Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : AKIDAH AKHLAK


B. Kegiatan Belajar : KB 3
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Peta Konsep (Beberapa 1. Keimanan kepada Hari Akhir dan Kiamat.
istilah dan definisi) di
Kiamat diartikan keadaan makhluk dan alam
modul bidang studi
semesta ketika berakhirnya kehidupan mereka di
dunia. Hari Kiamat merupakan tahapan yang harus
dilewati menuju Negeri Akhirat.
Kiamat merupakan kebangkitan manusia dari kematian
atau dari kuburnya. Maknanya, pada hari itu semua
manusia dibangkitkan dari kubur, tempat peristirahatan
setelah kematiannya. Selanjutnya, mereka diadili dan
diminta pertanggungjawaban atas semua perbuatannya
di dunia.
Kiamat merupakan akhir dari alam semesta dan
kehidupan semua makhluk. Artinya saat kiamat tiba,
seluruh jagat raya beserta isinya, seperti planet, bintang,
langit, bumi, manusia, dan semua yang ada, hancur
binasa. Kehidupan makhluk pun tidak ada lagi. Ini
merupakan bencana besar bagi alam raya dan yang ada
di dalamnya.
Kiamat diartikan sebagai: (1) hari kebangkitan
setelah mati (orang yang telah meninggal dihidupkan
kembali untuk diadili perbuatannya); (2) hari akhir
zaman (dunia seisinya rusak binasa dan lenyap); (3)
celaka sekali, bencana besar, rusak binasa; (4)
berakhir dan tidak muncul lagi.
Kiamat diartikan keadaan makhluk dan alam
semesta ketika berakhirnya kehidupan mereka di
dunia
Al-Qur'an menyebut istilah al-yaum al-ākhir ( ),‫وم‬333‫الي‬
‫االخر‬hari akhir, sebanyak 26 kali dan menyebut istilah al-
ākhirah ( ),‫االخرة‬akhirat, sebanyak 115 kali. Istilah ini, al-
ākhir, secara kebahasaan, menurut ar-Rāgib al-Asfahānī,
mengandung arti akhir atau yang kemudian yang
merupakan lawan dari perkataan awal. Istilah al-ākhir
biasanya dihubungkan dengan istilah yaum ( )
‫اليوم‬sehingga menjadi al-yaum al-ākhir ( ),‫اليوم االخر‬berarti
Hari Akhir atau hari Kiamat. Sementara itu, istilah al-
ākhirah ( ),‫االخرة‬akhirat sering dihubungkan dengan istilah
dār yang berarti negeri atau kampong, seperti dalam
ungkapan al-dār al-ākhirah, yang berarti negeri akhirat.
Tanda-Tanda Kiamat 1) tanda-tanda kecil (asyrath
shughra), yaitu (tanda-tanda) yang mendahului
Kiamat dengan (jarak) waktu yang lama dan menjadi
hal yang berulang-ulang (biasa terjadi). Seperti
hilangnya ilmu, merebaknya kebodohan dan
minuman khamer, saling berlomba meninggikan
bangunan, serta lain sebagainya. 2) tanda-tanda
besar (asyrath kubra), yaitu perkara-perkara besar
yang muncul menjelang terjadinya Kiamat (qurba
qiyam as-sa’ah), dan kejadiannya tidak berulang-
ulang. Seperti kemunculan ad-Dajjal, turunnya ‘Isa
as., keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya Matahari
dari arah barat.
.
2. Qadha, Qadar dan Takdir. Qadha menurut ulama
Asy’ariyyah adalah kehendak Allah atas sesuatu pada
azali untuk sebuah ‘realitas’ pada saat sesuatu di luar
azali kelak. Sementara qadar menurut mereka adalah
penciptaan (realisasi) Allah atas sesuatu pada kadar
tertentu sesuai dengan kehendak-Nya pada azali. Syekh
M Nawawi Banten memberikan contoh konkret qadha
dan qadar menurut kelompok Asyariyyah. Qadha adalah
putusan Allah pada azali bahwa kelak kita akan menjadi
apa. Sementara qadar adalah realisasi Allah atas qadha
terhadap diri kita sesuai kehendak-Nya. Qadla terbagi
kepada dua bagian: Qadlā Mubram dan Qadlā
Mu’allaq. Pertama: Qadlā Mubram, ialah ketentuan
Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah.
Qadlā Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada
pada lambaran-lembaran para Malaikat, yang telah
mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh.

Daftar materi bidang


2 studi yang sulit dipahami
pada modul
Qadla di dalam hadits di atas adalah Qadlā Mu’allaq.
Di sini harus kita ketahui bahwa Qadla terbagi
kepada dua bagian: Qadlā Mubram dan Qadlā
Mu’allaq. Pertama: Qadlā Mubram, ialah ketentuan
Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah.
Ketentuan ini hanya ada pada Ilmu Allah, tidak ada
siapapun yang mengetahuinya selain Allah sendiri,
seperti ketentuan mati dalam keadaan kufur (asy-
Syaqāwah), dan mati dalam keadaan beriman
(asSa’ādah), ketentuan dalam dua hal ini tidak
Daftar materi yang sering
3 mengalami miskonsepsi berubah. Seorang yang telah ditentukan oleh Allah
dalam pembelajaran baginya mati dalam keadaan beriman maka itulah
yang akan terjadi baginya, tidak akan pernah
berubah.
Qadlā Mu’allaq adalah ketentuan-ketentuan Allah
yang berada pada lebaran-lembaran para Malaikat
Situasi takdir muallaq berlainan dengan takdir
mubram. Doa tidak dapat mengubah kenyataan
yang digariskan dalam takdir mubram. Meskipun
demikian, doa dipercaya dapat meminimalisir
dampak bala yang timbul karena takdir mubram.

Anda mungkin juga menyukai