Anda di halaman 1dari 42

Pengantar

Kepala Perpustakaan

Hampir di setiap sekolah pasti ada cerita yang


beraneka. Ceritanya tentang berbagai hal, bisa tentang
bangunannya, orang-orangnya, bisa pula tentang peristiwa
yang terjadi di dalamnya. Peristiwa itu ada yang biasa-biasa
saja, tetapi bisa ada pula yang agak luar biasa atau berkaitan
dengan yang berbau mistik.
SMP Negeri 6 Cimahi yang berasal dari bangunan
kuno peninggalan Belanda, tentu saja banyak memiliki cerita
yang rada-rada menyeramkan. Hal itu pernah diutarakan
oleh guru-guru dan pegawai yang lama tinggal di situ. Bukan
hanya guru, siswa juga mempunyai banyak cerita berbau
mistik.
Dalam buku ini yang berjudul Cerita Misteri Senachi
menampilkan beberapa cerita siswa yang pernah mengalami
atau menyaksikan peristiwa aneh selama berada di
lingkungan sekolahnya.
Meskipun dalam buku disajikan cerita-cerita yang
bisa membuat bulu kuduk merinding bagi yang penakut,
semoga tidak membuat para siswa menjadi penakut.
Manusia adalah makhluk yang lebih mulia tinimbang
makhluk lainnya. Jadi, kita sebagai manusia tidak perlu takut
kepada makhluk lain.

i
Cimahi, 12 Desember 2014
Kepala Perpustakaan,

Aep Haerudin, S.Pd.


NIP 196308161985011004

Mengetahui
Kepala SMP Negeri 6 Cimahi

H. Asep Irawan R., S.Pd., M.M.


NIP 1959072919820310007

ii
Pengantar Penulis

Kuburan Belanda. Karena kuburan itu dekat dengan jalan


dan akhirnya mayit-mayit yang dikubur di tempat itu
dipindahkan ke tempat lain oleh pemerintah, tapi banyak
orang yang bilang bahwa ada beberapa kuburan yang tidak
bisa digali dan akhirnya mayit itu ditimbun sampai sekarang
tahun 2014. Setelah berubah yang dulunya kuburan pada
tahun 1980-an menjadi Gereja. Tidak berhenti cerita sampai
di situ di gereja tersebut seperti banyak orang yang bilang
bahwa entah kenapa dan keluarganya pun tidak tahu, dan itu
dirasakan oleh para jamaah gereja dan juga warga setempat.
Sampai sekarang saya sendiri tidak tahu yang sebenarnya
terjadi tentang makhluk gaib itu. Dalam hal ini saya akan
menceritakan pengalaman yang pernah saya rasakan di
SMPN 6 Cimahi yang akan saya rangkum dalam beberapa
chapter

iii
Daftar Isi
hlm
Pengantar Kepala Perpustakaan …………………... i
Pengantar Penulis …………………………………. iii
Daftar Isi …. ………………………………………. iv
1. Misteri di Ruang Lab Komputer ………………. 1
2. Misteri Noni Belanda di Kelas 9H ……………... 8
3. Misteri Anak Kecil di Ruang UKS …………….. 18
4. Merpati Putih, Ada Apa yang Terjadi ? ………… 25
5. Misteri 13 di Enam dengan Rencana Tuhan …… 34
Profil Pengarang ………………………………….. 36

iv
Chapter 1
Misteri di Ruang Lab Komputer

Pada hari Rabu, saya dan kelima teman saya yaitu


Adella, Altami, Fitri, Fitria dan Heqi diberi tugas oleh wali
kelas kami Bapak Arif untuk membereskan ruang Lab
Komputer dalam rangka menyambut lomba kebersihan
sekolah. Lalu kami diberi tugas masing-masing. Di tengah
beres-beres karena kami kelelahan dan Bapak pun tak ada
akhirnya kami pun duduk.
“Capek ya, eh─ Fitri kenapa?” ucap Adella.
“Eh, kalian ngerasa gak ada yang ngeliatin kita di sudut sana
dekat dus itu?” ucap Fitri.
“Iya sih dari tadi aku ngerasa gak nyaman di tempat ini.”
ucap Heqi.
“Emang kamu aja yang takut hantu Heqi?” ucap gurauan
Altami.
Dan semua pun tertawa. Tiba-tiba Fitria membuat semuanya
terdiam dan ia berkata. “Kalian dengar ga ada suara yang
nangis?”
hikshiks ... hikshiks ... hihihiks ...

1
“Aaaaa ... lari ....,” tanpa ada basa basi mereka pun
meninggalkan tempat itu.
Tapi diantara saya dan kelima teman saya, hanya ada
saya dan Altami yang masih penasaran dengan kedatangan
suara tangisan itu.
“Kita dengerin sekali lagi, yuk?” ucapku.
“Iya aku penasaran.” jawab Altami.
Semakin Aku dan Altami menantang suara tangisan itu
semakin menantang dan sepertinya mendekat.
“Perasaan udah ga enak aja nih.” ujar Altami.
“Sama, tapi kita tahan dulu aku penasaran.” kataku kepada
Altami.
Dengan perasaan takut kami berdua dikagetkan oleh
nampaknya sosok wanita tersebut yang melewati kami di
depan mata. Dan dengan sontak kami berdua teriak sambil
tutup mata.
“Aaaaaaaa ...”
Setelah membuka mata kami berdua pun melihat ke
sekeliling dan sudut ruangan, ternyata wanita misterius itu
hilang entah kemana.
“Eh, perempuan tadi kemana? Kok hilang?” tanyaku dengan
rasa penasaran.
“Iya kemana ya? Kita sih tutup mata kalau gak kita pasti
tau!” seru Altami.
2
“Udah yuk kita keluar temuin yang lain.” lanjut Altami.
Setelah aku dan Altami keluar untuk menemui
Adella, Fitri, Fitria, Heqi. Dan akhirnya mereka berdua
menceritakan kejadian yang dialami tadi di dalam karena
keempat temannya tidak melihatnya langsung.
Setelah aku dan Altami menceritakan kejadian
tersebut kepada teman-temannya kami pun kembali ke lab
komputer untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai,
walaupun kami semua ketakutan dengan suara itu. Dengan
pekerjaan dibawa santai akhirnya kami pun melanjutkannya
lagi. Ditengah pekerjaan kami datanglah kedua teman kami
lagi yaitu Rizka dan Sinta untuk membantu kami berenam
membereskan lab komputer.
15 menit kemudian...
Aku dan ke tujuh temanku merasa capek dan
akhirnya kami semua duduk untuk beristirahat sejenak.
Dikarenakan tadi Rizka dan Sinta pulang terlebih dahulu
maka mereka membawa handphone dan Fitri, Adella, Rizka
dan Sinta berfoto selfie ditengah kecapekan agar mereka
tidak merasa ketakutan lagi atas kejadian yg tadi aku dan
teman-temanku alami.
Sebelum pulang Aku dan yang lainnya melakukan
sholat Dzuhur di Musholla yang terletak di sebelah lab
komputer. Kami pun menuju lantai bawah dan berpamitan
kepada bapa Arif untuk pulang.

3
Keesokan harinya...
"Rizka, bawa hp ga?" ujar fitria yg sedang duduk disamping
Aku
"Aku bawa kok, kebetulan tadi bawa. Untuk apa?" ucap
rizka.
"Aku mau minta foto - foto yang kemarin di lab dong."
"Boleh, bentar aku ambil dulu." sambil mengambil
handphonenya di tas. Setelah Rizka memberikan hpnya, Aku
dan Fitria terkejut oleh salah satu foto yang dilihat.
"Fitria itu apaan? Kok kaya perempuan?" ucapku yang
terkejut melihat sesosok perempuan.
"Iya itu apaan ya?" ucap Fitria.
Di tengah penasaran aku dan Fitria, Heqi datang dengan
mengejutkan kami.
"DOR! Hey Anin, Fitria, lagi ngapain? Serius banget." seru
Heqi.
"Nih, liat deh ada cewe yg kemarin kita khawatirin dekat dus
itu, benarkan!?" ucapku sambil memperlihatkan foto
tersebut kepada Heqi yang penasaran.
"Bentar deh foto ini jangan dihapus dulu siapa tau kita bisa
selidiki semuanya." ucap Altami yang dari tadi mendengar
pembicaraan aku, Fitria dan Heqi.
"Iya betul juga apa yang dikata Altami. Kita bikin
penyelidikan tentang kasus ini siapa tau berkat penyelidikan

4
makhluk gaib yang menunggu lab komputer bisa kembali
keasalnya tanpa mengganggu kita semua disini!" jelasku
kepada Altami, Fitria,Fitri,Heqi.
“Ih, aku sih gak mau ikutan kalau tentang hantu gitu." lanjut
Heqi.
"Heqi, ko gitu? Kita ‘kan rame-rame ditambah lagi sama
Adella, Fitri jadi jangan takut dong gak seru kalau gak ada
kamu!" jawab Fitria.
"Cie, aku bikin kalian kangen hahaha." jawab heqi dengan
usil.
Dari foto tersebut akhirnya aku dan kelima temanku
berencana untuk menyelidiki sesosok perempuan itu agar
makhluk tersebut tidak mengganggu.
Satu minggu kemudian....
Kebetulan hari ini aku dan kelima temanku masih
berada di sekolah untuk mengerjakan tugas kelompok.
Dan akhirnya kami memilih ruang kelas 8G yang
tidak dipakai kelas 7. Kelas itu berdekatan dengan lab
komputer yang telah mengundang aku dan teman- temanku
menjadi penasaran dengan ruangan itu.
Tepat pada saat itu pukul 2 siang kami masih berada
disekolah karena tugas kami belum selesai, karena kami
kelelahan pada saat berfikir dan perut kami lapar maka
Adella, Fitri, Fitria menuju ke kantin sekolah untuk membeli
makanan ringan agar kita tidak merasa lapar lagi.

5
"Anin, aku penasaran deh sama lab Komputer, kamu masih
ingat kan janji kita untuk menyelidiki kasus munculnya
perempuan di foto itu kan?” seru Altami.
"Iya, aku masih ingat kok tentang janji kita untuk
menyelidiki lab itu, gimana kalau kita sekarang ke lab masuk
dan kita rekam pake laptop tau aja ada bayangan gitu yg
nampakkin diri." jawabku untuk mengajak Altami dan Heqi
menyelidiki sedikit demi sedikit penampakkan perempuan
itu.
Akhirnya Aku Altami dan Heqi mencoba masuk
untuk menaruh laptop dengan keaadan kamera video untuk
lebih memastikan apakah itu penampakan atau hanya
sekedar blur pada saat foto. Tiba-Tiba ...
Buk ... buk ... buk ...
Ada yg memegang pundakku dengan memukul tiga kali
berturut-turut.
"Altami, Heqi jangan mukul gitu dog sakit tau, bentar lagi
ini aku play." ucapku.
“Perasaa aku mulai gak enak nih dan bukan aku atau Altami
yg mukul kami, nin" jawab Heqi dengan gugup.
"Hey ... kalian ngapain disini? Ayo keluar dan bawa laptop
itu dan Bapak ingetin jangan masuk keruangan ini kecuali
sama guru yang bersangkutan. Apalagi sampai kalian
merekam ruangan ini. Ayo cepat keluar!" perintah Bapak-
bapak yang aku, Altami dan Heqi tidak mengenalinya.

6
"I─yaaa, Pak. Kami keluar. Maafkan kami Pak, kami tidak
bermaksud." jawab Altami. Akhirnya aku, Altami dan Heqi
keluar dengan rasa takut dan aku pun menyuruh ketiga
temanku yang baru datang untuk pindah ke aula yang lebih
ramai.
Dan kisah Lab Komputer belum aku dan kelima
temanku pecahkan karena setiap diantara kami ingin
menyelidiki pasti ada hal yang menyuruh kita membatalkan
penyelidikan itu. Kami pun gagal!

7
Chapter 2
Misteri Noni Belanda di Kelas 9H

Dua minggu sesudah aku dan teman-temanku alami,


Kabar tidak mengenakkan lagi muncul di telinga warga
enam terutama para siswa dan siswi yg duduk di kelas 9H.
Yang aku dengar dari informasi teman-temanku baru-baru
ini salah satu siswa kelas 9H dikagetkan oleh penampakan
Noni Belanda yang terlihat dengan mata telanjang─dengan
pakaian yang lengkap seperti bangsawan Belanda yang
meninggal tragis. Gadis yang memiliki paras yang cantik
dengan disertai tubuh yang anggun. Tapi sangat disayangkan
gadis itu meninggal sepertinya dengan tragis, walaupun aku
dan warga Enam lainnya tidak mengetahui secara lengkap.
Pagi hari yg masih sunyi ...
"Assalamualaikum … loh kok baru sedikitan sih?" tanyaku
kepada Fitri yang sedang duduk.
"Iya lah, Nin, orang masih pagi gini." jawab Fitri.
"Iya sih. Oh iya, Fit kamu sudah dapat kabar belum tentang
Noni Belanda yang menampakkan diri di kelas 9H?" tanyaku
kepada Fitri.
lya Nin, serem yah? Ok, bisa sih nampakin siang hari dan
ditambah lagi murid-muridnya sedang belajar agama." jelas
Fitri kepadaKu.
8
"Kalau itu sih bisa saja kan kita tidak tahu makhluk gaib itu
datang, mungkin saja dia nampakin depan muka kita!”
jawabku agar kami tidak ketakutan.
Tiba-tiba disaat Aku dan Fitri sedang membicarakan hal itu
Fitria datang dengan cara mengagetkan.
"Hey … kalian berdua ngapain?" tanya Fitria.
"Ya ampun Fitria bikin jantungan aja! "ucapku.
"Maaf, kalian berdua lagi ngapain sih kayanya serius
banget?” tanya fitria.
"Nanti aja Fitria, tunggu Altami, Heqi dan Adella baru kita
omongin." jawab Fitri.
“Ohh, gimana kalau kemunculan Noni Belanda itu kita buat
bahan penyelidikan yg kedua? Kan yang kemarin lab kita ga
bisa bongkar, so yg kedua ini harus bisa terselidiki siapa tau
Noni Belanda itu hanya fatamorgana saja karena rasa takut
jadinya deh kita berkhayal yang aneh-aneh." jelasku dengan
panjang lebar.
"Betul banget, gimana kalau kita omongin ini istirahat
nanti?" tambah Fitria.
Akhirnya aku, Fitri dan Fitria sepakat untuk membicarakan
ini lagi pada istirahat.
Empat jam kemudian setelah Aku dan yg lainnya belajar,
akhirnya kami pun beristirahat.

9
Aku dan kelima temanku seperti biasa kami
berkumpul dan kali ini aku akan membahas tentang yang tadi
pagi aku dan Fitri ceritakan.
"Teman-teman, aku mau ngomongin tentang penampakan
Noni Belanda di kelas 9h itu, kalian mau mendengarkan
gak?" tanyaku kepada teman teman yang sedang bergelut
dengan makanan masing-masing.
"Noni Belanda? 9H? Boleh tuh aku pun penasaran tentang
hal itu!" jawab Adella yang sambil memakan makanannya
"Jadi begini kalian masih ingatkan kejadian dua minggu yg
lalu tentang foto penampakan perempuan yg ada di foto
kalian? Nah, hari ini aku ingin membahas tentang Noni
Belanda yang baru-baru ini terdengar. Itu pun kejadiannya
sama seperti yg dialami kita semua, sama sama perempuan
dan penampakan yg ada di kelas H pun sama kan
perempuan? Nah, aku ingin kita selidiki apakah ada
kaitannya dengan sosok gadis perempuan yang aku dan
Altami liat dua minggu yang lalu. " jelasku.
“Bentar deh, kok bisa persis sama ya kaya yang ada di lab?
Mungkin saja Noni Belanda yang dilihat siswa 9H ada
kaitannya sama yg ada di foto kita?" ujar Adella
"Oh, Hegi tau atau mugkin hantu yang kita lihat di lab dan
hantu yg ada di 9H itu punya ikatan persaudaraan, makannya
mereka mirip dan jangan negatif dulu dong aku kan takut?”
gurau Heqi.
“Ah, itu sih kamu aja yg takut dan mana mungkin ada hantu
yg sejak lahir bukan saudara dan saat mereka jadi hantu

10
0
mereka langsung saudaraan? Perasaan gak mungkin banget
deh kaya gitu dan coba kita pikirkan yg berhubungan dengan
hal itu?” jelas Altami.
"Oh, aku tau. Kalau gak salah nih aku pernah baca di sebuah
buku bahwa makhluk gaib seperti setan jin dan yg lain itu
bisa berubah-ubah dalam satu jiwa yang sama. Mereka bisa
berubah dengan beberapa karakter yang biasa dialami
manusia. Bisa jadi sih sosok perempuan yang ada di 9H itu
sama kaya yang ada di lab, cuman saja yang di 9H
menyerupai wanita Belanda dan yang di lab menyerupai
gadis yg tersakiti." jawabku.
“Betul juga sih apa yg dikata Anin. Nah, dari pada kita
penasaran yang gak karuan dan berfikiran yang negatif
mending kita coba periksa aja diwaktu kelas itu kosong,
gimana?" ajak Fitri
"Nah, itu yang aku mau omongin dari inti semuanya. Jadi,
kalian mau ikut kan bantuin aku buat pecahin masalah ini?
Siapa tau tragedi yang kedua kalinya bisa terpecahkan agar
kelas 9H tidak diganggu lagi. Dan itu kan hal yg positif bagi
kita dan yang lainnya, semakin berkurang semakin baik
bukan?" ajakku kepada kelima temanku.
"Aku setuju apa yang dibilaag Anin dan aku mau ikut, iya
kan Fitri, Fitria, Adella, Heqi?" tanya Altami
"Hmm ... tapi apa kita tidak mengganggu kepada mereka?
Menurutku sih mending kita gak usah cari masalah biar kita
juga gak kena tumbal dari mereka." seru Heqi.

11
0
“Heqi, kita disini kan bermaksud baik untuk menolong
makhluk gaib itu? Biar mereka tenang dan pasti kita tidak
diganggu lagi.” jelasku kepada Heqi agar dia tidak
ketakutan.
Teng ... teng … teng …
"Yah, kok bel sih? Padahalkan makanannya masih banyak,
mubazir kan jadinya." ucap Adella yang kecewa
"Biasanya juga dibawa terus dihabisin lagi di kelas.” ceplos
Fitri.
Semua pun tertawa karena ulah Adella dan akhirnya
aku dan yang lainnya kembali masuk kelas untuk kembali
belajar.
Pada saat itu pun aku dan kelima temanku sepakat
bahwa kami akan menyelidiki kasus kabar tentang Noni
Belanda yang ada di kelas 9H pada hari Minggu, pada saat
kelas sepi dan kosong agar bisa lebih leluasa.
Tibalah hari Minggu ...
Aku dan kelima temanku berkumpul di halte sekolah tepat
pukul 10 pagi.
"Aduh, jam segini belum pada datang gimana sih?" omelku
karena yang lain belum datang.
Lima menit kemudian
"Halo, Anin. Sorry kita telat soalnya tadi macet di jalan."
ucap Altami yang mewakili salah satu dari mereka.

12
0
“Iya, udah. Yuk kita langsung masuk aja?” ajakku.
"Eh, bentar deh. Kalau misalnya ada yang nanya kita ngapain
di sini gimana?" ucap Fitri.
“Bilang aja kita mau bikin tugas yang menampilkan
keseluruhan dari SMP 6, gampang kan?” ucapku.
Dan akhirnya aku dan kelima temanku masuk
kedalam dan langsung menuju kelas 9H tanpa basa-basi
apapun.
“Inget ya, salah satu diantara kita jangan ada yang kabur dan
jangan ada yang bikin curiga!” perintah Fitria.
Dan akhirnya penyelidikan pun dimulai. Aku
menaruhkan 2 kamera pengintai yang disimpan di depan dan
belakang agar terlihat jelas.
Tak sengaja Fitri dan Adella berjalan menyusuri koridor atas
tepat kelas 8 semua. Tiba-tiba
Bayangan putih melewati Aku, Fitria, Altami dan Heqi ...
"Astagfirullah … itu tadi apa?” ucapku.
“Bayagan putih itu kencang banget!”
Tiba-tiba Adella dan Fitri berlari sangat kencang dan
menemui aku dan yang lainnya.
"Kalian lihat tadi perempuan yang berlari kencang?" ucap
Fitri sambil tersenggah karena ketakutan.

13
0
"Iya, tapi aku tak sempat lihat jelas bagaimana, karena
bayangan tadi berlari sangat kencang!” jawabku.
Tiba-tiba seorang penjaga sekolah menemui aku dan teman-
teman.
“Hey, kalian ada apa disini? Sekarang kan hari libur!"
tanyanya.
"Hmm, gini jadi kita lagi mengadakan penelitian tentang
kabar yang masih hangat yaitu munculnya Noni Belanda di
kelas 9H.” jelasku agar tidak terjadi salah paham.
“Sebaiknya kalian pulang! Dan Bapak ingatkan tidak ada
Noni Belanda di mana pun terutama yang kalian fikir ada di
ruang 9H, ayo cepat pulang!" suruh penjaga sekolah yang
aneh tidak seperti biasanya.
“Tapi Pak, kami tidak mengada-ngada barusan saja kami
merasakan sosok Noni Belanda itu melewati kami dengan
cepat dan saksinya kami semua disini” jelasku lagi.
"Iya Pak betul sekali, kami bersumpah ada Noni Belanda itu
melewati kami. Aku sendiri sampai kaget." tumpak Adella
agar kami dibolehkan.
"Tidak, saya tidak percaya itu. Ayo cepat ambil kamera yg
kalian pasang di kelas 9H dan cepat pulang sebelum Noni
Belanda itu marah dan merenggut nyawa kalian!" perintah
petugas sekolah kami tak biasanya seperti itu berbeda dan
tanpak aneh dengan kemarin sore.
Karena aku dan kelima temanku merasa takut akan desakan
penjaga sekolah tentang "Noni Belanda akan marah bahkan

14
0
bisa merenggut nyawa kalian" akhirnya aku dan kelima
temanku untuk mencabut kamera yg kami pasang dan segera
pulang karena rasa takut.
Di perjalanan pulang menuju rumahku
“Gak biasanya petugas sekolah kita kaya gitu, kemarin sabtu
sore aja sama kita ngobrol bahkan dia juga menceritakan
tentang keaadaan Noni Belanda kan? Tapi kok tadi dia
menyuruh kita pulang?" tanyaku kepada yang lain
"Benar banget, beda sama yang kita kenal selama 3 tahun ini.
Apa jangan-jangan?" jawab Fitria.
Belum sempat Fitria melanjutkan pembicaraannya,
kami harus turun dari angkot karena sudah sampai.
Setibanya di rumahku, kami langsung menuju ke
kamar dan meneliti hasil tangkapan kamera tadi yang aku
dan Altami pasang.
"Hey, coba liat deh adegan ke 1 menit 13 detik itu dan
waktunya pukul 11.13 tadi dan kebetulan sekali waktu 11.13
tadi kita semua dilewati bayangan kan?” jelasku sambil
menunjukkan cuplikan di 1 menit 13 detik tadi.
"I—tuu kan bayangan yg kita liat tadi kan fitri yg masuk ke
kelas 9H?" tanya Adella kepada Fitri.
"I-iyaaaa, itu kan yang tadi?” dengan rasa merinding Fitri
menjawab.
“Berarti yang tadi melewati kita dengan kencang itu Noni
Belanda yang ada di 9H, betulkan?" tanya Altami.

15
0
"Iya, betul berarti kita dapat satu petunjuk dari itu semua.
Yasudah kita liat videonya lagi.” ucap Heqi.
Disaat aku dan yang lain meneruskan melihat tayang
tadi tiba-tiba di menit ke 3, 13 detik video itu tiba-tiba tak
bisa dilihat dan disaat aku mencoba memutar ulang dari
awal, video itu sudah tak bisa diputar dan dikatakan bahwa
video itu terformat.
“Tak bisa diputar lagi, bagaimana dong?'' tanya Altami.
"Bentar deh kalian semua liatkan di menit ke 3,03 detik tadi
ada perempuan memakai gaun belanda dan membawa
payung kan? Berarti itu dia yg kita cari dan benar Noni
Belanda itu diam di kelas 9H!” jelasku
“Tapi, bagaimana kita akan memperkuat bahwa Noni
Belanda itu diam di 9H, sementara video yang tadi di ketiga
kamera tiba-tiba terformat begitu saja?" jawab Heqi
“Eh, bentar deh kalian lihat tidak di sebelah Noni tadi ada
laki-laki yg mirip dengan petugas sekolah tadi yang marahin
kita dan yang nyuruh kita pulang liat tidak?” seru Fitria.
"Iya, betul aku tadi liat dan laki-laki itu sama dengan yg tadi,
oh ya tadi kamu lihat gak Fitria laki-laki itu senyum ke
kamera kita?” jawab Adella.
"Iya, kok aku jadi merinding?"
“Oke, semuanya jadi untuk yg kedua kalinya kita gagal
menyelidiki Noni Belanda, tapi kita tau bahwa sekarang
Noni Belanda itu ada di kelas 9H. Jadi terpaksa kita semua
tidak bisa memperkuat bukti yang ada tentang kejadian di

16
0
Lab komputer dan Ruang kelas 9H. Maka kita semua gagal
lagi.” Jelasku.
Ya, aku dan kelima temanku gagal untuk yang kedua
kalinya karena kami ditegur oleh hantu yang berubah wujud
menjadi petugas sekolah.
Dan di Chapter ini otomatis yang aku, Adella,
Altami, Fitri, Fitria dan Heqi alami telah gagal dan akan
menjadi penyelidikan selanjutnya.

17
0
Chapter 3
Misteri Anak Kecil di

UKS Sekolah

Kabar ini memang sudah lama aku dengar dari


pertama kali aku menginjak kaki di kelas 7 aku sudah
mendapat kabar tentang adanya anak kecil pennggu UKS
sekolah. Belum ada kepastian tetang hal ini, namun tak ada
salahnya aku akan menyelidikannya, walaupun tanpa kelima
temanku. Karena mereka ketakutan dan tak mau
menyelidikinya, walaupun tanpa kelima temanku. Karena
mereka ketakutan dan tak mau menyelidiki lagi karena
kejadian “Noni Belanda” di 9H. Tak masalah bagiku, dan
aku tak mau menyerah sampai aku bisa menemukan
darimana asal mereka dan mau apa mereka ada disini? Itu
saja yang mau aku tahu dari mereka. Dan penyelidikanku
yang ketiga kalinya aku tak mau gagal lagi. Dan “Misteri
Anak kecil penunggu UKS Sekolah” menjadi bahan
penyelidikanku yang ketiga kalinya.
“Benar kalian tidak mau ikut untuk penyelidikan kali ini ? “
ajakku kepada kelima temanku. “Kita ga lagi deh, apalagi
aku ga mau terlibat lagi dengan semuanya” Jawab Heqi
ketakutan.

18
“Ini menyatakan kamu loh heqi, kan kamu petugas UKS,
siapa tau berkat penelitian ini terbongkar sudah “Rayu ku
kepada Heqi.
Pada saat asik mengobrol bel pun bunyi dan karena
hari ini Senin akhirnya aku dan seluruh murid harus
mengikuti upacara bendera. Upacara pun berlangsung
dengan kalimat. Baru beberapa menit upacara itu berlansung
dengan khikmat. Akupun sontak kaget dan mataku dan
seluruh siswi langsung tertuju pada barisan di daerah dekat
UKS. Akupun sontak kaget dan mataku dan seluruh siswi
langsung tertuju pada barisan itu. Ternyata seorang siswi
bernama Klara tergelepak tidur dengan terus menjerit-jerit
aneh. Guru-guru yang sedang mengawasi jalannya upacara
pun langsung menghampirinya dan membawanya ke UKS.
Keadaan pun mulai kacau, semua siswa menjadi terheran-
heran. Namun upacara harus tetap berlangsung sampai
selesai, akhirnya semua siswa di himbau agar baris kembali
dan upacara.
“Tuh kan ada yang tidak beres, pasti anak kecil itu minta
diajak main deh” ucapku kepada Altami.
“Tapi Nin, aku masih takut soal kejadian yang di ruangan 9H
dan takut nya ada yang ngelarang kita terus, jadi maaf aja
aku ga bisa ikut penyelidikan kamu lagi” jelas Altami.
“Iya Nin, aku pun sama takut kejadian itu apalagi kamu
masih ingatkan tentang kata-kata “jangan pernah
menyelidiki atau nyawa kalian akan terancam” tambah
penjelasan dari Fitri.
19
“Kalian, gitu saja takut kan kita ini di ciptakan untuk tidak
takut dan kalian pikirkan hantu yang bergentayangan pun
sama kan dulunya manusia yang banyak dosa seperti kita.
Nah maksud kita disini baik, kita cuman ingin membebaskan
mereka dari dunia ini agar mereka juga tenang dialamnya”
jelasku panjang lebar.
Akupun memutuskan pembicaraan karena harus
kembali upacara. Upacara pun berlanjut, dan suara Klara
yang masih menjerit-jerit itu terus terdengar sampai upacara
selesai.
Setelah upacara usai, murid pun berhamburan untuk
langsung memasuki kelas. Saat itu di kelas tidak ada guru
yang mengajar. Akupun mengajak Heqi pergi ke UKS
karena rasa penasaran tentang apa yang terjadi.
“Heqi ke UKS yuk aku penasaran sama Klara” ajak ku.
“Mmmm,,,aku takut Nin”
“Kamu kan PMR kok ga mau sih siapa tau dia tidak kenapa-
kenapa.”
“Ya udah sama aku saja yuk Nin” timpa Fitria.
Akhirnya aku dan Fitria kebawah untuk melihat
keadaan Klara sekarang. Saat aku dan Fitria mengintip di
pintu UKS. Keadaan sudah mulai tenang, Klara pun terlihat
sedang duduk di temani seorang guru. Tiba-tiba Klara
melihat kami, dan matanya merah juga memelototi aku dan
Fitria. Dengan sontak Fitria menjerit sambil berlari-lari
menjauh dari UKS.
20
“Aaaaaa ... Astagfirullah!” ucap Fitria sambil mengatur
nafas nya.
“Kayaknya benar dugaan aku, Klara diajak main oleh anak
kecil itu” menurutku.
“Iya tadi di belakang nya Klara ada anak kecil duduk di
depan UKS”, ucap Fitria
“Benar dugaan aku, dan aku harus mencari tahu mau apa
anak kecil itu”.
Aku dan Fitria pun kembali ke kelas denga perasaan
sedikit ketakutan. Hari itu di kelas tidak ada sama sekali guru
yang mengajar. Siswa 9E semua hanya baca-baca buku dan
tidak di pungkiri ada juga yang malah bermain dan
mengobrol. Tetapi salah satu teman kami yang bernama
Rimantika sedang merasa tidak enak badan. Heqi pun
termasuk anggota PMR membantunya dan mengambil obat
ke UKS.
“Ada yang mau antar aku ke UKS? Aku takut kejadian yang
tadi”, tanya Heqi pada ke lima temannya itu.
“Ya Allah Heqi, yaudah ayo aku antar”, jawabku sembari
berdiri meninggalkan bangku.
“Aku ikut”, lontar Altami.
“Iya sekalian kita pastiin sebenarnya ada apa di UKS”,
sambung Fitria.
“Ya udah deh aku juga ikut daripada penasaran hehe”, kata
Adella.
21
“Aku tunggu di kelas deh,”kata Fitri
“Fitri juga harus ikut “, jawab Adella.
Akhirnya aku dan kelima temanku pergi ke UKS
dengan tujuan mengambil obat dan memastikan ada sesuatu
apa yang mengganjal di UKS hari itu. Setibanya di UKS,
ternyata saat itu Klara suda tidak ada di dalam UKS. UKS itu
dalam keadaan sepi waktu itu
“Aku kebelakang dulu ya ambil obat “, ucap Heqi.
"Ikut dong aku ingin ngaca di belakang hehe (bagian UKS
belakang memang terdapat kaca di depan westafel)" saut
altami.
Dan Aku pun duduk di tempat tidur nomer 2 sambil
menunggu heqi dan altami, begitu juga dengan fitri,fitria dan
adella. Tiba tiba saat altami sedang mengaca dia menjerit
ketakutan.
"Aaaaaaaaaaaaaaa,” teriak Altami sambil berlari
menghampiri aku, Adella, Fitri dan Fitria temannya.
“Tami kenapa?" tanya Fitria.
“Ada ada─ada anak kecil itu”, jawab altami sambil terbata
bata.
“Anak kecil?” tanya Fitri.
"Iya kalo kalian gak percaya gapapa, tapi bener aku liat anak
kecil itu.” jawab Altami.
“Yaudah ayo kita cek.” kata Anindita.

22
Aku pun berada di barisan depan karena kelima temanku
ketakutan, kami menuju ke bagian belakang UKS, namun
tidak ada anak kecil yang dimaksud altami. Dan akhirnya
kami kembali ke bagian depan UKS.

"Perasaa aku ada yang merhatiin kita semua disini." kata


Anindita.
"Udah ayo ke kelas.” kata Adella.
“Bentar, jangan ada yg ke kelas.” jawab Anindita sambil
melihat ke bagian sudut dekat tirai putih ke bagian belakang
UKS.
Ternyata tampak sesosok anak kecil itu melayang di sudut
tirai itu dengan wajah pucat dan mengerikan. Sontak kelima
temanku ikut melihat ke sudut tirai itu. Dan entah kenapa aku
dan kelima temanku tidak bisa melihat anak itu dengan
jelasnya. Mungkin ekspresi kami saat itu sudah tidak
terkontrol lagi. Tak ada jeritan, kami malah pergi keluar
UKS sambil membaca doa.
Saat kami sudah berada di luar UKS, kami tidak menyangka
sesosok anak kecil itu ternyata memang ada, dan ternyata
sosok penunggu UKS di sekolah kami. Dan di kelas.
“Ini akan menjadi penelitian yg akan terbongkar, kalian mau
ikut?” ajakKu kepada kelima temanku
"Gadeh Nin kami semua cukup puas dengan yg tadi.” ucap
Fitri

23
0
Karena taka ada yg mau mengikuti penelitian ini, akhirnya
aku harus berjalan sendiri menyelidikinya.

Selama 4 hari berturut-turut aku meeliti, berbagai


cara aku lewati , namun apa daya anak penunggu Uks itu tak
mau dirinya terbongkar. Semua jeri payahku mengumpulkan
data mulai dari video yg disimpan dikamera,catatan
perkembangannya hingga fotofotonya hilang begitu saja
seperti ditelan bumi. Entah kenapa yg terjadi? Selama 3 kali
berturut-turut aku harus menerima kekecewaan atas hasil
penelitian Ku yg ketiga kalinya , karena hal yg menjanggal
selalu ada. Maka untuk yg ketiga kalinya aku “GAGAL”.

24
Chapter 4
Merpati putih ?

Ada apa yang terjadi

Hari ini seluruh siswa wajib mengikuti upacara


seperti biasa yang di lakukan pada hari senin. Hari ini adalah
1 minggu dari misteri anak kecil di UKS yang mengajak
main siswi di dalam UKS. Pagi ini cukup cerah dan sang
mentari pun ikut tersenyum dan sang mentari pun ikut
tersenyum melaksanakan upacara, senin ini aku berada di
barisan peserta upacara karena kelas 9 sudah tidak megikuti
lagi panduan suara. Bel pun berbunyi dan semuapun keluar
dari kelas untuk menuju lapangan upacara.
15 menit upacara telah berjalan semua terkendali dan
baik-baik saja. Tapi berakhir rusuh karena pada saat Bapak
Kepala Sekolah sedang member amanat tiba-tiba di barisan
perempuan ada yang teriak.
“Aaaaaaa,,,,,,,,” saur siswi
“Eh ada apa tuh ? Kok kayaknya teriak” Tanya Adella.
“Ga tau tuh, sudahlah jangan ikut campur focus aja sama
upacara”perintah Heqi.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku sontak aku kaget

25
“Astagfiullah……Syifa ada apa?”tanyaku kepada Syifa
yang menepuk
“Ada wanita berdiri di sampingmu” ucapnya dengan nada
lemas dan bibir pucat
“Kan yang berdiri di sebelah aku emang perempuan semua”
“Mahkluk yang mengikutimu pada saat di UKS”
“ Maksud kamu? Anak kecil ? ga mungkin lah”
Syifa pun kembali ke belakang dan aku pun heran
denga sikap nya 2 menit setelah Syifa ke belakang dan aku
berbalik badan lagi tiba-tiba Syifa taka da entah kemana.
“Liat Syifa ga yang tadi bicara sama aku?”tanyaku kepada
yang di belakang.
“Syifa? Dari tadi kamu liat ke depan ga ke belakang dan ga
ngobrol sama Syifa”.
Aku terdiam karena aneh.
“Mmm…… ya sudah makasih ya”
Aku pun kembali berkonsentrasi dengan upacara dan
pada saat Kepala Sekolah memberikan penutup dari amanat
nya tia-tiba suara burung merpati putih terbang tiba-tia suara
burung merpati putih terbang mengepak kan sayap nya
seperti tepat di atas kepala ku.
“Itu suara apa? Merpati?”
“Anin kamu kenapa? Kok bicara sendiri?” tanya Fitri.

26
“Kalian lihat tidak merpati putih di atas situ sambil
mengepakkan sayapnya”
“Merpati? Mana kok ga ada sih ? jangan sugesti deh Nin”
tanya Altami.
“Tidak aku tidak sugesti ini benar”
Tiba-tiba suara teriak dari belakang terdengar lagi.
“Itu merpati putih kok ada situ?”
“Aaaa……”ucap Syifa.
“Tuh kan benar ada merpati putih di atas situ masa kalian ga
liat, coba deh perhatikan lagi ke atas” perintah ku.
“Ohh…..ya itu ada ada apa ya?”timpal Fitria
“Hey Syifa kemasukkan merpati putih itu kata teman sebelah
nya” ucap Altami.
Aku pun terdiam sejenak dan membayangkan kata-
kata Syifa yang tadi, mulai dari situ badan ku dingin seperti
ada yang memegang pundak ku .
“Anin kok tangan kamu dingin sih?” tanya Heqi yng
memegang tanganku.
“ Kita harus cari merpati putih itu, kalau tidak kita akan di
ikuti.”
“Cari? Gimana cara nya? Merpati putih itu kan banyak dan
kita tidak tau mana yang jelmaan hantu” seru Altami.

27
Upacara pun berakhir, aku dan kelima temanku
membicarakan nya lagi di kelas.
“Anin gimana ? pertanyaan aku tadi?”.
“Pulang sekolah kita pulang ke rumah masing-masing dan
nanti kita saling kabar saja dan aku akan menelpon ua ku
untuk mencari dimana merpati putih itu.” Jelasku.
Akhirnya kelima teman ku sdah jelas dan 6 jam
berlalu, akhirnya semua pun pulang dan kami berenam
terburu-buru untuk sampai. 6 menit waktu yang harus aku
dan Adella tempuh untuk pulang ke rumah.
Setibanya di rumah aku sendiri langsung bergegas
ganti baju dan shalat, entah yang lain bagaimana tapi aku
perintahkan untuk cepat ke rumah.

28
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya ua ku
mengangkat telepon nya. 15 menit ak bercerita dan ak
mendapatkan petunjuk nya.
Keesok kan harinya aku dan lebih awal dari biasanya
Kelas 8J? Apa benar ya apa yang dikatakana uwaku? tanya
ku sendiri.
Karena merinding akhirnya aku kembali ke kelas.
Dan saat di kelas aku menceritakan kepada ke lima teman ku
tentang petunjuk yang di berikan oleh ua ku. Akhirnya kita
semua sepakat besok jumat kita akan mnyelidiki kasus
misteri yang ke 4 kali nya.
Ke esokan hari nya setelah pulang sekolah aku dan
ke lima teman ku menunggu agar semua nya bubar, dan
sesuai perintah ua ku kita harus menyelidiki nya pada hari
jumat.
“Yakin kita semua bakalan menyelidiki lagi? Ini kali ke
empat loh “ucap Heqi.
“Aku yakin kasus merpati ini bisa terbngkar! Kan niat kita
baik”ujarku.
“akhirnya aku dan kelia teman ku sepakat untuk menuju
kelas 8i. Dan menjalan kan misi yang pertama. Ak memberi
tugas kepada ke lima teman ku untuk mendapat informasi
yang lebih padat lagi.
Aku berbincang dengan salah satu tukang yang me
renovasi kelas tersebut untuk menanyakan tentang hal itu.

29
“Permisi pak, maaf ganggu saya mau tanya sedikit boleh,
tidak ? “ tanya ku.
“Mmm…..bapak pernah melihat tidak pada saat pe
renovasian kelas ini mncul hal-hal ghaib?”
“Ohh….kalau itu ada neng teman bapak pada aat memasang
jendela kelas 8j muncul perempuan cantic pakai baju
Belanda dan membawa payung khas Belanda. Dan bapak
dengar-dengar itu mirip sama penunggu di kelas 9h”jelas
sang Bapak.
“Oh gitu ya pak, kalau ciri-ciri nya bapak tau ? atau kisah
merpati itu?”
“Kalau kata teman-teman Bapak sih katanya merpati putih
itu sepasang, punya mata yang merah seperti orang yang
sedang marah. Dan kalau kisah nya sih konon bapak juga
tidak terlalu percaya, tapi merpati putih itu menandakan jika
siswa/siswi yang ke toilet ataupun sendirian pasti merpati
putih itu datang.”
“Kalau tentang yang kesurupan merpati itu gimana pak?”
“Kala tentang itu katanya iya, apalagi jiwanya yang sedang
kosong, makan nya jangan sering melamun kalau melamun
terus bisa-bisa merpati itu Nampak.
“Pak saya dapat kabar katanya merpati putih itu muncul jika
ada orang yang sering sendirian, dan katanya juga merpati
itu kesepian walaupun sudah ada pasangannya. Apa itu benar
pak?”

30
“hal itu seperti nya iya, tapi bapak tidak menjamin itu semua
neng, bapak juga takut ada apa-apa. Mending neng ga usah
cari tau tentang hal itu lagi, kasian neng nya.”
“Iya pak, makasih ya pak maaf mengganggu, saya permisi
dulu.”
Di tempat ini Adella dan Fitri menanyakan kepada
penjaga sekolah, Heqi menanyakan kepada satpam sekolah,
dan Altami juga Fitria menanyakan kepada guru-guru
mengetahui sejarah merpatiitu. Setelah berkumpul akhirnya
kami semua menceritakan satu-per satu dan akhirnya
mendapatkan atu rangkaian petunjuk tentang hal ini. Karena
hari ini sdah pukul 14.30 akhirnya kami sepakat untuk
pulang saja.
Di rumahku
“Sebelum tanggal 13 misteri ini harus ter pecah kan! Aku
harus berusaha apapun alasan dari teman-teman ku.”
Petunjuk yang aku dapatkan dari tukang tadi dan dari
teman ku tadi menjadi rangkaian cerita dan sekaligus
penyelidikan. Petunjuk tersebut, yaitu:

31
Ke esokan hari nya tanggal 12 November. Aku dan
kelima teman ku mengikuti petunjuk nya.
“Siap kita harus memecahkan nya hari ini juga sesuai
petunjuk yang di dapat!”perintahku.
“Iya kita bersatu untuk mengetahui nya “ucap Fitria.
“Kita berpencar dan bertemu di aula tepat pukul 15.00 dan
jangan bikin oarng curiga oke!”timpa ku.
Semua pun mengangguk seakan semuanya setuju da
waktu di mulai ukul 13.45, dan berpencar di sekitar sekolah.
Aku di Lorong kelas 8, Altami di taman pinggir, Heqi dan
Fitri di Lorong toilet, Adella di lapangan sambil
memerintahan atap sekolah dan Fitria di parkiran SMAN 5.
Setelah 15 menit yang lalu kami semua tidak
menepati janji karena semuanya sudah meyakini dan
mendapatkan penyelidikan yang tepat sasaran. Tepat puul
14.00 kami semua sudah mendapatkan bukti yang kuat, dan
bergegas lah kami semua menuju ruang kepala sekolah.
“Ayo cepat hal ini arus langsung di laporkan” ucapku.
Aku dan ke lima teman ku akhirny menuju ke ruang
kepala sekolah dan menceritakan nya secara detail kepada
beliau dan akhirnya beliau percaya dan merasa lega di
karenakan merpati putih itu hanya menjaga SMPN 6 saja.
Dari kisah di Chapter 4 kita bisa ambil hikmah baik nya
yaitu,

32
“Jadi lah sepasang merpati agar kalian aman dan tersenyum”
yaitu sifat yang seharusnya seorang pelajar punya sifat
keterbukaan kepada teman dan jangan pernah tenggelam
dalam kesendirian bumi, karena masih banyak sahabat yang
selalu bisa. Merpati saja curhat masa kita tidak sih :D
Dari Chapter 4 ini akhirnya aku dan ke lima teman ku bisa
memecahkan semua dan dengan kerja keras yang kita miliki
juga kerja sama yan tercipta.

33
Chapter 5
Misteri 13 di Enam dengan

rencana Tuhan
Kejadian itu memang baru hangat di perbincangkan,
bahkan di rasakan pada warga 6. Entah sebab apa. Tapi awal
mula nya dari pe renovasian ruang kelas 8I dan 8J. banyak
sekali kabar yang masuk ke telinga ku dan ke lima teman ku,
bahwa makhluk gaib yang ada di kelas itu mengamuk.
Sebelum 13 November 2014 pada hari Kamis. Aku
dan ke lima teman ku baru saja menyelesaikan penyelidikan
merpati dan besok nya pada saat KBM masih berlanjut aman
hingga istirahat. Tapi ada ke janggalan pada menit terakhir
istirahat. Salah satu siswi kelas 9F tergeletak di depan
perpustakaan tepatnya di depan kelas ku. Dan dia berkata.
“Bawa aku ke ruang perpustakaan, aku akan tenang disana
“dari situ siswi tersebut pingsan dan akhirnya di bawa ke
UKS.
“Penelitian yang ke empat kali nya aku tidak boleh gagal
lagi!”seru ku kepada diriku sendiri.
“Kamu beneran yakin? Apa ga takut? Gimana kalau hantu
nya masuk ke dalam tubuh kamu?” tanya Heqi.
“Ga akan lah kan aku milik Allah dan ini kan jadi bahan
penelitian ku lagi.”
34
Kali ke empat, masih saja ke lima teman ku tak mau
ikut dengan hal ini. Tapi tak apa aku bisa melakukan nya
sendiri. Hari itu 25 orang yang terkena masuk kan makhluk
ghaib, entah apa yang mau mereka lakukan hingga guru dan
pekerja pun ikut terbawa masuk oleh makhluk ghaib. Dan di
saat itu lah aku akan memperlihatkan kemampuan ku untuk
menanyakan apa mau mereka hingga memasuki manusia tak
bersalah kepada mereka.
Aku pun masuk ke dalam UKS dan langsung aku
tanyakan kepada salah satu orang yang tertimpa musibah itu
yaitu “Reynold” setelah ku tanya-tanya bahwa makhluk
ghaib tersebut ber maksud baik untuk mengingatkan kepada
kami semua untuk menjaga kebersihan dan perenovasian itu
tak meminta izin terlebih dahulu maka mereka marah dan
bermaksd masuk ke dalam tubuh seseorang yang berjiwa
kosong.
Sedikit tentang Chapterini. Dari semua penyelidikan
yang aku dan ke lima temanku alami adalah peringatan
Tuhan kepada kita agar kita selalu mendekatkan diri kepada
nya agar jiwa yang kosong bisa terisi oleh iman dan taqwa.
Dan di balik cerita ini pasti ada hikmah yang bisa kita ambil
dari sisi positif dan jangan pernah berfikiran negative karena
hal itu bisa membuat kita menjadi manusia tak berdaya.
Penyelidikan yang ke empat kal nya akhirnya bisa terjawab
juga dan aku berkata “Aku BERHASIL memecahkan Misteri
yang dianggap banyak orang menakutkan.”
-Sekian-

35
Profil Pengarang

Hai aku Anindita Nur Andiva. Aku adalah penga-


rang novel ini. Aku lahir 25 Desember 2000 sebagai anak
pertama. Awal aku memulai menulis novel,cerpen, puisi
,dll. Sejak kelas 8 karena diikutsertakan dalam lomba
menulis puisi. SMP Negeri 6 Cimahi adalah awal aku
membuat ini semua. Buku pertamaku berjudul “ Misteri
Senachi” dan buku kedua adalah kumpulan puisi dan kali
ketiga aku menyumbangkan inspirasiku ke dalam sebuah
buku.
Aku sangat berterima kasih kepada SMP Negeri 6
Cimahi yang telah mensuport saya sampai saat ini. Semoga
saja saya masih bisa menyumbangkan beberapa buku ke
SMP Negeri 6 Cimahi walau sudah lulus. Semoga buku
saya ini bisa memotivasi adik-adik juga meneruskan
menulis hal-hal yang bisa memotivasi orang lain. Jangan
lupa MEMBACA & MENULIS!
Sukseskan generasi penerus bangsa!

36
Disunting dan diketik ulang oleh; Anita Mega Mustikawati,
dan Yayang Prisilia. Bandung, 3 Oktober 2021.

37

Anda mungkin juga menyukai