Anda di halaman 1dari 20

nas

pe
ap
B
N/
PP
MEMAHAMI MANAJEMEN

n
PENANGGULANGAN BENCANA

ria
te
Triando Ersandi
en
m
Direktorat Tata Ruang, Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana
Ke

Rabu, 2 Agustus 2023


INDONESIA: PEMBANGUNAN DALAM ANCAMAN BENCANA
Sebagian besar wilayah Indonesia terletak di atas jalur-jalur sumber gempa besar dari zona megathrust-subduksi lempeng dan sesar-sesar aktif
sehingga bukan hanya berpotensi menimbulkan kerusakan infrastruktur dan konektivitas dasar, namun dapat menimbulkan kerugian korban jiwa.

Potensi bencana yang relatif tinggi dan belum • Tingginya potensi bencana
sepenuhnya diantisipasi dengan upaya kesiapsiagaan,

as
megathrust di utara Pulau Sulawesi
mitigasi, dan adaptasi yang komprehensif. • Pemulihan pascabencana Kota Palu

n
dan Sekitarnya

pe
ap
B
N/
PP
• Tingginya potensi

n
bencana

ria
megathrust di
Pantai Barat

te
Sumatera
• Pemulihan
pascabencana
en
m
Kawasan Selat
Sunda
Ke

• Tinginya kepadatan penduduk, resiko


bencana tinggi
• Tingginya potensi bencana • Tingginya potensi bencana megathrust
megathrust di Pantai Selatan Jawa di selatan Kepulauan Nusa Tenggara
• Pemulihan pascabencana Kawasan • Pemulihan pascabencana Pulau Lombok
Selat Sunda dan Sekitarnya
Sumber: Perpres 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 2
JUMLAH KEJADIAN BENCANA ALAM BERDASARKAN PROVINSI
(PER 1 AGUSTUS 2023)

n as
pe
Bap
N/
PP
n
ria
te
en
• BNPB mencatat 2.204 bencana alam tahun 2023
m
Ke

sampai tanggal 1 Agustus 2023, mempengaruhi lebih


dari 3 juta orang: 179 orang meninggal, sekitar 15.968
rumah dan 242 fasilitas umum rusak.

Sumber: gis.bnpb.go.id, diolah Bappenas


RISIKO, ANCAMAN/BAHAYA,
KETERPAPARAN, DAN KERENTANAN

n as
Keterangan :
𝑽

pe
H = Kejadian Bencana (Probabilitas dan
𝑹=𝑯 ×

ap
Intensitas
V = Kerentanan (Ekonomi, Sosial, Fisik,

B
𝑪

N/
Lingkungan)
C = Kapasitas (Aparatur dan Masyarakat)

PP
IRBI/ InaRisk

n
ria
Hasil interaksi antara bahaya/ Bahaya yang dapat memberikan dampak

te
Risiko ancaman, keterpaparan, dan Keterpaparan pada masyarakat dan aset penghidupan
kerentanan. en masyarakat (ekonomi, fisik, dan lingkungan).
m
Ke

Peristiwa atau rangkaian Kecenderungan masyarakat terkena


Ancaman/ dampak dari bencana karena faktor
peristiwa yang berpotensi Kerentanan
Bahaya menimbulkan bencana. geografis, lingkungan, sosial, dan ekonomi.
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
sebelum Tsunami Aceh 2004

nas
pe
Bap
N/
PP
n
ria
Sesudah Tsunami Aceh 2004

te
en
m
Ke
PENANGGULANGAN BENCANA
DAN TUJUANNYA

as
Tujuan dan Penyelenggaraan Tindakan Penanggulangan Peraturan dan

n
pe
Penanggulangan Bencana Bencana adalah sebuah siklus,
bukan tindakan yang dilakukan Kebijakan

ap
• Memberikan perlindungan kepada setelah terjadinya bencana • PP No. 21/208 tentang

B
masyarakat dari ancaman bencana Penyelenggaraan

N/
• Menjamin terselenggaranya Penanggulangan Bencana

PP
penanggulangan bencana secara terencana, • PP No. 22/2008 tentang
terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh, Pendanaan dan

n
dengan menghargai budaya local Pengelolaan Bantuan

ria
• Membangun partisipasi dan kemitraan Bencana

te
publik serta swasta, mendorong semangat PP No. 23/2008 tentang

en
Peran Serta Lembaga
gotong royong, kesetiakawanan, dan
Internasional dan
m
kedermawanan Lembaga Asing Non

Ke

Menciptakan perdamaian dalam kehidupan Pemerintah dalam


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Penanggulangan
UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana Bencana.
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
(PRA, SAAT, DAN PASCA)
PERENCANAAN

n as
pe
ap
KELEMBAGAAN REGULASI ANGGARAN

B
N/
PP
TATA LAKSANA PB PENGEMBANGAN KAPASITAS / KEMITRAAN

n
ria
te
PEYELENGGARAAN PB PRA en SAAT PASCA
m
1. Kaji Cepat
Ke

1. Mitigasi 1. Pengkajian Kebutuhan


2. Peringatan Dini 2. Status Keadaan Darurat Pascabencana (Jitu Pasna)
3. Kesiapsiagaan 3. Pencarian dan Evakuasi 2. Penyusunan Rencana
4. Pencegahan (Dokren PB) 4. Pemenuhan Kebutuhan Rencana Rehabilitasi dan
Pengungsi Rekonstruksi Pascabencana
5. Perlindungan Kelompok (R3P)
Rentan 3. Rehabilitasi dan Rekonstruksi
6. Rencana Pemulihan Dini
PERUBAHAN PARADIGMA

nas
pe
Paradigma Terdahulu Paradigma Sekarang

ap
Fatalistik Rasional
Paradigma sekarang memandang bahwa

B
Proaktif, melakukan tindakan-
upaya penanggulangan bencana lebih:

N/
Reaktif, bertindak setelah tindakan sebelum bencana
kejadian bencana (pencegahan, pengurangan
• diarahkan kepada identifikasi daerah

PP
rawan bencana
resiko, kesiapsiagaan)
• mengenali pola yang menimbulkan

n
Terdesentralisasi (Pemerintah

ria
kerawanan
Terpusat (Diatur dari Pusat) Daerah Dapat memegang • melakukan kegiatan mitigasi yang bersifat

te
komando) struktural maupun non struktural
Berdiri sendiri, tidak
en
Sebagai arus utama, yang
m
bersinergi dengan pihak lain beririsan dengan banyak sektor
Ke
KEBIJAKAN MANAJEMEN BENCANA
DI INDONESIA

n as
pe
ap
B
N/
PP
n
ria
te
en
m
Ke

9
KONDISI EKSISTING KERANGKA KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN BENCANA
KERANGKA PERENCANAAN KERANGKA KELEMBAGAAN KERANGKA REGULASI KERANGKA PEMBIAYAAN

as
• Rencana Pembangunan Pusat (Kelembagaan Kunci) • UU 24/2007 tentang • PP No. 22/2008 tentang

n
Jangka Menengah (RPJMN) • BNPB Penanggulangan Bencana Pendanaan dan Pengelolaan

pe
2020-2024 (Perpres • BMKG • UU 1/2014 tentang Bantuan Bencana
18/2020) • Basarnas Pengelolaan Wilayah Pesisir

ap
• BIG dan Pulau-Pulau Kecil • PP No. 10/2011 tentang Tata

B
• Rencana Induk • Kementerian PPN/Bappenas • UU 23/2014 tentang Cara Pengadaan PLN dan

N/
Penanggulangan Bencana • Kementerian Dalam Negeri Pemerintahan Daerah Penerimaan Hibah
• Kementerian PUPR

PP
(RIPB) 2020-2044 (Perpres • UU 6/2018 tentang
No.87/2020) • Kementerian Kesehatan Kedaruratan Kesehatan • Dana Siap Pakai (DSP)

n
• Kementerian Pendidikan Masyarakat

ria
• Sistem Peringatan Dini • Kementerian Sosial • Dana Hibah Rehabilitasi dan
• PP 21/2008 tentang
• Kementerian ATR/BPN Rekonstruksi (RR)

te
Terpadu (Draft Rperpres) Penyelenggaraan
• Kementerian LHK
en
Penanggulangan Bencana
• PP 2/2018 tentang Standar • APBN
m
Daerah
Pelayanan Minimal • APBD
• BPBD
Ke

• PP 21/2020 tentang • Pinjaman dan Hibah Luar


• Bappeda Negeri
Pembatasan Sosial Berskala
• OPD terkait Besar (PSBB) • Pooling Fund Bencana
• Permendagri 101/2018 (Perpres 75 tahun 2021)
tentang SPM Sub-urusan • Dana CSR
Bencana Kab/Kota • Kolaborasi Masyarakat
EXISTING PENDANAAN
PENANGGULANGAN BENCANA

n as
pe
ap
Pasca- APBN, APBD, DSP (Hibah RR), PHLN/DN,
Swasta, Pooling Fund, dan Sumber

B
bencana

N/
Pembiayaan lain yang sah

PP
BENCANA

n
DSP, BTT, Dana Darurat KL,
Tanggap

ria
Hibah DN/LN, Swasta,
Darurat Crowdfunding

te
en
m
APBN, APBD, PHLN,
Pra-
Ke

Swasta, CSR, Pooling


Bencana Fund
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA
Saat Menjelang
Bencana Saat Bencana
Respon
Individu Gender Mainstreaming

as
• Gender responsiveness
• Gender analysis and

n
Konsolidasi Tanggap Darurat

pe
(Evacuation) (Emergency) • gender inclusiveness
Transisi

ap
Pemulihan
Pra Bencana Kesiapsiagaan Rehabilitasi

B
(Preparedness) (Rehabilitation)

N/
Pasca
Bencana

PP
Peringatan Dini Rekonstruksi
(Early Warning) (Reconstruction)

n
ria
Data, Peta, Informasi,
Asuransi dan Edukasi, Pengetahuan dan Kajian

te
Investasi Literasi dan Risiko Bencana
en Budaya Sadar
Bencana
m
Rencana Tata
Ke

Mitigasi Perencanaan Ruang dan


Bencana (Planning) Pembangunan
Ketangguhan Rencana Bisnis
Masyarakat Adaptasi dan Investasi
Kesigapan Bencana
Aparat
Kondisi Normal
1
SIKLUS DAN MANAJEMEN BENCANA
(GAMBARAN SYSTEMIC RISK DI INDONESIA)
PRA BENCANA: (Mitigasi dan Adaptasi)
Komitmen Global dan Nasional
1. Data Terferifikasi sebagai Acuan dalam
2. Data Statistik Daerah terkini (update periodic) BENCANA: Penanggulangan Bencana:
3. Luasan Lahan Produktif dan non Produktif

as
1. Respon Individu , Komunitas, Pemda, KL
4. Pemetaan Building Code bangunan permukiman 2. Kebijakan dan Komando Tanggap Darurat 1. SDGs (Agenda perencanaan

n
dan infrastruktur terintegrasi (emenregency Act) Pusat-Daerah Global)

pe
5. Pemetaan akses Kesehatan dan Pendidikan 3. Respon Pentahelix sesuai Fungsi 2. SFDRR (perencanaan PB Global)
serta Okupansinya 3. Paris Agreement (Iklim)

ap
6. Pemetaan status SPM by Lokasi (Desa) 4. RPJPN (Perencanaan jangka
7. Pemetaan Kawasan Prioritas Daerah dan TRANSISI : Panjang)

B
kegiatan PN 1. Data Terverifikasi (by Name By 5. RIPB (perencanaan PB jangka

N/
8. Pemetaan varian kegiatan mitigasi Address) Comprehensive R3P Panjang)
9. Interoperabilitas Data 2. Kegiatan Kedaruratan Selesai/berproses 6. RPJMN (perencanaan jangka

PP
3. Sinkronisasi Kegiatan/Proyek lintas menengah)
NORMAL: (Kesiapsiagaan dan Peringatan Dini)
Pengampu Kedaruratan-Pemulihan 7. Renas PB (perencanaan PB
4. Sinkronisasi Sumber Pembiayaan jangka menengah)

n
1. Integrasi data lintas OPD dan Tk. Desa – Tk Prov.
5. Validasi Transfer Kegiatan Kedaruratan 8. RKP (perencanaan jangka

ria
2. Pemetaan Zona Rawan bencana (updated)
- Rehab Rekon pendek/tahunan)
3. Rencana Contigency dan Saving (Insurance opt.)

te
4. Penguatan Early Warning System (integrated)
5. Pembangunan Adapted Build Back Better, REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI:
penguatan Building Code di sector Permukiman
dan Infrastruktur swasta/masyarakat. en 1. Sektor Pemulihan (Infrastruktur, Sosial, Ekonomi, Lintas Sektor)
2. Sektor Pembiayaan (KL/APBN/APBD/Swasta Masyarakat
m
6. Pemenuhan SPM 3. Sumber Biaya Lain (Hibah / Pinjaman)
Ke
7. Pemenuhan sector inclusive dan
pengarusutamaan gender 1. Kajian Dampak Sektor Swasta(Dala- by Independen/ Dunia Pendidikan)
8. Perluasan transformasi kesempatan kerja 2. Penguatan Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi
9. Jaminan kesehatan dan Pendidikan 3. Koordinasi Lintas KL – Dinas; Pemda-BPBD
10. Edukasi, Literasi dan Budaya Sadar Bencana 4. Pemetaan Kerentanan dan Ketahanan, dan Kajian Risiko bencana
11. Investasi sector berbasis mitigasi bencana 5. Studi Spasial dan Tata Ruang Pasca Bencana
12. Advanced Rencana Tata Ruang, Pertanahan , 6. Metode Konsinyering, Koordinasi, Konsolidasi, Evakuasi
Guna Lahan dan Pembangunan
13. Pengembangan Bisnis Terintegrasi Daerah dan
Swasta 1
ISU DALAM SIKLUS MANAJEMEN
PENANGGULANGAN BENCANA
Pra Bencana Tanggap Darurat Pascabencana

n as
pe
• Sistem data dan informasi • Kapabilitas dan kapasitas • Identifikasi korban dan
• Scientific-based policy kelembagaan dalam kerugian dampak bencana

ap
• Analisa resiko bencana respon cepat • Strategi terpadu pada

B
• Pengurangan resiko • Koordinasi dan Kerjasama tahap transisi pemulihan

N/
bencana lintas K/L dan Pemda, serta dan tahap rehab/rekon
institusi TNI/Polri • Strategi yang konteks lokal

PP
• Literasi resiko bencana
• Kolaborasi para pihak di sesuai daerah dan jenis
• Kesadaran masyarakat
masa tanggap darurat bencana

n
• Peringatan dini yang

ria
• Pola mobilisasi logistik dan • Adopsi strategi
terpadu
bantuan rehab/rekon ke

te
• Kesiapsiagaan pembangunan nasional
• Komunikasi publik di tahap

en
• Mitigasi (struktural dan darurat dan daerah
non-struktural) • Pola koordinasi, Kerjasama
m
• Keterpaduan bantuan
• Penanganan lintas sektor kepada korban dan kolaborasi
Ke

dan isu • Mobilisasi pendanaan dan


• Data korban dan kerugian
• Pendanaan pengurangan distribusi
• Pendanaan di masa
resiko bencana • Regulasi yang fleksibel dan
tanggap darurat, mobilisasi
• Penataan ruang yang pendanaan, dan distribusi relaksasi
berbasis mitigasi bencana ke sasaran • Build back better dalam
rehab/rekon
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA
DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Kebijakan penanggulangan bencana

as
merupakan kebijakan yang menggabungkan

n
pe
beberapa kebijakan bersifat global sampai

ap
dengan kebijakan yang bersifat local, yang

B
N/
terdiri dari:

PP
1. SDGs (Agenda perencanaan Global)

n
2. SFDRR (perencanaan PB Global)

ria
3. RPJPN (Perencanaan jangka Panjang)

te
4. RIPB (perencanaan PB jangka Panjang)
en
m
5. RPJMN (perencanaan jangka menengah)
Ke

6. Renas PB (perencanaan PB jangka


menengah)
7. RKP (perencanaan jangka
pendek/tahunan)
PENANGGULANGAN BENCANA
DALAM RPJMN 2020-2024
“Sebagai upaya mendukung ketahanan bencana,

as
rencana pembangunan jangka menengah disusun

n
dengan mengarusutamakan pengurangan risiko bencana

pe
dalam agenda pembangunan.”

Bap
Arah kebijakan pengurangan risiko bencana berdasarkan

N/
karakteristik wilayah per pulau

PP
Perlindungan sosial untuk risiko perubahan iklim dan
bencana alam

n
ria
te
en Infrastruktur berketahanan bencana
m
Ke

Investasi pengurangan risiko bencana, sistem peringatan dini


multiancaman bencana, konvergensi PRB dengan Adaptasi
Perubahan Iklim (API)

Sumber: Perpres 18 Tahun 2020


tentang RPJMN 2020-2024
KOMITMEN GLOBAL
DALAM RPJMN 2020-2024
Pemerintah telah berkomitmen terhadap kesepakatan global dengan mengarusutamakan prioritas-
prioritas agenda pembangunan internasional ke dalam RPJMN 2020-2024.

nas
pe
ap
PP 2 Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim

B
Target Target

N/
Indikator Outcome Baseline
2020 2024

PP
Penurunan potensi kehilangan
PDB akibat dampak bencana N/A 0,10 0,10

n
1

ria
Memahami risiko bencana berdasarkan ilmu pengetahuan, (persen)
teknologi, dan kearifan lokal

te
KP 1 Penanggulangan Bencana

2 mengelola risiko bencana en


Memperkuat tata kelola penanganan risiko bencana untuk
Target Target
m
Indikator (Satuan)
2020 2024
Ke

3 Berinvestasi dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB)


untuk ketahanan bencana yang berkelanjutan
• Rasio investasi PRB terhadap APBN
(rasio)
0,36 1,36

Meningkatkan kesiapsiagaan bencana, dan untuk • Persentase kelengkapan peralatan

4 Membangun Kembali dengan Lebih Baik dalam pemulihan,


rehabilitasi, dan rekonstruksi
sistem peringatan dini bencana
hidrometeorologis dan tektonis (persen)
90 100

Sumber: Perpres 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024


DOKUMEN PERENCANAAN
PENANGGULANGAN BENCANA
DOKUMEN FASE JANGKA WAKTU PENYUSUN

as
Kajian Risiko Bencana Pra Bencana 5 Tahunan Pemda

n
pe
Rencana Penanggulangan Bencana Pra Bencana 5 Tahunan Pemda

ap
Rencana Kontinjensi Pra Bencana Tahunan Pemda

B
N/
Rencana Operasi Tanggap Darurat Tahunan Pemda

PP
Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana Pra Tahunan Pemda
(RPKB) Bencana/Tanggap

n
ria
Darurat

te
DaLa/Jitupasna Tanggap Darurat Tanggap Darurat Pemda
en bencana
m
R3P Pascabencana Pascabencana Pemda
Ke

Dokumen perencanaan penanggulangan bencana adalah aspek penting dalam Penanggulangan bencana,
hal ini karena Pemerintah Daerah (BPBD dan OPD terkait) dengan didampingi oleh BNPB Menyusun
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penanggulangan bencana, dan dapat digunakan pada saat
kondisi bencana tertentu (pra/darurat/pasca) sesuai dengan jenis dokumen yang disusun
Koordinasi Desa Tematik dalam
Penanggulangan Bencana
DESA TANGGUH BENCANA - BNPB
DESA TANGGUH COVID/BENCANA – KEMENDES PDTT • Kemampuan Memahami Risiko Bencana (Banjir, Longsor, Karhutla, dst)
• Kemampuan Merespon dan Melakukan Aksi (Forum PRB, Sosialisasi, Relawan

as
• Sistem Komando Desa
PB)
• Relawan Menyusun buku panduan, penerapan protokol Kesehatan,

n
sosialisasi

pe
• Memahami risiko dan kerentanan
KAMPUNG SIAGA BENCANA - Kemensos

ap
• Kemampuan Mengelola Kawasan bencana
• Kemampuan melaksanakan forum penguatan daerah (Taruna Siaga

B
Bencana dan Pemuda Siaga Bencana)
DESA SIAGA AKTIF - KEMENKES

N/
• Kemampuan Memahami Risiko Kesehatan dan Respon

PP
• Layanan kesehatan (Poskesdes, Kader Kesehatan
desa) dan Penerapan PHBS
DESA PESISIR TANGGUH - KKP
Kemampuan Merespon dan Melakukan Aksi (Menanam Mangrove,

n
MASYARAKAT Menentukan waktu berlayar, membangun tanggul sederhana, dst)

ria
TANGGUH

te
DESA MANDIRI ENERGI - KEMEN ESDM
en DESA MANDIRI PANGAN - KEMENTAN
m
Inisiasi energi alternatif (PLTA Sederhana, Biogas sederhana, dst) Kemampuan Merespon dan Melakukan Aksi (lumbung pangan,
untuk antisipasi kondisi darurat bufferstock, tumpangsari, dst)
Ke

DESA WISATA – KEMEN PAREKRAF MASYARAKAT PEDULI API DAN KAMPUNG IKLIM - KLHK
Inisiasi desa tematik Tangguh bencana (Edukasi dan partisipasi) Kemampuan Merespon dan Melakukan Aksi (Patroli hutan, deteksi api, parit dan
tandon air, dst)
n as
pe
Bap
N/
PP
Terima Kasih
n
ria
te
en
Direktorat Tata Ruang, Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana
m
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Ke

Kementerian PPN/Bappenas
dit.trpb@bappenas.go.id
(021) 3157016

Anda mungkin juga menyukai