jam pertama. Vaksinasi juga diberikan pada semua bayi dan anak, remaja, yang
belum pernah imunisasi (catch up immunization), individu yang berisiko terpapar
VHB berdasarkan profesi kerja yang bersangkutan, orang dewasa yang berisiko
tertular VHB, tenaga medis dan staf lembaga cacat mental, pasien hemodialisis
(imunisasi diberikan sebelum terapi dialisis dimulai), pasien yang membutuhkan
transfusi atau produk darah secara rutin, pada penyalahgunaan obat, pada
homoseksual dan biseksual, pekerja seks komersial, orang yang terjangkit
penyakit akibat seks (STD), heteroseksual dengan pasangan berganti-ganti, kontak
serumah dan kontak seksual dengan pengidap HVB, populasi dari daerah dengan
isiden tinggi VHB, calon transplantasi hati. Untuk mencapai tingkat serokonversi
yang tinggi dan konsentrasi anti-HBs protektif (10 mIU/ml), imunisasi diberikan 3
6
kali dengan jadwal 0,1,6 bulan.
2.2. Hepatitis C
Sejak berhasil ditemukannya virus hepatitis C dengan teknik cloning
molekuler di tahun 1989, sejumlah perkembangan yang bermakna telah terjadi
dalam pemahaman mengenai perjalanan alamiah, diagnosis dan terapi infeksi
virus hepatitis C. Dahulu kita hanya mengenal infeksi ini sebagai infeksi virus
hepatitis non-A,non-B, namun saat ini telah diketahui bahwa infeksi yang hanya
memiliki tanda-tanda subklinis ringan ini ternyata memiliki tingkat kronisitas dan
3
progresifitas kearah sirosis yang tinggi.
2.2.1. Etiologi
HCV adalah virus hepatitis yang mengandung RNA rantai
tunggal berselubung glikoprotein dengan partikel sferis, inti
nukleokapsid 33 nm, yang dapat diproduksi secara langsung untuk
memproduksi protein-protein virus (hal ini dikarenakan HCV
merupakan virus dengan RNA rantai positif). Hanya ada satu serotipe
yang dapat diidentifikasi, terdapat banyak genotipe dengan distribusi
yang bervariasi di seluruh dunia, misalnya genotipe 6 banyak
ditemukan di Asia
8
Tenggara.