Ayat (2) KUHP, jo Pasal 55 ayat (1)
KUHP.

Fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan :


Sebelum kami menguraikan tentang unsur-unsur dari pasal-pasal yang
di dakwakan terhadap terdakwa, terlebih dahulu izinkanlah kami menguraikan
Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara
berturut-turut berupa keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, petunjuk,
alat bukti serta adanya barang bukti sebagai berikut:

I. KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
1. Saksi KLINTON LEWERISSA didepan persidangan di bawah sumpah
menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa, saksi mengerti dihadirkan di depan persidangan sehubungan
dengan masalah ledakan dilaut desa latuhalat kecamatan nusaniwe,
ambon sekitar pukul 22:51 WIT pada tanggal 20 november 2020.
- Bahwa, saksi melihat pada malam peristiwa hanya ada kedua
terdakwa di laut desa latuhalat.
- Bahwa, saksi bersama sdra Intan haumau berteriak dan bertanya
pada kedua terdakwa pada malam itu, dengan kalimat “hui ada apa
disitu?” dengan maksud saksi untuk memastikan bahwa apakah kedua
terdakwa baik-baik saja atau tidak.
- Bahwa, saksi melihat sesuatu yang dibuang kelaut ialah botol kaca.
- Bahwa, saksi mendapatkan dampak dari ledakan dari bahan peledak
ikan yang ketiga kalinya.
- Bahwa, saksi merasakan kesamaan dari ledakan ketiga dengan
ledakan sebelumnya yang membuat saksi mengalami luka-luka bakar.
- Bahwa, saksi melihat pada malam itu salah satu terdakwa atas nama
delon yakobus yang berada pada belakang longbot yang membuang
sesuatu ledakan tersebut.
- Bahwa, saksi tidak hanya mengalami luka bakar, tapi juga ada
beberapa luka sobekan kecil.
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak
keberatan.

2. Saksi INTAN HAUMAU, didepan persidangan di bawah sumpah


menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa, saksi mengerti dihadirkan di depan persidangan sehubungan
dengan masalah ledakan dipantai desa latuhalat, kecamatan
nusaniwe, ambon sekitar pukul 22:51 WIT pada tanggal 20 november
2020.
- Bahwa, saksi bersama rekannya mengarahkan cahaya center ke arah
kedua terdakwa
- Bahwa, saksi dan saksi klinton melihat bahwa kedua terdakwa
tersebut melempar bahan peledak kedalam laut.
- Bahwa, saksi merasakan ledakan kedua dan ketiga yang dirasakan
mempunyai kesamaan dari suara dan ledakan tersebut.
- Bahwa, saksi berteriak dan bertanya mau memastikan kedua terdakwa
itu apakah baik-baik saja atau tidak.
- Bahwa tepat jam 22:51 terjadi ledakan disamping kiri saksi.
- Bahwa, saksi melihat botol kaca yang dilempar sdra kearah saksi dan
saksi klinton.
- Bahwa berdasarkan barang bukti berupa bom ikan adalah yang
gunakan kedua terdakwa untuk melakukan penangkapan ikan.
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak
keberatan.
3. Saksi DANI SIAHAYA, didepan persidangan di bawah sumpah menerangkan
yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa, saksi mengerti dihadirkan di depan persidangan sehubungan
dengan masalah ledakan dipantai desa latuhalat, kecamatan
nusaniwe, ambon sekitar pukul 22:51 WIT pada tanggal 20 november
2020.
- Bahwa, benar pada pukul 22:36 saksi mendengar ledakan pertama.
- Bahwa, benar pada proses membersihkan lingkungan pesisir pantai,
saksi melihat kedua terdakwa sekitar sore hampir jam 4.
- Bahwa benar saksi mendengar ledakan yang sama pada pukul 22
lewat 46 WIT.
- Bahwa benar di jam 22 lewat 51 menit saksi mendengar ledakan
ketiga.
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak keberatan.
4. Saksi KRISTINA TIARA, didepan persidangan di bawah sumpah
menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa, saksi mengerti dihadirkan di depan persidangan sehubungan
dengan masalah ledakan dipantai desa latuhalat, kecamatan
nusaniwe, ambon sekitar pukul 22:51 WIT pada tanggal 20 november
2020;
- Bahwa saksi melihat saksi klinton dan saksi intan pergi membawa
senter.
- Bahwa benar saksi mendengar ledakan yang sama pada pukul 22
lewat 46 WIT.
- Bahwa benar di jam 22 lewat 51 menit saksi mendengar ledakan
ketiga.
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak keberatan.

II. KETERANGAN TERDAKWA:


Terdakwa 1 DELON YAKOBUS, menerangkan yang pada pokoknya sebagai
berikut:
- Bahwa, terdakwa mengerti dihadirkan di depan persidangan
sehubungan dengan masalah ledakan dipantai desa latuhalat,
kecamatan nusaniwe, ambon sekitar pukul 22:51 WIT pada tanggal 20
november 2020;
- Bahwa, sekitar jam 4 sore pada tgl 5 november 2020 terdakwa delon
menemui terdakwa yabes dirumahnya,
-Bahwa, kemudian terdakwa mengjak terdakwa yabes untuk bekerja
sama agar menambah penghasilan yang mulia.
- Bahwa, terdakwa membicarakan untuk merancang bom ikan, serta
membahas bahan” yang akan di gunakan.
- Bahwa, terdakwa dn terdakwa Yabes berinisyatif untuk membersihkan
lingkungan pada tgl 6 november 2020,
- Bahwa, pada tanggal 6, sdra mengumpulkan 1 karung botol kaca
yang berjumlah sekitar 17 botol.
- Bahwa, terdakwa membawa 1 karung botol dirumah terdakwa.
- Bahwa, sekitar pagi jam 9 lewat pada tgl 7 november 2020 terdakwa 2
datang kerumah terdakwa 1.
-Bahwa, terdakwa yang mengirim pesan singkat dengan isi pesan
“menyuruh terdakwa 2 “datang sudah kerumah terdakwa 1” untuk
ambil uang dan pergi membeli bahan” yang mau digunakan untuk
merakit bom ikan.
- Bahwa, kemudian terdakwa menyuruh terdakwa yabes membeli
bahan-bahan perakitan Bom ikan di toko aneka Guna antara lain: 3 kg
pupuk dan 5 buah sumbuh dektonektor.
- Bahwa, setelah membeli bahan-bahan bom ikan dirakit di rumah
terdakwa.
- Bahwa, terdakwa meminta bantuan terdakwa yabes pada tgl 8 untuk
meyiapkan perlengkapan melaut yang adalah merakit bom ikan.
- Bahwa, terdakwa beralasan meminjam jala berukuran 3,3 meter
dengan 2 tong bermuatan 120 liter tetapi tidak menggunakannya agar
tidak dicurigai orang saat pulang melaut.
- Bahwa, kemudian pada tanggal 10 terdakwa melaut bersama
terdakwa yabes dan menggunakan bom ikan untuk penangkapan ikan.
- Bahwa, kemudian pada tgl 12 terdakwa dengan terdakwa yabes
kembali melakukan penangkapan ikan menggunakan bom ikan
dipantai desa latuhalat.
- Bahwa, pada tgl 13 terdakwa dan terdakwa yabes mengikuti rapat
terkait hasil penangkapan ikan oleh warga berprofesi nelayan terhadap
hasil tangkap yang mulai susah.
- Bahwa, terdakwa di tgl 19 kembali merakit Bom ikan
- Bahwa, sebelumnya di tgl 14 terdakwa masih melaut dan
menggunakan bom ikan.
- Bahwa, pada tgl 20 pukul 16:00 WIT, terdakwa dan terdakwa yabes
pergi melaut.
- Bahwa, kemudian pada pukul 22:36 atas ledakan pertama terdakwa
yang melempar bom ikan ke laut.
- Bahwa, karena target yang salah ledakan pertama terdakwa tidak
mendapatkan ikan.
- Bahwa, terdakwa melempar bom kedua pada pukul 22:46 WIT dengan
selisih waktu antara ledakan pertama dan kedua 5-10 menit.
- Bahwa, terdakwa melempar bom ikan atas ledakan pertama kearah
laut dan ledakan kedua kearah darat.
- Bahwa, terdakwa mendengar suara teriakan yang menanyakan ada
apa disitu.
- Bahwa, terdakwa yang memiliki longbot.
- Bahwa, berdasarkan barang bukti yang diajukan yang mana 2 botol
kaca kosong berada di belakang rumah terdakwa serta terdakwa
menyisahkan 3 botol bom ikan.
- Bahwa, setelah terjadi peristiwa tersebut terdakwa dan terdakwa
yabes langsung plang kerumah.
Terdakwa 2 YABES SOPLANTILA, menerangkan yang pada pokoknya
sebagai berikut:
- Bahwa, terdakwa mengerti dihadirkan di depan persidangan
sehubungan dengan masalah ledakan dipantai desa latuhalat,
kecamatan nusaniwe, ambon sekitar pukul 22:51 WIT pada tanggal 20
november 2020;
- Bahwa, sekitar jam 4 sore pada tgl 5 november 2020 terdakwa pergi
ke rumah terdakwa delon.
- Bahwa, kemudian terdakwa menerima ajakan untuk bekerja sama
agar menambah penghasilan.
- Bahwa, terdakwa membicarakan untuk merancang bom ikan, serta
membahas bahan” yang akan di gunakan.
- Bahwa, terdakwa sepakat berinisyatif untuk membersihkan lingkungan
pada tgl 6 november 2020,
- Bahwa, pada tanggal 6, terdakwa bersama terdakwa delon
mengumpulkan 1 karung botol kaca.
- Bahwa, kemudian terdakwa ikut membawa 1 karung botol kaca
kerumah terdakwa delon.
- Bahwa, sekitar pagi jam 9 lewat pada tgl 7 november 2020 terdakwa
ada di rumah terdakwa delon.
-Bahwa, terdakwa mendapat pesan singkat dari terdakwa delon agar
pergi ke rumah terdakwa delon untuk ambil uang dan pergi membeli
bahan” yang mau digunakan untuk merakit bom ikan.
- Bahwa, kemudian terdakwa membeli 3 kg pupuk dan 5 buah sumbuh
dektonektor di toko aneka Guna.
- Bahwa, settelah pulang membeli terdakwa bersama mulai merakit bom
ikan.
- Bahwa, pada tgl 8 terdakwa diminta terdakwa yabes untuk membantu
menyelesaikan bom ikan.
- Bahwa, terdakwa mengetahui alasan meminjam jala 3,3 meter dan 2
tong bermuatan 120liter tetapi tidak menggunakannya agar tidak
dicurigai orang saat pulang melaut nanti.
- Bahwa, kemudian pada tanggal 10 terdakwa melaut bersama
terdakwa delon yang menggunakan bom ikan untuk penangkapan
ikan.
- Bahwa, kemudian pada tgl 12 terdakwa dengan terdakwa delon
kembali melakukan penangkapan ikan menggunakan bom ikan
dipantai desa latuhalat.
- Bahwa, pada tgl 13 terdakwa dan terdakwa delon mengikuti rapat
terkait hasil penangkapan ikan oleh warga berprofesi nelayan terhadap
hasil tangkap yang mulai susah.
- Bahwa, terdakwa di tgl 19 kembali merakit Bom ikan.
- Bahwa, pada tgl 20 pukul 16:00 WIT, terdakwa dan terdakwa delon
pergi melaut bersama.
- Bahwa, terdakwa membawa 3 botol bom ikan dalam tas menara dari
terdakwa.
- Bahwa, kemudian pada pukul 22:36 atas ledakan pertama terdakwa
dan terdakwa delon melempar bom ikan pertama.
- Bahwa, karena target yang salah terdakwa meminta terdakwa delon
membuang yang awalnya kearah laut berubah kearah darat setelah
berpindah tempat.
- Bahwa, terdakwa melihat cahaya senter tetapi terdakwa tidak
menghiraukan.
- Bahwa, sekitar pukul 22 lewat 50 mnit terdakwa mendengar suara
teriakan dari saksi klinton dan saksi intan.
- Bahwa, terdakwa melempar bom ketiga kearah saksi klinton dan saksi
intan.
- Bahwa, terdakwa yang memiliki barang-barang sisa di pakai yang di
temukan di longbot terdakwa 1.
- Bahwa, kemudian berdasarkan barang bukti yang diajukan, 2 botol
kaca kosong terdakwa buang diblkng rumah terdakwa 1.
- Bahwa, terdakwa menyimpan 3 botol bom ikan di bawa meja konvor
dirumah terdakwa 1.
- Bahwa, setelah terjadi peristiwa tersebut terdakwa dan terdakwa delon
plang kerumah masing-masing.

III. PETUNJUK:

Bahwa berdasarkan  Pasal 188 KUHP alat bukti Petunjuk adalah


perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaian, baik antara
yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri,
menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya
dan hanya dapat diperoleh dari keterangan saksi, surat dan keterangan
terdakwa kemudian dari ketentuan tersebut apabila dihubungkan dengan
fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yaitu berupa keterangan saksi-
saksi yang keterangannya saling bersesuaian, alat bukti surat serta
keterangan kedua terdakwa yang telah menerangkan keadaan/kejadian yang
sebenarnya kemudian dihubungkan dengan barang bukti yang diajukan di
persidangan, maka diperoleh bukti petunjuk yang menunjukan bahwa kedua
terdakwa adalah pelaku suatu tindak pidana perikanan, pelaku suatu tindak
pidana penganiayaan, serta pelaku tindak pidana perbarengan

ALAT BUKTI SURAT:


1. HASIL LABORATORIUM FORENSIK Nomor Lab : 09/BHF/202O Yang
ditanda tangani oleh RIDHO IRMANSYA S.Si., Apt, M.M.,M.T yang
menyimpulkan sebagai berikut : a. Barang bukti seperti tersebut,
merupakan sumbu peledak yang didlamnya mengandung campuran
bahan peledak jenis Low Explosive Dan High Explosive dengan
senyawa bahan peledak yaitu campuran Potassium ( K ), Klorap
(C1O3) ) dan TNT ;
b. Barang bukt seperti tersebut, merupakan bongkahan warna putih
dan bulat yang mengandung unsur bahan peledak jenis Low Explosive
yaitu campuran Potassium ( K) , Klorap (CIO3) ;
2. Visum et Repertum Nomor: No. XX/TUM/VER/VIII/2020 Yang ditanda
tangani oleh dr.RENALDI NGTUTAN, dokter spesialis forensik pada
RSUD ambon, atas permintaan dari kepolisian sector polsek nusaniwe
dengan suratnya menerangkan bahwa pada tanggal 20 november
2020, pukul 23:20 WIT, bertempat di RSUD Ambon, pada
kesimpulannya menerangkan bahwa Pada pemeriksaan korban laki-
laki berusia tiga puluh tahun ini ditemukan luka bakar serius dilengan
atas kiri dan bagian kiri belakang badan. Cedera tersebut telah
mengakibatkan penyakit /halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatan/pencaharian untuk sementara waktu.sampai benar” sembuh
total.

Barang Bukti Yang Diajukan Dalam Persidangan Berupa :


- 1(satu) dos korek api batangan,
- 1 (satu) buah korek api gas,
- 1 (satu) bungkus rokok gudang garam surya 16
- 1 (satu) bungkus obat nyamuk batangan
- 2 (dua) botol kaca kosong.
- 3 (tiga) botol bom ikan.
Barang bukti yang diajukan dalam Persidangan tersebut telah disita
secara sah menurut hukum oleh karena itu dapat digunakan untuk
memperkuat pembuktian dan Majelis Hakim telah memperlihatkan barang
bukti tersebut kepada Terdakwa dan kepada saksi-saksi oleh yang
bersangkutan telah membenarkannya.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam Persidangan tersebut,


maka sampailah kami kepada pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang di
Dakwakan, dan oleh karena dakwaan yang di Dakwakan terhadap kedua
terdakwa disusun secara Subsidair, maka kami akan membuktikan dakwaan
yang kami anggap lebih terbukti, yaitu dakwaan primer Pasal 85 Undang-
undang RI No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-undang RI No
31 tahun 2004 tentang perikanan yang mana unsur-unsurnya adalah
sebagai berikut:

- Unsur Setiap Orang:


 
Bahwa menurut doktrin hukum pidana yang dimaksud 'Setiap Orang'
adalah ditujukan kepada manusia sebagai subjek hukum yang artinya adalah
siapa saja sebagai pelaku tindak pidana dan perbuatan itu dapat
dipertanggungjawabkan kepadanya dan tidak terdapat hal-hal yang dapat
menghapus kesalahannya, yang dalam perkara ini adalah DELON
YAKOBUS DAN YABES SOPLANTILA ketika diajukan dalam Persidangan
dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani berdasarkan fakta-fakta
dipersidangan yaitu berupa keterangan saksi-saksi maupun keterangan
kedua terdakwa sendiri, ternyata telah mengetahui dan membenarkan serta
tidak merasa keberatan bahwa identitas terdakwa yang termuat di dalam
surat dakwaan kami penuntut umum adalah benar identitas diri kedua
terdakwa dan orang yang dimaksud adalah orang yang dihadapkan dalam
persidangan ini sejak sidang pertama sampai dengan sekarang ini, oleh
karena itu tidak perlu dipertanyakan lagi siapa orangnya karena sudah nyata
dan tidak perlu dibantah lagi.
Dengan demikian unsur ini menurut kami telah dapat dibuktikan secara
sah dan meyakinkan menurut hukum.

- Unsur dengan sengaja memiliki, menguasai, membawa, dan/atau


menggunakan alat penangkap ikan dan/atau alat bantu penangkapan
ikan yang mengganggu dan merusak keberlanjutan sumber daya ikan di
kapal penangkap ikan :
-
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 85 dengan sengaja memiliki,
menguasai, membawa, dan/atau menggunakan alat penangkap ikan
dan/atau alat bantu penangkapan ikan yang mengganggu dan merusak
keberlanjutan sumber daya ikan di kapal penangkap ikan di wilayah
pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia, dari ketentuan tersebut
apabila dihubungkan dengan fakta-fakta yang terungkap di Persidangan
berupa keterangan saksi-saksi yang keterangannya saling bersesuaian,
keterangan kedua terdakwa, alat bukti surat serta adanya barang bukti yang
diajukan di persidangan terungkap bahwa pada tanggal 4 november 2020
pkul 17:47 WIT kedua terdakwa tidak sengaja bertemu dipesisr pantai desa
latuhalat.
Kemudian pada keesokan harinya sekitar jam 4 sore kedua terdakwa
bertemu di rumah terdakwa DELON YAKOBUS untuk membahas kesulitan
ekonomi kedua terdakwa. Disitu atas dasar pertimbangan yang matang
kedua terdakwa memutuskan untuk berupaya dengan segala cara agar
menambah hasil penangkapan ikan sekaligus kedua terdakwa merancang
bahan-bahan yang akan digunakan untuk merakit bahan peledak ikan(BOM
IKAN) yang mana bahan-bahan yang diakan digunakan antara lain; a. Sumbu
peledak(dektonektor); b. Pupuk urea (Pottacium); c. Botol kaca yang mana
berdasarkan HASIL LABORATORIUM FORENSIK Nomor Lab :
09/BHF/202O Yang ditanda tangani oleh RIDHO IRMANSYA S.Si., Apt,
M.M.,M.T yang menyimpulkan sebagai berikut : a. Barang bukti seperti
tersebut, merupakan sumbu peledak yang didlamnya mengandung campuran
bahan peledak jenis Low Explosive Dan High Explosive dengan senyawa
bahan peledak yaitu campuran Potassium ( K ), Klorap (C1O3) ) dan TNT ; b.
Barang bukti seperti tersebut, merupakan bongkahan warna putih dan bulat
yang mengandung unsur bahan peledak jenis Low Explosive yaitu campuran
Potassium ( K), dan dari hasil kesepakatan, kedua terdakwa mulai berupaya
di tanggal 6 november 2020 dengan menggunakan alasan berinisyatif
sebagai aksi membersihkan lingkungan pantai desa Latuhalat. Pada aksi itu
kedua terdakwa mengumpulkan 1 karung botol kaca yang hendak di bawa ke
rumah terdakwa DELON YAKOBUS, sesudah ditanggal 7 november 2020
sekitar jam 9 lewat kedua terdakwa bertemu, pada saat itu terdakwa DELON
YAKOBUS memberikan uang kepada terdakwa YABES SOPLANTILA yang
kemudian terdakawa YABES SOPLANTILA pergi ketoko aneka guna untuk
membeli ; - 3kg pupuk urea(Pottacium), dan 5 buah sumbu
peledak(Dektonektor), setelah bahan telah siap kedua terdakwa merakit bom
ikan pada tanggal 8 november 2020, dilain sisi pada tanggal 9 november
2020 kedua terdakwa menggunakan alasan agar tidak dicurigai perbuatan
kedua terdakwa oleh warga setempat alasannya ialah kedua terdakwa
meminjam jala berukuran 3,3 meter dan 2 tong bermuatan 120 liter kepada
salah seorang nelayan lokal bernama LEO LATUPUTTY. Kemudian ditanggal
10 november 2020 kedua terdakwa mulai melancarkan perbuatan terdakwa,
dari hasil penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan tersebut, kedua
terdakwa memperoleh hasil yang banyak. Kedua terdakwa masih melakukan
hal yang sama pada tanggal 12 november 2020 yang memperoleh hasil yang
semakin meningkat dari sebelumnya di tanggal 10 tersebut. Setelah itu pada
tanggal 13 november 2020, akibat perbuatan kedua terdakwa membuat
warga setempat yang berprofesii sebagai nelayan memperoleh hasil
tangkapan yang sangat kurang karena tidak sesuai dengan musim
penghujanan yang harusnya hasil tangkapan banyak menjadi sangat kurang
bahkan tidak ada. Pada saat itu kedua terdakwa juga terlibat dalam rapat
yang di lakukan oleh kepala desa, kemudian dari hasil rapat tersebut kedua
terdakwa masih mengulangi penangkapan ikan menggunakan Bom ikan
yakni pada tanggal 14 terdakwa DELON YAKOBUS masih menggunakan 2
bom ikan yang kemudian pada tanggal 19 kedua terdakwa bersama kembali
merakit bom ikan menggunakan bahan sisa. Yang pada tanggal 19 kedua
terdakwa bersama pergi ke toko aneka guna membeli 5 buah sumbu
peledak(Dektonektor) dan kemudian kembali merakit 5 bom ikan yang hanya
digunakan dan di bawa 3 bom ikan di tanggal 20 yang mana malam peristiwa
tepat pukul 22:51 WIT yang tidak hanya mengganggu dan merusak
keberlanjutan sumber daya alam khususnya sumber daya ikan tetapi juga
mengakibatkan adanya korban dari ledakan bom ikan serta mengancam
keselamatan hidup saksi KLINTON LEWERISSA dan saksi INTAN HAUMAU,
yang berdasarkan Visum et Repertum Nomor: No. XX/TUM/VER/VIII/2020
Yang ditanda tangani oleh dr.RENALDI NGTUTAN, dokter spesialis forensik
pada RSUD ambon, atas permintaan dari kepolisian sector polsek nusaniwe
dengan suratnya menerangkan bahwa pada tanggal 20 november 2020,
pukul 23:20 WIT, bertempat di RSUD Ambon, pada kesimpulannya
menerangkan bahwa Pada pemeriksaan korban laki-laki berusia tiga puluh
tahun ini luka bakar serius dilengan atas kiri dan bagian kiri belakang badan.
Cedera tersebut telah mengakibatkan penyakit /halangan dalam menjalankan
pekerjaan jabatan/pencaharian untuk sementara waktu.sampai benar”
sembuh total. Dalam hal ini rentang waktu kedua terdakwa melancarkan aksi
membom ikan dari meledakan bom ikan pertama pukul 22:36 WIT ke pukul
22:46 WIT meledakan bom ikan kedua, dan tepat pukul 22:50 ledakan ketiga
dilempar ke saksi KLINTON LEWERISSA dan saksi INTAN HAUMAU. Yang
setelah itu pada pukul 23:00 WIT dilakukan pemeriksaan TEMPAT
KEJADIAN oleh polsek Nusaniwe agar diproses menurut hukum.

Dengan demikian unsur ini menurut kami telah dapat dibuktikan secara
sah dan meyakinkan menurut hukum.

 
Kemudian apabila kita perhatikan secara seksama selama
berlangsungnya sidang perkara ini terhadap diri terdakwa, kami tidak
menemukan alasan pembenar maupun alasan pemaaf, maka terhadap diri
terdakwa haruslah dipandang sebagai orang yang mampu bertanggung
jawab secara hukum dan perbuatannya haruslah dipandang sebagai
perbuatan melawan hukum, sehingga terhadap diri terdakwa haruslah dijatuhi
pidana yang setimpal dengan perbuatannya.
 
Sebelum kami sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa,
perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal yang kami jadikan
pertimbangan dalam mengajukan tuntutan pidana, yaitu:
 
Hal-hal yang memberatkan:
- Akibat Perbuatan kedua Terdakwa sehingga mengganggu dan merusak
keberlanjutan sumber daya alam khususnya sumber daya ikan dan terumbuh
karang.
- Kemudian mempengaruhi ekonomi warga setempat serta mengakibatkan
adanya korban dari perbuatan kedua terdakwa.
 
Hal-hal Yang Meringankan:
- Kedua Terdakwa belum pernah dihukum;
- Kedua Terdakwa mengakui perbuatannya sehingga memperlancar jalannya
persidangan;
- Kedua Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga;
Berdasarkan uraian dimaksud, kami Jaksa Penuntut Umum dalam
perkara ini, dengan memperhatikan ketentuan undang-undang yang
bersangkutan:

--------------------M E N U N T U T--------------------

Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ambon kelas 1A yang


memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:

1. Menyatakan kedua Terdakwa bersalah melakukan penangkapan ikan


menggunakan bom ikan dan dengan sengaja memiliki, menguasai,
membawa, dan/atau menggunakan alat penangkap ikan dan/atau alat
bantu penangkapan ikan yang mengganggu dan merusak
keberlanjutan sumber daya ikan di kapal penangkap ikan di wilayah
pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia terdekat tanpa
alasan yang patut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 85, Undang-undang RI No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan
atas UU RI NO. 31 tahun 2004 tentang perikanan.
2. Menjatuhkan pidana terhadap kedua terdakwa berupa pidana penjara
selama 1(satu) tahun 5(lima) bulan lamanya dengan dikurangi selama
kedua terdakwa berada dalam tahanan sementara dan denda sebesar
Rp. 1.500.000-terbilang (satu juta lima ratus ribu rupiah), subsidair
2(dua) bulan kurungan.
3. Menyatakan barang bukti berupa: - 1(satu) dos korek api batangan, -
1 (satu) buah korek api gas, - 1 (satu) bungkus rokok gudang garam
surya 16, - 1 (satu) bungkus obat nyamuk batangan batangan milik
terdakwa YABES SOPLANTILA disita oleh penyidik kemudian -2 (dua)
botol kaca kosong, - 3 (tiga) botol bom ikan yang diajukan
dipersidangan, disita oleh jaksa penuntut umum.
4. Menetapkan agar membebankan biaya perkara kepada kedua
Terdakwa sebesar Rp. 5000,-
Demikian Surat Tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari
Rabu tanggal 21 ferbuari 2021.

Ambon, 21 ferbuari 2021


Penuntut Umum;

  Jaksa pratama Jaksa pranata


 

                                                                                        
JONDRI M J. UNWAWIRKA, S.H. YUSTINA DJUMAIFIN, S.H.
NIP.  59478858684954 NIP. 896956489239229

Anda mungkin juga menyukai