Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN SPM SUB URUSAN KEBENCANAAN

DISAMPAIKAN PADA
LAUNCHING PERMENDAGRI NOMOR 59 TAHUN 2021 TENTANG
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

1
SLPDLPS
TANGGUNG JAWAB PENANGGULANGAN BENCANA

UU 24/2007, Pasal 5 Pemerintah dan


pemerintah daerah menjadi penanggung jawab
dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana.

Pemerintah adalah kementerian/lembaga yang


dikoordinasikan/dikomando oleh BNPB atas
perintah Presiden
Pemerintah daerah adalah organisasi
perangkat daerah yang
dikoordinasikan/dikomando oleh BPBD atas
perintah kepala daerah

2
PENANGGULANGAN BENCANA DALAM AGENDA RPJMN 2020-204

1. membangun budaya kesadaran dan


Kebijakan pengarusutamaan kesiapsiagaan menghadapi bencana;
2. meningkatkan kapasitas masyarakat untuk
RPJMN 2020-2024 kesiapsiagaan menghadapi bencana;
3. pemerataan pembangunan ekonomi
Penanggulangan berkelanjutan dengan memperhatikan
Bencana dalam
Sektor
kondisi kebencanaan;
Pembangunan Stabilitas 4. mitigasi kerugian ekonomi dan perlindungan
Polhukan -
Ketahanan Pengembangan OMSP keuangan akibat penanggulangan bencana;
Ekonomi Wilayah untuk 5. melakukan upaya preventif bencana;
Pemerataan 6. kebijakan pembangunan kewilayahan
Lingkungan dengan pengurangan risiko bencana;
SDM Hidup dan 7. pembangunan infrastruktur aman bencana;
Berkualitas Ketahanan
Bencana 8. relokasi, rehabilitasi dan rekonstruksi;
dan
Berdaya Infrastruktur 9. membangun kemandirian dalam
Saing untuk penanganan bencana;
Ekonomi dan
Layanan
10. memantapkan pemenuhan kebutuhan
Dasar penanggulangan bencana; dan
11. penegakan hukum yang diikuti dengan
upaya harmonisasi regulasi menjadi one
Penanggulangan Bencana dalam Agenda Pembangunan Nasional gate policy penanggulangan bencana.

3
SPM TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH

SPM 1. SPM Sub Urusan Bencana merupakan


SPM Pendidikan ketentuan mengenai jenis dan mutu
Perumahan layanan urusan bencana yang berhak
diterima oleh warga negara secara
minimal
Memberikan jaminan 2. Karakteristik SPM Sub Urusan Bencana
Pemenuhan bersifat lintas sektor, dengan rentang
terhadap akses dan
SPM
waktu layanan yang panjang, dengan
mutu pelayanan
mempertimbangkan kemampuan
kebutuhan kepada Kebencanaan anggaran
masyarakat 3. Struktur layanan terdiri atas Layanan
Pokok sebagai layanan dalam bentuk
konsep dan Layanan Langsung dalam
SPM Sosial bentuk layanan yang dirasakan
SPM langsung oleh masyarakat
Kesehatan
Memberikan perlindungan dan rasa aman kepada
masyarakat dari potensi ancaman dan dampak bencana
dengan memberikan layanan dasar bidang kebencanaan 4
Lingkup Layanan SPMSPM
RUANG LINGKUP Sub-Urusan Bencana
SUB URUSAN BENCANA

1. Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi Rawan Bencana


Layanan Informasi (per jenis bencana)
Rawan Bencana 2. Penyusunan Kajian Risiko Bencana

1. Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana


2. Penyusunan Rencana Kontinjensi
3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana
SPM Sub-Urusan Layanan Pencegahan
4. Gladi Kesiapsiagaan
dan Kesiapsiagaan
Bencana Bencana 5. Pengendalian Operasi dan Sarana Prasarana
Kesiapsiagaan terhadap Bencana
6. Penyediaan Peralatan Keselamatan dan Kesiapsiagaan
Bencana

Layanan 1. Respon Cepat KLB Wabah Penyakit/Zoonosis Prioritas


Penyelamanatan dan 2. Respon Cepat Darurat Bencana
Evakuasi Korban 3. Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana
Bencana 4. Pencarian, Penyelamatan, dan Evakuasi Korban Bencana

5
STRUKTUR LAYAN SPM SUB URUSAN BENCANA
uktur Layanan SPM Sub-Urusan Bencana
Kajian Risiko Sosialisasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Bencana Rawan Bencana (per jenis bencana)

Penyusunan Rencana
PB Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana

Gladi Kesiapsiagaan
Penyusunan Renkon

MASYARAKAT
Pengendalian Operasi dan Sarana Prasarana
Kesiapsiagaan terhadap Bencana

Provision of Disaster Protection and Preparedness


Equipment

Respon Cepat KLB Wabah Penyakit/Zoonosis


Prioritas
Aktivasi SKPDB
Respon Cepat Darurat Bencana

Pencarian, Penyelamatan, dan Evakuasi Korban


Bencana

Layanan Pokok Layanan Langsung


SINKRONISASI DAN IMPLEMENTASI SPM

Analisis Penentuan
Kondisi Target/ Sinkronisasi dan Pemaduan Perencanaan Pembanguan
Pentahapan dalam Program, Kegiatan dan Penganggaran
Eksisting
(SWOT) Pencapaian

RKP/
Rakortek- Musren-
Identifikasi, RKPD/
renbang bang
Analisa Renja
Kebutuhan
dan
Kewenangan

Evaluasi Pelaksanaan
dan dan
Pelapiran Pengendalian

7
ISU STRATEGIS IMPLEMENTASI SPM SUB URUSAN BENCANA

1. Belum optimalnya penyiapan NSPK sebagai pedoman perencanaan, penganggaran dan


implementasi SPM
2. Pemahaman terhadap kerangka konseptual layanan yang bersifat peningkatan kapasitas dan
operasional dalam kerangka perencanaan dan penganggaran
3. Kemampuan keuangan daerah untuk pembiayaan pemenuhan SPM
4. Kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam membangun koordinasi dan komunikasi
dalam proses perencanaan dan penganggaran untuk pelaksanaan SPM

8
MEMBANGUN KETERPADUAN PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI SPM SUB
URUSAN BENCANA

1. BNPB akan menyiapkan dan melengkapi NSPK sebagai pedoman dan alat kendali
implementasi SPM Sub Urusan Bencana
2. Perencanaan dengan fokus pemenuhan SPM:
a) Disusun berbasis pada kontinjensi terhadap potensi perulangan bencana
b) Diawali dengan Identifikasi kebutuhan dan celah kebutuhan, berdasarkan
kewenangan dan tanggung jawab (apa yang harus dikerjakan, bukan yang
biasa dikerjakan)
2. BPBD harus meningkatkan kemampuan dalam koordinasi dan komunikasi untuk
mendapatkan dukungan Bappeda dalam sinkronisasi dan penyelarasan dalam
pembagian kewenangan
3. Membangun mekanisme koordinasi dalam perencanaan, pengendalian, dan
pelaporan antar lembaga

9
TERIMA KASIH

10

Anda mungkin juga menyukai