Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHASA INDONESIA

TEKS EDITORIAL

Kelompok 4 :

1. Geovani Panjaitan / 11
2. Jesslyn Ivanna / 17
3. Regina Magda / 27
4. Ruth Wahyu / 28

SMA MARDI YUANA DEPOK


TAHUN AJARAN 2022 – 2023
3.1 TAJUK RENCANA 3
I. ANALISIS
1) Kalimat Fakta
 Seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 3 September
2022, pemerintah memberikan bantuan Rp. 24,17 triliun bagi masyaraat
yang memerlukan.
Analisis : termasuk kalimat fakta karena mempunyai data seperti tanggal,
angka, dan dapat diuji dengan 5W+1H (who:siapa yang memberikan
bantuan? ; why:mengapa pemerintah memberikan bantuan?).

 Bantuan itu berupa bantuan langsung tunai (BLT) Rp. 12,4 triliun,
bantuan subsidi upah (BSU) Rp. 9,6 triliun, serta bantuan sektor
transportasi dan perlindungan sosial tambahan Rp. 2,17 triliun.
Analisis : termasuk kalimat fakta karena mempunyai data angka (harga).

 Sebanyak 20,65 juta keluarga kurang mampu akan menerima BLT Rp.
150.000 per bulan per keluarga, selama 4 bulan pada September-
Desember 2022.
Analisis : termasuk kalimat fakta karena mencakup data berupa tanggal
dan angka.

 Berdasarkan data pemerintah per Selasa (27/9/2022), BLT tahap pertama


sudah disalurkan kepada 19.955.471 penerima atau 96,6 persen dari
sasaran.
Analisis: termasuk kalimat fakta karena kalimat ini merupakan data
langsung dari pemerintah mencakup tanggal dan jumlah penerima BLT.

 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia pada


triwulan II-2022 tumbuh 5,44 persen secara tahunan.
Analisis : termasuk kalimat fakta karena kalimat ini merupakan data
yang memiliki sumber yaitu Badan Pusat Statistik.

2) Kalimat Opini
 Adapun BSU, menurut Presdien Joko Widodo, sudah disalurkan kepada
7.077.550 penerima atau sekitar 48,34 persen dari sasaran penerima.
Analisis : Penulis menyampaikan pandangan Presiden Joko Widodo dan
terdapat kata “menurut” yang menunjukkan opini pribadi.

 Dengan kenaikan harga itu, barang dan jasa yang diperoleh dengan nilai
uang yang sama akan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
Analisis : Penulis menyampaikan pandangan pribadinya dan terdapat
kata “lebih” yang menunjukkan ciri opini yang sifatnya relatif.

 Jika masyarakat mengurangi belanja mereka, produksi barang dan jasa


tak terserap optimal.
Analisis : Penulis menyampaikan pandangan pribadinya dan terdapat
kata “jika” yang menunjukkan pengandaian.

 Di sisi lain, kemampuan produsen untuk kembali memproduksi barang


bisa berkurang.
Analisis : Penulis menyampaikan pandangan pribadinya, terdapat kata
“bisa” yang menunjukkan kejadian yang belum terjadi dan tidak ada data
yang tertera.

 Bantuan diharapkan dapat menopang belanja masyarakat sehingga


perekonomian terjaga.
Analisis : Penulis menyampaikan pandangan pribadinya berupa harapan.

 Maka, bantuan mesti cepat disalurkan kepada pihak yang tepat.


Analisis: Penulis mengharapkan agar bantuan cepat disalurkan.

II. STRUKTUR
1. Pembukaan
Seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 3
September 2022, pemerintah memberikan bantuan Rp 24,17 triliun bagi
masyaraat yang memerlukan. Bantuan itu berupa bantuan langsung tunai
(BLT) Rp 12,4 triliun, bantuan subsidi upah (BSU) Rp 9,6 triliun, serta
bantuan sektor transportasi dan perlindungan sosial tambahan Rp 2,17
triliun.
Sebanyak 20,65 juta keluarga kurang mampu akan menerima BLT
Rp 150.000 per bulan per keluarga, selama 4 bulan pada September-
Desember 2022. Bantuan dikucurkan dalam dua tahap, yakni Rp 300.000
pada September dan Rp 300.000 pada Desember. BSU Rp 600.000 per
orang diberikan kepada 16 juta pekerja bergaji maksimum Rp 3,5 juta per
bulan. (Paragraf 1-2)

2. Isi
Berdasarkan data pemerintah per Selasa (27/9/2022), BLT tahap
pertama sudah disalurkan kepada 19955.471 penerima atau 96,6 persen
dari sasaran…sedangkan di Papua 58,4 persen.
Adapun BSU, menurut Presiden Joko Widodo, sudah disalurkan
kepada 7.077.550 penerima atau sekitar 48,34 persen dari sasaran
penerima. Presiden menyampaikan, penyaluran bantuan akan dipercepat.
Kenaikan harga BBM secara langsung berdampak pada biaya
transportasi manusia dan angkutan barang. Secara tak langsung, segala
hal yang memiliki unsur transportasi pada produksi atau pengadaannya
juga menanggung dampak kenaikan harga BBM….Akibatnya, harga di
tingkat konsumen naik.
Dengan kenaikan harga itu, barang dan jasa yang diperoleh dengan
nilai uang yang sama akan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
Kenaikan harga akan berpengaruh pada daya beli atau kemampuan
masyarakat dalam membelanjakan uangnya, dalam bentuk barang dan
jasa.
Dihadapkan pada situasi ini, ada sebagian memilih mengurangi
belanja. Jika masyarakat mengurangi belanja mereka, produksi barang
dan jasa tak terserap optimal…Secara makro, belanja masyarakat yang
anjlok akan menekan perekonomian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia
pada triwulan HI-2022 tumbuh 5,44 persen secara tahunan. Dari angka
pertumbuhan itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga atau masyarakat
menyumbang lebih dari setengahnya, yakni 2,92 persen. (Paragraf 3-8)

3. Penutup
Demi menjaga daya beli masyarakat, pemerintah menyalurkan
bantuan. Bantuan diharapkan dapat menopang belanja masyarakat
sehingga perekonomian terjaga. Maka, bantuan mesti cepat disalurkan
kepada pihak yang tepat. (Paragraf 9)

III. KAIDAH
1. Kata populer
Kata populer betujuan untuk memudahkan pembaca memahami isi teks
editorial dan agar pembaca merasa relaks meskipun membaca masalah
yang serius dipenuhi dengan tanggapan kritis. (populer:kajian)
- Unsur:Bagian
- Makro:Besar
- Subsidi:Potongan
- Variasi:Macam-macam
- Konsumen:Pembeli
- Produsen:Pedagang/Penghasil
2. Konjungsi kausalitas
Pemakaian konjungsi kausalitas atau “sebab-akibat” terkait dengan
penggunaan sejumlah argumen yang dikemukakan redaktur berkenaan
dengan maslaah yang dikupasnya
- Hal ini akan diperhitungkan dalam harga barang dan jasa.
Akibatnya, harga di tingkat konsumen naik. (paragraf 5-kalimat
3,4)
Analisis : termasuk konjungsi kausalitas karena terdapat kata
“akibatnya”.
- Jika masyarakat mengurangi belanja mereka, produksi barang dan
jasa tak terserap optimal. (paragraf 7-kalimat 2)
Analisis : termasuk konjungsi kausalitas karena kata “jika” yang
merujuk sebab-akibat.
- Bantuan diharapkan dapat menopang belanja masyarakat sehingga
perekonomian terjaga. (paragraf 9-kalimat2)
Analisis : termasuk konjungsi kausalitas karena kata “sehingga”.
- Maka, bantuan mesti cepat disalurkan kepada pihak yang tepat.
(paragraf 9-kalimat3)
Analisis : termasuk konjungsi kausalitas karena kata “maka”.

3. Kalimat retoris
Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk
mendapatkan jawaban, yang dimaksudkan agar pembaca merenungkan
masalah yang dipertanyakan dan berbuat sesuatu atau mengubah
pandangannya.
Pada tajuk rencana 3 tidak terdapat kalimat retoris.

4. Kata ganti penunjuk


- Bantuan itu berupa bantuan langsung tunai…Rp. 2,17 triliun.
(paragraf 1-kalimat 2)
Analisis : termasuk kata agnti penunjuk karena terdapat kata “itu”
yang menunjuk bantuan yang diberikan pemerintah.
- Dengan kenaikan harga itu, barang dan jasa yang yang diperoleh
dengan nilai uang yang sama akan lebih sedikit dibandingkan
sebelumnya.(paragraf 6-kalimat 1)
Analisis : termasuk kata ganti penunjuk karena terdapat kata “itu”
yang menunjuk pada kenaikan harga BBM.
- Dihadapkan pada situasi ini, ada sebagian memilih mengurangi
belanja.(paragraf 7-kalimat 1)
Analisis : termasuk kata ganti penunjuk karena terdapat kata “ini:
yang menunjuk pada situasi akibat kenaikanharga BBM.
- Dari angka pertumbuhan itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga
atau masyarakat menyumbang lebih dari setengahnya, yakni 2,92
persen.(paragraf 9-kalimat 2)
Analisis : termasuk kata ganti penunjuk karena terdapat kata “itu”
yang menunjuk pada pertumbuhan perekonomian indonesia pada
triwulan-II 2022.

Anda mungkin juga menyukai