Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERLAWANAN PANGERAN MANGKUBUMI DAN MAS SAID

Disusun Oleh:

Kelompok VI

- HASRIANI

- EKA BIMA

- DWI INDAH

- LAURENSIA

- MUH. AMDAN

Guru Pembimbing: SYAHRUNI

SMA NEGERI 18 LUWU UTARA Tahun Pelajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidyah-Nya lah, Kami selaku penulis
dapat menyelesaikan tugas terkhusus Makalah yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan. Tak lupa salawat serta salam senantiasa dipanjatkan kepada baginda nabi Muhammad
SAW. Serta ucapan terima kasih kepada rekan-rekan sekelompok yang turut serta dalam proses
pembentukan daripada Laporan ini. Sebagai bagian dari penunjang dari mata pelajaran Sejarah,
Makalah ini dimaksudkan agar pembaca mampu menumbuh kembangkan kesadaran akan
pentingnya menjaga Negara Indonesia dengan menelaah perjuangan yang dilakukan oleh orang
terdahulu, membangun semangat kebangsaan yang tinggi, meningkatkatkan nilai pengetahuan akan
perjuangan beberapa kerajaan Indonesia dalam menghadapi kolonialisme terkhusus pada makalah
ini “Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas said”, serta memupuk rasa nasionalisme bagi para
pembaca. Sekilas beberapa hal daripada Makalah ini memuat tentang, info mengenai latar belakang
timbulnya perlawanan ke dua tokoh Pangeran Mangkubumi & Mas’, sebab terjadinya perlawanan,
proses terjadinya peristiwa, akibat yang ditimbulkan dalam hal ini baik bagi ke dua tokoh
(INDONESIA) dan bagi VOC (BELANDA), dan akhir dari perlawanan kedua tokoh.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Perlawanan

B. Proses/Jalannya Perlawanan

C. Akibat dari perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan
BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perlawanan terhadap kolonialisme VOC kembali terjadi di pulau Jawa. Selama ini telah kita ketahui
bahwa, banyak sekali terjadi kecaman terhadap VOC baik itu terjadi dikalangan rakyat biasa hingga
kepada wilayah kerajaan di wilayah Indonesia, namun tak sedikit juga kerajaan di Indonesia, yang
menjadi kaki tangan VOC keegoisan untuk kepentingan tahtasemata, tanpa memperdulikan nasib
rakyatnya. Contohnya saja, kerajaan Pangkubuwana II yang menjalin persahabatan dengan VOC, yang
bahkan VOC semakin berani untuk menekan dan melakukan intervensi terhadap jalannya
pemerintahan Pangkubuwana II.

Hal ini menimbulkan banyak kritikan dan bahkan kecaman dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat
bawahan hingga oleh para bangsawan kerajaan. Dalam hal ini kita akan membahas tentang perlawan
Raden Mas said dan Pangeran Mangkubumi kepada VOC.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini
adalah bagaimana perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said.

C. Tujuan Penulisan

Untuk Mengetahui perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Perlawanan.

Latar belakang munculnya perlawan Raden Mas said terhadap VOC, bermula ketika ia ingin
meminta kepada punggawa kerajaan, untuk dinaikkan pangkat jabatannya. Hal ini didasari oleh
pengalamannya sebagai Gandek Keraton (pegawai rendahan di Istana) ketika ia berusia 14 tahun.
Namun permintaannya tidak dipenuhi, melainkan hanya menuai pelecehan dari keluarga kepatihan,
bahkan ia dianggap membantu orang-orang Cina yang sedang berlangsung pada saat itu. Akibatnya,
Mas’said sakit hati kepada VOC yang dianggapnya menjadi dalng utama yang telah mebuat kerajaan
menjadi kacau akibat persekutuan yang dilakukan. Sedangkan latar belakang Pangeran Mangkubmi
dalam melakukan perlawanan adalah tidak ditepatinya janji Pangkubuwana II, yang sebelumnya telah
mengatakan bahwa barangsiapa yang berhasil memadamkan perlawanan Mas’said (yang lebih dulu
berontak terhadap persekutuan ), maka akan diberikan hadiah. Namun, hal ini diingkari, setelah
P.Mangkubuwana telah berhasil memadamkan perlawanan Mas’said. Maka terjadilah pertentangan,
hal ini diperparah dengan VOC semena-mena ikut campurtangan dalam pemerintah kerajaan dengan
mengatakan bahwa P.mangkubumi terlalu ambisisus dalam mencari kekuasaan. Jika disimpulkan inti
dari permasalahan yaitu VOC berusaha mencampuri urusan dalam negeri Mataram dan memaksakan
kehendak melalui berbagai perjanjian.

B. Proses/Jalannya Perlawanan

Akhirnya, Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas said, memutuskan untuk saling bersatu melawan
pemerintahan VOC, karena masing-masing, ketidakadilan yang diteriama oleh keduanya. Raden
Mas’said dan Pangeran Mangkubumi semakin bersatu setelah Raden Mas’said dijadikan menantu
oleh Mangkubumi. Mangkubumi dan Mas’said sepakat untuk membagi wilayah perjuangan. Raden
Mas said bergerak di wilayah timur, daerah Surakarta ke selatan terus ke Madiun, Ponorogo dengan
pusatnya Sukowati. Sedang. Mangkubumi konsentrasi di bagian barat dekat Pleret (termasuk daerah
Yogyakarta sekarang). Hingga pada tahun 1749 dalam suasana perang sedang gencar-gencarnya
terjadi diberbagai tempat, terpetik berita kalau raja Pakubuwana jatuh sakit.

Hingga dalam keadaan sakit, Pangkubuwana dipaksa untuk menandatangani perjanjiandengan VOC.
Hal ini sangat berakibat pedih pada para punggawa dan rakyat Mataram.

Sebab, perjanjian itu berisi pasal-pasal :

1. Susuhunan Pakubuwana II menyerahkan kerajaan Matarm baik secara de facto


Maupun de jure kepada VOC

2. Hanya keturunan Pakubuwana II yang berhak naik tahta, dan akan dinobatkan oleh
VOC menjadi raja Mataram, dengan tanah Mataram sebagai pinjaman dari VOC.

3. Putera mahkota akan segera dinobatkan. Sembilan hari setelah penandatanganan


perjanjian itu Pakubuwana II wafat.
Hal ini semakin membuat Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas ‘Said, kecewa, hingga mereka
semakin meningkatkan perlawanan terhadap VOC Mereka semakin gencar melaksanakan
Perlawanan, Mangkubumi dan Raden Mas Said mendapat dukungan dari rakyat Mataram dan para
bupati pesisir. Para pemberontak di Jawa Tengah juga menggabungkan diri dengan mengadakan
perang gerilya yang sangat merugikan Belanda. Pertempuran ini terjadi di sungai Bogowonto,
pasukan VOC banyak yang binasa, dan pimpinan VOC De Clerk juga tewas. VOC akhirnya berhasil
membujuk Pangeran Mangkubumi untuk menandatangani Perjanjian Giyanti (1755).

Isi Perjanjian Giyanti adalah Kerajaan Mataram dibagi dua, yaitu:

a) Mataram Barat diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi dengan gelar Hamengku


Buwono I. Kerajaannya dinamakan Kasultanan Yogyakarta.

b) Mataram Timur, tetap dikuasai oleh Paku Buwono III, kerajaannya dinamakan
Kasultanan Surakarta. Untuk menghentikan perlawanan Mas Said, VOC pada tahun
1575 membujuknya untuk menandatangani Perjanjian Salatiga yang isinya Kerajaan
Surakarta dibagi dua, yaitu:

a) Bagian barat diperintah oleh Sultan Paku Buwono III, dan disebut Kasunanan.

b) Bagian timur diperintah oleh Mas Said, yang bergelar Pangeran


AdipatiMangkunegoro I. Wilayahnya disebut Mangkunegaran.

D. Dari perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Sald

Akibat dari perlawanan Pengeran Mankubumi dan Mas Said baik untuk Indonesia maupun VOC yaitu
dampak yang ditimbulkan perang untuk Indonesia yaitu membuat Mangkubumi bersedia
menandatangani perjanjian Griyanti dan Raden Mas Said menandatangani perjanjian Salatiga.
Perjanjian yang mereka setujui untuk menghentikan perlawanan dan memperoleh wilayahnya
masing-masing sesuai pada perjanjian serta mempersempit wilayah mataram dan banyak masyarakat
pribumi tewas dalam perlawanan. Sedangkan dampak yang ditimbulkan untuk VOC yaitu banyak
prajurit Belanda yang tewas dalam perang terutama pimpinan VOC De Clerk juga tewas. Hal ini
membuat pihak VOC tak bisa berkutik lagi sehingga VOC harus membuat perjanjian dengan Pangeran
Mangkubumi untuk menandatangani Perjanjian Giyanti (1755) dan Raden Mas Said untuk
menghentikan Perlawanan.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kami dapat menarik kesimpulan bahwa perlawanan pangeran Mangkubumi dan Mas Said berakhir
setelah VOC memaatahkan perlawanan Mangkubumi dan Raden Mas Said dengan menggunakan
politik “devide et Impera” yang berakhir dengan perjanjian Giyanti yang disetujui oleh Pangeran
Mangkubumi. Perjanjian Giyanti ternyata belum menyelesaikan permasalahan, sebab Mas Said terus
mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Untuk mengatasi perlawanan Mas Said, VOC
mengadakan Perjanjian Salatiga pada tahun 1757. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said
disebut juga Perang Sukses.

Anda mungkin juga menyukai