Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan adalah salah satu sumber protein hewani yang banyak digemari oleh masyarakat
sebagai sumber energi, membantu memelihara pertumbuhan, dan meningkatkan daya tahan
tubuh. Salah satunya adalah ikan patin, ikan patin adalah ikan air tawar yang banyak
diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat indonesia. Ikan patin mempunyai kelebihan,
diantaranya yaitu pertumbuhannya cepat, memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi
terhadap lingkungan, rmemiliki rasa yang enak dan kandungan gizinya cukup tinggi. Ikan
patin sangat mudah dibudidayakan dan banyak dijumpai dipasaran dengan harga yang
terjangkau, Ikan patin memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga baik digunakan
sebagai sumber protein dalam asupan makan sehari-hari. Selain protein, ikan patin juga
mengandung lemak yang dominan dengan komposisi asam lemak tidak jenuh, Kandungan
asam lemak -3 pada bagian kepala 2,28%, daging belly flap (daging bagian perut) 2,11%,
dan isi perut 1,45% (Hastarini et al., 2012). Menurut Ayu et al. (2019). Ikan patin
mengandung lemak yang tinggi dan pH tubuh ikan yang mendekati netral menyebabkan
daging ikan mudah busuk, oleh karena itu diperlukan proses pengolahan untuk
mengantisipasi kelimpahan produksi ikan patin dan memperpanjang masa simpannya maka
dilakukan proses pengolahan untuk pemanfaatannya menjadi berbagai bentuk produk
olahan, salah satunya yaitu nugget.
Ikan patin merupakan hasil perikanan yang mudah diperoleh di Indonesia khususnya
di Riau dengan produksi sebesar 437.11 ton (Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2016).
Desa koto masjid kabupaten kampar adalah salah satu komoditas unggulan dibidang
perikanan, yaitu ikan patin. Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar dengan
tekstur daging yang halus, bewarna putih, dan memiliki daging yang tebal (Puspitasari dan
Wiyono, 2014). Peluang yang besar untuk menginovasikan berbagai macam produk
dengan berbahan dasar ikan patin.
Produk olahan nugget yang umumnya diolah dari daging ayam, kini diinovasikan
menjadi nugget yang diolah dari daging ikan patin. Mengendalikan kelimpahan ikan patin
dengan cara memanfaatkan hasil tangkapannya menjadi sebuah olahan yaitu nugget.
Produk olahan nugget yang berbahan dasar ikan patin merupakan salah satu olahan
makanan frozen yang disimpan dalam suhu -18 °C atau lebih rendah. Nugget adalah
olahan daging giling yang diberi bumbu lalu dicetak dan dilapisi tepung, yang telah
mengalami pemanasan sampai setengah matang dan merupakan produk makanan beku siap
saji. Proses pembuatan nugget terdiri dari beberapa tahap atau proses yaitu meliputi tahap
pencampuran adonan, pencetakan dan pengukusan, Selanjutnya nugget dikukus diiris
dalam berbagai jenis potongan yang sesuai dengan selera atau keinginan setiap orang lalu
dilapisi dengan bahan pelapis dan kemudian digoreng sebelum dikonsumsi (Afrisanti,
2010).

1.2. Tujuan Pelaksanaan PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) mempunyai tujuan untuk dapat mengetahui proses
pembuatan nugget, menambah keterampilan, menjadikan pengalaman kerja, dan dapat
beradaptasi dengan lingkungan di CV. Graha Pratama Fish.

1.3. Manfaat Pelaksanaan PKL


Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah menambah pengetahuan terutama skill,
melatih proses belajar sesuai kejurusan, melatih keterampilan, dan mendapat pengalaman.

Anda mungkin juga menyukai