Anda di halaman 1dari 17

1

TUJUAN PEMBELAJARAN
DAN INDIKATOR PENILAIAN

2
PERTANYAAN PEMANTIK
PERLAWANAN KESULTANAN TERNATE
(1533-1575)
Latar Belakang
 Monopoli Perdagangan
 Mencampuri urusan internal
Kerajaan
Puncak perlawanan tahun 1575
dimana Sultan Baabullah berhasil
mengusir Portugis dari Ternate
VOC

 Wakil Pemerintah Belanda,


 Menghindari persaingan antar  Monopoli perdagangan rempah-
 Memonopoli Perdagangan, Pedagang belanda rempah

 Mencetak dan mengedarkan


uang,
 Memperkuat Posisi Belanda  Hak ekstirpasi merupakan hak yang
dalam menghadapi dimiliki VOC untuk menebang atau
memusnahkan tanaman rempah-
 Mengadakan perjanjian, persaingan dengan bangsa- rempah saat hasil produksinya
Memaklumkan perang, bangsa eropa lainnya melebihi ketentuan

 Menjalankan kekuasaan  Membantu Pemerintah  Verplichte Leverantie yaitu


Belanda yang sedang penyerahan paksa merupakan
kehakiman, Pemunguntan Pajak, kebijakan ekonomi VOC yang 5
berjuang melawan Spanyol mengharuskan rakyat untuk
 Angkatan perang sendiri, dan menyerahkan hasil buminya kepada
VOC
 membuat Pemerintahan Sendiri
MELAWAN VOC

!
 Pada tahun 1635-1646, terjadi perlawanan di Maluku yang dipimpin oleh Kakiali
dan Talukabesi. Meskipun perlawanan ini dapat dipadamkan oleh VOC.
 Pada tahun 1650, seorang pemimpin bernama Saidi memimpin perlawanan
rakyat Maluku.
 Pada tahun 1779, terjadi perlawanan di Tidore yang dipimpin oleh Sultan Nuku.
Perlawanan ini melibatkan taktik Politik Devide et Impera, di mana Sultan Nuku
menggunakan strategi adu domba untuk melawan dominasi VOC
MELAWAN VOC

!
 Keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa dan
adanya blokade dan gangguan yang dilakukan VOC terhadap kapal dagang
dari China dan Maluku yang akan menuju Banten.
 VOC melakukan Devide et Impera atau politik adu domba untuk mengambil
alih daerah Banten. Ia memberi bantuan kepada sultan Haji untuk merebut
Takhta Kerajaan dari Ayahnya Sultan Agen Tirtayasa Tahun 1681
 Tahun 1682 Sultan Agen melakukan serangan balik namun berhasil dikalahkan.
 Tahun 1683 Sultan Agen ditangkap dan menjadi Tahanan VOC.
MELAWAN VOC

!
 Sultan Agung Mempersatukan pulau Jawa dibawah kekuasaan Mataram dan
mengusir kekuasaan asing di Nusantara
 VOC Menyerang Jepara Tahun 1618
 Mataram menyerang balik tahun 1628 oleh Tumenggung Baurekso
 Penyerangan kedua dilakukan tahun 1629 dibawah pimpinan Kiai Adipati
Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purabaya.
 Serangan tersebut gagal karena kehabisan persediaan makanan.
 Perlawanan terus berlanjut sampai ditandatanganinya perjanjian Giyanti 1755.
MENGENAL KESULTANAN GOWA ABAD 16-17

1 2 3 4 5
Kerajaan Besar Memiliki Masa jaya Kekuatan Berada di
dengan kekuatan pelabuhan kerajaan Ekonomi yang wilayah strategis
militer terkuat di international dipimpin Sultan sangat kuat dalam jalur
kawasan yang berada di Hasanuddin perdagangan
nusantara bagian somba opu (1653-1669) maritim
timur internasional

Reference : The basics you can find anywhere 5 Steps To Successful Storytelling Published on April 5, 2014 Featured in: Marketing & Advertising
9
FACT

Latar Belakang ;
 VOC ingin menopoli perdangan di Kawasan Indonesia Timur
 VOC melakukan Blokade terhadap kapal-kapal dagang menuju
pelabuhan somba opu
1

Tidak mampu menandingi


kekuatan pasukan VOC akibat
kalah persenjataan dan jumlah
pasukan.
11 11
2

Penandatanganan perjanjian tersebut


mengakhiri kekuasaan Gowa di Kawasan
Indonesia Timur

12
3
Namun, Tahun 1668 Sultan
Hasanuddin kembali
berusaha merebut kembali
kekuasaan dan membatalkan
pernjanjian Bongaya.
Tahun 1669
Arung Palakka menyerang penyerbuan di
benteng somba opu dan berhasil
menaklukkan benteng somba opu.

13
4

Perang ini adalah salah satu perang


terbesar yang menguras keuangan
VOC sehingga mengalami
ketidakstabilan pemerintahan.
14
Setelah mengalami perlawan-perlawanan sengit VOC
mengalami kemunduran dan masalah keuangan yang
mendalam

Persaingan perdagangan yang semajin sengit setelah


kedatang Inggris dan Spanyol, Biaya perang tinggi,Korupsi
diantara pegawai VOC dan penurunan produksi rempah-
rempah.

Kondisi keuangan VOC yang kritis sehingga Hindia


Belanda diambil oleh Republik Bataaf dibawah kekuasaan
Prancis. Tahun 1799 VOC resmi bubar. Pemerintah Belanda
dalam bentuk republic bataaf kemudian mengambil
tindakan drastis dengan menasionalisasi semua aset VOC
di Nusantara. Hal ini menandai akhir dari era VOC di
wilayah tersebut, yang sebelumnya memiliki peran
dominan dalam perdagangan dan kekuasaan kolonial di
Asia Tenggara
15

saksikanlah hai Karaeng/rajaku, kami para Tubarani,
sekali berlayar lepas kepantai,sekalipun layar robek dan
kemudi patah, berpantang surut kembali

—TOBARANI

16
THANK YOU

Neal Creative © Neal Creative | click & Learn more

Anda mungkin juga menyukai