Tahun : 2023
Skema Penelitian : Internal
Tema RIP Penelitian Pekerjaan yang layak dan
pertumbuhan ekonomi
PROPOSAL
PROGRAM PENELITIAN
Integrasi Kopi Digital Dudi, Perguruan Tinggi Dan Masyarakat Kopi Indonesia di Kabupaten Tanggamus
Oleh:
Ghefra Rizkan Gaffara, S.T., M.Sc (0425048704)
Prama Ardha Aryaguna, S.Si, M.Sc (0308039102)
Noviandi, S.Kom., M.Kom (0318018202)
1. Judul Kegiatan Penelitian : INTEGRASI KOPI DIGITAL DUDI, PERGURUAN TINGGI DAN
MASYARAKAT KOPI INDONESIA
3. Ketua Tim
: GHEFRA RIZKAN GAFFARA, ST., M.Sc.
a. Nama Lengkap
: 0425048704
b. NIDN
: Asisten Ahli (150)
c. Jabatan Fungsional
: Fakultas Teknik/ FT/Program Studi Survei dan Pemetaan
d. Fakultas/ Program Studi
e. Bidang Keahlian 082112846970
f. Nomor Telepon/ HP : ghefra@esaunggul.ac.id
g. Email : orang
4. Jumlah Anggota Dosen : orang
5. Jumlah Anggota Mahasiswa
6. Lokasi Kegiatan Mitra Capital Place, Jl. Gatot Subroto No.6, RT.006 / RW.001, Kuningan, Setiabudi
KOTAADM. JAKARTA SELATAN
Alamat
DKI JAKARTA
Kabupaten/ Kota
: 28 Juli 2023 s/d 27 Oktober 2023
Provinsi
: Jumal Internasional Bereputasi dan Berfaktor Dampak (Q4)
7. Periode/ Waktu Kegiatan
8. Luaran yang Dihasilkan
: 20.000.000
9. Usulan/ Realisasi Anggaran
a. Dana Eksternal Nasional
: 20.000.000
b. Sumber Dana Lain (1)
Jakarta, 29 Juli
2023 Ketua
Peneliti,
Menyetujui,
NIP/NIK. 201050167
Mengetahui,
BAB I.................................................................................................................................. 6
PENDAHULUAN................................................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 6
1.2 Permasalahan .................................................................................................... 8
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 9
1.4 Manfaat.............................................................................................................. 9
1.5 Hasil yang diharapkan ........................................................................................ 9
BAB II............................................................................................................................... 10
RENSTRA DAN PETA JALAN PERGURUAN TINGGI .......................................................... 10
BAB III.............................................................................................................................. 13
TINJUAN PUSTAKA .......................................................................................................... 13
3.1 Tinjauan Pustaka................................................................................................... 13
3.2 Tinjauan Teori ....................................................................................................... 13
BAB IV ............................................................................................................................. 18
METODE PENELITIAN ...................................................................................................... 18
3.1 Metode Pengumpulan Data............................................................................. 18
3.1 Metode Pengumpulan Data............................................................................. 19
BAB V .............................................................................................................................. 22
RENCANA DAN BIAYA PENELITIAN ................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 24
LAMPIRAN....................................................................................................................... 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kategori Riset dan Kesiapan Teknologinya .................................................... 12
Gambar 2 Ilutrasi Sistem Informasi Geografis ............................................................... 17
Gambar 3 Peta Administrasi Kabupaten Tanggamus ..................................................... 18
Gambar 4 Diagram Alir Penelitian ................................................................................. 20
Gambar 5 Road Map Penelitian ..................................................................................... 22
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara produsen biji kopi terbesar keempat di dunia setelah
Brasil, Vietnam dan Kolombia dengan produksi rata-rata sekitar 700 ribu ton per
tahun atau sekitar 9% dari produksi kopi dunia. Maka itu, biji kopi yang diolah di
dalam negeri terus kami pacu. Didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan
perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia, kinerja industri pengolahan kopi di
dalam negeri mengalami peningkatan yang signifikan. Contohnya, kita melihat
roastery, cafe dan warung atau kedai kopi berkembang pesat, baik di kota besar
maupun kota kecil. Melalui perkembangan tersebut, Indonesia yang awalnya dikenal
sebagai produsen kopi, perlahan berkembang menjadi negara konsumen kopi.
Bahkan, industri pengolahan kopi nasional tidak hanya menjadi pemain utama di
pasar domestik, tetapi juga telah merambah sebagai pemain global. Ekspor produk
kopi olahan memberikan pemasukan kepada devisa yang cukup besar pada tahun
2018, dengan mencapai USD579,98 juta atau meningkat 19,1% dibanding tahun
2017. Ekspor produk kopi olahan dari Indonesia yang didominasi produk kopi
instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi, telah menembus ke sejumlah pasar
mancanegara di ASEAN, China, dan Uni Emirat Arab. Kemenperin juga mencatat,
perdagangan produk kopi olahan pada tahun 2018 mengalami surplus lebih dari
USD420 Juta. Surplus perdagangan produk kopi olahan tahun 2018 meningkat
10,28% dari surplus tahun 2017. Dengan potensi pasar di dalam dan luar negeri
yang masih terus berkembang, kami gencar memacu kinerja industri pengolahan
kopi nasional agar bisa lebih berdaya saing global. Apalagi, sektor ini termasuk
dalam kelompok industri makanan dan minuman, yang mendapat prioritas
pengembangan sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0. Adapun kebijakan
pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri yang telah dijalankan,
antara lain melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) seperti
barista, roaster, penguji cita rasa (cupper). Kemudian, peningkatan nilai tambah biji
kopi di dalam negeri dan peningkatan mutu kopi olahan utamanya kopi sangrai
(roasted bean) melalui penguasaan teknologi roasting. Pemerintah juga mendorong
pengembangan standar produk melalui SNI dan standar kompetensi kerja (SKKNI).
Indonesia menjadi eksportir utama produk kopi olahan di Asia dan dunia. Apalagi,
minum kopi telah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini. Indonesia dikenal
sebagai penghasil kopi terbaik dunia berdasarkan keragaman indikasi geografisnya.
Saat ini, telah terdaftar 31 indikasi geografis kopi di Indonesia dan masih terus
bertambah. Indonesia juga dikenal sebagai negara yang membudidayakan kopi
varietas arabika, robusta, dan liberika.
Potensi industri kecil dan menengah (IKM) olahan kopi di dalam negeri didukung
dengan 13 sentra produksi kopi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,
antara lain di Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung,
Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua
dengan total sebanyak 476 unit.
Produksi kopi nasional masih berpeluang besar untuk terus ditingkatkan,
termasuk sektor IKM. Dengan potensi bahan baku yang sangat besar, perlu terus
dikembangkan agar menghasilkan produk olahan yang bernilai tambah tinggi,
termasuk untuk memenuhi pasar ekspor. Sejak 2013-2017 volume ekspor kopi
Indonesia rata-rata mencapai 458 ribu ton per tahun. Pemerintah terus mendorong
diversifikasi produk industri untuk mengisi pasar ekspor produk olahan melalui
penyiapan SDM kompeten serta meningkatkan penguasaan pengembangan inovasi
teknologi pangan, efisiensi proses pengolahan dan penjaminan mutu produk.
Kabupaten Tanggamus yang berada di Provinsi Lampung merupakan salah satu
provinsi yang masuk ke dalam Segitiga Emas Kopi, bersama Lampung dan
Sumatera Selatan. Bengkulu menjadi tempat bagi 66.999 petani kopi di 10
kabupaten/kota, dan 64.632 petani penanam kopi robusta. Hasil produksinya
mencapai 55.168,9 ton (per tahun 2016). Sementara untuk kopi arabika, jumlah
petaninya sekitar 2.367 petani, dengan hasil produksi 1.506 ton. Melalui potensi
yang dimiliki, membuat Pemprov Bengkulu berencana mengadakan Konferensi
Kopi Dunia. Saat ini, di Tanggamus, terdapat 146 pemilik usaha kopi yang masuk
kategori sektor IKM. Pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan dalam rangka
memberikan dampak yang besar bagi perekonomian di Indonesia serta kepastian
adanya pembelian hasil kopi masyarakat oleh pengembang bisnis berbahan dasar
kopi di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat pemetaan digital
produktifitas kopi di Indonesia secara nasional berbasis peta dengan gradasi warna
serta dilengkapi legenda untuk menggambarkan penyebaran, jenis serta jumlah
komoditi kopi di Indonesia pada wilaya studi ini adalah di beberapa daera. Interaksi
dan intensitas komunikasi selanjutnya akan dibangun melalui pelatihan penggunaan
aplikasi baik bagi produsen kopi (petani) maupun stakeholder yang akan
menggunakan aplikasi ini sehingga transaksi dan Kerjasama dapat dilakukan oleh
masyarakat dan pengguna. Hasil dari kegiatan ini diharapkan akan menjadi
jembatan bagi pengembangan ekonomi berbasis digital bagi produsen kopi dan
stakeholdernya. Selain penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis dengan
platform ESRI diharapkan dapat membantu memetakan secara spasial produksi
sertapotensi distribusi dari beberapa wilayah penghasil kopi di Tanggamus.
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini tentunya adalah untuk membantu petani kopi dalam
kemudahan menyalirkan hasil pertanian mereka. Selain itu juga menerapkan
teknologi pemetaan menggunakan ESRI yaitu ArcGIS dalam memetakan produksi
dan distribusi kopi.
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian ialah uraian manfaat hasil penelitian ini bagi perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi atau aplikasinya bagi masyarakat. Manfaat penelitian
juga dapat menguraikan tentang manfaat yang diharapkan apabila tujuan penelitian
tercapai, baik manfaat dari aspek ilmu pengetahuan, teknologi, dampak sosial dan
ekonominya.
Hasil yang diharapkan adalah luaran penelitian yang berpatokan pada kriteria
luaran dari panduan hibah DIKTI yaitu publikasi internasional Q4 pada Jurnal
BMEB Bank Indonesia dan juga Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
BAB II
Dalam bagian ini berisikan renstra, RIP dan RENSTRA penelitian perguruan tinggi
yang sesuai dengan RIN dan Fakultas ataupun prodi. Dijelaskan tahapan-tahapan dalam
penelitian yang akan dilakukan, termasuk dalam tahapan seperti apa yang tercantum.
Fokus bidang penelitian yang akan dilakukan UEU mengacu pada kebijakan tersebut
yang disesuaikan dengan kapasitas UEU. Berkaitan dengan itu, pada periode 2022–
2026, UEU menetapkan program riset unggulan dan strtategis bertitik berat pada
pengembangan kesehatan, inovasi, pertumbuhan, wilayah, sustainability, dan
kesejahteraan dengan bidang unggulan sebagai berikut: “Pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan,
pertumbuhan ekonomi, inovatif, keadilan dan institusi yang kuat secara improvement
dan sustainability”.
Peta jalan penelitian yang akan dilakukan sangat memperhatikan karakteristik riset dari
hulu sampai hilir melalui riset dasar sampai dengan percepatan difusi dan pemanfaatan
iptek sesuai dengan tingkat kesiapan teknologinya. Oleh karena itu UEU
mengelompokkan penelitian menjadi tiga kategori dalam gambar 1.2, yaitu:
a. riset dasar (TKT: 1-3).
b. riset terapan (TKT: 4-6),
c. riset unggulan dan pengembangan (difusi dan pemanfaatan IPTEK) - (TKT 7-9).
Dalam penelitian yang berjudul Integrasi Kopi Digital Dudi, Perguruan Tinggi Dan
Masyarakat Kopi Indonesia di Kabupaten Tanggamus masuk ke dalam tema RIP dan
RENSTRA Universitas Esa Unggul yaitu pada pekerjaan yang layak dan pertumbuhan
ekonomi dengan kategori penelitian riset dasar (TKT: 1-3). Lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 1 di bawah ini
Gambar 1 Kategori Riset dan Kesiapan Teknologinya
Riset ini mengambil tema pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi dikarenakan
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kopi di Kabupaten Tanggamus.
Selain pemberdayan masyarakat juga menjadi hal yang penting guna mengoptimalkan
aktiivtas serta produktivitas kopi setempat dan lebih dikenal luas oleh produsen maupun
konsumen.
BAB III
TINJUAN PUSTAKA
a) Kopi
Kopi merupakan tumbuhan yang terdapat di daerah tropis dan subtropis,
membentang di sekitar ekuator dan dapat hidup di dataran rendah hingga dataran
tinggi, tergantung jenis kopinya. Tanaman kopi yang sering dijumpai di
Indonesia yaitu jenis kopi robusta dan arabika (Anggarani, 2011). Robusta
merupakan tanaman kopi dengan nama ilmiah Coffea canephora. Nama robusta
berasal dari kata “robust” yang artinya kuat dalam bahasa inggris. Sesuai dengan
namanya, minuman yang diekstrak dari biji kopi robusta ini memiliki rasa yang
kuat dan lebih pahit dibandingkan kopi arabika. Biji kopi robusta banyak
digunakan sebagai bahan baku kopi instan dan kopi campur untuk menambah
kekuatan rasa kopi. Selain itu juga biasa digunakan untuk membuat minuman
kopi berbahan dasar susu, seperti cappucino, cafe latte dan macchiato (Risnanda
& Fahmi, 2018).
Biji kopi robusta dianggap lebih rendah dalam pertumbuhannya dan mempunyai
nilai yang juga lebih rendah dari biji kopi arabika. Secara global, produksi
robusta adalah yang kedua setelah kopi Arabika. Indonesia merupakan salah satu
penghasil kopi robusta terbesar di dunia. Sebagian besar perkebunan kopi di
negeri ini menanam kopi robusta, sedangkan sisanya adalah Arabika, Liberica,
dan Excelsa. Pohon kopi robusta memiliki akar yang dangkal sehingga tidak
begitu rentan terhadap kekeringan. Tanaman membutuhkan tanah yang kaya
bahan organik untuk mendukung pertumbuhannya. Saat ditanam di dataran
rendah, Robusta memiliki ketahanan yang jauh lebih baik terhadap karat daun
dibandingkan Arabika. (Risnandar & Fahmi, 2018)
b) Syarat Tumbuh Kopi Robusta
Tanaman kopi biasanya tumbuh baik pada ketinggian 700 m dpl. Namun dengan
masuknya klon-klon baru dari luar negeri, beberapa di antaranya dapat
ditumbuhkan pada ketinggian 500 m. Pada tanaman kopi robusta membutuhkan
curah hujan berkisar 1.500-2.500 mm/tahun, bulan kering 1-3 bulan, suhu rata-
rata 21-24 Oc. Tanaman kopi membutuhkan bahan organik atau tanah yang
dalam, 7 gembur, subur, tinggi dan tanah yang memiliki drainase yang baik.
Tanaman kopi lebih menyukai reaksi tanah yang sedikit asam yaitu dengan Ph
5,5-6,5, hal ini dikarenakan pada tanah yang sedikit asam dapat dinetralkan
dengan pengapuran. Di bawah ini merupakan syarat tumbuh Kopi Robusta.
c) Lahan
Lahan adalah sebidang tanah yang ada di lingkungan alam, meliputi tanah,
iklim, topografi, hidrologi dan vegetasi, faktor-faktor tersebut akan
mempengaruhi potensi penggunaannya. Ini termasuk hasil tindakan manusia di
masa lalu dan masa lalu Saat ini misalnya, reklamasi kawasan pesisir sebagai
contoh. Dalam catatan 8 hutan dan dampak buruk seperti erosi dan penumpukan
garam. Faktor yang mempengaruhi aspek sosial dan ekonomi tidak hanya
termasuk dalam konsep tanah ini. Penggunaan yang optimal perlu dikaitkan
dengan karakteristik dan kualitas sebidang tanah. Hal ini karena pembatasan
penggunaan lahan sesuai dengan karakteristik dan kualitas tanah, jika
penggunaan lahan yang berkelanjutan. Pemisahan unit lahan sangat penting
untuk menganalisis dan menafsirkan potensi atau kesesuaian lahan jenis
penggunaan lahan.
d) Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan adalah kesesuaian sebidang tanah untuk tujuan tertentu.
Misalnya tanahnya sangat cocok untuk tanaman kopi, dan tanahnya sangat
cocok untuk budidaya tanaman semusim atau semusim. Kesesuaian tanah dapat
dinilai menurut kondisinya saat ini atau yang lebih baik. Secara khusus
kesesuaian lahan mengacu pada kesesuaian karakteristik fisik lingkungan yaitu
iklim, tanah, topografi, hidrologi dan / atau drainase untuk pertanian atau
komoditas produktif tertentu. (Ritung, dkk, 2011). Kesesuaian lahan untuk
tanaman kopi robusta diklasifikasikan dalam beberapa kategori, kerangka kerja
FAO 1976 membagi struktur klasifikasi ke dalam empat kategori ordo, kelas,
sub kelas dan unit.
▪ Kelas S1 Kelas S1 atau sangat sesuai (highly suitable) merupakan lahan
yang tidak mempunyai pembatas yang berat untuk penggunaan secara
lestari atau hanya mempunyai pembatas tidak berarti dan tidak
berpengaruh nyata terhadap produksi serta tidak menyebabkan kenaikan
masukan yang diberikan pada umumnya.
▪ Kelas S2 Kelas S2 atau cukup sesuai (moderately suitable) merupakan
lahan yang mempunyai pembatas agak berat untuk mempertahankan
tingkat pengelolaan yang harus dilakukan. Pembatas akan mengurangi
produktivitas dan keuntungan, serta meningkatkan masukan yang
diperlukan.mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus dilakukan.
Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan, serta
meningkatkan masukan yang diperlukan.
▪ Kelas S3
Kelas S3 atau sesuai marginal (marginal suitable) merupakan lahan yang
mempunyai pembatas yang sangat berat untuk mempertahankan tingkat
pengelolaan yang harus dilakukan. Pembatas akan mengurangi
produktivitas dan keuntungan sehingga perlu memerlukan tambahan
masukan yang lebih banyak daripada lahan yang tergolong S2. Untuk
mengatasi faktor pembatas pada S3, diperlukan modal tinggi sehingga
perlu adanya bantuan atau campur tangan (intervensi) pemerintah atau
pihak swasta.
▪ Kelas N
Kelas N atau tidak sesuai (not suitable) merupakan suatu lahan yang
memiliki Kendala yang lebih berat, tetapi masih mungkin untuk
mengatasinya, dan lahan ini tidak dapat diperbaiki dengan tingkat
pengetahuan saat ini dengan biaya yang wajar. Hambatannya yang begitu
parah menyebabkan hal tersebut menghambat keberhasilan penggunaan
lahan berkelanjutan jangka panjang. (Pariamanda, Sukmono, & Hani'ah,
2016).
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian berisi uraian tentang bahan, alat dan metode penelitian
lapangan. Metode Penelitian harus diuraikan secara jelas sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian. Apabila menggunkan metode yang
telah ada atau telah digunakan oleh peneliti sebelumnya harus disebutkan sumber
pustakanya. Gambar 3 merupakan peta lokasi wilayah studi penghasil kopi yaitu
Kabupaten Tanggamus.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder, data tersebut
bersumber dari beberapa instansi di antaranya yaitu Badan Perencanaan Penelitian
Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Tanggamus, Badan Pusat Statistik
(BPS), Badan Informasi Geospasial (big)dan Badan Pertanahan Negara (BPN). Di
bawah ini merupakan data-data yang diperlukan untuik penelitian ini.
Tabel 2 Data-data yang DIbutuhkan
Dari gambar di atas dapat dilihat proses dari pengerjaan pada penelitian ini.
Kriteria untuk menentukan kesesuaian lahan berasal setiap parameter yang
digunakan, skor masing-masing parameter dan setiap parameter diberi bobot
sesuai dengan kepentingan atau pengaruhnya tanaman kopi robusta, parameter
yang lebih berpengaruh memiliki bobot yang lebih besar. Evaluasi selanjutnya
akan mengalikan skor dari masing-masing parameter bobot masing-masing
parameter kesesuaian lahan. Klasifikasi dalam studi ini yang berlaku untuk
penelitian ini menerapkan Peraturan Menteri Pertanian No. 49 / Permentan /
OT.140 / 4/2014 Pedoman Teknis Penanaman Kopi yang baik. Berikut penjelasan
skor dan bobot serta persamaan yang digunakan
1. Pembobotan kesesuaian Menggunakan pembobotan untuk menentukan
kesesuaian dari suatu parameter. Bobot kesesuaian didefinisikan sebagai berikut:
a. S1 (sangat sesuai) : pembobotan skoring = 80
b. S2 (cukup sesuai) : pembobotan skoring = 60
c. S3 (sesuai bersyarat) : pembobotan skoring = 40
d. N (tidak sesuai) : pembobotan skoring = 1 2.
Kelas kesesuaian lahan didapatkan dengan menentukan interval dari setiap kelas
dengan menggunakan persamaan 3.2 :
BAB V
Berisikan anggaran biaya dan jadawal penelitian sesuai dengan rencana penelitian
pertahun. Secara detail di jelaskan proses dan tahapan sesuai dengan timeline. Pada
penelitian ini direncanakan dengan kurun waktu 4 bulan dengan alokasi sebagai berikut:
Time Schedule
Tahapan Agustus September Oktober November
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Pembuatan Jurnal
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa waktu pengerjaan adalah 4 bulan dengan
alokasi pengumpulan data dan pengolahan data masing-masing selama 1 bulan.
Sedangkan untuk analisis data selama 2 bulan dan pembuatan jurnal selama 1 bulan
beserta Hak atas Kekayaan Intelektualnya. Sedangkan road map penelitian yang
disesuaikan dengan jadwal waktu pengerjaan adalah sebagai berikut di gambar 5 di
bawah ini.
Adapun untuk biaya penelitian ini adalah sebesar 8 juta dengan rincian sebagai berikut.
Dari beberapa komponen seperti biaya survei dan data instansi penulis menganggrakan
masing-masing 1 juta dan 4 juta. Sedangkan untuk kegiatan diskusi, presentasi serta
pembuatan jurnal dan HKI dianggarkan masing-masing 1 juta dan juta sehingga
totralnya adlaah 8 juta.
DAFTAR PUSTAKA
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
A. Identitias Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Noviandi, S.Kom., M.Kom
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Informatika
4 NIDN 0318018202
5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 18 Januari 1982
6 Alamat Email noviandi@esaunggul.ac.id
7 Nomor Telepon/HP +6281365962521
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1 Sarjana (S1) Sistem Informasi STMIK Jayanusa Padang 2012
2 Magister (S2) Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor 2016
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Peran Internet of Things dalam Analisa Data
1 Mandiri 2023
dan Bisnis
Algoritma Floyd-Warshall dalam Menentukan
2 Rute Multi-Stop untuk Efisiensi Pengiriman Mandiri 2022
Barang
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Game Edukasi Mengenal Karakter Pahlawan
3 dengan Multimedia Development Life Cycle Mandiri 2022
(Kasus: SD Negeri 01 Rorotan, Jakarta Utara)
Decision Support System for Internet Service
4 Provider Selection with Weight Product Mandiri 2022
Method
Perancangan Pelayanan Audit Sistem
5 Mandiri 2022
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perancangan Warehouse Management System
6 Mandiri 2922
dengan Metode FIFO
Clustering Villages Based on Distance and
7 Accessibility to Health Facilities Using the K- Mandiri 2022
Means Method
Implementasi Agile Method untuk
8 Pengembangan Sistem Pembatasan LPDP 2022
Pengunjung Wisata Berbasis Mobile
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
9 Internet Service Provider dengan Metode Mandiri 2022
Weight Product
Sistem Pakar Diagnosis Tingkat Stres
10 Berbasis Android dengan Metode Certainty Internal UEU 2022
Factor
Implementasi Kernel Density Pada Analisa
11 Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Mandiri 2022
Provinsi DKI Jakarta
12 Sistem Informasi Invoice Berbasis WEB Mandiri 2022
Clustering Villages Based on Distance and
13 Accessibility to Health Facilities Using k- Mandiri 2022
Means Method
Tinjauan Sistem Informasi Ena di Puskesmas
14 Mandiri 2022
Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara
Sistem Informasi Layanan Pengaduan
15 Mandiri 2022
Masalah Pegawai Berbasis Android
Optimizing Brand Awareness by Using
16 Facebook Ads at Bina Potensi Anak Mandiri 2021
Indonesian Schools
Applied WebQual 4.0 to Evaluate SMART
17 System in RSAB Harapan Kita for Health Mandiri 2021
Good Services
Evaluation of Optima Regional Health
Information System with HOT-Fit on
18 Mandiri 2021
Technology Aspects Approach in Johar Baru
Health Center Jakarta
Optimization fuzzy inference system based
19 particle swarm optimization for onset Mandiri 2020
prediction of the rainy season
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran
Berbasis Multimedia dengan Metode
1 Internal UEU 2022
Community Based Participatory Action
Research (CBPAR)
Implementasi Sistem Pakar Diagnosis Tingkat
Stres untuk Siswa SMA N 33 Jakarta dalam
2 Internal UEU 2022
Proses Pembelajaran Selama Pandemi Covid-
19
Sosialisasi Penggunaan Bahasa Pemrograman
3 Mandiri 2022
Python untuk Visualisasi Data
4 Gerakan Masyarakat Kelola Minyak Jelantah Mandiri 2021
Pencatatan dan Pelaporan Minyak Jelantah
5 Berbasis Mobile di Kelurahan Petukangan Internal UEU 2021
Utara Jakarta Selatan
Pemanfaatan Aplikasi Zoom dan Google Meet
6 Sebagai Media Dakwah Pada Masa Pandemi Mandiri 2021
Covid-19
Gerakan Sadar Senam Kaki di Majelis Taklim
7 Internal UEU 2019
RW. 08 Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat
Gambaran Pelaksanaan Pencatatan dan
8 Pelaporan Posyandu Pulau Tidung Kepulauan Internal UEU 2019
Seribu DKI Jarta
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GFT.
Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prama Ardha Aryaguna.S.Si.,M.Sc
2 Jenis Kelamin Pria
3 Jabatan Fungsional Lektor
5 NIDN 0308039102
6 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 8 Maret 1991
7 E-mail Prama.ardha@esaunggul.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 085607727297
Jl. Arjuna Utara No. 9, Kebon Jeruk, Jakarta
9 Alamat Kantor
Barat 11510
10 Nomor Telepon/Faks 021-5674223 ext 213
1. Sistem Informasi Geografis
2. Penginderaan Jauh
12 Mata Kuliah yang Diampu 3. Fotogrametri
4. WebGIS
5. Pengolahan Citra Digital
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Universitas Gadjah
Mada Mada
Bidang Ilmu Kartografi Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
Tahun Masuk-Lulus 2009 – 2014 2015 – 2017
Demikian biodata yang saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyarattan
dalam pengajuan Program penelitian Universitas Esa Unggul pada skema Internal
Jakarta, 25 Juli 2023
Anggota Pengusul
Prama Ardha Aryaguna
Proposal Awal Matching Fund 2023
1. Ringkasan Rekacipta/Inovasi
3. Pengusul
Nama Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, ST, MBA, IPU
Bidang keahlian Strategik Manajemen dan Marketing
Asal institusi Universitas Esa Unggul
Telepon genggam (WhatsApp) 08128353500
E-mail arief.kusuma@esaunggul.ac.id
4. Mitra Utama
Nama ketua tim pengusul Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., MBA., IPU
Bidang keahlian ketua Strategik Manajemen dan Marketing
Alamat
Proposal Awal Matching Fund 2023
Bersama ini kami menyatakan bahwa proposal yang diajukan telah melalui proses
penjaminan mutu di institusi.
(Dr. Ir. Arief Kusuma AP., ST., MBA., IPU) (Dr. Erry Yudha Mulyani, S.Gz, M.Sc)
Penanggung Jawab,
An. Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Inovasi
Bisnis kopi semakin berkembang secara nasional, bermunculan kedai kopi di Indonesia
sangat menjamur, sehingga diperlukan integrasi secara digital dalam bentuk informasi
geografis penyebaran produksi kopi serta jenisnya di Indonesia. Pemberdayaan
masyarakat sangat diperlukan dalam rangka memberikan dampak yang besar bagi
perekonomian di Indonesia serta kepastian adanya pembelian hasil kopi masyarakat oleh
pengembang bisnis berbahan dasar kopi di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk
membuat pemetaan digital produktifitas kopi di Indonesia secara nasional berbasis peta
dengan gradasi warna serta dilengkapi legenda untuk menggambarkan penyebaran, jenis
serta jumlah komoditi kopi di Indonesia. Interaksi dan intensitas komunikasi selanjutnya
akan dibangun melalui pelatihan penggunaan aplikasi baik bagi produsen kopi (petani)
maupun stakeholder yang akan menggunakan aplikasi ini sehingga transaksi dan
Kerjasama dapat dilakukan oleh masyarakat dan pengguna. Hasil dari kegiatan ini
diharapkan akan menjadi jembatan bagi pengembangan ekonomi berbasis digital bagi
produsen kopi dan stakeholdernya.
Adapun untuk peta jalan (roadmap) dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
finalisasi
sistem dan
Survei dan sosialisasi
simulasi kepada
pada lokasi petani
Database Kopi perkebunan untuk
dalam format kopi yang pemberday
shapefile dari aan
Kementerian dijadikan
Penyiapan maupun obyek masyarakat
Tim dari PTdaerah
dan DUDI
● Sistem informasi (teknologi) digital berbasis peta tentang produktifitas kopi dengan
karakteristiknya baik mentah maupun yang sudah siap untuk diolah dengan berbagai
gradenya.
● Website yang terintegrasi dengan informasi yang lengkap dan menyeluruh tentang
produsen kopi di Indonesia.
● Petani kopi memiliki kemampuan dalam mengupdate peta interaktif kopi.
● Terjadi symbiosis mutualisme, peningkatan engagement antara produsen kopi dengan
stakeholdernya sehingga meningkatkan penjualan ddengan jangkauan lebih luas baik
nasional maupun internasional.