BERGERAK
MODEL PROPAGASI
PENDAHULUAN
Pada umumnya, sinyal yang diterima pada titik penerima adalah jumlah dari sinyal
langsung dan sejumlah sinyal terpantul dari berbagai obyek. Pada komunikasi
mobile, refleksi akan disebabkan oleh :
Permukaan tanah
Bangunan-bangunan
Obyek bergerak berupa kendaraan
Wireless Propagation
Free Space Loss
Diasumsikan terdapat satu sinyal langsung (line of sight path) sangat mudah
memprediksi dengan free space formula
Reflection
Terdapat sinyal tak langsung datang ke receiver setelah mengalami pantulan
terhadap object. Semakin banyak pantulan yang berkontribusi terhadap besarnya
delay.
Diffraction
Propagasi melewati object yang cukup besar seolah-olah menghasilkan sumber
sekunder, seperti puncak bukit dsb.
Scattering
Propagasi melewati object yang kecil dan/atau kasar yang menyebabkan banyak
pantulan untuk arah-arah yang berbeda (dihamburkan)
Karakterisasi Propagasi
C
A
Pengaruh fading terhadap
level sinyal terima adalah
D
B
dapat menguatkan ataupun
Transmitter Receiver melemahkan tergantung
phasa dari sinyal resultan
A: direct path
B: reflection
masing-masing path.
C: diffraction
D: scattering
PR
PR_thres
TT4113-Siskomsel-MODUL:03 8
t
0
Large Scale Propagation
Definisi : local mean ( time averaged ) dari variasi sinyal
Large Scale Fading disebabkan karena akibat keberadaan obyek-obyek pemantul
serta penghalang pada kanal propagasi serta pengaruh kontur bumi,
menghasilkan perubahan sinyal dalam hal energi, fasa, serta delay waktu yang
bersifat random.
Sesuai namanya, large scale fading memberikan representasi rata-rata daya
sinyal terima dalam suatu daerah yang luas.
Statistik dari large scale fading memberikan cara perhitungan untuk estimasi
pathloss sebagai fungsi jarak.
Model propagasi yang mempekirakan kuat sinyal untuk jarak transmitter-
receiver yang bervariasi, yang berguna untuk menentukan cakupan radio
transmitter
Daya sinyal terima menurun berbanding terbalik dengan pangkat- terhadap
jarak , dimana umumnya 2 < < 5 (untuk komunikasi bergerak). disebut
Mean Pathloss Exponent
Sebagai dasar untuk metoda prediksi pathloss
Small Scale Propagation
Small scale
Model propagasi yang mengkarakteristikan fluktuasi yang cepat dari
kuat sinyal yang diterima oleh receiver pada jarak dan waktu yang
sangat kecil (hanya beberapa panjang gelombang dan detik)
Flukstuasi sinyal yang cepat disekitar nilai rata-rata (large scale) - nya
Doppler spread berhubungan dengan kecepatan fading (fading rate)
Penyebaran waktu berhubungan dengan perbedaan delay waktu
kedatangan masing-masing sinyal multipath.
Pendekatan Analitik dan Empirik
Tx Rx
d
ht hr
h (positif)
Tx d1 Rx
d2
d1 d2
Tx Rx
h (negatif)
h 2 d1 d 2
d
2 d1d 2
ET-5005, Sistem Komunikasi Selular
Fresnel zone (path clearance)
2 d1 d 2 2d1d 2
vh
l d1d 2
l d1 d 2
The n-th Fresnel zone is area between Tx and Rx inside the
ellipsoide with radius of its cross section of rn where
nld1d 2
rn
d1 d 2
20
24 v
-3 -2 -1 0 1 2 3
ET-5005, Sistem Komunikasi Selular
Gd(dB) v
0 v<= -1
20 log(0.5-0.62v) [-1,0]
20 log(0.5 e- 0.95v) [0,1]
20 log(0.4-(0.1184-(0.38-0.1v)2)1/2) [1, 2.4]
20 log(0.225/v) > 2.4
Long distance path loss model
TT4113-Siskomsel-MODUL:03 20
Path Loss Exponent for Different
Environments
Environment Path Loss Exponent,
n
Free space 2
Urban area cellular radio 2.7 to 3.5
Shadowed urban cellular 3 to 5
radio
In building line-of-sight 1.6 to 1.8
Obstructed in building 4 to 6
Obstructed in factories 2 to 3
TT4113-Siskomsel-MODUL:03 21
Model Propagasi Outdoor
KLASIFIKASI DAERAH
DAERAH URBAN ( PERKOTAAN ) :
TT4113-Siskomsel-MODUL:03 22
2. DAERAH SUB-URBAN .
TT4113-Siskomsel-MODUL:03 23
Okumura Model
Hatta model is valid for urban area, and corrections factors are
provided for suburban and open areas.
Hatta dan COST-231 models are the most common models used in
cellular system due to their simple use with reasonable accuracy.
TT4113-Siskomsel-MODUL:03 28
29
30
31
TT4113-Siskomsel-MODUL:03
Personal Communication System (PCS) Extension to hatta Model
The European Cooperative for Scientific and Technical research
(EURO-COST) formed COST 231 working committe to develop
an extended version of the Hatta Model
Daerah urban
L50(u) = C1+ C2 log ( f ) - 13,82 log (hb) a (hm) + { 44,9 6,55log (hb) } log (d).
Dimana :
f = frekuensi (MHz)
hb = tinggi antena BTS (m)
hm = tinggi antena MS (m)
d = jarak antara BTS MS (km)
C1 = 69,55 untuk 400 <= f <= 1500
= 46,3 untuk 1500 < f <= 2000
C2 = 26,16 untuk 400 <= f <= 1500
= 33,9 untuk 1500 < f <= 2000
L50(du) = C1+C2 log ( f )-13,82 log (hb) a (hm)+{ 44,9 6,55log (hb) } log (d)+Cm
Dimana :
f = frekuensi (MHz)
hb = tinggi antena BTS (m)
hm = tinggi antena MS (m)
d = jarak antara BTS MS (km)
C1 = 69,55 untuk 400 <= f <= 1500
= 46,3 untuk 1500 < f <= 2000
C2 = 26,16 untuk 400 <= f <= 1500
= 33,9 untuk 1500 < f <= 2000
Cm = 3 dB