Anda di halaman 1dari 16

Model Pengurangan Risiko Bencana Berbasis

Komunitas Dengan Peningkatan Kapasitas


Masyarakat Kecamatan Pardasuka,
Kabupaten Pringsewu
oleh:
Kukuh Pandu Herlambang
NPM 2020011007

Seminar Proposal, Kamis, 06 Oktober 2022


I. LATAR BELAKANG DAN MASALAH

Penilaian Risiko Bencana


terhadap 181 negara:
 Indonesia peringkat ke-38
 Nilai indeks 10.67 = tinggi
 Coping capacity dan adaptasi rendah
Penilaian Risiko Bencana
terhadap 181 negara:
 Indonesia peringkat ke-40
 Nilai indeks 10.39 = tinggi turun 2
 Coping capacity dan adaptasi rendah peringkat
I. LATAR BELAKANG DAN MASALAH
Bencana Nasional 2021

33% BANJIR
TAHUN BENCANA BANJIR PERSEN
2020 2.925 1.065 36%
2021 5.402 1.794 33%

Banjir mengambil porsi 44% dari


seluruh kejadian bencana secara global
sejak tahun 2000 hingga 2019 (Yu et
al., 2022).
I. LATAR BELAKANG DAN MASALAH
TAHUN NASIONAL LOKAL PERSEN
2021 1.794 37 2%
(Pusdalops PB-BPBD Provinsi Lampung, 2022)

URGENSI ISU BANJIR:


 5 Januari 2021 terjadi banjir (river flood) di
Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu
 Berdampak pada 7 dari 13 desa/pekon
 Kondisi geografis mendukung karena terletak di hilir
DAS Bulok yang bercirikan sebagai daerah banjir
atau genangan (Asdak, 2020)
 Terjadi perubahan karakteristik hidrologi DAS Bulok
akibat penurunan tutupan vegetasi, yang ditandai
meningkatnya potensi banjir karena peningkatan
debit sungai pada musim penghujan serta
kekeringan pada musim kemarau (Pratama dan
Yuwono, 2016)
Indeks Risiko Bencana Indonesia  Tren bencana banjir selama periode 50 tahun sejak
2015-2021 1970 hingga 2019 meningkat (Douris & Kim, 2021)
 Lampung peringkat ke-15
 Nilai indeks 145.42 = tinggi
I. LATAR BELAKANG DAN MASALAH
PB-Pencegahan
SEJARAH KEMUNCULAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Embrio PRB
• Kerangka Aksi Hyogo
PB-Kedaruratan • Komitmen menyusun
Fokus PBB/Majelis Umum kebijakan berwawasan
menyiapkan bantuan dan pengurangan bencana.
kapasitas merespons • Membangun
bencana. ketangguhan
BERBASIS KOMUNITAS

komunitas.

1960 1970-1986 1990-1999 2000-2007 2008-...


PB-Pencegahan Pengurangan
PB-Kedaruratan Dekade Risiko Bencana
Fokus PBB/Majelis Umum Internasional • Kerangka Kerja
merumuskan Pengurangan Sendai
penanggulangan • PRB dari multifaktor
bencana yang parah.
Bencana
• PRB Berbasis
• Strategi dan Rencana Komunitas
Aksi Yokohama
• Pencegahan bencana
• Langkah awal Sistem
Peringatan Dini.
I. LATAR BELAKANG DAN MASALAH
Perencanaan PB

UU No. 24 Tahun 2007 Paradigma PRB:


tentang Pengurangan  preventif
Penanggulangan Bencana Risiko Bencana  terdesentralisasi
 partisipatif
Pencegahan
Pra-bencana

Pemaduan dalam Perka BNPB No. 1 Tahun


rencana pembangunan 2012 tentang
Situasi tidak
terjadi bencana Pedoman Umum
Persyaratan Analisis Kelurahan/
Risiko Bencana
Situasi terdapat potensi Desa Tangguh Bencana
terjadi bencana Pelaksanaan dan (Destana)
Penegakan Rencana Tata
Ruang DESTANA = PRBBK
Pendidikan dan
Pelatihan

Persyaratan standar
teknis PB
I. LATAR BELAKANG DAN MASALAH
6 Komponen
12 Tahapan Legislasi
PRBBK
PRBBK Peraturan Desa
tentang PRB
Perencanaan
1. Pengenalan program Dokumen RPB,
2. Penyusunan dokumen KRB dan Peta RK, dan Rencana
RB Kelembagaan Aksi PRBBK
3. Pengembangan EWS Pembentukan
4. Penyusunan Rencana Evakuasi Forum PRB dan
5. Penyusunan Rencana Kontinjensi relawan Pendanaan
6. Penguatan forum untuk PRB Alokasi APBD,
7. Penyusunan dokumen RPB Pengembangan
APBDes, dana
masyarakat, dan
8. Integrasi RPB dan RA dalam rencana Kapasitas
swasta
pembangunan desa
Pendidikan,
9. Penyusunan Perencanaan Sosialisasi pelatihan, dan
dan Diseminasi Hasil Program diseminasi Peny. PB
10. Pelatihan relawan Mitigasi fisik &
11. Simulasi EWS, Rencana Evakuasi, nonfisik, EWS,
tanggap darurat,
dan Rencana Kontinjensi
rehab/rekon
12. Monitoring dan Evaluasi
SULIT TEREALISASI
I. LATAR BELAKANG DAN MASALAH

Model PRBBK
Ekonomi 1 Komponen
4 aspek/dimensi
 Prioritas pertama Kerangka
Kerja Sendai
Kelembagaan
Pengembangan Sosial
 Sesuai prinsip mobilisasi
Kapasitas sumberdaya lokal, otonomi,
dan desentralisasi
 Modal inti berkontribusi pada
ketangguhan komunitas
Lingkungan
(Magis, 2010)
 Menurunkan kerentanan IRBI
I. LATAR BELAKANG DAN MASALAH
Rumusan
1. Bagaimana kondisi, permasalahan,
Masalah
potensi, dan kebutuhan masyarakat di
Kecamatan Pardasuka, Kabupaten
Pringsewu dalam pengurangan risiko
bencana berbasis komunitas?

2. Perlu menetapkan pengaruh


3. Bagaimana pengembangan model
dimensi ekonomi, sosial,
pengurangan risiko bencana berbasis
lingkungan, dan kelembagaan
komunitas yang tepat dan sesuai
terhadap pengurangan risiko
diterapkan pada masyarakat Kecamatan
bencana berbasis komunitas
Pardasuka, Kabupaten Pringsewu?
III. METODOLOGI

Jenis Penelitian
• Menurut tujuan: pengembangan, digunakan untuk
mengembangkan produk atau model yang telah ada
dalam Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas.
• Menurut tingkat kealamiahan: penelitian survei
(Sugiyono, 2021)
• Menurut jenis dan analisis data: Gabungan penelitian
kuantitatif dan kualitatif
III. METODOLOGI

Waktu penelitian:
Oktober s.d. November 2022
Lokasi penelitian:
1. Kedaung
2. Selapan
3. Tanjung Rusia
Bahan dan alat: 4. Tanjung Rusia Timur
5. Pardasuka
6. Pardasuka Selatan
7. Suka Negri
III. METODOLOGI
Distribusi persebaran kuesioner
Pengambilan sampel: No. Desa atau Pekon Jumlah Jumlah
Teknik non-probability sampling Penduduk Sampel
dengan purposive sampling
1. Kedaung 1.972 12

2. Selapan 2.140 13

3. Tanjung Rusia 3.058 19

4. Tanjung Rusia Timur 1.627 10

5. Pardasuka 5.674 35

6. Pardasuka Selatan 1.179 8

7. Suka Negri 433 3

Total 16.083 100


n = N = 16.083 = 16.083 ni = Ni x n
1+Ne² 1+(16.083x0,1²) 161,83 di mana: N
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi (jumlah total penduduk)
n = 99,38 (dibulatkan menjadi 100) Ni = jumlah populasi (jumlah penduduk) desa atau pekon ke-i
ni = jumlah sampel desa atau pekon ke-i
Variabel Indikator Nomor butir
1. Pendapatan yang cukup 1
III. METODOLOGI
Ekonomi
2. Diversifikasi usaha 2
3. Tidak bergantung bantuan dari luar 3
komunitas

Jenis Data 4. Pendapatan kolektif 4


Data Sumber 5. Pembiayaan kolektif 5
Primer Sekunder Sosial 6. Pengetahuan 6, 7, 8, 9, 10, 11,

Kejadian banjir  Dokumen 12, 13


7. Kesadaran 14, 15
Model PRBBK awal  Wawancara 8. Kepedulian 16, 17
9. Kepercayaan 18
Demografi  Kuesioner 10. Kolaborasi 19, 20
11. Komunikasi dan interaksi 21, 22
Ekonomi  Kuesioner
12. Keterlatihan/keterampilan 23, 24

Sosial  Kuesioner 13. Ketokohan 25


14. Pemberdayaan warga 26
Lingkungan  Kuesioner marjinal
Lingkungan 15. Akses terhadap air bersih 27
16. Ketersediaan air bersih 28, 29
17. Pemanfaatan lingkungan 30, 31, 32, 34
Instrumen penelitian: 18. Manajemen pemanfaatan 35

1. Wawancara tidak terstruktur lingkungan


Kelembagaan 19. Keberadaan lembaga 36
untuk mendapatkan data tentang kondisi, masalah, potensi, 20. Partisipasi dalam lembaga 37
dan kebutuhan komunitas dalam penentuan model PRBBK 21. Perencanaan lembaga 38
2. Kuesioner tertutup 22. Kompetensi lembaga 39

responden menanggapi pernyataan sesuai sikap yang Pengurangan 23. Model PRBBK dengan 40, 41, 42, 43
Risiko peningkatan kapasitas
telah disediakan Bencana
Berbasis
Komunitas
III. METODOLOGI Hasil pengukuran dengan Skala Likert merupakan data
level ordinal, sedangkan analisis data menggunakan
regresi linier membutuhkan data interval, sehingga diubah
dengan Method of Successive Interval (MSI) menggunakan
Microsoft Excel

- Skala Likert sebagai alat ukur.


- Berjumlah 6 (genap) untuk menghindari
keragu-raguan dalam bersikap

Instrumen kuesioner diuji:


1. Validitas
Validitas konstruksi berdasarkan pendapat ahli,
lalu diujicobakan ke sampel. Dengan Korelasi
Product Moment, dinyatakan valid jika r hitung
lebih besar dari r tabel
III. METODOLOGI

Instrumen kuesioner diuji: Uji Asumsi Klasik sebagai syarat


2. Reliabilitas model prediksi menjadi valid:
digunakan tes tunggal instrumen kueisioner
secara internal dengan menganalisis konsistensi
butir-butir pernyataan. Rumus Cronbach-Alpha,
yang menyimpulkan instrumen reliabel bila Linearitas Normalitas
Cronbach-Alpha lebih dari 0,60.

Heterosked
Outlier
astisitas

Multikolinea
ritas
III. METODOLOGI

DATA
TEKNIK ANALISIS
Analisis Regresi Linear
Berganda: Uji Hipotesis:
Tahap awal: pengaruh linier antara
Uji T (parsial), Uji F
Pengelompokkan empat variabel bebas
(prediktor) dan satu (simultan), Koefisien
dan penabulasian
variabel terikat Determinasi (R
data
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + Square)
β4X4 + e

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai