Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Akidah Akhlak


B. Kegiatan Belajar : Hari Akhir, Qadha dan Qadar (KB 3)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Konsep (Beberapa istilah 1. Pengertian Kiamat Sugra
dan definisi) di KB Kiamat kecil ialah kematian. Bagi siapa yang sudah menemui
ajal, sejatinya dia sudah mengalami kiamat kecil.
2. Pengertian Kiamat Kubra dan Hari Akhir
Kiamat Kubra (kiamat besar) adalah pemusnahan seluruh
kehidupan di alam ini. Setelah manusia dihancurkan, maka
Allah Swt akan membangkitkan manusia dari kuburnya,
mereka akan mempertanggungjawabkan semua perbuatsn
yang telah mereka lakukan.
3. Kehidupan setelah hari akhir, surga dan neraka
1) Pengertian surga
Surga dalam kamus besar Bahasa Indonesia bermakna
alam akhirat yang membahagiakan roh manusia yang
hendak tinggal di dalamnya (keabadian). Kata ini dalam
Bahasa Arab adalah jannah. Al—Ghazali menjelaskan
bahwa surga adalah tempat yang tidak ada kesedihan
dan kesengsaraan di dalamnya, hanya ada kenikmatan
dan kebahagiaan saja. Sehingga makna surga ii adalah
tempat yang Allah sediakan bagi orang-orang yang
bertakwa, taat menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-Nya.
2) Pengertian neraka
Neraka dalam kamus besar Bahasa Indonesia bermakna
alam akhirat tempat orang kafir dan orang durhaka
mengalami siksa dan kesengsaraan. Kata ini dalam
Bahasa Arab adala Nar. Al-Ghazali menjelaskan bahwa
neraka adalah tempat yang penuh dengan kesengsaraan
dan siksaan.
4. Takdir Mubram dan Mu’allaq
1) Takdir Mubram dan Mu’allaq
Takdir Mubram ialah ketentuan Allah yang pasti terjadi
dan tidak dapat berubah. Ketentuan ini hanya ada pada
ilmu Allah, tidak ada siapapun yang mengetauinya
selain Allah sendiri, seperti ketentuan mati dalam
keadaan kufur (asy-Syaqawah), dan mati dalam
keadaan beriman (as-Sa’adah), ketentuan dalam dua
hal ini tidak berubah. Seorang yang telah ditentukan
oleh Allah baginya mati dalam keadaan beriman maka
itulah yang akan terjadi baginya, tidak akan pernah
berubah.
Takdir Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada pada
lembaran-lembaran para Malaikat, yang telah mereka
kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan apabila ia
berdoa maka ia akan berumur seratus tahun, atau akan
mendapat rizki yang luas, atau akan mendapatkan
kesehatan, dan seterusnya.
5. Konsep kebebasan manusia dalam konteks takdir Allah
1) Kemauan manusia dalam konteks takdir Allah
Kalau mau dipetakan, menurut Syekh Zarruq kemauan
manusia terdiri atas tiga macam. Pertama, ada
kemauan yang tinggal kemauan tanpa upaya dan
tanpa hasil. Kemauan seperti ini kerap kali kita dapati
melekat pada banyak orang di sekitar kita terutama
pada kebaikan sehingga kita sering mendengar orang
mengatakan, ‘saya sebenarnya ingin sekali
menghadiri majelis taklim, menuntut ilmu,’ tanpa ada
upaya riil. Kedua, kemauan yang kuat yang diiringi
usaha nyata dengan atau tanpa hasil. Ini kita temukan
pada pegawai kantoran, petani, nelayan, pengusaha
dan seterusnya. Ketiga, kemauan kuat tanpa upaya,
tetapi membawa hasil. Kemauan seperti ini jarang kita
temukan karena kemauan seperti ini hanya dimiliki
oleh para rasul, wali Allaj, dam para wali setan seperti
penyihir dan lain sebagainya.
2) Hukum kausalitas dalam konteks takdir Allah
Meskipun semua terjadi berdasarkan kehendak Allah,
kits tetap harus mempertimbangkan hukum kausalitas,
hukum alam sebagai ketetapan Allah. Pasalnya,
hukum kausalitas dan hukum alam sebagai sunatullah
cukup kuat dan kuasa. Syekh M Said Ramadhan Al-
Buthi menjelaskan bahwa:
“ Jawabannya dapat dirungkas bahwa sikap kita
terhadap Allah harus sesuai dengan perintah-Nya.
Sedangkan sikap kita terhadap sunatullah harus
sesuai dengan hukum-hukum alam yang ditetapkan
oleh-Nya sebagai asas keteraturan alam. Allah
memerintahkan kita untk makan bila lapar, minum bila
haus, mencari obat bila sakit, dan menjaga kesehatan
serta waspada terhadap segala yang menyebabkan
kita celaka dan sakit. Kemudian Allah juga
memerintahkan kita untuk mengetahui dengan ilmul
yakin bahwa tidak ada satu pun yang berbuat sesuatu
sealin Allah, tiada sesuatu berpengaruh sealin dengan
sunatullah. Kita juga diperintahkan untuk meyakini
bahwa Allah menciptakn segala sesuatu dan
memerintahkan segala sesuatu di alam ini untuk
menjalankan tugas sesuai amanah yang dititpkan
padanya sebagai firman Allah pada Surat Al-Araf ayat
54, “ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi
hak-Nya.
Daftar materi pada KB yang Yang sulit dipahami adalah hari akhir/kiamat
2
sulit dipahami

- Kebaikan terjadi dengan kehendak Allah, dengan Taqdir-


Nya, dengan Ilmu-Nya, serta kebaikan ini juga dengan
perintah-Nya, Mahabbah-Nya, dan dengan keridlaan-Nya.
Sementara keburukan terjadi dengan kehendak Allah,
Daftar materi yang sering
dengan Taqdir-Nya, dan dengan Ilmu-Nya, tapi tidak dengan
3 mengalami miskonsepsi
perintah-Nya, tidak dengan Mahabbah-Nya, dan tidak
dalam pembelajaran
dengan keridlaan-Nya”. Artinya keburukan, kejahatan, atau
kemaksiatan tidak disukai dan tidak diridlai oleh Allah.
Dengan kata lain, segala sesuatu terjadi dengan kehendak
Allah, akan tetapi tidak semuanya dengan perintah Allah.

Anda mungkin juga menyukai