Anda di halaman 1dari 13

NO NAMA PERAN

1 Dede Patih Pujanggeleng (Patih Raja


Kelanaswandana)
2 Abdul Raja Singabarong
3 Rafly Patih Iderkala (Patih Raja Singabarong)
4 Fika Dayang 4 Raja Kelanaswandana
5 Arkan P.W Narator
6 Safrol Dayang 6 Raja Kelanaswandana
7 Sri Imelda Dewi Sanggalangit
8 Arrasya Lukiahmad Dayang 1 Raja Singabarong
9 Yuhana Yusuf Dayang 2 Raja Singabarong
10 Sausan Ibu Dewi Sanggalangit
11 Fathul Azhim Patih Air Langga
12 Siti Sahla Dayang 5 Raja Kelanaswandana
13 Nakula Sadewa Raja Airlangga (Ayah Dari Dewi
Sanggalangit)
14 Harista Raja Kelanaswandana
15 Jeremi Dayang 3 Raja Singabarong
Kelompok 1

ASAL MULA REOG PONOROGO


Narator: Dahulu kala ada seorang puteri yang cantik jelita bernama Dewi
Sanggalangit. Ia puteriseorang raja yang terkenal di Kediri yang bernama Raja
Airlangga. Karena wajahnya yangcantik jelita dan sikapnya yang lemah lembut
banyak para pangeran dan raja-raja yang inginmeminangnya untuk dijadikan
sebagai istri. Namun sayang Dewi Sanggalangit nampaknyabelum berhasrat untuk
berumah tangga. Sehingga membuat pusing kedua orang Bagindaya.Padahal
kedua orang Bagindaya sudah sangat mendambakan hadirnya seorang cucu
Raja Airlangga: “Anakku, sampai kapan kau akan menolak setiap pangeran yang
datangmelamarmu?”
Ibu :“Iya, sudah banyak pangeran yang ingin melamarmu tapi megapa selalu kau
tolak?”
Dewi Sanggalangit : “Ayahanda, Ibunda … sebenarnya hamba belum berhasrat
untuk bersuami.Namun jika ayahanda dan ibunda sangat mengharapkan, baiklah.
Namun hamba minta syarat,calon suami hamba harus bisa memenuhi keinginan
hamba.”
Raja Airlangga :“Kalau ayah boleh tau apa keinginanmu nak ?”
Dewi Sanggalangit :“Ayahanda .. bolehkah anakmu ini bersemedi selama 3 hari
untukmenentukan syarat apa yang cocok untuk suami hamba . hamba ingin
meminta petunjuk paradewa yah. Setelah itu hamba akan menghadap ayahanda
untuk menyampaikan keinginan hamba.”
Raja Airlangga :“Baiklah nak, jika itu keinginanmu ayah kabulkan , kamu bisa
bersemedi dulu untuk menetukan syarat mu.”
Dewi Sanggalangit :“Terima kasih ayah.”
Narator : Demikianlah, tiga hari tiga malam Dewi Sanggalangit bersemedi. Pada
hari keempat ia menghadap ayahandanya
Dewi Sanggalangit: “Ayahanda hamba sudah menetukan syarat yang cocok untuk
calon suami hamba.”
Raja Airlangga : “Oh ya ? Coba nak kamu ajukan syaratmu itu ..”
Dewi Sanggalangit : “Ayahanda, calon suami hamba harus mampu menghadirkan
suatu tontonanyang menarik. Tontonan atau keramaian yang belum ada
sebelumnya. Semacam tarian yang diiringitabuhan dan gamelan. Dilengkapi
dengan barisan kuda. Nantinya akan dijadikan iringan pengantin.Terakhir harus
dapat menghadirkan binatang berkepala dua.”
Ibu: “Apa ? Apakah itu tidak menyulitkan calon suami mu ?”
Dewi Sanggalangit : “Tidak ibu, syarat ini adalah salah satu pilihan dari dewa,
jadi saya tidak akan salah pilih .”
Raja Airlangga : “Baiklah nak .. jika persyaratanmu ini sudah bulat ayah tidak
bias bilang apa-apa.”
Ibu :“Semoga calon suamimu nanti bisa menuntunmu.”
Dewi Sanggalangit : “Iya ayah, ibu …”
Narator : Syarat dari Dewi Sanggalangit pun di umumkan . Semua Bangsawan
pun yang semula senangkarena mendengar Dewi Sanggalangit mencari jodoh kini
berubah haluan . Banyak parabangsawan yang mundur karena syarat dari Dewi
Sanggalangit yang menyusahkan . Hinggaakhirnya tersisa 2 Raja yaitu Raja Singa
Barong dari kerajaan Lodaya dan Raja Kelanaswandanadari kerajaan Wengker.
Patih Raja Air Langga : “Maaf baginda hamba ingin menyampaikan sesuatu yang
berhubungandengan sayembara Baginda putri.”
Raja Airlangga : “Berita apa yang ingin kamu sampaikan ?”
Patih Raja Air Langga :“Raja-raja dan pangeran-pangeran yang sebelumnya ingin
melamar tuan putri, mereka semua mengundurkan di
Raja Airlangga :“Apa?!”
Patih Raja Air Langga : “Namun , ada dua pangeran yang ingin melamar tuan
putri tetapi pangeran ini memiliki sifat yang menurut saya kurang cocok dengan
putri .”
Raja Airlangga :“Siapa mereka? Dan bagaimana sifat mereka ?”
Patih Raja Air Langga : “Yang pertama raja Singa Barong dan yang kedua Raja
Kelanaswandana .Raja Singabarong ini memiliki watak yang buas dan kejam . Ia
memiliki kepala berbentuk kepalaharimau . Sedangkan Raja Kelanaswandana ini
berparas tampan namunsuka mencumbui anak laki-laki.”
Raja Air Langga : “Apa ? Tidak mungkin! Anaku tidak mungkin akan menikah
dengan salah satudari mereka. Sekarang panggilkan Dewi Sanggalangit. Suruh dia
kekamarku sekarang juga!”
Patih Raja Airlangga : “Baik Baginda , titahmu akan hamba laksanakan.”
Patih Raja Airlangga pun memanggil Dewi Sanggalangit, dan menyampaikan titah
dari sang Raja.
Patih Raja Airlangga : “Permisi Baginda putri ,Baginda putri di utus baginda ke
kamarnya sekarang juga .”
Dewi Sanggalangit : “Ada apa ayahanda memanggilku ? (berbisik dalam hati)
baiklah aku akankesana.”
Narator : Dewi Sanggalangit pun menemuia ayahnya .
Dewi Sanggalangit : “Maaf ayah ,ada masalah apa hingga anak mu ini engkau
panggil kesini ?”
Raja Airlangga : “Apakah engkau tidak mau merubah syarat untuk calon
suamimu ?”
Dewi Sanggalangit : “ Tidak ayah. Apakah ayah meragukan syarat ku ini ”
Raja Airlangga : “Tidak nak ,ayahmu ini tidak meragukan syarat mu, tetapi ayah
telah mendengar beberapa bangsawan yang ingin memersuntingmu. Dan orang-
orang itu tidak cocok untukmu .”
Dewi Sanggalangit : “Maaf ayah, hamba tidak ingin merubah syarat hamba, jika
hamba merubah syarat hamba maka hamba bukan seorang bangsawan. Seorang
bangsawan tetappada pendiriannya ayah ”
Raja Airlangga : “Tetapi pangeran ini tidak baik untukmu nak.”
Dewi Sanggalangit : Terima kasih ayah atas perhatianmu ,tetapi saya tetap pada
pendirian kuayah .”
Raja Airlangga : “Baiklah nak jika itu pilihan terakhirmu , semoga kelak engkau
mempunyai suami yang cocok untuk mu .”

Narator : Patih Raja Airlangga pun memanggil Dewi Sanggalangit, dan


menyampaikan titah dari sang Raja.
Patih Raja Airlangga : “Permisi Baginda putri ,Baginda putri di utus baginda ke
kamarnyasekarang juga .”
Dewi Sanggalangit : “Ada apa ayahanda memanggilku ? (berbisik dalam hati)
baiklah aku akan kesana.”
Dewi Sanggalangit pun menemuia ayahnya .
Dewi Sanggalangit : “Maaf ayah ,ada masalah apa hingga anak mu ini engkau
panggil kesini ?”
Raja Airlangga : “Apakah engkau tidak mau merubah syarat untuk calon
suamimu ?”
Dewi Sanggalangit : “ Tidak ayah. Apakah ayah meragukan syarat ku ini ?”
Raja Airlangga : “Tidak nak ,ayahmu ini tidak meragukan syarat mu, tetapi ayah
telahmendengar beberapa bangsawan yang ingin memersuntingmu. Dan orang-
orang itu tidak cocok untukmu . ”
Dewi Sanggalangit : “Maaf ayah, hamba tidak ingin merubah syarat hamba, jika
hambamerubah syarat hamba maka hamba bukan seorang bangsawan. Seorang
bangsawan tetappada pendiriannya ayah .”
Raja Airlangga : “Tetapi pangeran ini tidak baik untukmu nak.”
Dewi Sanggalangit : “Terima kasih ayah atas perhatianmu ,tetapi saya tetap pada
pendirian kuayah .”
Raja Airlangga : “Baiklah nak jika itu pilihan terakhirmu , semoga kelak engkau
mempunyaisuami yang cocok untuk mu .”
Di daerah lain ,Raja Singabarong telah memerintahkan para abdinya untuk
mencarikan kuda-kuda kembar. Mengerahkan para seniman dan seniwatinya
menciptakan tontonan yangmenarik, dan mendapatkan seekor binatang berkepala
dua.
Raja Singabarong : “Patih sekarang kamu cari seniman ,seniwati yang dapat
menciptakantontonan yang menarik dan cari seekor binatang yang berkepala dua
sekarang juga !.”
Patih Iderkala : “Baik lah baginda, titahmu akan segera hamba laksanakan”
Narator : Namun pekerjaan itu ternyata tidak mudah. Kuda kembar sudah dapat
dikumpulkan, namuntontonan dengan kreasi baru belum tercipta, demikian pula
binatang berkepala dua belumdidapatkannya.
Patih Iderkala : “Maaf baginda kuda kuda kembarnya sudah siap , tetapi ada yang
kurang”
Raja Singabarong :“Apa yang kurang ? katakan sekarang !”
Patih Iderkala : “Maaf baginda untuk hewan berkepala duanya hamba tidak
mampu mencari karena sangat sulit untuk mencari hewan tersebut .”
Raja Singabarong: “Patih bodoh !! saya tidak mau tau bagaimana cara kamu dan
dayang-dayang mendapatkan hewan itu . Saya tidak mau liat wajahmu jikalau kau
belum mendapatkan hewan itu .”
Patih Iderkala : “Baiklah baginda.”
Narator : Patih Iderkala pun mencari hewan berkepala 2 tersebut . Hingga
akhirnya Patih Iderkala Punyacara untuk memata-matai Raja Kelanaswandana.
Patih Iderkala : “Baiklah Dayang , untuk kali ini kita akan pergi ke kerajaan
Wengker ,disana kitaakan mencuri ide mereka. Kita akan menyamar sebagai
pedagang .”
Dayang 1 : “Mengapa kita harus menyamar ? kita tidak perlu menyamar untuk
mengambil idedari Raja Kelanaswandana. .”
Dayang 2 : “Iya betul kata Dayang 1, kita hanya perlu menculik seniman yang
membuat ide itudan kita akan mengetahuinya .”
Patih Iderkala: “Tidak segampang itu kita mencuri ide , keamanan di kerajaan ini
sangat ketat, jika kita tidak waspada maka kita akan diserang. Maka dari itu kita
menyamar sebagai pedagang.”
Setelah 3 hari Patih Iderkala dan dayang-dayangnya melakukan penyelidikan di
KerajaanWengker , mereka kembali ke Kerajaan Lodaya.
Patih Iderkala :“Ampun Baginda. Kiranya si Kelanaswandana hampir berhasil
mewujudkanpermintaan Dewi Sanggalangit.”
Raja Singabarong :“Apa?! Persiapan apa saja yang mereka lakukan?!”
Patih Iderkala :“Hamba lihat lebih dari seratus ekor kuda kembar telah
dikumpulkan. Mereka juga telah menyiapkan tontonan yang menarik, yang sangat
menakjubkan.”
Raja Singabarong :“Wah celaka! Kalau begitu sebentar lagi dia dapat merebut
Dewi Sanggalangit sebagai istrinya.”
Patih Iderkala :“Ya Baginda.”
Raja Singabarong :“Lalu bagaimana dengan binatang berkepala dua, apa juga
sudah merekasiapkan?”
Patih Iderkala :“Hanya binatang itulah yang belum mereka siapkan. Tapi
nampaknya sebentarlagi mereka dapat menemukannya.”
Raja Singabarong :(Ia bangkit berdiri dari kursinya dan berkata keras.)“Patih
Iderkala! Mulai hari inisiapkan prajurit pilihan dengan senjata yang lengkap.
Setiap saat mereka harus siap diperintahmenyerbu ke Bandarangin. Sebelum itu
kau pergilah, cari tahu jalan yang akan mereka lewati menuju Kediri! Kita akan
menyerang dan merampas usaha mereka saat perjalanan!”
Patih Iderkala “Siap baginda!”Lalu Patih Iderkala menyiapkan pasukan untuk
menyerang Kerajaan Wengker.
Patih Iderkala :“Dayang-dayang,kemarilah … ”
Dayang 3 :“Ya, ada apa patih?”
Patih Iderkala :
“Kita ditugaskan untuk menyerang Kerajaan Wengker di perjalanan
merekamenuju Kerajaan Kediri.”
Dayang 2 :“Apa? Mengapa para dayang? Mengapa bukan prajurit saja?”
Patih Iderkala :“Dikarenakan kita tidak mempunyai prajurit, maka kalian yang
akan berperang.”
Dayang 1:“Prajurit kita kemana, Patih?”
Patih Iderkala “Prajurit kita sedang pulang kampung.”
Dayang 1 :“Tapi patih …”
Patih Iderkala :“ Sudah, jangan banyak bicara. Karena kalian belum bisa
memegang pedang,
maka sekarang kita harus latihan dulu.”
Dayang 1 2 3:“Baiklah Patih.”
Patih Iderkala :“Setelah berlatih, dua di antara kalian pergi Ke Bandarangin untuk
menyelidiki
perjalan yang akan ditempuh Raja Kelanaswandana ke Kediri!”
Dayang 123 :“Baik, Patih.”
Narator : Kemudian para dayang berlatih untuk berperang
Narator Sementara di Kerajaan Wengker jauh sebelum ia ingin menikahi Dewi
Sanggalangit ….
Raja Kelanaswandana :“Heehh… Capek sekali. Dayang … cepat kesini.”
Dayang 4 :“Ya Baginda, ada yang bisa saya bantu? “
Raja Kelanaswandana :“Dayang, kau tau maksudku kan?”
Dayang 5 :“Maaf Baginda, stok anak laki-laki kita sudah habis.”
Raja Kelanaswandana :“Apa ? Bagaimana bisa ?”
Dayang 6 :“Karena mereka trauma , jadi mereka bunuh diri Baginda .”
Raja Kelanaswandana :“Kalau begitu carikan anak laki-laki yang lain saja.”
Patih Pujanggeleng : “Baginda, sebaiknya Baginda menghentikan kebiasaan ini.
Karena para orang tua anak-anak laki-laki merasa sangat kehilangan saat anaknya
dibawa oleh para dayang.”
Raja Kelanaswandana :“Aku tidak bisa menghentikan kebiasaan ini, karena anak
laki-laki itu bagaikan gadis-gadis cantik, jadi sulit untukku menghentikan
kebiasaan ini.”
Patih Pujanggeleng :“Maaf Baginda, bukannya aku bermaksud untuk
menjatuhkan baginda raja, tapi kebiasaan ini sudah melewati batas.”
Raja Kelanaswandana :“Sudahlah patih, jangan menentangku. Aku ini rajamu.
Aku bisa sajamencopot jabatanmu sebagai patih.”
Patih Pujanggeleng :“Tapi baginda…”
Raja Kelanaswandana :“Sudah, sudah. Aku tidakmau berdebat denganmu, patih.
Sebaiknya aku tidur saja.”
Narator : Saat tidur , Raja menerima sebuah pertanda , jika Raja dapat memperistri
Dewi Sanggalangit, iaakan menghentikan kebiasaan buruknya. Maka ketika
eluruh pejabat dan pendeta mendengar persyaratan yang diajukan Dewi
Sanggalagit, mereka tiada gentar, seluruh kawula kerajaan, baik para pejabat,
seniman, rakyat biasa rela bekerja keras guna memenuhi permintaan Dewi
Sanggalangit.
Namun Patih Pujanggeleng tidak mampu untuk memenuhi syarat yang terakhir
yaitu hewan berkepala dua.
Patih Pujanggeleng :“Maafkan hamba baginda, hamba belum bisa menemukan
binatangberkepala dua tersebut.
Raja Kelanaswandana :“Tidak mengapa! Soal binatang berkepala dua itu aku
sendiri yang akanmencarinya. Sekarang tingkatkan kewaspadaan, aku mencium
gelagat kurang baik dari kerajaan tetangga.”
Patih Pujanggeleng :“Maksud Baginda?”
Raja Kelanaswandana :“Coba kau menyamar jadi rakyat biasa, berbaurlah dengan
penduduk di pasardan keramaian lainnya.”
Patih Pujanggeleng :“Baikbaginda, titahmu akan segera hamba laksanakan.”
Narator : Kemudian Patih Pujanggeleng bersama beberapa prajurit pergi
menyamar.
Dayang 2 :“Kita sudah sampai di Bandarangin.”
Dayang 3 :“Ya, sebaiknya kita segera berbaur dengan rakyat agar identitas kita
tidakketahuan.”
Dayang 2 :“Ya!”
Narator : (dayang 3 dan 2 berbaur, Patih Pujanggeleng dan prajuritnya masuk)
Dayang 3:“Dimana kita dapat menemukan informasi mengenai perjalan mereka
menujuKediri?”
Dayang 2 :“Entahlah, sepertinya di sekitar sini tidak ada yang bisa ditanyai
mengenai ini.
Narator : Patih Pujanggeleng mendengarkan pembicaraan mereka dan
menyiapkan sebuah jebakan.
Dayang 3 :“Bagaimana kalau kita bertanya pada mereka ?” (menunjuk Patih dan
prajurit yangsedang menyamar)
Dayang 2 :“Baiklah.”
Dayang 3 :“Salam, tuan.”
Patih Pujanggeleng :“Salam.”
Dayang 2 :“Apakah anda rakyat Bandarangin?”
Patih Pujanggeleng :“Tentu saja, ada apa?”
Dayang 2 :“Kami ingin pergi ke Kediri, apakah anda tahu jalannya?”
Dayang 4 :“Tentu saja, kalian dari sini lurus terussssssampai ada pasar sapi,
kemudian belokkanan kemudian lurus lagi lalu ada taman kemudian belok kiri
sampai kalian melihat gapura
“Selamat datang” , kalian sudah sampai.”
Dayang 3 :“Wah, terima kasih . Kami akan segera ke Kediri.”
Dayang 2 :“Wahaha, ayo segera kita sampaikan ini kepada patih! Ternyata mudah
mengorekinformasi ini”(sambil berbisik)
Dayang 3 :“Ayo! ’’
Dayang 5 :“Maaf, apa yang barusan anda katakan?”
Dayang 2 :“Tidak, tidak ada apa-apa.”
Patih Pujanggeleng :(sambil menodongkan pedang ke arahdayang 2 )”Apa yang
akan kausampaikan pada atasanmu?!”
Dayang 3 :“A..ada apa ini?”
Dayang 6 :“Jangan pura-pura tidak paham! Kalian prajurit dari Lodaya kan?!”
Dayang 2 :”Dayang! Serang!”
Patih Pujanggeleng :“Seraaaangg!”
Narator : Karena prajurit Lodaya melawan maka terpaksa para prajurit
Bandarangin membunuhnya.
Narator : Patih Pujanggeleng dan prajurit kembali ke Kerajaan.
Raja Kelanaswandana : “Apa yang kau dapatkan?“
Patih Pujanggeleng :“Ada penyusup dari kerajaan Lodaya yang ingin mengorek
keterangan tentangusaha Baginda memenuhi persyaratan Dewi Sanggalangit. Raja
Singabarong hendak merampas usaha Baginda dalam perjalanan menuju Kediri.”
Raja Kelanaswandana :“Kurang ajar! Jadi Raja Singabarong akan menggunakan
cara licik untukmemperoleh Dewi Sanggalangit. Kalau begitu kita hancurkan
kerajaan Lodaya. Siapkan bala tentarakita!”
Patih Pujanggeleng : “Baik baginda, titahmu akan segera hamba laksanakan.”

Narator : Sementara itu di Lodaya…


Raja Singabarong :(gelisah)”Patih! Kemarilah!”
Patih Iderkala :“Ada apa baginda ?”
Raja Singabarong :“Dimana prajurit yang kau perintahkan untuk menyelidiki
perjalanan Raja Kelanaswandana?”
Patih Iderkala :“Mereka belum kembali Baginda.”
Raja Singabarong :“Prajurit bodoh! Mau sampai kapan mereka disana?!”
Patih Iderkala :“Mungkin sebentar lagi mereka sampai Baginda.”
Raja Singabarong : “Patih! Segera susul mereka ke perbatasan ! Aku akan
menunggu di
tamansari karena kepalaku sangat gatal”
Patih Iderkala :“Baik Baginda”
Narator : Sementara Raja Singabarong segera pergi ke tamansari untuk menemui
si burung merak.
Raja Singabarong :(teriak)“Hai burung merak! Cepat patukilah kutu-kutu di
kepalaku!”
Narator : Burung merak segera hinggap di bahu Raja Singabarong lalu mematuki
kutu-kutu di kepala Raja Singabarong.
Narator : Patukan-patukan si burung merak terasa nikmat bagaikan buaian
sehingga Raja Singabarong akhirnyatertidur. Ia sama sekali tak mengetahui
keadaan di luar istana. Karena tak ada prajurit yang beranimelapor kepadanya.
Memang sudah diperintahkan kepada prajurit bahwa jika ia sedang berada
ditamansari siapapun tidak boleh menemui dan mengganggunya, jika perintah itu
dilanggar maka pelakunya akan dihukum mati.
Narator : Karena tertidur ia sama sekali tak mengetahui jika di luar istana pasukan
Bandarangin sudah datangmenyerbu dan mengalahkan prajurit Lodaya.
Narator : (peperangan merambat sampai ke dalam istana Lodaya dekat tamansari,
Raja Singobarong terbangun)
Raja Singabarong :(teriak)“Hei mengapa kalian ribut-ribut?!”
Narator : (Raja Kelanaswandana tahu-tahu sudah berada di hadapan Raja
Singabarong)
Raja Singabarong :(terkejut “Hai Raja Kelanaswandana, mau apa kau datang
kemari?”
Raja Kelanaswandana :“Jangan pura-pura bodoh! Bukankah kau hendak
merampas usahaku dalammemenuhi persyaratan Dewi Sanggalangit!”
Raja Singabarong : “Hem, jadi kau sudah tahu!”
Raja Kelanaswandana : “Ya, maka untuk itu aku datang menghukummu!
”(mengarahkan cambuk sakti ke bagian kepala Raja Singabarong)
Narator : Seketika kepala Singabarong berubah. Burung merak yang bertengger di
bahunya tiba-tiba melekat jadisatu dengan kepalanya sehingga Raja Singabarong
berkepala dua.
Raja Singabarong : “Kurang ajar kau Kelanaswandana!”(mencabut keris dan
menyerang Raja Kelanaswandana)
Raja Kelanaswandana : (mengayunkan cambuk saktinya)
*sfx : suara petir
Raja Singabarong : (terpental, menggelepar-gelepar diatas tanah)
Raja Kelanaswandana :“Akhirnya…. Prajurit ! Bawa dia ke Kerajaan!”
Dayang 456 : “Baik Baginda”
Narator : Beberapa hari kemudian Raja Kelanaswandana mengirim utusan yang
memberitahukan Raja Kediribahwa ia segera datang membawa persyaratan Dewi
Sanggalangit. Raja Kediri langsung memanggilDewi Sanggalangit.
Raja Airlangga :“Anakku, apa kau benar-benar bersedia menjadi istri Raja
Kelanaswandana?”
Dewi Sanggalangit :“Ayahanda… apakah Raja Kelanaswandana sanggup
memenuhi persyaratan
hamba?”
Raja Airlangga :“Tentu saja, dia akan datang dengan semua persyaratan yang kau
ajukan. Masalahnyasekarang, tidakkah kau menyesal menjadi istri Raja
Kelanaswandana?”
Dewi Sanggalangit : “Jika hal itu sudah jodoh hamba akan menerimanya. Siapa
tahu kehadiran hambadisisinya akan merubah kebiasaan buruknya itu.”
Ibu :“Semoga Raja Kelanaswandana merupakan jodoh yang baik buatmu nak”
Dewi Sanggalangit : “Semoga, ibu..”
Narator :Demikianlah, pada hari yang ditentukan datanglah rombongan Raja
Kelanaswandana dengan kesenianReog sebagai pengiring. Raja Kelanaswandana
datang dengan iringan seratus empat puluh empat ekorkuda kembar, dengan suara
gamelan, gendang dan terompet aneh yang menimbulkan perpaduan suaraaneh,
merdu mendayu-dayu. Ditambah lagi dengan hadirnya seekor binatang berkepala
dua yangmenari-nari liar namun indah dan menarik hati. Semua orang yang
menonton bersorak kegirangan,tanpa terasa mereka ikut menari-nari dan
berjingkrak-jingkrak kegirangan mengikuti suara musik.
Narator : Demikianlah, pada akhirnya Dewi Sanggalangit menjadi permaisuri
Raja Kelanaswandana dan diboyongke Bandarangin di Wengker. Wengker adalah
nama lain dari Ponorogo sehingga di kemudian harikesenian Reog itu disebut
Reog Ponorogo.
Sinopsis : Reog Ponorogo berawal dari Kelana Suwandana, raja Kerajan
Batarangin, yang ingin melamar putri Kerajaan Kediri. Nama putri tersebut adalah
Dewi Ragil Kuning atau Putri Sanggalangit. Ketika melakukan perjalanan untuk
melamar sang putri, sang raja dicegah oleh Raja Lodaya bernama Singa Barong.
TUGAS PRAKTEK
SENI BUDAYA

Naskah Teks Drama “ Asal Mula Reog Ponorog “

Disusun Oleh :
Fathul Azhim
Sri Imelda
Nakula Sadewa
Arkan Purwatmojo
Harista
Dede
Saprol
Arrasya Luki
Yohana Y
Fika F
Sausan
Jeremy
Abdul
Siti Sahla
Rafly

Kelas 9 A SMPN 133 Jakarta


Tahun Pelajaran 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai