Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Hari Akhir Qadha dan Qadar


B. Kegiatan Belajar : Tiga (KB 3)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Kiamat Sugra adalah kiamat kecil yang terjadi
kepada Hamba Allah yang salah satunya berupa
kematian, kiamat ini akan terjadi kepada setiap
hambanya, dan tidak ada satupun yang mampu
larinya. Dengan tidak diketahuinya kapan kita akan
meninggal, seharusnya kita mamppu
meningkatkan amal ibadah kita sehati-hari, sebab
siap atau tidak siap kita akan dipanggil oleh Sang
Pendicita.
2. Kiamat Kubra adalah kiamat besar, yaitu
pemusnahan seluruh kehidupan alam semesta.
Setelah manusia dihancurkan, maka Allah Swt.
akan membangkitkan manusia dari kuburnya,
mereka akan mempertanggungjawabkan semua
perbuatan yang telah mereka lakukan selama di
dunia. Dan pada hari itu tidak ada satupun yang
mampun menolong manusia kecuali iman dan
amal sholah mereka sendiri, Allah SWT membalas
dengan surga bagi orang-orang yang taat
Konsep (Beberapa istilah
1 kepadaNya, dan Allah SWT membalas dengan
dan definisi) di KB
neraka terhadap orang-orang yang ingkar.
3. Kehidupan Setelah Hari Akhir adalah proses
dimana kehidupan setelah terjadinya hari kiamat,
terdapat fase-fase setelah hari akhir yang nantinya
semua manusia akan dibangkitkan, dikumpulkan,
diberikan buku catatan, diperhitungkan amalnya
dan ditimbang amalnya lalu akan melalui jembatan
As-syirat hingga mencapai hasil antara surga dan
neraka.
Surga adalah tempat yang diperuntukkan bagi
orang-orang yang taat, yang dimana tidak ada
kesedihan dan kesengsaraan di dalamnya, hanya
ada kenikmatan dan kebahagiaan saja.
Neraka adalah tempat yang diperuntukkan bagi
orang-orang yang ingkar atau kafir dan tidak
mentaati perintah bahkan melakukan pelanggaran
yang dilarang-Nya, yang didalamnya penuh
dengan kesengsaraan dan siksaan.
4. Takdir Mubram adalah ketentuan Allah yang pasti
terjadi dan tidak dapat berubah. Seperti halnya
kematian, kematian tidak ada satu orangpun yang
mengetahui kapan dia meninggal dimana ia
meninggal, dalam keadaan seperti apa dia
meninggal (beriman atau tidak) hambanya tidak
akan tau, sebab ketentuan ini hanya ada dalam
Ilmu Allah SWT.
Takdir Mu'allaq adalah ketentuan Allah yang
berada pada lambaran-lembaran para Malaikat,
yang telah mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh.
Seperti halnya si fulan apa bila ia berdoa meminta
berumur seratus tahun, diluaskan rezeki, maka ia
akan berumur seratus tahun, dan mendapat rizki
yang luas, begitupun seterusnya, segala hal yang
diikhtiarkan dengan do’a dan usaha hambanya
maka akan terkabul sesuai do’a dan usahanya
sendiri.
5. Konsep Kebebasan Manusia dalam Konteks Takdir
Allah, dalam hal ini setiap manusia memiliki
harapan serta keinginan masing-masing, tapi
keinginan tersubut bisa saja terwujud atau tidak
terwujud, hal itu sebabkan anatara lain bukan
takdir yang allah tentukan, tapi sejauh mana
kepantasan diri kita dalam berusaha dan mampu
untuk menerima apa yang diberikan, sebab Allah
SWT lebih menjaga adab waktu dalam pemberian
apa yang dimintakan Hambanya. Adapun contoh
halnya Tsa’labah yang dahulu seoang yang sangat
miskin akan tetapi termasuk orang yang taat
kepada Allah SWT, suatu ketika ia merasakan
muak dengan kemiskinannya dan memohon
kepada Rasulullah SAW untuk mendo’akannya
menjadi seorang yang kaya raya, akan tetapi
Rasulullah SAW menolaknya, sebab Rasulullah
paham seseorang akan bisa lalai karena harta
dunia. Singkat cerita iya meluluhkan hati Rasul
dengan berjanji akan beristiqomah, lalu Rasulpun
mengabulakan permintaanya, akhir cerita
Tsa’labah menjadi kaya akan tetapi iya malah
menjadi tergolong orang yang lalai dan ketika
dipinta zakatnya ia menolak, dan celakalah
tsa’labah celakalah. Jadi kesimpulannya segala
apapun itu bisa saja Allah berikan, akan tetapi
Allah membaca waktu yang tepat untuk kita dimana
kita sudah mampu atau siap atau belum, sebab
segala apapun ketentuan Allah SWT yang terjadi
itulah yang terbaik, tinggal kita mampu bersyukur
apa yang telah dirasakan dan dibeikan oleh Allah
SWT kepada kita dan tetap berusaha semaksimal
mungkin terhadap apa yang kita inginkan dengan
di iringi Do’a, Ikhtiar lahir batin dan Tawakal.
Kebebasan Manusia disini bisa lebih dijabarkan
kembali seperti Hidup adalah Pilihan, ketika hidup
adalah pilihan, maka akan terjadi sebab dari akibat
yang kita tentukan sebelumnya, seperti halnya
contoh seorang siswa memiliki harapan untuk
rangking, akan tetapi proses kehidupannya dalam
usahanya itu yang menentukan, apakah iya akan
mampu hidup rajin belajar atau bermalas malasan
srol scrol tiktok misalnya, itu adalah pilihan yang
dimana akan menimbulkan sebab dari hasil yang
kita biasakan dan usahakan, maka ketika kita ingin
memperoleh segala sesuatu itu untuk tercapai
harus mampu memaksimalkan diri dan
memantaskan diri terlebih dahulu, agar apa yang
diberikan sesuai dengan apa yang harapan. Ketika
belum tercapaipun berarti usaha yang kita lakukan
masih belum maksimal dan belum pantas untuk
menerimanya, sebab segala apaun yang Allah
berikan dan Allah tentukan itu adalah Ketentuan
yang terbaik untuk hambaNya.
1. Takdir Mubram, Seorang yang telah ditentukan
oleh Allah baginya mati dalam keadaan beriman
maka itulah yang akan terjadi baginya, tidak akan
pernah berubah. Sebaliknya, seorang yang telah
ditentukan oleh Allah baginya mati dalam keadaan
kufur maka pasti itulah pula yang akan terjadi pada
Daftar materi pada KB
2 dirinya, tidak ada siapapun, dan tidak ada
yang sulit dipahami
perbuatan apapun yang dapat merubahnya.
2. Takdir Mu’alak Meskipun takdir terbagi dua,
muallaq dan mubram, kita sebagai manusia tidak
mengetahui mana takdir muallaq dan takdir
mubram.

Takdir Mubram, Seorang yang telah ditentukan oleh


Allah baginya mati dalam keadaan beriman maka
itulah yang akan terjadi baginya, tidak akan pernah
berubah. Hal ini ketika tidak dipahami betul mampu
meresahkan masyarakat terhadap perilakunya sehari
hari.

Takdir Mu’alak mampu menimpulkan berbagai macam


pemahaman yang kurang jika tidak dipahami betul-
Daftar materi yang sering
betul, seperti bisa saja orang lalai tidak berusaha dan
3 mengalami miskonsepsi
mengandalkan seberjalannya waktu, sebab takdir-
dalam pembelajaran
takdir sudah ditentukan.

Hampir setiap orang menginginkan kemauannya


terwujud, baik itu kemauan yang baik maupun
kemauan buruk. Hanya saja ada kemauan yang dapat
terwujud dengan syarat-syarat tertentu. Di sini hukum
kausalitas berlaku. Tetapi ada juga kemauan orang-
orang tertentu yang terwujud tanpa bergantung pada
syarat apapun.

Anda mungkin juga menyukai