06:22 |
Latar belakang pendidikan sangat berpengaruh dalam memilih karir di dunia SAP,
karena latar belakang pendidikan akan memberikan skil set dasar untuk berkarir
di SAP, misalnya untuk yang berlatar belakang IT akan sangat cocok menguasai
modul Abap, Security, Portal, Basis dan BW. Contoh lain misalnya yang berlatar
belakang accounting dapat mengadopsi SAP modul Finance (FI/CO) dan
seterusnya. Akhirnya masing masing bidang akan memiliki dasar bisnis proses
yang konkrit untuk di terapkan dalam SAP berdasarkan latar belakang pendidikan.
Walaupun faktanya banyak juga yang lulusan non IT tapi jadi Basis, ataupun
lulusan fisika tapi jadi Abap.
Pengenalan SAP
Scope integrasi, harga license tiap user SAP yang relative mahal, biaya consultan
yang lumayan dan tingginya ‘kutu loncat’ SDM SAP, menyebabkan tidak semua
perusahaan ‘berani’ memakai solusi SAP.
Bagi Anda yang baru di dunia IT, tentu belum banyak mengenalnya. Kami sajikan
sekilas pengenalan SAP untuk menambah informasi Anda. Diharapkan setelah
membaca materi berikut, Anda dapat mengetahui apa itu SAP, Modul-Modul
dalam SAP, Integrasi SAP dan proses bisnis yang bisa dilakukan oleh SAP.
SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software
yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software
Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk
membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas shari2.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan
mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap
aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi
di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.
ABAPer (programer)
ABAPer menangani enhancement system terhadap kebutuhan bisnis proses user.
Secara mudah adalah kebutuhan report. Tidak semua report yang dibutuhkan
oleh user bisa dipenuhi SAP, sehingga diperlukan program kecil dengan bahasa
ABAP (standar SAP) untuk membuatnya. Sebelum SAP diimplementasikan, di
suatu perusahaan bisa saja sudah terdapat system aplikasi dan ada kebutuhan
untuk menghubungkan (interface) kedua system ini. Interface ini juga
memerlukan kehandalan seorang ABAPer.
SAP Functional
Setiap perusahaan memiliki keunikan tersendiri berdasarkan core businessnya.
Sebagai contoh, perusahaan automotive Toyota dan Daihatsu. Kedua perusahaan
ini sama-sama memproduksi mobil.
Keduanya membutuhkan komponen yang hampir sama, namun bisa jadi proses
order komponen dan penerimaan barang bisa memiliki proses yang berbeda.
Bagi sebagian orang, SAP adalah sesuatu yang menarik untuk dipelajari dan
bahkan sebagian orang lainnya menjadikannya sebagai bagian dari cita-citanya.
Terlebih bagi para mahasiswa atau lulusan Teknik Informatika, Sistem Informasi,
atau Teknik Industri yang pada umumnya sudah mengenal dan mengetahui SAP
atau ERP dari bangku perkuliahan. Bagi mereka yang sudah mengetahui SAP
sebelumnya tentu saja akan tertarik untuk mempelajarinya karena selain cukup
‘menantang’, ruang lingkup kerja di area SAP juga cukup menjanjikan.
Berdasarkan survey Gartner hingga Maret 2011, SAP masih menjadi Top ERP di
seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat berdasarkan market sharing berikut ini.
Gambar 1. ERP Market Sharing
Dengan penguasaan lebih dari seperempat pangsa pasar dunia, SAP menjadi
primadona di dunia ERP. Maka tak heran banyak permintaan konsultan SAP yang
datang tak hanya dari dalam negeri saja, namun luar negeri pun masih giat mencari
tenaga ahli di bidang SAP. Hal ini tentu saja karena penggunaan SAP yang cukup
besar di dunia dan ‘terbatasnya’ jumlah tenaga ahli yang ada di lingkungan SAP
ini. Sama seperti IT product lainnya, SAP pun terus mengembangkan produknya
dan memperlebar marketnya di seluruh dunia. Dengan begitu, peluang bagi kita
semua untuk ‘berkarya’ di dunia SAP pun masih terbuka lebar.
Perlu Kita ingat kembali, bahwa SAP adalah sebuah IT tools yang boleh digunakan
oleh semua kalangan, bukan hanya dari mereka yang memiliki background IT saja,
namun siapa pun dapat mempelajarinya. Bagi yang sudah pernah mempelajari SAP
sebelumnya di bangku kuliah atau lembaga training, tentu saja sudah akan lebih
mudah bagi mereka untuk mengerti dan mempraktekkan teori SAP yang sudah
mereka pelajari. Namun bagaimana dengan orang awam yang sama sekali belum
mengenal SAP kemudian ‘terjun’ ke area SAP?
Belajar Otodidak, bagi Anda yang tidak memiliki ‘modal’ serta belum
memiliki kesempatan untuk belajar SAP namun sangat berambisi untuk
masuk ke area SAP. Anda dapat memulai belajar sendiri, namun Saya tidak
menyarankannya. Karena dengan tanpa pengetahuan SAP sebelumnya serta
belajar sendiri tanpa ada pembimbing, maka biasanya Kita akan belajar
tanpa ada arah yang jelas serta kurang mengena terhadap point-point utama
bagian SAP yang Kita pelajari. Tapi tidak menuntup kemungkinan dengan
belajar sendiri dan terus dilatih Anda menjadi mahir dan mengerti sistem
SAP dan penerapannya dalam lingkup bisnis proses yang sesuai. Untuk
belajar otodidak Anda membutuhkan 2 hal, yakni Materi/Buku SAP dan
Server untuk mencoba sistem SAP-nya. Untuk buku-buku gratis SAP, Anda
dapat mencarinya di Internet, atau membelinya di Amazon atau Sap Press.
Sedangkan untuk memperoleh server on-line secara gratis Anda dapat
mengunjungi Consulut. Di sini Anda dapat meng-‘oprek’ SAP dari mulai
level trasaksi hingga konfigurasi.
Jika membicarakan mengenai sistem back office tentulah tak akan lepas dari SAP.
SAP sendiri mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1996, dimana ketika itu
perusahan pertama yang menggunakan SAP secara besar-besaran adalah Astra
International dan Sinar Mas Group. Kemudian setelah tahun 2000 semakin banyak
perusahaan yang mulai menggunakan SAP sebagai sistem untuk meng-handle
berbagai kegiatan bisnis mereka. Kini SAP cukup dikenal luas, bukan hanya di
kalangan industri maupun IT professional saja, kini SAP sudah merambah masuk
ke kalangan akademisi. Bahkan di beberapa Universitas di Indonesia, SAP sudah
dijadikan bahan silabus dalam proses belajar mengajar. Melalui beberapa artikel di
Blog ini, Saya akan mencoba mengenalkan SAP dengan bahasa awam agar dapat
dengan mudah dipahami.
SAP dikenal khalayak ramai sebagai salah satu produk ERP (Enterprise Resource
Planning) yang berasal dari Jerman (perlu diketahui bahwa produk SAP bukan
hanya ERP saja, penjelasan detailnya akan Saya uraikan di artikel selanjutnya).
SAP merupakan kependekan dari Systeme, Anwendungen und Produkte in der
Datenverarbeitung atau yang dalam bahasa Inggris menjadi System, Application,
and Product in Data Processing.
Sebelum mengulas mengenai SAP ERP (Saya sebut sebagai SAP ERP, karena
dalam topik ini Saya hanya menguraikan produk SAP untuk ERP), mari kita
samakan persepsi mengenai ERP terlebuh dahulu. ERP yang dalam bahasa
Indonesianya diartikan sebagai Perencanaan Sumber Daya Perusahaan adalah
sebuah sistem informasi yang berfungsi untuk mengautomasikan serta
mengintegrasikan proses bisnis yang ada di perusahaan, mulai dari level
Operasional/Logistik, Finansial, maupun Sumber Daya Manusia (HR). ERP
banyak digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, jasa
pelayanan, retail, serta berbagai industri lainnya seperti petrokimia, minyak dan
gas, maupun telekomunikasi.
ERP memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, ERP mampu
menjadikan proses bisnis yang tadinya bersifat manual menjadi otomatis. Sehingga
akan banyak keuntungan yang didapat dari perusahaan menggunakan ERP, seperti:
Efektifitas waktu
Penghematan biaya
Penghematan sumber daya manusia
Keakuratan data
Fungsi kontrol perusahaan
Kembali kepada SAP, seperti yang telah disebutkan bahwa SAP yang juga sebagai
sebuah perusahaan kelas dunia memiliki banyak produk. Selain SAP ERP,
perusahaan yang didirikan oleh 5 orang mantan pegawai IBM pada tahun 1972 ini
juga mengembangkan SAP SCM (Supply Chain Management), SAP CRM
(Customer Relationship Management), SAP PLM (Product Lifecycle
Management), dan SAP SRM (Supplier Relationship Management). Namun SAP
SCM, CRM, PLM, dam SRM yang merupakan aplikasi front office hanya bersifat
sebagai pelengkap, untuk penggunaan dari aplikasi-aplikasi tersebut akan dapat
dirasakan secara optimal setelah sebuah perusahaan memiliki fondasi back-office
yang cukup kuat dengan menggunakan SAP ERP, hal ini dikarenakan data-data
yang akan digunakan pada aplikasi-aplikasi tersebut merupakan hasil olahan SAP
ERP. SAP ERP memilki 3 fondasi besar dalam aplikasinya, yakni Financial,
Logistic (saat ini lebih dikenal sebagai Operation), dan Human Resource (kini
menjadi Human Capital Management). Dan sebagai platform aplikasinya, SAP
menggunakan SAP Netweaver yang kini telah berbasis enterprise architecture.
Serta Business Object yang berguna sebagai presentation layer untuk mendapatkan
report dengan ‘tampilan’ yang lebih menarik.
roduk SAP yang pertama kali dilempar ke pasaran adalah aplikasi Financial
Accounting pada tahun 1973, yang pada saat itu dinamai sebagai “SAP R/1”, R
dalam hal ini berarti Real Time, sebuah terobosan yang sesuai dengan visi SAP
kala itu “Real Time Vision” dimana saat itu belum banyak software yang mampu
‘melayani’ user dengan kondisi real time.
Pada tahun 1980-an, SAP mengeluarkan produk “SAP R/2”, dimana teknologi
yang digunakan masih centralized computing, namun ada beberapa perkembangan
dari versi sebelumnya yang salah satunya adalah SAP sudah mampu men-support
untuk multinational languages dan currency.
Generasi berikutnya yang released pada tahun 1992 adalah “SAP R/3”. Berbeda
dengan versi sebelumnya, SAP R/3 mengusung teknologi baru dengan
Client/Server Architecture. Generasi ketiga ini memiliki pendekatan sebagai
solution software terhadap pasar, tampilan (graphical user interface) yang seragam
dan lebih baik dibanding sebelumnya (walaupun masih banyak orang mengeluh
dengan tampilan SAP yang dianggap sangat kaku), kemampuan terhadap
penggunaan berbagai database, serta kemampuan berjalan di atas hardware dari
berbagai vendor yang menjadikan SAP kini semakin mendapatkan tempat dan
‘mendunia’.
Secara umum core SAP ERP dibagi menjadi 2 bagian, yakni Teknologi dan
Aplikasi. Teknologi atau yang lebih dikenal dengan SAP Basis merupakan
platform yang digunakan oleh aplikasi SAP ERP untuk menjalankan proses di
dalamnya, sedangkan Aplikasi atau bagian functional merupakan komponen yang
digunakan untuk menterjemahkan proses bisnis ke dalam piranti lunak
(automatisasi). Versi terakhir dari teknologi SAP adalah SAP NetWeaver
sedangkan untuk aplikasinya adalah SAP ECC dan additional component-nya yang
terbaru adalah Enhancement Packaged (EHP) 4.
Gambar 2. Arsitektur MySAP ERP
Secara umum core SAP ERP dibagi menjadi 2 bagian, yakni Teknologi dan
Aplikasi. Teknologi atau yang lebih dikenal dengan SAP Basis merupakan
platform yang digunakan oleh aplikasi SAP ERP untuk menjalankan proses di
dalamnya, sedangkan Aplikasi atau bagian functional merupakan komponen yang
digunakan untuk menterjemahkan proses bisnis ke dalam piranti lunak
(automatisasi). Versi terakhir dari teknologi SAP adalah SAP NetWeaver
sedangkan untuk aplikasinya adalah SAP ECC dan additional component-nya yang
terbaru adalah Enhancement Packaged (EHP) 4.
SAP ERP adalah sebuah sistem yang sangat besar dan kompleks, untuk melakukan
implementasi dari sebuah project SAP diperlukan kerja sama dari banyak team
yang berbeda serta memiliki spesifikasi dan keahlian yang berbeda-beda pula.
Secara garis besar dari sudut pandang resource distribution berdasarkan role kerja,
maka SAP memiliki dua bagian yakni Technical dan Functional area.
Technical area adalah bagian dimana berkaitan dengan sisi teknis dari sistem SAP.
Dan di technical area dibagi lagi menjadi BASIS dan ABAP. SAP Basis adalah
teknologi yang digunakan untuk men-support aplikasi-aplikasi SAP. Basis
berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi bisnis yang ada di SAP dengan
Operating System (OS) dan Database.
SAP Basis dapat berlajan dalam berbagai OS seperti : UNIX OS (HP-UX, AIX,
Solaris, Linux), Windows Server, AS/400 (IBM i5/OS Series), dan S/390 (IBM
Z/OS Series). Basis pun dapat pula support berbagai macam database, seperti :
Oracle, SQL Server, IBM DB2, dan MaxDB (SAP Database Product). OS dan
database yang akan digunakan dalam menjalankan aplikasi SAP dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan user. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam
pemilihan OS dan Database tersebut, seperti capability, kebiasaan user dalam
menggunakannya, hingga harga license yang harus dibayar per tahunnya.
Berbeda dengan technical yang berada di area teknis SAP, Functional memiliki
area kerja yang bersinggungan dengan bisnis proses. Bisnis Proses sendiri
merupakan suatu alur proses atau alur transaksi yang dilakukan oleh user dalam
menjalankan bisnis perusahaannya (contoh sederhana proses Procurement).
Dalam bahasa awamnya, functional bisa juga disebut sebagai aplikasi bisnis
(application layer) yang ada di SAP itu sendiri. Jadi Functional memiliki peranan
untuk menghubungkan kepentingan bisnis proses dari sisi user dengan sistem SAP.
Functional yang ada di SAP secara umum dibagi menjadi 3 modul, yakni modul
Logistik, Financial & Controlling (FICO), dan Human Resource (HR/HCM).
Modul Logistik memiliki area di bagian operational, seperti: procurement, sales,
maintenance, production, dan quality management. Modul Financial and
Controlling memiliki area yang berkaitan dengan transaksi dan laporan keuangan,
Financial Accounting dan Management Accounting. Sedangkan modul Human
Resource memiliki area yang berhubungan dengan kepegawaian, seperti: Employee
Master Data, Organization, Payroll, People Development, Time Management, dan
Travel Management.
Keterangan :
* Hijau – Modul Logistik
* Merah – Modul FICO
* Kuning – Modul HR
* Ungu – Industry Specific, gabungan Modul-modul yang ada di ERP ditambah
dengan aplikasi lain di luar ERP sehingga membentuk sebuah solusi yang spesifik
terhadap industry tertentu.