Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EKO MIKRO

“KONSEP DASAR ELASTISITAS”

DISUSUN OLEH :

TASYA G SIANTURI 7223141023

MENTARI REZEKI RAMADHANI 7222441001

MELVANY AGUSTINI SINURAT 7223141001

ELSA AUREL AGUSTINE SITUMORANG

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FALKUTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan oleh kelompok kami. Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai dasar-dasar
pengertian dari materi konsep elastisitas terutama dalam mempelajari mengenai
jenis jenis elastisitas yang muncul dalam mata kuliah Ekonomi Mikro, agar kita
dapat dengan mudah memahami materi dasar mengenai mata kuliah tersebut.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Fitrawaty SP, M.Si selaku


dosen pengampu mata kuliah pengantar ekonomi mikro, ucapan terimakasih juga
kami sampaikan kepada semua teman-teman yang mau menyaksikan presentasi
kami hari ini, kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu
teman-teman sekalian boleh memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
presentasi berikutnya.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih atas perhatiannya, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua untuk kedepannya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan
1.4 Manfaat penulisan
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Elastisitas


2.2 Elastisitas Harga Permintaan
2.3 Elastisitas Silang
2.4 Elastisitas Pendapatan
2.5 Elastisitas Penawaran
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar pustaka
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Konsep Elastisitas

Konsep elastisitas adalah respons jumlah barang yang diminta serta ditawarkan terhadap
perubahan harga. Harga keseimbangan pasar ditentukan oleh titik pertemuan antara kurva
permintaan dan kurva penawaran. Dalam kegiatan ekonomi, harga cenderung bersifat dinamis.
Terkadang naik, terkadang juga turun. Hal inilah yang disebut perubahan harga. Konsep elatisitas
digunakan untuk mengukur seberapa besar reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Selain itu,
elastisitas juga digunakan untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang atau jasa
dinaikkan. Pengetahuan tentang dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting,
terutama bagi produsen.

2.2 Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas permintaan mengukur perubahan relative dalam jumlah unit barang yang dibeli
sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (cateris paribus). Ada
tiga faktor penting yang yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang, yaitu
harga barang itu sendiri, harga barang lain dan pendapatan.

Elastisitas yang dikaitkan dengan barang itu sendiri disbud elastisitas harga (price elasticity
of demand), sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disbud
elastisitas silang (cross elasticity) dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas
pendapatan (income elasticity).

Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand) adalah ukuran perubahan jumlah
permintaan barang terhadap perubahan harga barang itu. Sehingga jika harga barang naik,
kesediaan pembeli untuk membeli barang tersebut akan menurun.
Elastisitas Harga (EP) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah
bila harganya berubah sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta


EP ¿
Persentase perubahan hargabarang X

% ∂Q
Atau EP =
% ∂P

∂Q /Q
= ∂ P /P

P ∂Q
= .
Q ∂P

Angka elastisitas harga bernilai negatif.E P=2 mempunyai arti bila harga naik 1%,
permintaan terhadap barang itu turun 2%, cateris paribus. Begitu jug sebaliknya. Semakin
besar nilai negatifnya, semakin elastisitas permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh
lebih besar disbanding perubahan harga. Angka EP dapat disbud dalam nilai absolut. EP = 2,
artinya sama dengan Ep = -2

Angka Elastisitas Harga (Ep )

1. I
2. nelastis (EP < 1)
Perubahan permintaan (dalam persentase) lebih kecil daripada perubahan harga. Jika
harga naik 10%menyebabkan permintaan barang turun sebesae, misalnya 6%.
Permintaan barang kebutuhan pokok umumnya inelastis. Misalnya perubahan harga
beras di Indonesia, tidak berpengaruh besar terhadap perubahan permintaan terhadap
beras.

3. Elastis (Ep > 1)


Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang
menyebabkan perubahan permintaan yang benar. Misalnya, bila harga turun 10%
menyebabkan permintaan barang naik 20%. Oleh karena itu, nilai EP lebih besar dari
satu. Barang mewah seperti mobil pada umumnya permintaannya elastis.

4. Elastis Unitary (EP = 1)


Jika harga naik 10%, permintaan barang turun 10% juga.

5. Inelastis sempurna (EP= 0)


Berapapun harga suatu barang, orang akan tetap membeli jumlah yang dibutuhkan.
Contohnya adalah permintaan garam.
6. Elastis tak terhingga (EP = ∞)
Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang
besarnya.

Secara grafis, tingkat elastisitas harga terlihat dari slope (kemiringan) kurva
permintaan. Bila kurva permintaan tegak lurus, permintaan inelastis sempurna (perfect
inelastic). Perubahan harga, tidak mmepengaruhi jumlah barang yang diminta. Bila
kurva sejajar sumbu datar, permintaan elastis tak terhingga (perfect elastic), perubahn
harga sedikit saja, menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta tak terhingga
besarnya. Permintaan dikatakan elastis unitary (unitary elastic), bila slope kurvanya
minus 1 ( kurvanya membentuk sudut 450). Dapat disimpulkan, semakin datar kurva
permintaan, makin elastis permintaan suatu barang.

Faktor Faktor yang memepngaruhi Elastisitas Harga


1. Tingkat substitusi
Makin sulit mencari sibstitusi suatu barang, permintaan makin inelastis. Beras bagi
masyarakat Indonesia sulit dicari substitusinya, karena itu permintaan beras
inelastic. Garam tidak mempunyai substitusi, oleh karena itu permintaannya
inelastic sempurna. Walaupun harganya naik banyak, orang tetap membelinya, dan
seandainya harganya turun banyak, orang tidak lantas akan memborong garam.
2. Jumlah pemakai
Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan barang makin inelastic. Hampir
semua suku bangsa di Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokok.
Elastisitas harga dipengaruhi oleh pokok tidaknya suatu barang bagi kita. Semakin
pokok suatu barang, semakin inelastic permintaannya. Namun, pokok tidaknya
suatu barang adalah relatif. Televisi misalnya, bagi orang orang kota termasuk
barang kebutuhan pokok (selain media hiburanjuga sebagai media informasi yang
sangat penting), tetapi bagi masyarakat desa boleh jadi merupakan barang mewah,
sehingga pembeliannya dapat ditunda bila harganya naik.

3. Proporsi kenaikan hargaterhadap pendapatan konsumen


Bila proposaltersebut besar,maka permintaan cenderung elastis. Sebagai contoh
adalah garam dan TV. Meskipun harga garam naik 50%,kenaikan tersebut mungkin
hanya Rp1.000,00, yang merupakan bagian sangat kecil dari pendapatan sebagian
besar keluarga. Sebaliknya, kenaikan harga TV sebesar 5%dalam jumlah uang
nominal bisa Rp125.000,00 dan cukup menyebabkan sejumlah keluarga menunda
pembeliannya sampai tahun depan.

4. Jangka waktu
Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh tehadap
elastisitas harga. Namun, hal ini tergantung pada apakah barangmya durable atau
nondurable.

2.3 Elastisitas Silang (Cross Elasticity)

Elastisitas silang digunakan untuk mengur besarnya respon permintaan suatu barang.Jika
harga barang lain berubah yaitu berupa barang komplementer dan barang substitusi.
Elastisitas Silang (EC) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai
akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta


EC =
Persentase perubahan harga barang Y

Atau

% ∂Q x
EC =
%∂P y
∂ Qx
( )
QX
=
∂ Py
( )
Py

Py ∂ Qy
= .
Q ∂ Px

Nilai Ec mencerminkanhubungan antara barang x dengan barang y. Bila Ec >0, X merupakan


substitusi Y. Kenaikan harga Y menyebabkan harga relative X lebih murah, sehingga
permintaan terhadap X meningkat. Sebagai contoh, bila harga daging ayam naik, maka
permintaan tehadap daging sapi akan meningkat ( cateris paribus), karena sekarang daging
sapi relative menjadi lebih murah disbanding harga daging ayam (meskipun secara nominal
masih lebih mahal). Nilai Ec <0 menunjukkan hubungan X dan Y adalah komplementer. X
hanya bisa digunakan bersama sama Y. Penambahan atau pengurangan terhadap X,
menyebabkan penambahan atau pengurangan terhadap Y. Kenaikan harga Y menyebabkan
permintaan terhadap Y menurun, yang menyebabkan permintaan terhadap X ikut menurun.
Sebagai contoh bila harga BBM naik (cateris paribus), maka dapat diduga permintaan
terhadap mobil akan berkurang.

2.4 Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)

Elastisitas Pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang
berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta


Ei =
Persentase perubahan pendapatan

atau
% ∂Q
Ei =
%∂I

∂Q /Q
=
∂ I /I

I ∂Q
= Q. ∂ I
Umumnya nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan
permintaan. Makin besar nilai Ei elastisitas pendapatannya makin besar. Barang dengan E i >
0 merupakan barang normal (normal goods). Bila nilai E i antara 0 sampai 1, barang tersebut
merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang dengan nilai Ei > 1 merupakan
barang mewah (luxurius goods).

Ada barang dengan Ei < 0. Permintaan terhadap barang tersebut justru menurun pada saat
pendapatan nyata meningkat. Barang ini disbud barang inferior (inferior good).

2. 5 Elastisitas Penawaran (ES )

Elastisitas penawaran (ES ) dapat didefenisikan dengan analogi logika yang sama dengan
elastisitas permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen
jumlah barang yang ditawarkan berubah, bila harga barang berubah satu persen. Elastisitas
penawaran juga dapat dikaitkan dengan faktor faktor atau variabel variabel lainyang
dianggap mempengaruhinya, seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga bahan bakudan harga
bahan antara lainnya.

Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan


ES =
Persentasi perubahan harga

Atau

% ∂Q
ES =
%∂P

∂Q /Q
=
∂ P /P

P ∂Q
= Q . ∂P

∆P ∆ QS P
Koefisien elastisitas penawaran: Es = = .
P ∆ P QS

Contoh: Harga Barang (Rp) Permintaan (unit) 20 5 30 10

Es = ∆QS/Qs : ∆ P/P

= 10 −5 5 : 30 – 20 20

= 5 5 : 10 20 = 1 x 2 1

= 2 > 1 elastis
Elastisitas Seluruh Kurva Penawaran

Berdasarkan sifat hubungan searah antara harga dengan jumlah yang ditawarkan maka kurva
penawaran mempunyai arah yang positif. Akan tetapi dalam bentuknya yang ekstrim, kurva
penawaran ada yang vertikal dan horizontal.

Sehingga ada lima bentuk elastisitas seluruh kurva penawaran:

1. Penawaran Elastisitas Sempurna (Es = ~)


artinya pada suatu tingkat harga tertentu, jumlah barang yang ditawarkan tidak terbatas.
Penawaran elastis sempurna terjadi apabila perubahan penawaran tidak disebabkan oleh
perubahan harga. Sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X. Kasus
permintaan elastis sempurna terjadi apabila permintaan suatu barang dapat berubah-ubah
meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh barang yang permintaannya elastis
sempurna adalah bensin dan minyak tanah.

2. Penawaran Elastis
artinya perubahan dari jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada perubahan harga
3. Penawaran Unitary Elastis (Es = 1)
Penawaran elastis uniter terjadi apabila presentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan sama atau sebanding dengan presentase perubahan harga barang tersebut .
Permintaan Elastis Uniter adalah permintaan yang koefisien elastisitas permintaanya sama
dengan satu. Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Besaran koefisien elastisitasnya adalah
satu.

4. Penawaran Inelastis
artinya perubahan harga akan lebih besar jika dibandingkan dengan perubahan jumlah
yang ditawarkan Px s es

Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran

a. Jumlah Persediaan Apabila perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah besar,


kurva penawaran akan lebih elastis karena dapat segera memasoknya ke pasar jika ada
permintaan dari masyarakat. Jika persediaan sudah habis, perusahaan akan kesulitan
dalam memasok barang sehingga kurva penawaran akan lebih inelastic

b. Mobilitas Faktor Produksi


Faktor produksi dikatakan memiliki mobilitas yang tinggi apabila mudah berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika faktor produksi memiliki mobilitas tinggi,
produsen dapat menyesuaikan kapasitas produksinya (besarnya produksi) sehingga
penawaran lebih elastis.
c. Jangka Waktu Produksi
Jangka waktu berproduksi sangat memengaruhi elastisitas penawaran barang.
Penawaran barang hasil industri akan berbeda dengan hasil pertanian.

d. Daya Tahan Penyimpanan


Produk-produk yang memiliki daya tahan lebih singkat seperti makanan, hasil
pertanian, umumnya lebih inelastis. Akan tetapi, produk dengan daya tahan lebih lama
seperti kulkas, mesin jahit, kompor gas cenderung lebih elastis.

Anda mungkin juga menyukai