Anda di halaman 1dari 21

PENGERTIAN SAP

06:22 |

SAP merupakan software yang banyak dipakai di perusahaan besar untuk


mendukung integrasi proses bisnis.Lima tahun terakhir, di perusahaan negara-
negara Asia, termasuk Indonesia, sedang gencar-gencarnya
mengimplementasikannya. Software buatan Jerman ini telah lama dipakai di
perusahaan besar Eropa dan Amerika.
Seperti yang di beritakan beberapa hari lalu, tahun ini, SAP juga menyiapkan
paket khusus untuk perusahaan level menengah ke bawah. Dengan penambahan
area supporting SAP, akan menambah pangsa pasar SAP dan juga membuka
peluang tenaga kerja bagi dunia IT. Di Indonesia, banyak perusahaan besar yang
telah mengimplementasikan SAP,Modul yang diimplementasikan tiap perusahaan
pun beragam. Ada yang hanya memakai untuk keperluan area tertentu seperti
Financial Accounting saja atau Sales and Distributon saja, namun banyak pula
yang mengintegrasikan beberapa modul.
Scope integrasi, harga license tiap user SAP yang relative mahal, biaya consultan
yang lumayan dan tingginya SDM SAP, menyebabkan tidak semua perusahaan
‘berani’ memakai solusi SAP. Modul-Modul dalam SAP, Integrasi SAP dan proses
bisnis yang bisa dilakukan oleh SAP.
Apa itu SAP ? SAP (System Application and Product in data processing ) adalah
suatu software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP
merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan
manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan
berbagai aktivitas sehari-hari.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan
mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap
aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi
di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.
Latar belakang

Latar belakang pendidikan sangat berpengaruh dalam memilih karir di dunia SAP,
karena latar belakang pendidikan akan memberikan skil set dasar untuk berkarir
di SAP, misalnya untuk yang berlatar belakang IT akan sangat cocok menguasai
modul Abap, Security, Portal, Basis dan BW. Contoh lain misalnya yang berlatar
belakang accounting dapat mengadopsi SAP modul Finance (FI/CO) dan
seterusnya. Akhirnya masing masing bidang akan memiliki dasar bisnis proses
yang konkrit untuk di terapkan dalam SAP berdasarkan latar belakang pendidikan.
Walaupun faktanya banyak juga yang lulusan non IT tapi jadi Basis, ataupun
lulusan fisika tapi jadi Abap.

Karir SAP berdasarkan Latar Belakang Pendidikan


Karir SAP yang di definisikan berdasarkan latar belakang pendidikan. Tabel ini
tidak menjamin kalau latar belakang pendidikan lain tidak bisa karena faktanya
yang lulusan Ekonomi pun bisa menjadi SAP Basis maka dari itu tabel ini hanya
digunakan sebagai acuan dan referensi saja.

Modul Pendidikan yang


Detail
SAP relevan

Memerlukan dasar pengetahuan web, content


Portal Teknik Informatika
management, xml, dan java server pages.

Memerlukan dasar pengetahuan tentang berbagai Teknik


BASIS perangkat server, bermacam jenis sistem operasi, komputer/Sistem
dan juga database admin. komputer.

Finance memerlukan pengetahuan seputar


FI Akuntansi
financing, tax, dan juga accounting nya.

Sales and distribution, memerlukan pengetahuan Ekonomi, Marketing,


SD
seputar penjualan, dan distribusinya. Management

MM, Material Management, memerlukan pengetahuan Management,


Modul Pendidikan yang
Detail
SAP relevan

HR, seputar purchasing, HR memerlukan pengetahuan Ekonomi


administrasi SDM, dan juga Payroll

Pengenalan SAP

SAP merupakan software yang banyak dipakai di perusahaan besar untuk


mendukung integrasi proses bisnis. Lima tahun terakhir, di perusahaan negara-
negara Asia, termasuk Indonesia, sedang gencar-gencarnya
mengimplementasikannya. Software buatan Jerman ini telah lama dipakai di
perusahaan besar Eropa dan Amerika.
Seperti diberitakan Detik.com beberapa hari lalu, tahun ini, SAP juga menyiapkan
paket khusus untuk perusahaan level menengah ke bawah (baca UKM). Dengan
penambahan area supporting SAP, akan menambah pangsa pasar SAP dan juga
membuka peluang tenaga kerja bagi dunia IT.

Di Indonesia, banyak perusahaan besar yang telah mengimplementasikan SAP,


misalnya Astra International, Toyota Astra Motor, Toyota Motor Manufacturing
Indonesia, Bentoel Prima, United Tractor, Daihatsu Motor, Pertamina, Aqua,
Telkomsel, Auto 2000, Blue Bird dan masih banyak perusahaan lagi yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu. Modul yang diimplementasikan tiap
perusahaan pun beragam. Ada yang hanya memakai untuk keperluan area
tertentu seperti Financial Accounting saja atau Sales and Distributon saja, namun
banyak pula yang mengintegrasikan beberapa modul.

Scope integrasi, harga license tiap user SAP yang relative mahal, biaya consultan
yang lumayan dan tingginya ‘kutu loncat’ SDM SAP, menyebabkan tidak semua
perusahaan ‘berani’ memakai solusi SAP.
Bagi Anda yang baru di dunia IT, tentu belum banyak mengenalnya. Kami sajikan
sekilas pengenalan SAP untuk menambah informasi Anda. Diharapkan setelah
membaca materi berikut, Anda dapat mengetahui apa itu SAP, Modul-Modul
dalam SAP, Integrasi SAP dan proses bisnis yang bisa dilakukan oleh SAP.

Apa itu SAP ?

SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software
yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software
Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk
membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas shari2.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan
mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap
aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi
di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

Modul – Modul SAP

SAP terdiri dari modul-modul aplikasi sebagai berikut :

o SD-Sales & Distribution: membantu meningkatkan efisiensi kegiatan


operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales,
shipping dan billing)
o MM-Materials Management: membantu menjalankan proses pembelian
(procurement) dan pengelolaan inventory
o PP-Production Planning: membantu proses perencanaan dan kontrol daripada
kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
o QM-Quality Management: membantu men-cek kualitas proses-proses di
keseluruhan rantai logistik
o PM-Plant Maintenance: suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan
sistem secara teknis
o HR-Human Resources Management: mengintegrasikan proses-proses HR mulai
dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan
untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai
o FI-Financial Accounting: Mencakup standard accounting cash management
(treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.
o CO-Controlling: Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting,
cost element accounting, dan analisa profitabilitas
o AM-Asset Management: Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets,
meliputi proses asset accounting tradisional dan technical assets management,
sampai ke investment controlling
o PS-Project System: Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project,
pengerjaan dan kontrol

Dari mana belajar SAP?

Keilmuan SAP menjadi 2 : SAP Technical dan SAP Funtional.

Di SAP ada 2 sisi Technical, yaitu SAP Basis dan ABAPER.

SAP Basis (Administrator)


Basis menangani sizing server, instalasi, security, database management,
monitoring dan system performance.
Bisa dibayangkan, pengetahuan apa yang diperlukan dan mendukung.
Pengetahuan teknis terhadap server, baik UNIX, Windows, AS400 atau pun Linux
akan sangat membantu.
Apalagi ditambah pendalaman database baik SQL Server, Oracle atau pun DB2.
Seberapa besar bisnis perusahaan yang akan dimasukkan dalam scope SAP
Project, seberapa strict system dan berapa durasi sistem akan on line
menentukan Server, jumlah-kecepatan processor, memory, kapasitas disk dan
Operating System yang dipakai.
Penentuan kapasitas ini dinamai dengan SIZING. Bagi pemula, scope UNIX, AS400
server atau Oracle dan DB2 sangat ‘mahal’ dan langka. Namun dengan berbekal
pengetahuan SQL server dan Windows Server akan sangat berguna, karena
banyak juga perusahaan yang menggunakan Windows sebagai Server dan SQL
Server sebagai database.
Kebanyakan perusahaan akan memakai Server kelas menengah, baik secara harga
mau pun performance seperti UNIX. AS400 dan DB2 400 sangat kuat
performancenya, namun harganya sangat mahal.
DI Indonesia hanya ada 2 perusahaan yang memakai AS400 yaitu TMMIN (Toyota
Motor Manufacturing Indonesia) dan Indofood.

ABAPer (programer)
ABAPer menangani enhancement system terhadap kebutuhan bisnis proses user.
Secara mudah adalah kebutuhan report. Tidak semua report yang dibutuhkan
oleh user bisa dipenuhi SAP, sehingga diperlukan program kecil dengan bahasa
ABAP (standar SAP) untuk membuatnya. Sebelum SAP diimplementasikan, di
suatu perusahaan bisa saja sudah terdapat system aplikasi dan ada kebutuhan
untuk menghubungkan (interface) kedua system ini. Interface ini juga
memerlukan kehandalan seorang ABAPer.

SAP Functional
Setiap perusahaan memiliki keunikan tersendiri berdasarkan core businessnya.
Sebagai contoh, perusahaan automotive Toyota dan Daihatsu. Kedua perusahaan
ini sama-sama memproduksi mobil.
Keduanya membutuhkan komponen yang hampir sama, namun bisa jadi proses
order komponen dan penerimaan barang bisa memiliki proses yang berbeda.

Coba bayangkan bisnis produksi rokok dan pendistribusiannya. Apakah sistem


produksi rokok Marlboro, Bentoel atau Sampoerna sama?
Bagaimana dengan sistem warehouse dan distribusinya.
Jika semua lini bisnis ini menggunakan SAP, apakah kustomisasi sistemnya akan
sama?
Jika bisnis prosesnya berbeda, maka sistem yang dikustom pun, akan berbeda.
Kemampuan analisa bisnis (business analyst) dan teknis IT mutlak diperlukan
untuk menjadi tim Functional. Bisa saja orang yang berbasis bisnis menekuni IT
atau sebaliknya orang IT yang mendalami bisnis proses.
Berbicara mengenai functional, dimana di SAP dibagi bermacam-macam module
seperti : Financial, Contolling, Material Management, Plant Maintenance, Sales,
Quality, HR atau lainnya.

Bagi sebagian orang, SAP adalah sesuatu yang menarik untuk dipelajari dan
bahkan sebagian orang lainnya menjadikannya sebagai bagian dari cita-citanya.
Terlebih bagi para mahasiswa atau lulusan Teknik Informatika, Sistem Informasi,
atau Teknik Industri yang pada umumnya sudah mengenal dan mengetahui SAP
atau ERP dari bangku perkuliahan. Bagi mereka yang sudah mengetahui SAP
sebelumnya tentu saja akan tertarik untuk mempelajarinya karena selain cukup
‘menantang’, ruang lingkup kerja di area SAP juga cukup menjanjikan.

Berdasarkan survey Gartner hingga Maret 2011, SAP masih menjadi Top ERP di
seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat berdasarkan market sharing berikut ini.
Gambar 1. ERP Market Sharing

Dengan penguasaan lebih dari seperempat pangsa pasar dunia, SAP menjadi
primadona di dunia ERP. Maka tak heran banyak permintaan konsultan SAP yang
datang tak hanya dari dalam negeri saja, namun luar negeri pun masih giat mencari
tenaga ahli di bidang SAP. Hal ini tentu saja karena penggunaan SAP yang cukup
besar di dunia dan ‘terbatasnya’ jumlah tenaga ahli yang ada di lingkungan SAP
ini. Sama seperti IT product lainnya, SAP pun terus mengembangkan produknya
dan memperlebar marketnya di seluruh dunia. Dengan begitu, peluang bagi kita
semua untuk ‘berkarya’ di dunia SAP pun masih terbuka lebar.

Perlu Kita ingat kembali, bahwa SAP adalah sebuah IT tools yang boleh digunakan
oleh semua kalangan, bukan hanya dari mereka yang memiliki background IT saja,
namun siapa pun dapat mempelajarinya. Bagi yang sudah pernah mempelajari SAP
sebelumnya di bangku kuliah atau lembaga training, tentu saja sudah akan lebih
mudah bagi mereka untuk mengerti dan mempraktekkan teori SAP yang sudah
mereka pelajari. Namun bagaimana dengan orang awam yang sama sekali belum
mengenal SAP kemudian ‘terjun’ ke area SAP?

Berikut ini ada beberapa cara untuk belajar SAP:


 Mengikuti Training, salah satu pintu untuk mengerti SAP adalah dengan
mengikuti seminar atau training SAP. Saat ini sudah banyak Kampus-
kampus yang mengadakan seminar atau kursus singkat SAP Fundamental.
Kebanyakan dari seminar atau training yang diadakan di kampus-kampus
tersebut berisikan basic knowledge SAP (sebatas pengenalan) atau cara
menggunakan SAP (sebagai user). Bagi Anda yang memiliki ‘modal’ lebih
dapat pula mengikuti professional training yang diadakan oleh Partner SAP
yang secara khusus bergerak di bidang Training SAP. Untuk On-Line
training, Anda dapat mengunjungi Moonson Academy. Dengan fasilitas
materi training, on-line supervision, dan server sandbox untuk berlatih,
Moonson Academy memberikan pelayanan training dengan konsep e-
learning. Dengan metode ini, Anda bebas masuk kelas kapan saja, asal
memenuhi quota jam yang diberikan. Gaya belajar seperti ini cocok bagi
Anda yang sudah bekerja dan memiliki waktu yang terbatas, sehingga Anda
dapat menentukan sendiri jadwal belajar yang Anda inginkan.Namun bagi
Anda yang lebih memilih untuk belajar langsung dari trainer professional
secara langsung (off-line), maka Anda dapat mencoba mengunjungi Asseta
International. Melalui salah satu SAP Education Partner ini, Anda akan
diajari langsung oleh professional SAP consultant yang sudah pengalaman
bidang SAP. Selain dua Partner Resmi SAP tersebut, jika Anda ingin
mengikuti training SAP dengan biaya yang lebih murah silahkan kunjungi
Komtek.
Gambar 2. Training SAP

 Belajar Otodidak, bagi Anda yang tidak memiliki ‘modal’ serta belum
memiliki kesempatan untuk belajar SAP namun sangat berambisi untuk
masuk ke area SAP. Anda dapat memulai belajar sendiri, namun Saya tidak
menyarankannya. Karena dengan tanpa pengetahuan SAP sebelumnya serta
belajar sendiri tanpa ada pembimbing, maka biasanya Kita akan belajar
tanpa ada arah yang jelas serta kurang mengena terhadap point-point utama
bagian SAP yang Kita pelajari. Tapi tidak menuntup kemungkinan dengan
belajar sendiri dan terus dilatih Anda menjadi mahir dan mengerti sistem
SAP dan penerapannya dalam lingkup bisnis proses yang sesuai. Untuk
belajar otodidak Anda membutuhkan 2 hal, yakni Materi/Buku SAP dan
Server untuk mencoba sistem SAP-nya. Untuk buku-buku gratis SAP, Anda
dapat mencarinya di Internet, atau membelinya di Amazon atau Sap Press.
Sedangkan untuk memperoleh server on-line secara gratis Anda dapat
mengunjungi Consulut. Di sini Anda dapat meng-‘oprek’ SAP dari mulai
level trasaksi hingga konfigurasi.

Gambar 3. Transfer of Knowledge

 Belajar dari Senior, berdasarkan pengalaman pribadi, metode


yang paling efektif untuk belajar SAP adalah masuk ke
perusahaan yang bergerak dalam lingkup SAP kemudian belajar
dari Senior atau dengan masuk dalam sebuah project SAP.
Dengan begini Kita dapat langsung melihat bagaimana proses
penggunaan SAP dan esensinya terhadap bisnis proses bagi
user. Bahkan tidak hanya sekedar belajar, kita pun langsung
praktek. Dengan metode ini dijamin Anda akan dapat langsung
mengerti SAP. Namun kesulitan untuk dapat masuk ke Zona
ini, Anda harus bersaing dengan ratusan atau bahkan ribuan
orang untuk memperebutkan posisi tersebut, karena tidak
banyak perusahaan yang mau menerima fresh graduate tanpa
ada background SAP untuk diterima sebagai SAP
Consultant/Analyst. Namun jangan pernah sekalipun menyerah,
there’s a will there’s a way.

SAP ERP Fundamental – part 1 (pengenalan erp)

Jika membicarakan mengenai sistem back office tentulah tak akan lepas dari SAP.
SAP sendiri mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1996, dimana ketika itu
perusahan pertama yang menggunakan SAP secara besar-besaran adalah Astra
International dan Sinar Mas Group. Kemudian setelah tahun 2000 semakin banyak
perusahaan yang mulai menggunakan SAP sebagai sistem untuk meng-handle
berbagai kegiatan bisnis mereka. Kini SAP cukup dikenal luas, bukan hanya di
kalangan industri maupun IT professional saja, kini SAP sudah merambah masuk
ke kalangan akademisi. Bahkan di beberapa Universitas di Indonesia, SAP sudah
dijadikan bahan silabus dalam proses belajar mengajar. Melalui beberapa artikel di
Blog ini, Saya akan mencoba mengenalkan SAP dengan bahasa awam agar dapat
dengan mudah dipahami.

SAP dikenal khalayak ramai sebagai salah satu produk ERP (Enterprise Resource
Planning) yang berasal dari Jerman (perlu diketahui bahwa produk SAP bukan
hanya ERP saja, penjelasan detailnya akan Saya uraikan di artikel selanjutnya).
SAP merupakan kependekan dari Systeme, Anwendungen und Produkte in der
Datenverarbeitung atau yang dalam bahasa Inggris menjadi System, Application,
and Product in Data Processing.
Sebelum mengulas mengenai SAP ERP (Saya sebut sebagai SAP ERP, karena
dalam topik ini Saya hanya menguraikan produk SAP untuk ERP), mari kita
samakan persepsi mengenai ERP terlebuh dahulu. ERP yang dalam bahasa
Indonesianya diartikan sebagai Perencanaan Sumber Daya Perusahaan adalah
sebuah sistem informasi yang berfungsi untuk mengautomasikan serta
mengintegrasikan proses bisnis yang ada di perusahaan, mulai dari level
Operasional/Logistik, Finansial, maupun Sumber Daya Manusia (HR). ERP
banyak digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, jasa
pelayanan, retail, serta berbagai industri lainnya seperti petrokimia, minyak dan
gas, maupun telekomunikasi.

ERP memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, ERP mampu
menjadikan proses bisnis yang tadinya bersifat manual menjadi otomatis. Sehingga
akan banyak keuntungan yang didapat dari perusahaan menggunakan ERP, seperti:

 Efektifitas waktu
 Penghematan biaya
 Penghematan sumber daya manusia
 Keakuratan data
 Fungsi kontrol perusahaan

Untuk memahami fungsi implementasi ERP bagi perusahaan, berikut ini


merupakan sedikit ilustrasi mengenai perbedaan sistem informasi pada industri
manufaktur yang tidak menggunakan ERP terintergasi dan yang menggunakan
ERP terintegrasi sebagai bagian dari sistem back office perusahaan.

Gambar 1 menunjukkan typical condition pada perusahaan yang tidak


menggunakan sistem ERP yang terintegrasi. Dimana kegiatan-kegiatan utama pada
operation level seperti procurement, maintenance, dan sales belum menjadi sebuah
kesatuan dalam aplikasi, namun masih terpisah-pisah seperti pulau-pulau dalam
sebuah sistem (island architecture). Dengan belum adanya intergasi yang baik
dalam sistem, pada umumnya komunikasi dari operation level dan financial level
(sebelum menjadi pelaporan kepada management) masih dilakukan secara manual,
baik itu menggunakan pencatatan melalui laporan tertulis maupun melakukan
sistem upload data yang berupa excel file pada sistem keuangan perusahaan.
Aktifitas ini tentu saja akan terasa sangat berat apabila perusahaan memiliki
proses bisnis yang cukup kompleks dengan jumlah transaksi yang juga cukup
besar.

Gambar 1. Typical Condition Sistem Informasi pada Industri Manufaktur yang


Tidak Menggunakan ERP

Sedangkan gambar 2 berikut adalah ilustrasi perusahaan manufaktur yang


menggunakan sistem ERP yang terintegrasi. Dengan ERP yang terintegrasi, segala
transaksi pada operational level akan tercatat dan termonitor melalui sebuah
kesatuan aplikasi. Pembukuan pada laporan keuangan pun akan menjadi lebih
mudah, karena secara automatis transaksi di operational level akan meng-update
akun-akun yang ada di bagian keuangan.

Gambar 2. Sistem Informasi pada Industri Manufaktur dengan Menggunakan


Fondasi ERP
Berikut contoh transaksi procurement dengan menggunakan sistem ERP
terintegrasi. Procurement atau pengadaan merupakan salah satu transaksi yang
pasti ada di seluruh perusahaan. Dalam hal ini ERP mengambil peranan yang
sangat besar dalam proses procurement dimulai dengan mencatat requirement
determination untuk menentukan dan memastikan kebutuhan perusahan,
selanjutnya mencatat hasil evaluasi pada tahapan vendor selection dimana pada
proses ini bisa terbuka (tender) maupun tertutup, kemudian mengeluarkan
purchase order (PO) yang merupakan pemesanan barang atau jasa dari perusahaan
pembeli kepada vendor, selanjutnya ERP pun juga akan mencatat goods receipt
(penerimaan barang) baik dalam jumlahnya, penerimanya, maupun kondisi
barangnya. Di saat yang bersamaan, di financial level, ERP juga akan melakukan
verivikasi invoice (faktur tagihan) dan melakukan update terhadap General Ledger
(buku besar) sesuai dengan akunnya sebelum dilakukan pembayaran atas barang
atau jasa pesanan. Segala aktifitas tersebut dapat terkoneksi, tercatat, dan
termonitor dengan baik dari awal hingga akhir proses dengan adanya ERP
terintergasi.

Gambar 3. Ilustrasi Proses Procurement dengan Menggunakan ERP


Terintergasi

Kembali kepada SAP, seperti yang telah disebutkan bahwa SAP yang juga sebagai
sebuah perusahaan kelas dunia memiliki banyak produk. Selain SAP ERP,
perusahaan yang didirikan oleh 5 orang mantan pegawai IBM pada tahun 1972 ini
juga mengembangkan SAP SCM (Supply Chain Management), SAP CRM
(Customer Relationship Management), SAP PLM (Product Lifecycle
Management), dan SAP SRM (Supplier Relationship Management). Namun SAP
SCM, CRM, PLM, dam SRM yang merupakan aplikasi front office hanya bersifat
sebagai pelengkap, untuk penggunaan dari aplikasi-aplikasi tersebut akan dapat
dirasakan secara optimal setelah sebuah perusahaan memiliki fondasi back-office
yang cukup kuat dengan menggunakan SAP ERP, hal ini dikarenakan data-data
yang akan digunakan pada aplikasi-aplikasi tersebut merupakan hasil olahan SAP
ERP. SAP ERP memilki 3 fondasi besar dalam aplikasinya, yakni Financial,
Logistic (saat ini lebih dikenal sebagai Operation), dan Human Resource (kini
menjadi Human Capital Management). Dan sebagai platform aplikasinya, SAP
menggunakan SAP Netweaver yang kini telah berbasis enterprise architecture.
Serta Business Object yang berguna sebagai presentation layer untuk mendapatkan
report dengan ‘tampilan’ yang lebih menarik.

Gambar 4. SAP Business Map

roduk SAP yang pertama kali dilempar ke pasaran adalah aplikasi Financial
Accounting pada tahun 1973, yang pada saat itu dinamai sebagai “SAP R/1”, R
dalam hal ini berarti Real Time, sebuah terobosan yang sesuai dengan visi SAP
kala itu “Real Time Vision” dimana saat itu belum banyak software yang mampu
‘melayani’ user dengan kondisi real time.

Pada tahun 1980-an, SAP mengeluarkan produk “SAP R/2”, dimana teknologi
yang digunakan masih centralized computing, namun ada beberapa perkembangan
dari versi sebelumnya yang salah satunya adalah SAP sudah mampu men-support
untuk multinational languages dan currency.

Generasi berikutnya yang released pada tahun 1992 adalah “SAP R/3”. Berbeda
dengan versi sebelumnya, SAP R/3 mengusung teknologi baru dengan
Client/Server Architecture. Generasi ketiga ini memiliki pendekatan sebagai
solution software terhadap pasar, tampilan (graphical user interface) yang seragam
dan lebih baik dibanding sebelumnya (walaupun masih banyak orang mengeluh
dengan tampilan SAP yang dianggap sangat kaku), kemampuan terhadap
penggunaan berbagai database, serta kemampuan berjalan di atas hardware dari
berbagai vendor yang menjadikan SAP kini semakin mendapatkan tempat dan
‘mendunia’.

Gambar 1. Perkembangan Teknologi SAP

Secara umum core SAP ERP dibagi menjadi 2 bagian, yakni Teknologi dan
Aplikasi. Teknologi atau yang lebih dikenal dengan SAP Basis merupakan
platform yang digunakan oleh aplikasi SAP ERP untuk menjalankan proses di
dalamnya, sedangkan Aplikasi atau bagian functional merupakan komponen yang
digunakan untuk menterjemahkan proses bisnis ke dalam piranti lunak
(automatisasi). Versi terakhir dari teknologi SAP adalah SAP NetWeaver
sedangkan untuk aplikasinya adalah SAP ECC dan additional component-nya yang
terbaru adalah Enhancement Packaged (EHP) 4.
Gambar 2. Arsitektur MySAP ERP

Secara umum core SAP ERP dibagi menjadi 2 bagian, yakni Teknologi dan
Aplikasi. Teknologi atau yang lebih dikenal dengan SAP Basis merupakan
platform yang digunakan oleh aplikasi SAP ERP untuk menjalankan proses di
dalamnya, sedangkan Aplikasi atau bagian functional merupakan komponen yang
digunakan untuk menterjemahkan proses bisnis ke dalam piranti lunak
(automatisasi). Versi terakhir dari teknologi SAP adalah SAP NetWeaver
sedangkan untuk aplikasinya adalah SAP ECC dan additional component-nya yang
terbaru adalah Enhancement Packaged (EHP) 4.

SAP ERP adalah sebuah sistem yang sangat besar dan kompleks, untuk melakukan
implementasi dari sebuah project SAP diperlukan kerja sama dari banyak team
yang berbeda serta memiliki spesifikasi dan keahlian yang berbeda-beda pula.
Secara garis besar dari sudut pandang resource distribution berdasarkan role kerja,
maka SAP memiliki dua bagian yakni Technical dan Functional area.

Technical area adalah bagian dimana berkaitan dengan sisi teknis dari sistem SAP.
Dan di technical area dibagi lagi menjadi BASIS dan ABAP. SAP Basis adalah
teknologi yang digunakan untuk men-support aplikasi-aplikasi SAP. Basis
berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi bisnis yang ada di SAP dengan
Operating System (OS) dan Database.

SAP Basis dapat berlajan dalam berbagai OS seperti : UNIX OS (HP-UX, AIX,
Solaris, Linux), Windows Server, AS/400 (IBM i5/OS Series), dan S/390 (IBM
Z/OS Series). Basis pun dapat pula support berbagai macam database, seperti :
Oracle, SQL Server, IBM DB2, dan MaxDB (SAP Database Product). OS dan
database yang akan digunakan dalam menjalankan aplikasi SAP dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan user. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam
pemilihan OS dan Database tersebut, seperti capability, kebiasaan user dalam
menggunakannya, hingga harga license yang harus dibayar per tahunnya.

Teknologi terakhir yang digunakan sebagai platform di SAP adalah SAP


NetWeaver, seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, SAP ERP
Fundamental – Part 2 (Pengenalan Teknologi SAP ERP).

ABAP, Advanced Business Application Programming atau yang dalam bahasa


Jermannya Allgemeiner Berichts-Aufbereitungs-Prozessor, adalah sebuah bahasa
pemrograman tingkat tinggi yang dikembangkan sendiri oleh SAP. ABAP khusus
dibuat untuk development produk-produk SAP, khususnya ERP sebagai salah satu
produk murni hasil pengembangan SAP AG. Dalam penggunaannya, ABAP
biasanya dipakai untuk melakukan enhancement pada sistem SAP dengan
membuat program tambahan atau custom report untuk memenuhi kebutuhan bisnis
proses dari user. Programmer ABAP sering pula disebut sebagai ABAPer.
Gambar 1. ABAP Debugger

Berbeda dengan technical yang berada di area teknis SAP, Functional memiliki
area kerja yang bersinggungan dengan bisnis proses. Bisnis Proses sendiri
merupakan suatu alur proses atau alur transaksi yang dilakukan oleh user dalam
menjalankan bisnis perusahaannya (contoh sederhana proses Procurement).
Dalam bahasa awamnya, functional bisa juga disebut sebagai aplikasi bisnis
(application layer) yang ada di SAP itu sendiri. Jadi Functional memiliki peranan
untuk menghubungkan kepentingan bisnis proses dari sisi user dengan sistem SAP.

Functional yang ada di SAP secara umum dibagi menjadi 3 modul, yakni modul
Logistik, Financial & Controlling (FICO), dan Human Resource (HR/HCM).
Modul Logistik memiliki area di bagian operational, seperti: procurement, sales,
maintenance, production, dan quality management. Modul Financial and
Controlling memiliki area yang berkaitan dengan transaksi dan laporan keuangan,
Financial Accounting dan Management Accounting. Sedangkan modul Human
Resource memiliki area yang berhubungan dengan kepegawaian, seperti: Employee
Master Data, Organization, Payroll, People Development, Time Management, dan
Travel Management.

Berikut ini adalah Sub Modul yang ada di SAP ERP.


Gambar 2. Modul SAP

SD = Sales and Distribution


MM = Material Management
PP = Production Planning
QM = Quality Management
PM = Plant Maintenance
HR = Human Resource
FI = Financial
CO = Controlling
TR = Treasury
PS = Project System
IM = Investment Management
IS = Industry Specific

Keterangan :
* Hijau – Modul Logistik
* Merah – Modul FICO
* Kuning – Modul HR
* Ungu – Industry Specific, gabungan Modul-modul yang ada di ERP ditambah
dengan aplikasi lain di luar ERP sehingga membentuk sebuah solusi yang spesifik
terhadap industry tertentu.

Anda mungkin juga menyukai