Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Musleha

Kelas : 11 IPS 1

Kerja Sama Bilateral Indonesia

Negara yang Kerja Sama : Indonesia - Korea

Bentuk Kerja Sama : Ekonomi

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea

(Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership atau IK-CEPA).

Surabaya, 7 Desember 2021 – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan, Persetujuan
Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Korea (Indonesia–Korea Comprehensive Economic
Partnership Agreement/IK-CEPA) merupakan sebuah perjanjian penting dan sangat bermanfaat bagi
kedua negara. IK-CEPA merupakan suatu bentuk komitmen pemimpin kedua negara yang sepakat untuk
meningkatkan status kemitraan menjadi “special strategic partnership”.

Hal tersebut disampaikan Wamendag dalam acara Sosialisasi Hasil-Hasil Perundingan Perdagangan
Internasional IK-CEPA yang dilaksanakan secara hibrida di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/12).

IK-CEPA: Langkah Strategis Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Korea ke Tahap yang Lebih Tinggi

IK-CEPA: Langkah Strategis Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Korea ke Tahap yang Lebih Tinggi

Oleh: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Rabu, 08 Desember 2021 14:13 WIB


Surabaya, 7 Desember 2021 – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan, Persetujuan
Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Korea (Indonesia–Korea Comprehensive Economic
Partnership Agreement/IK-CEPA) merupakan sebuah perjanjian penting dan sangat bermanfaat bagi
kedua negara. IK-CEPA merupakan suatu bentuk komitmen pemimpin kedua negara yang sepakat untuk
meningkatkan status kemitraan menjadi “special strategic partnership”.

Hal tersebut disampaikan Wamendag dalam acara Sosialisasi Hasil-Hasil Perundingan Perdagangan
Internasional IK-CEPA yang dilaksanakan secara hibrida di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/12).

Baca Juga

Wakil Mendag Tinjau Penerapan Prokes dan Digitalisasi Pasar di Pasar Wonokromo

Dirjen PKTN Kemendag: Kampus Berperan Penting Berdayakan Konsumen

Acara yang diikuti sekitar 150 peserta ini menghadirkan narasumber anggota Komisi VI DPR RI M. Nasim
Khan, Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, Sekretaris Direktorat Jenderal
Perundingan Perdagangan Internasional Ari Satria, Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini,
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan, serta Ketua Komite
Tetap Bidang Perdagangan Internasional dan Promosi Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa
Timur Wahyu Kusumo Hadi. Bertindak sebagai moderator Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional
Arlinda.

“Dengan IK-CEPA, kedua negara sepakat untuk mendorong hubungannya ke tataran yang lebih tinggi
dalam aspek industri, infrastruktur, ketenagakerjaan dan tentunya ekonomi dan perdagangan,” jelas
Wamendag.

Menurut Wamendag, IK-CEPA menyediakan kerangka kelembagaan yang komprehensif bagi kerja sama
bilateral. “Dengan cakupan komprehensif dan pembukaan peluang pasar yang lebih baik, IK-CEPA akan
hadir sebagai peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara,”
terangnya.

Selanjutnya, Wamendag menjelaskan, melalui IK-CEPA, Indonesia dan Korea Selatan masing-masing
memberikan penambahan komitmen pembukaan pasar barang yang lebih baik dari yang ditawarkan
dalam ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA). Komitmen Korea Selatan tersebut menandai adanya akses
yang lebih luas dan istimewa ke pasar Korea Selatan, baik bagi perusahaan besar maupun usaha kecil
dan menengah (UKM).

Pada investasi, kedua negara berkomitmen membuka peluang peningkatan investasi Korea Selatan di
Indonesia, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja.
Selain itu, Indonesia juga memberikan fasilitas berupa preferensi tambahan untuk 104 pos tarif bahan
baku yang diperlukan Korea Selatan untuk berinvestasi di Indonesia.
Dalam IK-CEPA, kedua pihak juga berkomitmen melakukan kerja sama ekonomi di berbagai bidang,
antara lain industri; pertanian, perikanan, kehutanan; aturan dan prosedur perdagangan; infrastruktur;
teknologi dan inovasi; budaya dan bidang kreatif; serta UKM. “Melalui kerja sama ekonomi di IK-CEPA,
Indonesia dapat meminta pendampingan teknis (technical assistance), sharing best practices maupun
pelatihan untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” imbuh Wamendag.

Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyampaikan, IK-CEPA diharapkan akan menjadi tonggak
bersejarah untuk memperkuat hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Diharapkan
juga, IK-CEPA mampu memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan rakyat Indonesia di masa
pandemi ini.

“Kami di Komisi VI DPR RI terus mengawal dan memantau sosialisasi ini agar dapat memberikan
keuntungan kepada masyarakat. Karena pada akhirnya, usaha apapun yang dilakukan pemerintah, tiada
lain adalah untuk membawa kemakmuran rakyat Indonesia,” tegas Nasim.

Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa
Timur sangat mengapresiasi atas dipilihnya Jawa Timur sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan
sosialisasi ini. “Hal tersebut dikarenakan kegiatan ini merupakan instrumen penting untuk meningkatkan
devisa negara, sekaligus mendorong penguatan pertumbuhan perekonomian Jawa Timur,” pungkasnya.

Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini juga menekankan pentingnya sosialisasi yang
dilaksanakan agar para pemangku kepentingan khususnya dunia usaha dapat memahami dan
memanfaatkan peluang IK-CEPA yang diharapkan dapat diimplementasikan segera.

Total perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada periode Januari—September 2021 tercatat sebesar
USD 13,25 miliar atau meningkat 37,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari
nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar USD 6,44 miliar. Sedangkan, impor Indonesia
dari Korea Selatan sebesar USD 6,81 miliar.

Kunjungan ke Export Center Surabaya

Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Wamendag juga meninjau Export Center Surabaya (ECS).
Menurutnya, ECS hadir agar para pelaku ekspor mampu menemukan pasar yang lebih luas. Pelaku usaha
bisa memperoleh informasi peluang ekspor, mendapatkan pendampingan, dan berkonsultasi dalam
memenuhi standar negara tujuan ekspor.

“Dengan hadirnya ECS, diharapkan mampu membangkitkan semangat para pelaku usaha, termasuk
UKM dalam melakukan ekspor ke berbagai negara yang pada akhirnya turut meningkatkan nilai ekspor
nasional,” terang Wamendag.

ECS yang dibentuk pada Februari 2021 merupakan program kerja sama Kemendag melalui Direktorat
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dengan Kadin Indonesia Jawa Timur dan didukung Pemerintah
Provinsi Jawa Timur guna menumbuhkan pelaku ekspor baru serta membantu penetrasi produk ekspor.

Anda mungkin juga menyukai