Anda di halaman 1dari 30

Revisi Juli 2003

Modul 5
EE 4712 Sistem Komunikasi Bergerak
Propagasi Sinyal Pada Kanal
Fading Komunikasi Bergerak
Oleh :
Nachwan Mufti A, ST

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 1

Organisasi
Modul 5 Propagasi Sinyal Pada Kanal
Fading Komunikasi Bergerak
• A. Pendahuluan page 3
• B. Large Scale Fading page 19
• C. Small Scale Fading page 27
• D. Mengatasi Fading page 48
• E. Coverage Availability page 64
• Referensi page 70

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 2


A. Pendahuluan

Pada umumnya, sinyal yang diterima pada titik penerima adalah jumlah dari
sinyal langsung dan sejumlah sinyal terpantul dari berbagai obyek. Pada
komunikasi mobile, refleksi akan disebabkan oleh :
• Permukaan tanah
• Bangunan-bangunan
• Obyek bergerak berupa kendaraan
Gelombang pantul akan berubah magnitude dan fasanya,
tergantung dari koefisien refleksi, lintasannya, dan juga tergantung pada sudut
datangnya. Jadi, antara sinyal langsung dan sinyal pantulan kan berbeda
dalam hal :
• Amplitudo, tergantung dari magnitude koefisien refleksi
• Phasa, yang tergantung pada perubahan fasa refleksi serta
pada perbedaan jarak tempuh antara gelombang langsung dan
gelombang pantul
Kondisi terburuk terjadi saat gelombang langsung dan gelombang pantul
memiliki magnituda yang sama serta berbeda fasa 180o. Pada kondisi yang
demikian, terjadi saling menghilangkan antara gelombang langsung dan
pantulnya (complete cancellation )

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 3

A. Pendahuluan
Perbedaan fasa sebesar 180o terjadi jika terdapat perbedaan jarak tempuh
gelombang seperti berikut :

(2n − 1)
∆d = λ
2
Sedangkan kondisi terbaik dicapai jika gelombang langsung dan gelombang
pantul memiliki fasa yang sama atau kelipatan dari 360o ( In Phase
Combination ). Perbedaan jarak tempuh gelombang langsung dan pantul pada
kondisi ini dinyatakan :

∆d = n λ dimana :
n = 1,2, 3, …dst
λ = panjang gelombang

Variasi dari amplituda gelombang dan fasa akan berubah dan


tergantung dari berbagai keadaan dan disebabkan berbagai
faktor, menjadi penyebab FADING yang akan kita diskusikan
dalam modul ini.

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 4


A. Pendahuluan
Distorsi
Sinyal multipath juga akan menyebabkan distorsi sinyal / cacat sinyal.
Problem ini secara khusus berkaitan dengan bandwidth sinyal yang
digunakan dalam komunikasi mobile, dan juga karena respon pulsa yang
berbeda dari sinyal multipath

Channel Frequency Response


Narrowband Wideband
Channel Channel
Rx Level t

Direct Wave

t Resultant t
Reflected Wave
Channel Pulse
Response

Equal level main & reflected path


Lower level reflected path
t
Frequency

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 5

A. Pendahuluan

Kenapa penting untuk mengerti karakteristik-karakteristik


dari kanal wireles ?
– Untuk menentukan desain sinyal yang paling tepat (source dan
channel coding, serta modulasi)
– Untuk mengembangkan teknologi-teknologi baru dalam
pentransmisian dan penerimaan sinyal
– Dalam komunikasi multiuser, skema akses kanal harus dilakukan
dengan seefisien mungkin.
– Pada sistem seluler, cakupan sinyal diinginkan dihitung dengan
seakurat mungkin ! karena daya berlebih akan menghasilkan
interferensi yang juga berlebihan.
– Di dalam sistem seluler juga, level terendah yang diijinkan harus
ditentukan untuk menjaga koneksi komunikasi dari sel ke sel.

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 6


A. Pendahuluan
Ideal (AWGN) Channel
• Ideal Channel
detection
Ideal channel
Transmitted bit

AWGN

• Kanal Ideal meloloskan semua spektrum sinyal tanpa distorsi (dikatakan


BW kanal terberhingga, respon frekuensi ‘flat’ untuk semua frekuensi)
• Pelemahan dan error hanya disebabkan oleh AWGN (Additive White
Gaussian Noise).
• Sinyal terima adalah besaran deterministik dengan menggunakan
statistik-statistik dari AWGN (terdistribusi Gaussian)

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 7

A. Pendahuluan
Kanal Real
• Kanal Real (Physical Channel) :
detection
Physical
Channel
Transmitted bit
AWGN

• Kanal fisik selalu memiliki bandwidth yang terbatas


• Hanya komponen yang signifikan dari spektrum sinyal yang
diloloskan melewati kanal ! terjadi Distorsi
• Bandwidth sinyal harus lebih kecil atau sama dengan bandwidth
kanal agar relatif tidak terjadi distorsi ! Pertanyaannya
sekarang : Bagaimana membuat BW sinyal lebih kecil dari BW
kanal ??

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 8


A. Pendahuluan

Fundamental klasifikasi propagasi

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 9

A. Pendahuluan
Pemodelan Kanal Propagasi …

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 10


A. Pendahuluan
Faktor utama yang mempengaruhi pemodelan kanal

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 11

A. Pendahuluan

Wireless propagation

Problem utama ada pada air interface


5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 12
A. Pendahuluan
Wireless Propagation
Free Space Loss
Diasumsikan terdapat satu sinyal langsung (line of sight path) ! sangat
mudah memprediksi dengan free space formula
Reflection
Terdapat sinyal tak langsung datang ke receiver setelah mengalami
pantulan terhadap object. Mungkin terdapat banyak pantulan yang
berkontribusi terhadap besarnya delay.
Diffraction
Propagasi melewati object yang cukup besar ! seolah-olah
menghasilkan sumber sekunder, seperti puncak bukit dsb.
Scattering
Propagasi melewati object yang kecil dan/atau kasar yang
menyebabkan banyak pantulan untuk arah-arah yang berbeda.

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 13

A. Pendahuluan

Problems of Wireless Channel


• Jika sejumlah bagian besar spektrum sinyal tidak bisa
lolos melewati kanal ! Sinyal akan mengalami distorsi
disebabkan terbatasnya BW kanal.
• Receiver harus didesain untuk mampu mendeteksi sinyal
yang terdistorsi (yang disebabkan kanal wireless +
AWGN)
• Distorsi yang terjadi akan semakin parah (disebabkan
kanal wireless) berkaitan dengan terjadinya propagasi
lintasan jamak (multipath) ! ISI
• Tanpa teknologi-teknologi yang canggih, detektor tidak
akan mampu mendeteksi sinyal yang diterima berhubung
sinyal yang diterima dari kanal wireless sangat jelek !

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 14


A. Pendahuluan
Efek propagasi multipath pada kanal wireless mobile adalah:
" Large scale fading ! Large scale path loss
" Small scale propagation
Large scale path loss
" Large attenuation dalam rata-rata
" Daya sinyal terima menurun berbanding terbalik dengan pangkat-γ
terhadap jarak , dimana umumnya 2 < γ < 5 (untuk komunikasi bergerak).
! γ disebut Mean Pathloss Exponent
" Sebagai dasar untuk metoda prediksi pathloss
Small scale
" Flukstuasi sinyal yang cepat disekitar nilai rata-rata (large scale) - nya
" Doppler spread berhubungan dengan kecepatan fading (fading rate)
" Penyebaran waktu berhubungan dengan perbedaan delay waktu
kedatangan masing-masing sinyal multipath.

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 15

A. Pendahuluan
Definisi
• Fading didefinisikan sebagai
fluktuasi daya di penerima
• Karena perilaku sinyal pada
kanal multipath adalah acak,
maka analisis fading
menggunakan analisis
probabilitas stokastik
• Fading terjadi karena
Large Scale Fading interferensi atau superposisi
" Terdistribusi gelombang multipath yang
Lognormal
Fading memiliki amplitudo dan fasa
yang berbeda-beda
Small Scale Fading
" Terdistribusi Rayleigh / Rician
5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 16
A. Pendahuluan

Penggunaan Analisis Propagasi:

• Prediksi Propagasi Large Scale :


– Estimasi cakupan jaringan
– Hand-off antar sel
– Link budget ( dan kalkulasi interferensi)

• Small scale (multipath fading)


– Desain sinyal ! desain signal processing
– Meningkatkan deteksi sinyal (smart
receiver), ekualisasi, receive diversity,
beamforming
– Desain subsystem radio

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 17

A. Pendahuluan

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 18


B. Large Scale Fading / Shadowing
Definisi : local mean ( time averaged ) dari variasi sinyal
Large Scale Fading
Kuat sinyal (dB)
disebabkan karena akibat
keberadaan obyek-obyek
pemantul serta penghalang
pada kanal propagasi serta
pengaruh kontur bumi,
menghasilkan perubahan
sinyal dalam hal energi, fasa,
Jarak serta delay waktu yang bersifat
random.
Sesuai namanya, large scale fading memberikan representasi rata-rata daya
sinyal terima dalam suatu daerah yang luas.
Statistik dari large scale fading memberikan cara perhitungan untuk
estimasi pathloss sebagai fungsi jarak.

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 19

B. Large Scale Fading / Shadowing

Probability Distribution Function (PDF) dari suatu variabel


random yang terdistribusi lognormal dinyatakan sbb :

 ( m −m )2 
− 
1  2 σ m 
2
p( m) = e
σ m 2π

Dengan,
m = normal random variabel kuat sinyal (dBm)
m = rata-rata (mean) kuat sinyal (dBm)
σm = standar deviasi

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 20


B. Large Scale Fading / Shadowing

Pada gambar di samping, diberikan


pemetaan kuat sinyal berdasarkan hasil
pengukuran di suatu kota besar. Sehingga
tampak bahwa kerapatan bangunan
mempengaruhi kuat sinyal.

Dari gambar di samping , tampak bahwa


kuat sinyal di berbagai bagian kota
berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan
karena superposisi gelombang di berbagi
tempat tadi bisa saling menjumlah maupun
saling mengurangi.
Pada gambar di samping, warna yang berbeda menunjukkan distribusi large
scale fading pada masing-masing lokasi yang terkait dengan kontur bumi dan
kerapatan bangunan. Jika MS bergerak, maka penerimaan akan bervariasi
dengan cepat dan sangat terpengaruh dengan pergerakan MS tersebut, yang
distribusi variasi-nya merupakan karakteristik dari small scale fading.

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 21

B. Large Scale Fading / Shadowing

Metoda Pengukuran dgn Regresi

• Pilih beberapa lokasi


berjarak d1 dan lakukan
pengukuran path loss d1 d2
d3
• Ulangi unttuk d2 and d3 , Cell site
dst (Tx)

• Plot nilai mean pathloss


sebagai fungsi jarak

• See next page


5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 22
B. Large Scale Fading / Shadowing

Pengukuran Pathloss
• Hasil pengukuran sinyal dapat sebagai berikut :
2 wavelength

• Range jarak pengukuran optimal umumnya pada sekitar 2 λ karena jika


jaraknya terlalu dekat ! mungkin tidak memberikan harga rata-rata (mean
value), sedangkan jika range jarak pengukuran terlalu jauh ! mungkin akan
keluar dari nilai large scale realnya ( nilai γ mungkin sudah berubah)
• Jumlah sample pengukuran adalah > 36 sample untuk mendapatkan interval
tingkat keyakinan 90%

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 23

B. Large Scale Fading / Shadowing


Mendapatkan Mean dan Standar Deviasi
• Pengukuran biasa dilakukan untuk
beberapa tipe daerah: Urban,
x x
suburban, dan open area 85 o o o
x
Path loss [dB]

• Catat bahwa pengukuran pada x x o o o


radius konstan dari BTS dapat urban
x x x o o
menghasilkan pathloss yang 79
x x o o
berbeda 75 o o
x x
• Dengan regresi linear kita bisa suburban
x x o o # #
mendapatkan trend mean pathloss x x o # #
dan standar deviasi disekitar nilai o o # open #
rata-rata #
• Contoh untuk urban : path loss
! Slope = 33.2 dB/decade and 3 4 6 Distance d [km]
! Std dev. = 7 dB

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 24


B. Large Scale Fading / Shadowing

Aplikasi dalam prediksi cakupan


• Contoh misalkan untuk jarak d2 = 4 km
(lihat halaman sebelumnya untuk
daerah urban)
• Misal path loss pada 4 km adalah 79 dB.
• Pathloss ini didesain untuk suatu nilai d1
d2
rata-rata dengan tingkat keyakinan 50 % d3
• Dengan STDev untuk urban adalah 7 Cell site
dB, (Tx)

Maka, untuk mendapatkan tingkat


keyakinan (confidence level) 84 %
(1σ) membutuhkan margin 7 dB , dan
untuk tingkat keyakinan 97.7 % (2σ)
Akan dijelaskan lebih lanjut
membutuhkan margin 14 dB
bagian prediksi cakupan !!

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 25

B. Large Scale Fading / Shadowing

Contoh :
Hasil pengukuran
pathloss pada kota-kota
di Jerman.
Dari data disamping
didapatkan : mean
pathloss eksponen =
2,7 dan σ = 11,8

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 26


C. Small Scale Fading
Atau Multipath Fading , atau Short Term Fading
Lingkungan kanal radio mobile ( indoor / outdoor ) seringkali tidak
terdapat lintasan gelombang langsung antara Tx dan Rx,
sedemikian daya terima adalah superposisi dari banyak
komponen gelombang pantul masing-masing memiliki amplitudo
dan fasa saling independen
Multipath dalam kanal radio menyebabkan :
• Perubahan yang cepat dari amplituda kuat sinyal
• Modulasi frekuensi random berkaitan dengan efek
Doppler pada sinyal multipath yang berbeda-beda
• Dispersi waktu (echo) yang disebabkan oleh delay
propagasi multipath

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 27

C. Small Scale Fading


Kecepatan MS
• Gerak relatif antara Base Station dengan MS menghasilkan
modulasi frekuensi random berkaitan dengan pergeseran
frekuensi Doppler yang berbeda untuk tiap lintasan
multipath.
• Doppler shift bisa positif dan negatif tergantung dari posisi
pergerakan MS terhadap RBS
Faktor-Faktor Kecepatan Obyek Pemantul
Yang
• Jika obyek-obyek bergerak dalam suatu kanal radio, maka
Mempengaruhi akan menghasilkan pergeseran Doppler yang berubah
Small Scale terhadap waktu , yang berbeda untuk tiap komponen
Fading multipath.
• Jika pergerakan benda lebih besar dibandingkan gerakan
MS sendiri, maka akan mendominasi small scale fading
Lebar pita transmisi sinyal
Pita frekuensi yang relatif lebih lebar dibandingkan
bandwidth kanal multipath, akan mengalami frequency
selective fading.
5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 28
C. Small Scale Fading

Model Respon Impulse Kanal Multipath

• Variasi sinyal sesaat (small scale variation)


sinyal komunikasi bergerak secara langsung
berhubungan dengan respon impulse dari
kanal radionya.
• Respon impulse ini merupakan karakteristik
v kanal yang memuat informasi sifat-sifat
RBS kanal radio.
d • Karakteristik kanal perlu diketahui untuk
mengetahui unjuk kerja sistem komunikasi
dalam kanal radio
• Kanal radio mobile memiliki sifat Linear
Time Varying Channel
x(t) y(t)
h(t)

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 29

C. Small Scale Fading - model respon impulse kanal multipath

• Sinyal yang diterima , merupakan fungsi jarak (d) dan waktu (t)
x(t) y(d,t)
h(d,t)
+∞
y(d, t ) = x ( t ) ⊗ h (d, t ) = ∫ x (τ)h (d, t − τ)dτ
−∞

• Karena d = v.t , sistem kausal h(d,t) = 0 untuk t < 0


t
y( v.t , t ) = ∫ x (τ)h ( v.t , t − τ)dτ
−∞

• Asumsi v konstan , maka d hanya merupakan fungsi kecepatan (v) dan


waktu (t) t
y( t ) = x ( t ) ⊗ h ( v.t, t ) = ∫ x (τ)h ( v.t, t − τ)dτ
−∞

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 30


C. Small Scale Fading … analisis sinyal multipath

Analisis Sinyal Multipath


Asumsi : Kendaraan tak bergerak
Sinyal terima dapat dinyatakan sbb :

e r (t ) = ∑k=1 a k cos(2πf 0 t + φk )
N

dimana,
f0 = frekuensi carrier
N = jumlah lintasan multipath
ak , φk = amplitudo dan fasa dari
komponen multipath ke-k

e r (t ) = ∑k=1 a k cos(2πf 0 t + φk )
N

Recall :
cos(2πf 0 t + φk ) = cos(2πf 0 t ) cos(φk ) − sin (2πf 0 t ) sin (φ k )

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 31

C. Small Scale Fading … analisis sinyal multipath


e r (t ) = cos(2πf 0 t ) a k cos(φ k ) − sin (2πf 0 t ) ∑ (φk )
N N
a sin
k =1 k =1 k
Y
r

e r (t ) = X cos(2πf 0 t ) − Y sin (2πf 0 t ) X

Dengan asumsi :
N besar (banyak lintasan) ! Secara teori tak terbatas, secara praktis > 6
φk terdistribusi uniform pada (0 sd 2π)
ak masing-masing dapat dibandingkan (tidak ada yang cukup dominan)
X dan Y terdistribusi secara Identik Gaussian tetapi saling Independen
Identically Independently Distributed (IID)
Maka :

Sinyal Envelope = r = X 2 + Y 2 Terdistribusi RAYLEIGH !!

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 32


C. Small Scale Fading … analisis sinyal multipath

DISTRIBUSI RAYLEIGH memiliki probability density function (pdf), sbb:


 r  r2  Probability
 exp − 2 
p(r ) =  σ 2
(0 ≤ r ≤ ∞ ) Density
 2σ 
 (r < 0)
 0
Threshold

Dimana, Amplitude
σ = nilai rms dari sinyal terima sebelum deteksi envelope
σ2 menyatakan daya rata-rata waktu deteksi envelope

Kemudian, probabilitas envelope sinyal tidak melebihi suatu nilai R yang


ditentukan, dapat diturunkan sbb:
R
 R2 
P( R ) = Pr (r ≤ R ) = p(r )dr = 1 − exp − 2 
∫ Ini adalah CDF
0  2σ  (Cumulative Distribution
Function) !
5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 33

C. Small Scale Fading … analisis sinyal multipath


Nilai mean rmean dari distribusi Rayleigh diberikan oleh :

π
rmean = E[r ] = r p(r )dr = σ
∫ = 1.2533 σ
0
2

Sedangkan variansi dari distribusi Rayleigh, σr2 , menyatakan daya ac


envelope sinyal ,

σ 2r [ ]
= E r − E [r ] = r p(r )dr −
2 2

2 σ2π
2

π
2
0

 π
= σ 2  2 −  = 0.4292 σ 2
 2
Nilai median dapat diselesaikan,
rmedian

∫ p(r )dr ⇒ r
1
= median = 1.177 σ
2 0

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 34


C. Small Scale Fading … analisis sinyal multipath
Bagaimana DISTRIBUSI RICIAN ?

reflections
line of sight

TX RX

Distribusi Rician terjadi kalau ada


komponen sinyal yang dominan !
Pada model di atas, komponen sinyal
yang dominan adalah komponen sinyal
LOS (line of sight)
Model persamaan sinyal :
N
e r (t ) = C cos 2πf 0 t + ∑a
k =1
k cos(2πf 0 t + φk )

Dimana, C = amplitudo komponen sinyal LOS


ak , φk = amplitudo dan fasa sinyal multipath ke-k

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 35

C. Small Scale Fading … analisis sinyal multipath

Distribusi RICIAN diberikan oleh persamaan berikut:


 r  r 2 + C2
 exp −
( ). I  Cr  (A ≥ 0, r ≥ ∞ )
p(r ) =  σ 2 2σ 2  0
σ 
2
 
 (r < 0)
 0
I0(•) adalah fungsi Bessel termodifikasi bentuk pertama orde nol

Distribusi Rician sering dideskripsikan dalam Parameter K ( K factor ),


dimana:

C2  C2 
K= 2 atau , dalam dB K (dB) = 10 log 2 
2σ  2σ 

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 36


C. Small Scale Fading … analisis sinyal multipath

NILAI-NILAI K • K = 4 ... 1000 (6 to 30 dB) ! Untuk


sistem micro-cellular
• K tak berhingga (K!∞), artinya :
! Komponen dominan sangat
kuat dibanding komponen
lainnya
! PDF Rician berbentuk
menuju PDF Gaussian dengan
σ kecil
• Severe Fading (K = 0): Fading
terjadi dengan hebat dan sangat galak
! Itulah Rayleigh Fading

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 37

C. Small Scale Fading … analisis sinyal multipath


Asumsi : Kendaraan bergerak ! terpengaruh efek Doppler

Sinyal terima MS diam sudah dinyatakan :

e r (t ) = ∑k=1 a k cos(2πf 0 t + φk )
v N

Untuk MS bergerak, f0 ! fk ,
karena frekuensi yang diterima
untuk masing-masing lintasan
berbeda-beda

e r (t ) = ∑k =1 a k cos(2πf k t + φk )
N

dimana,
v Rumit tapi
fk = cos θ k menarik !
λ
5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 38
C. Small Scale Fading

v
fk = cos θ k
λ

cos(γ − α k ) cos β k
v
fk =
λ
sudut γ

Untuk penurunan lengkap Doppler spectrum, lihat pada:


Parson, David,”The Mobile Radio Propagation Channel”, Pentech
Press,1992
5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 39

C. Small Scale Fading

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 40


C. Small Scale Fading

Karakterisasi Kanal Multipath


Delay Spread Model dan Time Varying
Model

• Fokus pada multipath fading, disebabkan 2 hal:


– Time spreading sinyal ! Akibat sinyal datang
dengan delay yang berbeda-beda, dianalisis dengan
Delay Spread Model
– Time varying of channel ! akibat pergerakan,
dianalisis dengan Time Varying Model

• Evaluasi/analisis biasa dilakukan dalam


– Domain waktu, dan
– Domain frekuensi

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 41

C. Small Scale Fading

• Amplitudo sinyal
terima tergantung
Amplitudo dari lokasi dan
frekuensi

• Jika antena
bergerak, maka
lokasi x akan
berubah linear
terhadap waktu t
(x = v t)

Parameters:
Frekuensi • probability of fades
Waktu
• duration of fades
• bandwidth of fades

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 42


C. Small Scale Fading

Delay Spread Model


• Untuk mengetahui karakteristik delay kanal, biasanya dilakukan Channel
sounding (dengan respon impulse)

Multipath channel

• Maximum excess delay τ didiskritkan menjadi N kelompok path, tiap path


dipisahkan oleh selang waktu ∆τ.
• Model digunakan untuk menganalisa sinyal dengan BW < 1/(2∆τ).
• Total daya terima adalah jumlah semua komponen multipath , jika komponen-
komponen itu dapat dipecahkan / diatasi.
• Jika BW sinyal << BW kanal ! multipath dapat diatasi
• Jika BW sinyal >> BW kanal ! multipath tidak dapat diatasi.
• SIRCIM (Simulation of Indoor Radio Channel IMpulse response)
• SMRCIM (Simulation of Mobile Radio Channel IMpulse response.)

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 43

C. Small Scale Fading


Hasil dari suatu channel sounding dapat dilihat dari gambar berikut :

Power delay profile Dari gambar di


samping tampak
bahwa sinyal pulsa
pertamakali datang
dengan level daya
tertinggi.
Berikutnya
kemudian datang
sinyal-sinyal lain
dengan level daya
yang lebih rendah

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 44


C. Small Scale Fading

Model channel SMRCIM/SIRCIM pada daerah urban, daerah


mikrocell, dan propagasi indoor diasumsikan memiliki max excess
delay masing-masing 96 us, 5 us, dan 50 ns. Jumlah komponen
multipath dibagi dalam 24 kelompok path yg dapat dianggap
sebagai sebuah path yg dapat diresolusikan.
Hitung BW max dari signal impulse yg masih bisa dianalisis atau
representatip untuk masing-masing model channel tsb.
Jawab:
• Urban ∆τ = 96/24=4 us ! Signal BW <= 1/(2*4 us)=0.125
MHz
• Mikrocell ∆τ = 5/24= !Signal BW <=

• Indoor ∆τ =

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 45

C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – parameter dispersi waktu

Parameter dispersi • Mean Excess Delay


waktu adalah : • RMS Delay Spread
• Maximum Excess Delay Spread

Mean Excess Delay : ∑a τ 2


k k ∑ P(τ )τ k k
! momen pertama dari power delay profile τ= k
= k

∑a k
2
k ∑ P(τ ) k
k

RMS Delay Spread :


! akar kuadrat dari momen tengah kedua σ τ = τ 2 − (τ) 2
dari power delay profile
! RMS Delay Spread adalah standar
deviasi excess delay
∑a τ 2 2
k k ∑ P(τ )τ k
2
k
τ2 = k
= k

! Merupakan rata-rata simpangan ∑a k


2
k ∑ P(τ ) k
k
terhadap mean excess delay
5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 46
C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – parameter dispersi waktu

Maximum Excess ! delay waktu selama energi multipath jatuh


Delay Spread sebesar X dB (biasanya 10 dB) dibawah
maksimum

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 47

C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – parameter dispersi waktu

Coherence Bandwidth
• Adalah ukuran statistik suatu range frekuensi pada kanal
yang dapat dianggap “flat” atau bandwidth diantara 2
frekuensi yang memiliki potensi kuat dalam korelasi
amplitudo.
• Semua kompunen spektrum dalam range bandwidth koheren
dapat diperhatikan (adapat dianggap) mendapatkan gain dan
fasa yang linier
• Bandwidth koheren sebaiknya diukur, tetapi bisa didekati
dengan persamaan :

atau

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 48


C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – parameter dispersi waktu

Contoh :
Hitunglah mean excess delay, rms delay spread, dari suatu kanal multipath
yang profile multipath-nya diberikan pada gambar berikut. Berikan rekomendasi
apakah kanal multipath tersebut cocok untuk AMPS dan GSM tanpa
menggunakan equalizer ? Mean excess delay,
Jawab :
∑a τ
2
k k ∑ P(τ ) τ
k k
Pr(τ) τ= k
= k

0 dB ∑a k
2
k ∑ P(τ )
k
k

-10 dB (1)(5) + (0.1)(1) + (0.1)(2) + (0.01)(0)


τ= = 4.38 µs
-20 dB (0.01 + 0.1 + 0.1 + 1)
-30 dB Momen kedua delay profile,
τ (ms)
(1)(5) 2 + (0.1)(1) 2 + (0.1)(2) 2 + (0.01)(0) 2
0 1 2 5 τ2 = = 21.07 µs 2
(0.01 + 0.1 + 0.1 + 1)

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 49

C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – parameter dispersi waktu

RMS delay spread,


σ τ = 21.07 − (4.38) 2 = 1.37 µs

Coherence bandwidth,
1
BC ≈ = 146 kHz
5σ τ

Jadi,
• Untuk AMPS ( BW kanal RF = 30 kHz ), BW kanal RF < BW
koheren sehingga tidak memerlukan equalizer
• Untuk GSM ( BW kanal RF = 200 kHz ), BW kanal RF > BW
koheren , sehingga memerlukan equalizer

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 50


C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – parameter dispersi waktu

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 51

C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – parameter dispersi waktu

Intersymbol Interference (ISI):

• Ketika multipath delay spread lebih besar dari 20% durasi


simbol, ISI dapat menjadi problem. Untuk mengatasi ISI …
• Pertama, receiver dipasangi dengan adaptive equalizer
Equalizer ini menguji efek delay multipath pada deretan training bit
yang diketahui, selanjutnya menggunakan informasi hasil pengujian
ini untuk mengatasi efek delay multipath pada deretan bit-bit informasi
sesungguhnya

• Kedua, menggunakan kode-kode proteksi error (channel


coding) untuk mendeteksi dan mengkoreksi error
• Catatan : ISI tidak bisa diatasi dengan memperbesar kuat
sinyal !!

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 52


C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – parameter dispersi waktu

Typical Delay Spreads


Macrocells T RMS < 8 µsec
• GSM (256 kbit/s) uses an equalizer
• IS-54 (48 kbit/s): no equalizer
• In mountanous regions delays of 8 µsec and more
occur
GSM has some problems in Switzerland
Microcells T RMS < 2 µsec
• Low antennas (below tops of buildings)
Picocells T RMS < 50 nsec - 300 nsec
• Indoor: often 50 nsec is assumed
• DECT (1 Mbit/s) works well up to 90 nsec
Outdoors, DECT has problem if range > 200 .. 500 m

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 53

C. Small Scale Fading

Time Varying Model


• Variasi kanal (karena gerakan) ! Doppler spread
• Doppler spread fD ! channel coherence time TC .
• Channel coherence time adalah suatu selang waktu dimana
kanal diperhatikan (dapat dianggap) tidak berubah terhadap
waktu (time invariant).
• Dalam kata lain: Channel coherence time adalah waktu
dimana 2 sinyal terima memiliki korelasi amplitudo yang kuat
• Jika periode simbol (reciprocal BW) lebih besar dari coherence
time ! artinya kanal akan berubah selama periode simbol
tersebut ! terjadi fast fading.

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 54


C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – Efek doppler

Doppler Spread dan Coherence Time

Latar belakang : Pergeseran Doppler ( Doppler Shift )


• Doppler shift (pergeseran doppler) adalah pergeseran
frekuensi yang disebabkan pergerakan penerima.
• Doppler shift meningkatkan bandwidth sinyal yang
ditransmisikan

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 55

C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – Efek doppler

• Doppler spread , fm , adalah pergeseran doppler maksimum

maksimum, cos θ = 1

• Coherence Time, TC :

• Jika kecepatan simbol lebih besar dari 1/TC ,


maka sinyal tidak mengalami distorsi kanal yang
disebabkan pergerakan penerima

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 56


C. Small Scale Fading – Parameter kanal multipath – Efek doppler

Example
• Sebuah vehicle melaju pada v = 36 km/jam menerima
sinyal multipath pada frekuensi 900 MHz menjauh dari
pemancar.
– Hitung channel coherence time
– Hitung perioda sample untuk mendapatkan sample yang masih
berkorelasi tinggi
– Hitung jumlah sample serta berama lama pengukuran sample
dalam jarak tempuh 25 m.
– Berapa Doppler spread dari channel tersebut

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 57

C. Small Scale Fading

Klasifikasi FLAT FADING


# BW sinyal < BW koheren
Small Scale Berdasarkan
# Delay spread < periode
simbol
Fading atas multipath
Time Delay FREQUENCY
Spread SELECTIVE FADING
# BW sinyal > BW koheren
SMALL SCALE # Delay spread > periode simbol
FADING
FAST FADING
# Doppler spread >>
# Coherence time < periode
simbol
# Variasi kanal lebih cepat dari
Berdasarkan variasi sinyal baseband
atas Doppler
Spread SLOW FADING
# Doppler spread <<
# Coherence time > periode
simbol
# Variasi kanal lebih lambat dari
variasi sinyal baseband

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 58


Fading Simulator : Jake’s Method
%------------------ N = 34;
% fading parameters N0 = (N/2 - 1)/2;
%------------------ alpha = pi/4;
xc = zeros(len,1);
c_light = 3E8; % speed of light (m/s) xs = zeros(len,1);
v = 10; % vehicle's speed (kph) sc = sqrt(2)*cos(alpha);
B = 40; % number of bit per slot ss = sqrt(2)*sin(alpha);
R = 60; % bit rate (kbps) ts = 0:len-1;
T = 1/(R*1E3); % symbol duration (s) ts = ts'.*T + round(rand(1,1)*10000)*T;
f = 1.8; % carrier frequency (GHz) wd = 2*pi*fd;
fd = (v*1E3/3600)*f*1E9/c_light; % Doppler freq (Hz) xc = sc.*cos(wd.*ts);
xs = ss.*cos(wd.*ts);
%----------------------- for lx =1:N0
% variable in simulation wn = wd*cos(2*pi*lx/N);
%----------------------- xc = xc + (2*cos(pi*lx/N0)).*cos(wn.*ts);
Tp = 1000; % number of data slot xs = xs + (2*sin(pi*lx/N0)).*cos(wn.*ts);
len = B*Tp; % number of symbol (B end;
symbols/slot)
y = (xc + i.*xs)./sqrt(N0+1);
% function y = fading(len, fd, T)
%plot fading signal
figure(1);
%--------------------------
plot(ts*T,abs(y));
% parameter in Jakes Method
title('Fading Signals')
%---------------------------
xlabel('time (sec)')
ylabel('amplitude')

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 59

Referensi-Referensi

[1] Bogi W, Nachwan MA, “Lecture Notes : Transmisi Komunikasi


Bergerak”, Edisi Pertama, Mobilecomm.Labs-STTTelkom, 1998
[2] Nachwan MA, “Lecture Notes : Transmisi Komunikasi Bergerak”,
Edisi Kedua, Mobilecomm.Labs-STTTelkom, 2001-2002
[3] Rappaport, Theodore ,”Wireless Communication”,
[4] Parsons, David, “The Mobile Radio Propagation Channel”,
Pentech Press Publishers-London, 1992
[5] Kurniawan, Adit,”Material Kuliah Pasca-Sarjana Sistem
Komunikasi Seluler “, ITB , 2003
[6] Lee, William CY,” Mobile Communication Engineering”, McGraw-
Hill, 1982
[7] Linnartz, Jean-Paul MG,” Wireless Communication CD” ! see on
his web

5. Propagasi Sinyal Pada Kanal Fading 60

Anda mungkin juga menyukai