Memahami Manajemen Penanggulangan Bencana (Direktorat Tata Ruang, Pertanahan, Dan Penanggulangan Bencana Bappenas) - 2
Memahami Manajemen Penanggulangan Bencana (Direktorat Tata Ruang, Pertanahan, Dan Penanggulangan Bencana Bappenas) - 2
pe
ap
B
N/
PP
MEMAHAMI MANAJEMEN
n
PENANGGULANGAN BENCANA
ria
te
Triando Ersandi
en
m
Direktorat Tata Ruang, Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana
Ke
Potensi bencana yang relatif tinggi dan belum • Tingginya potensi bencana
sepenuhnya diantisipasi dengan upaya kesiapsiagaan,
as
megathrust di utara Pulau Sulawesi
mitigasi, dan adaptasi yang komprehensif. • Pemulihan pascabencana Kota Palu
n
dan Sekitarnya
pe
ap
B
N/
PP
• Tingginya potensi
n
bencana
ria
megathrust di
Pantai Barat
te
Sumatera
• Pemulihan
pascabencana
en
m
Kawasan Selat
Sunda
Ke
n as
pe
Bap
N/
PP
n
ria
te
en
• BNPB mencatat 2.204 bencana alam tahun 2023
m
Ke
n as
Keterangan :
𝑽
pe
H = Kejadian Bencana (Probabilitas dan
𝑹=𝑯 ×
ap
Intensitas
V = Kerentanan (Ekonomi, Sosial, Fisik,
B
𝑪
N/
Lingkungan)
C = Kapasitas (Aparatur dan Masyarakat)
PP
IRBI/ InaRisk
n
ria
Hasil interaksi antara bahaya/ Bahaya yang dapat memberikan dampak
te
Risiko ancaman, keterpaparan, dan Keterpaparan pada masyarakat dan aset penghidupan
kerentanan. en masyarakat (ekonomi, fisik, dan lingkungan).
m
Ke
nas
pe
Bap
N/
PP
n
ria
Sesudah Tsunami Aceh 2004
te
en
m
Ke
PENANGGULANGAN BENCANA
DAN TUJUANNYA
as
Tujuan dan Penyelenggaraan Tindakan Penanggulangan Peraturan dan
n
pe
Penanggulangan Bencana Bencana adalah sebuah siklus,
bukan tindakan yang dilakukan Kebijakan
ap
• Memberikan perlindungan kepada setelah terjadinya bencana • PP No. 21/208 tentang
B
masyarakat dari ancaman bencana Penyelenggaraan
N/
• Menjamin terselenggaranya Penanggulangan Bencana
PP
penanggulangan bencana secara terencana, • PP No. 22/2008 tentang
terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh, Pendanaan dan
n
dengan menghargai budaya local Pengelolaan Bantuan
ria
• Membangun partisipasi dan kemitraan Bencana
•
te
publik serta swasta, mendorong semangat PP No. 23/2008 tentang
en
Peran Serta Lembaga
gotong royong, kesetiakawanan, dan
Internasional dan
m
kedermawanan Lembaga Asing Non
•
Ke
n as
pe
ap
KELEMBAGAAN REGULASI ANGGARAN
B
N/
PP
TATA LAKSANA PB PENGEMBANGAN KAPASITAS / KEMITRAAN
n
ria
te
PEYELENGGARAAN PB PRA en SAAT PASCA
m
1. Kaji Cepat
Ke
nas
pe
Paradigma Terdahulu Paradigma Sekarang
ap
Fatalistik Rasional
Paradigma sekarang memandang bahwa
B
Proaktif, melakukan tindakan-
upaya penanggulangan bencana lebih:
N/
Reaktif, bertindak setelah tindakan sebelum bencana
kejadian bencana (pencegahan, pengurangan
• diarahkan kepada identifikasi daerah
PP
rawan bencana
resiko, kesiapsiagaan)
• mengenali pola yang menimbulkan
n
Terdesentralisasi (Pemerintah
ria
kerawanan
Terpusat (Diatur dari Pusat) Daerah Dapat memegang • melakukan kegiatan mitigasi yang bersifat
te
komando) struktural maupun non struktural
Berdiri sendiri, tidak
en
Sebagai arus utama, yang
m
bersinergi dengan pihak lain beririsan dengan banyak sektor
Ke
KEBIJAKAN MANAJEMEN BENCANA
DI INDONESIA
n as
pe
ap
B
N/
PP
n
ria
te
en
m
Ke
9
KONDISI EKSISTING KERANGKA KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN BENCANA
KERANGKA PERENCANAAN KERANGKA KELEMBAGAAN KERANGKA REGULASI KERANGKA PEMBIAYAAN
as
• Rencana Pembangunan Pusat (Kelembagaan Kunci) • UU 24/2007 tentang • PP No. 22/2008 tentang
n
Jangka Menengah (RPJMN) • BNPB Penanggulangan Bencana Pendanaan dan Pengelolaan
pe
2020-2024 (Perpres • BMKG • UU 1/2014 tentang Bantuan Bencana
18/2020) • Basarnas Pengelolaan Wilayah Pesisir
ap
• BIG dan Pulau-Pulau Kecil • PP No. 10/2011 tentang Tata
B
• Rencana Induk • Kementerian PPN/Bappenas • UU 23/2014 tentang Cara Pengadaan PLN dan
N/
Penanggulangan Bencana • Kementerian Dalam Negeri Pemerintahan Daerah Penerimaan Hibah
• Kementerian PUPR
PP
(RIPB) 2020-2044 (Perpres • UU 6/2018 tentang
No.87/2020) • Kementerian Kesehatan Kedaruratan Kesehatan • Dana Siap Pakai (DSP)
n
• Kementerian Pendidikan Masyarakat
ria
• Sistem Peringatan Dini • Kementerian Sosial • Dana Hibah Rehabilitasi dan
• PP 21/2008 tentang
• Kementerian ATR/BPN Rekonstruksi (RR)
te
Terpadu (Draft Rperpres) Penyelenggaraan
• Kementerian LHK
en
Penanggulangan Bencana
• PP 2/2018 tentang Standar • APBN
m
Daerah
Pelayanan Minimal • APBD
• BPBD
Ke
n as
pe
ap
Pasca- APBN, APBD, DSP (Hibah RR), PHLN/DN,
Swasta, Pooling Fund, dan Sumber
B
bencana
N/
Pembiayaan lain yang sah
PP
BENCANA
n
DSP, BTT, Dana Darurat KL,
Tanggap
ria
Hibah DN/LN, Swasta,
Darurat Crowdfunding
te
en
m
APBN, APBD, PHLN,
Pra-
Ke
as
• Gender responsiveness
• Gender analysis and
n
Konsolidasi Tanggap Darurat
pe
(Evacuation) (Emergency) • gender inclusiveness
Transisi
ap
Pemulihan
Pra Bencana Kesiapsiagaan Rehabilitasi
B
(Preparedness) (Rehabilitation)
N/
Pasca
Bencana
PP
Peringatan Dini Rekonstruksi
(Early Warning) (Reconstruction)
n
ria
Data, Peta, Informasi,
Asuransi dan Edukasi, Pengetahuan dan Kajian
te
Investasi Literasi dan Risiko Bencana
en Budaya Sadar
Bencana
m
Rencana Tata
Ke
as
1. Respon Individu , Komunitas, Pemda, KL
4. Pemetaan Building Code bangunan permukiman 2. Kebijakan dan Komando Tanggap Darurat 1. SDGs (Agenda perencanaan
n
dan infrastruktur terintegrasi (emenregency Act) Pusat-Daerah Global)
pe
5. Pemetaan akses Kesehatan dan Pendidikan 3. Respon Pentahelix sesuai Fungsi 2. SFDRR (perencanaan PB Global)
serta Okupansinya 3. Paris Agreement (Iklim)
ap
6. Pemetaan status SPM by Lokasi (Desa) 4. RPJPN (Perencanaan jangka
7. Pemetaan Kawasan Prioritas Daerah dan TRANSISI : Panjang)
B
kegiatan PN 1. Data Terverifikasi (by Name By 5. RIPB (perencanaan PB jangka
N/
8. Pemetaan varian kegiatan mitigasi Address) Comprehensive R3P Panjang)
9. Interoperabilitas Data 2. Kegiatan Kedaruratan Selesai/berproses 6. RPJMN (perencanaan jangka
PP
3. Sinkronisasi Kegiatan/Proyek lintas menengah)
NORMAL: (Kesiapsiagaan dan Peringatan Dini)
Pengampu Kedaruratan-Pemulihan 7. Renas PB (perencanaan PB
4. Sinkronisasi Sumber Pembiayaan jangka menengah)
n
1. Integrasi data lintas OPD dan Tk. Desa – Tk Prov.
5. Validasi Transfer Kegiatan Kedaruratan 8. RKP (perencanaan jangka
ria
2. Pemetaan Zona Rawan bencana (updated)
- Rehab Rekon pendek/tahunan)
3. Rencana Contigency dan Saving (Insurance opt.)
te
4. Penguatan Early Warning System (integrated)
5. Pembangunan Adapted Build Back Better, REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI:
penguatan Building Code di sector Permukiman
dan Infrastruktur swasta/masyarakat. en 1. Sektor Pemulihan (Infrastruktur, Sosial, Ekonomi, Lintas Sektor)
2. Sektor Pembiayaan (KL/APBN/APBD/Swasta Masyarakat
m
6. Pemenuhan SPM 3. Sumber Biaya Lain (Hibah / Pinjaman)
Ke
7. Pemenuhan sector inclusive dan
pengarusutamaan gender 1. Kajian Dampak Sektor Swasta(Dala- by Independen/ Dunia Pendidikan)
8. Perluasan transformasi kesempatan kerja 2. Penguatan Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi
9. Jaminan kesehatan dan Pendidikan 3. Koordinasi Lintas KL – Dinas; Pemda-BPBD
10. Edukasi, Literasi dan Budaya Sadar Bencana 4. Pemetaan Kerentanan dan Ketahanan, dan Kajian Risiko bencana
11. Investasi sector berbasis mitigasi bencana 5. Studi Spasial dan Tata Ruang Pasca Bencana
12. Advanced Rencana Tata Ruang, Pertanahan , 6. Metode Konsinyering, Koordinasi, Konsolidasi, Evakuasi
Guna Lahan dan Pembangunan
13. Pengembangan Bisnis Terintegrasi Daerah dan
Swasta 1
ISU DALAM SIKLUS MANAJEMEN
PENANGGULANGAN BENCANA
Pra Bencana Tanggap Darurat Pascabencana
n as
pe
• Sistem data dan informasi • Kapabilitas dan kapasitas • Identifikasi korban dan
• Scientific-based policy kelembagaan dalam kerugian dampak bencana
ap
• Analisa resiko bencana respon cepat • Strategi terpadu pada
B
• Pengurangan resiko • Koordinasi dan Kerjasama tahap transisi pemulihan
N/
bencana lintas K/L dan Pemda, serta dan tahap rehab/rekon
institusi TNI/Polri • Strategi yang konteks lokal
PP
• Literasi resiko bencana
• Kolaborasi para pihak di sesuai daerah dan jenis
• Kesadaran masyarakat
masa tanggap darurat bencana
n
• Peringatan dini yang
ria
• Pola mobilisasi logistik dan • Adopsi strategi
terpadu
bantuan rehab/rekon ke
te
• Kesiapsiagaan pembangunan nasional
• Komunikasi publik di tahap
en
• Mitigasi (struktural dan darurat dan daerah
non-struktural) • Pola koordinasi, Kerjasama
m
• Keterpaduan bantuan
• Penanganan lintas sektor kepada korban dan kolaborasi
Ke
as
merupakan kebijakan yang menggabungkan
n
pe
beberapa kebijakan bersifat global sampai
ap
dengan kebijakan yang bersifat local, yang
B
N/
terdiri dari:
PP
1. SDGs (Agenda perencanaan Global)
n
2. SFDRR (perencanaan PB Global)
ria
3. RPJPN (Perencanaan jangka Panjang)
te
4. RIPB (perencanaan PB jangka Panjang)
en
m
5. RPJMN (perencanaan jangka menengah)
Ke
as
rencana pembangunan jangka menengah disusun
n
dengan mengarusutamakan pengurangan risiko bencana
pe
dalam agenda pembangunan.”
Bap
Arah kebijakan pengurangan risiko bencana berdasarkan
N/
karakteristik wilayah per pulau
PP
Perlindungan sosial untuk risiko perubahan iklim dan
bencana alam
n
ria
te
en Infrastruktur berketahanan bencana
m
Ke
nas
pe
ap
PP 2 Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim
B
Target Target
N/
Indikator Outcome Baseline
2020 2024
PP
Penurunan potensi kehilangan
PDB akibat dampak bencana N/A 0,10 0,10
n
1
ria
Memahami risiko bencana berdasarkan ilmu pengetahuan, (persen)
teknologi, dan kearifan lokal
te
KP 1 Penanggulangan Bencana
as
Kajian Risiko Bencana Pra Bencana 5 Tahunan Pemda
n
pe
Rencana Penanggulangan Bencana Pra Bencana 5 Tahunan Pemda
ap
Rencana Kontinjensi Pra Bencana Tahunan Pemda
B
N/
Rencana Operasi Tanggap Darurat Tahunan Pemda
PP
Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana Pra Tahunan Pemda
(RPKB) Bencana/Tanggap
n
ria
Darurat
te
DaLa/Jitupasna Tanggap Darurat Tanggap Darurat Pemda
en bencana
m
R3P Pascabencana Pascabencana Pemda
Ke
Dokumen perencanaan penanggulangan bencana adalah aspek penting dalam Penanggulangan bencana,
hal ini karena Pemerintah Daerah (BPBD dan OPD terkait) dengan didampingi oleh BNPB Menyusun
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penanggulangan bencana, dan dapat digunakan pada saat
kondisi bencana tertentu (pra/darurat/pasca) sesuai dengan jenis dokumen yang disusun
Koordinasi Desa Tematik dalam
Penanggulangan Bencana
DESA TANGGUH BENCANA - BNPB
DESA TANGGUH COVID/BENCANA – KEMENDES PDTT • Kemampuan Memahami Risiko Bencana (Banjir, Longsor, Karhutla, dst)
• Kemampuan Merespon dan Melakukan Aksi (Forum PRB, Sosialisasi, Relawan
as
• Sistem Komando Desa
PB)
• Relawan Menyusun buku panduan, penerapan protokol Kesehatan,
n
sosialisasi
pe
• Memahami risiko dan kerentanan
KAMPUNG SIAGA BENCANA - Kemensos
ap
• Kemampuan Mengelola Kawasan bencana
• Kemampuan melaksanakan forum penguatan daerah (Taruna Siaga
B
Bencana dan Pemuda Siaga Bencana)
DESA SIAGA AKTIF - KEMENKES
N/
• Kemampuan Memahami Risiko Kesehatan dan Respon
PP
• Layanan kesehatan (Poskesdes, Kader Kesehatan
desa) dan Penerapan PHBS
DESA PESISIR TANGGUH - KKP
Kemampuan Merespon dan Melakukan Aksi (Menanam Mangrove,
n
MASYARAKAT Menentukan waktu berlayar, membangun tanggul sederhana, dst)
ria
TANGGUH
te
DESA MANDIRI ENERGI - KEMEN ESDM
en DESA MANDIRI PANGAN - KEMENTAN
m
Inisiasi energi alternatif (PLTA Sederhana, Biogas sederhana, dst) Kemampuan Merespon dan Melakukan Aksi (lumbung pangan,
untuk antisipasi kondisi darurat bufferstock, tumpangsari, dst)
Ke
DESA WISATA – KEMEN PAREKRAF MASYARAKAT PEDULI API DAN KAMPUNG IKLIM - KLHK
Inisiasi desa tematik Tangguh bencana (Edukasi dan partisipasi) Kemampuan Merespon dan Melakukan Aksi (Patroli hutan, deteksi api, parit dan
tandon air, dst)
n as
pe
Bap
N/
PP
Terima Kasih
n
ria
te
en
Direktorat Tata Ruang, Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana
m
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Ke
Kementerian PPN/Bappenas
dit.trpb@bappenas.go.id
(021) 3157016