Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS DAN PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI

TERHADAP LENTUR DENGAN TULANGAN TUNGGAL

9.1 Analisis Penampang


Analisis penampang terhadap lentur dimaksudkan untuk menghitung kapasitas
momen nominal penampang beton bertulang. Analisis dilakukan dengan pendekatan
blok tegangan persegi ekivalen, dengan distribusi tegangan tekan beton dan regangan
beton diasumsikan berbentuk persegi.

cu=0,003 0,85 f c

a= 1 c Cc
c
d h
d- a/2
As
Ts
s
b

Gambar 9.1 Diagram tegangan-regangan balok bertulangan tunggal

Keseimbangan gaya horisontal :


H = 0 ; T s = Cc
As fy = 0,85 f’c a b
1
As fy = 0,85 f’c cb
Keseimbangan momen :
M=0
Mn Cc d a a
2 0,85f'c a b d 2
atau
a a
Mn As f y d
Ts d 2
2
9.2 Analisis Penampang Persegi Tulangan Tunggal
Hitung momen nominal balok bertulangan tunggal seperti gambar bila diketahui
fy = 60000 psi (413,4 MPa) dan
a) f’c = 3000 psi (20,68 MPa)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 1


b) f’c = 5000 psi (34,47 MPa)
c) f’c = 9000 psi (62,10 MPa)

n:
d h b = 10 in. (254 mm)
Penyelesaia d = 18 in. (457,2 mm)
As h = 21 in. (533,4 mm)
As = 4 in2 (2580 mm2)
b

cu=0,003 0,85 f c

a= 1 c Cc
c
d h
d- a/2
As
Ts
s
b

Gambar 9.2 Diagram tegangan-regangan balok bertulangan tunggal

1,4 1,4
min 0,003
fy 413,4

ρ As 2580 0,0222 ρ OK
bd 254 x 457,2 min

1
a). f’c = 20,68 MPa = 0,85

0,85 x 20,68 600
0,85 f 600 0,85 0,021
b 413,4 (600413,4)
'c f y 1
(600 f y)
ρmaks
0,75 0,75 x 0,021 0,015
b
> maks  over-reinforced

b). f’c = 34,47 MPa


0,05
β1 0,85
7 f'c 30

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 2


β1 0,85 0,05
34,47 30 0,818
7

ρb 0,85 x 34,47 0,818 600


0,034
413,4 (600413,4)
ρmaks 0,75 x 0,025
0,034
< maks  under-reinforced

2580 x 413,4
a As fy
0,85 x 34,47 x 254 143,51 mm
0,85 f'c b

Mn Ts d a a
2 As f y d
2

M n 2580 x 457,2 143,51


413,4
2
Mn = 411104844 Nmm = 411 kNm

c). f’c = 62,10 MPa  1 = 0,65

0,85 x 62,1 600


ρb 413,4 0,65 0,049
(600 413,4)

ρmaks 0,75 x 0,037 0,0222


0,049
ρ
< maks  under-reinforced

2580 x 413,4
a As fy
0,85 x 62,1 x 254 79,8 mm
0,85 f'c b

Mn 2580 x 413,4 457,2 79,8


2
Mn = 445080495,6 Nmm = 445 kNm

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 3


9.3 Perencanaan Penampang Persegi Tulangan Tunggal
Dengan mengetahui momen terfaktor Mu (momen ultimit), mutu baja, mutu
beton, dan dengan memperkirakan dimensi penampang beton terlebih dahulu maka
jumlah tulangan yang diperlukan untuk menahan momen tersebut dapat dihitung.
Dengan syarat keseimbangan gaya horisontal dan keseimbangan momen didapat:
H = 0 ; T s = Cc (1)

a
M = 0 ; Mn Ts d (2)
2
Ada 3 bilangan yang tidak diketahui (b, d, dan As), tetapi hanya ada dua persamaan. Hal
ini dapat diselesaikan dengan menetapkan terlebih dahulu persentase tulangan terpasang
(),

As
dimana ρ atau As ρbd
bd

Dari persamaan (1):


Cc = Ts  0,85 f’c a b = As fy
0,85 f’c a b = b d fy
fy
a ρd (3)
0,85
f'c
Substitusi nilai a pada persamaan (3) ke persamaan (2) menghasilkan:
ρ fyd
Mn ρbdf y d 0,85f'c (4)
2

Nilai Mn pada persamaan (4) dibagi dengan (bd2) menghasilkan suatu besaran yang
disebut dengan koefisien lawan (resistence coeffisient) Rn.

Bil fy
a m, maka :
0,85f'
c

Mn 1
Rn ρ fy 1 ρ (5)
bd2
m
2
Karena ukuran penampang beton telah diperkirakan terlebih dahulu sehingga nilai b dan
d besarnya sudah diketahui, maka nilai Rn dapat dihitung. Nilai dapat dicari dengan
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 4
menyelesaikan persamaan (5).

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 5


1 2m Rn
ρ 1 1 (6)
m fy

Langkah-langkah perencanaan tulangan tunggal sebagai berikut:


1. Tentukan suatu harga yang besarnya min < < maks = 0,75 ρb

1,4
min dan 0,75ρb
fy maks

Mn
2. Hitung nilai (bd2) yang diperlukan :
b d2 R n

dimana : Rn 1 ρm
ρf y 1 dan m fy
2
0,85f'c
3. Pilih suatu nilai b dan d yang memenuhi besar (bd2) di atas.
Pendekatan : b/d 0,25 – 0,60, saran b/d 0,50
4. Hitung harga Rn dan untuk ukuran penampang (b dan d) yang dipilih.

R n , baruMn
bd2
1
ρ 2 m R n , baru
1 1
baru
m fy
5. Hitung luas tulangan tarik As; As = baru b d
6. Pilih tulangan yang akan dipasang dan periksa kekuatan nominal penampang untuk

Mu
memastikan bahwa Mn atau Mn ≥ Mu.

a Ast fy
Mn Ast fy d 2 dengan a
0,85f'c b

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 6


BAB X
ANALISIS DAN PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI
TERHADAP LENTUR DENGAN TULANGAN RANGKAP

10.1 Analisis Penampang

Dalam praktek, sistem tulangan tunggal hampir tidak pernah dimanfaatkan


untuk balok, karena pemasangan batang tulangan tambahan di daerah tekan akan
mempermudah pengaitan sengkang. Tujuan tulangan tekan ini diperlukan untuk :
1. Meningkatkan momen tahanan penampang karena dimensi penampang uang
terbatas.
2. Meningkatkan kapasitas rotasi penampang yang berkaitan dengan peningkatan
daktilitas penampang.
3. Meningkatkan kekakuan penampang, sehingga dapat mengurangi lendutan pada
struktur.
4. Dapat mengantisipasi kemungkunan adanya momen yang berubah tanda

Dalam analisis dan perencanaan penampang balok yang bertulangan rangkap


(bertulangan tarik dan tekan), penampang balok secara teoritis dibagi menjadi 2 bagian :
- Bagian 1, penampang bertulangan tunggal dengan luas tulangan tarik As1 = As – As2.
- Bagian 2, penampang dengan tulangan tarik dan tulangan tekan ekivalen yang
luasnya sama sebesar As2 = A’s.

d’ As’
As’
(d-d’)
d +

h
As As1
As2
b bagian 1 bagian 2
Gambar 10.1a Penampang balok bertulangan rangkap

Momen nominal total : Mn = Mn1 + Mn2


Dimana : Mn1 : momen nominal penampang bagian (1)
Mn2 : momen nominal penampang bagian (2)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 7


’cu = 0,003
d’
’s
As’ c
d
(d-d’) garis netral
h
As
s

As’
Cs
a Cc
garis + Z2
netral Z1
As1 Ts1
Ts2
As2

Gambar 10.1b Diagram tegangan-regangan balok bertulangan rangkap


a = 1 c ; z1 = d – a/2 ; z2 = d-d’
Bagian (1) penampang bertulangan tunggal
Keseimbangan gaya horisontal
H = 0 ; Ts1 = Cc

As1 fy
As f = 0,85 f’
y c a b  a 0,85 f 'c b , dimana As1 = As – A’s
1

Keseimbangan momen:
M=0

Mn1 a a2
Cc d 0,85 f 'c a b d atau
2
Mn1 a a
Ts1 d As1 f y d As A's f y d a
2
2 2
Bagian (2) penampang bertulangan seimbang As2 = A’s
A’s = As2 = As – As1
Ts2 = Cs = As2 fy
Mn2 = Ts2 (d - d’) = As2 fy (d - d’) = A’s fy (d - d’)
Kuat momen nominal dari penampang bertulangan rangkap menjadi:

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 8


Mn = Mn1 a
+ Mn2 = (As – A’s) fy d + As fy (d – d’)
2
Dari persyaratan kekuatan, momen rencana ( Mn) harus lebih besar dari atau sama
h
dengan momen terfaktor (Mu).
Mn ≥ Mu
Sehingga momen terfaktor menjadi :
a
Mu = {(As d
– A’s) fy 2 + As fy (d – d’)}

dimana : faktor reduksi kekuatan penampang menahan momen lentur ( = 0,80).


Perumusan diatas digunakan dengan anggapan tulangan tekan sudah mencapai leleh (f’s
≥ fy). Jika tulangan tekan belum leleh (f’s < fy), maka harus dihitung nilai tegangan f’s
yang sebenarnya dan nilai ini digunakan untuk perhitungan keseimbangan gaya-gaya
dan perhitungan kapasitas momen.

10.2 Pemeriksaan Keserasian Regangan


Besarnya regangan di seluruh tinggi balok harus diperiksa apakah mengikuti
distribusi linear.
’cu = 0,003 0,85f’c
d’
’s Cc
As’ c a
(d-d’) d
s
garis netral
As
Ts1 = As1 fy

Gambar 10.2a Diagram tegangan-regangan balok bertulangan rangkap

Tinggi garis netral

c a (A A's ) fy ' fy b d ' f y d


1
s
1 0,85 f 'c b 1 0,85 f 'c b 1 0,85 f 'c

As b d A's
dimana dan '
bd

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 9


fy
Karena tulangan tekan A’s sudah leleh maka 's
Es
0,003 (cd ' ) 1d ' c
's 0,003
c

0,003 d'
's 1 0,85 1 f 'c
(
') fy d
0,851 f 'c d'
's 0,003 1
( ') fy d

fy
Dengan nilai 's dan Es = 200.000 MPa maka persamaan diatas menjadi:
Es

0,851 f 'c d' fy


0,003 1
( ') fy d 200000

0,851 f 'c d' fy


1
( ') fy d 600

0,8 1 f 'c d' fy1


5 600
' ) fy d
(
0,851 f 'c d' 600fy
(' ) fy d 600

0,851 f 'c d' fy 600


'
d 600fy
y
Jika tulangan tekan belum leleh maka ’s <
f’s = Es ’s

0,851 f 'c d'


f 200000 0,003 1
's ( ') fy d

0,851 f 'c d'


600 1
f ( ') fy d
's

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 10


Nilai f’s ini dapat digunakan sebagai pendekatan awal terhadap pemeriksaan keserasian
regangan untuk keadaan tulangan tekan belum leleh.
Tinggi blok tegangan tekan ekivalen dalam keadaan tulangan tekan belum leleh :
As fyA's f 's
a
0,85 f 'c b
Kuat momen nominal dalam keadaan tulangan tekan belum leleh :
Mn = Mn1 + Mn2
Mn = (As fy – A’s f’s) (d – a/2) + A’s f’s (d – d’)
Dalam keadaan tulangan seimbang (balanced reinforced):

f 's
b b '
fy

dengan b adalah persentase tulangan dari balok bertulangan tunggal dengan luas
tulangan tarik As1 dalam keadaan tulangan seimbang.

0,85 f 'c 600


b
fy 1
600fy
Persentase tulangan maksimum untuk balok bertulangan rangkap:
f 's
maks 0,75 b '
fy

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 11


Mulai

Diketahui:
b, d, d’, As, A’s, f’c, fy

As A's
;'
bd bd

f 'c 1,4
min ata min
4 fy u fy

tidak
ditingkatkan > min

tidak 0,85 1 f 'c d' fy 600 ya


'
d 600 fy

Baja tekan sudah leleh


0,85 1 f 'c d'
f 's 600 1 f’s = fy
( ') f yd

0,85 f 'c 600


b
f1y 600fy

ya f '' s tidak Penampang


maks 0,75 b diperbesar
fy

Asyf A'fss '


a
0,85 f 'c b
a
Mu ={(As – A’s) fyd + As fy (d – d’)}
2

Selesai

Gambar 10.2b Diagram Alir Analisis Penampang Balok Bertulangan Rangkap

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 12


10.3 Contoh Analisis Penampang dengan Tulangan Rangkap
Suatu penampang balok beton bertulang seperti gambar. Tebal beton penutup 30
mm. Mutu beton f’c = 25 MPa, mutu baja fy = 400 MPa. Tentukan kapasitas momen
nominal dan rencana dari penampang tersebut.

2D20

450 mm

5D20 10 mm

300 mm

Penyelesaian :
Tinggi efektif penampang d:
d’ = 30 + 10 + 20/2 = 50 mm
d = 450 – 50 = 400 mm

Luas dan persentase tulangan


As = 5 x (1/4 x 3,14 x 202) = 1571 mm2
A’s = 2 x (1/4 x 3,14 x 202) = 628 mm2
As1 = As – A’s = 1571 – 628 = 943 mm2

As 1571
0,01309
bd (300400)
A's 628
' 0,00523
b d (300x400)
- ’ = 0,0131 – 0,0052 = 0,00786
f’c = 25 MPa  1 = 0,85

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 13


’cu = 0,003
d’
’s
As’ c
d
(d-d’) garis netral
h
As
s

b
As’
Cs
a Cc
garis + Z2
netral Z1
As1 Ts1
Ts2
As2

Gambar 10.3 Diagram tegangan-regangan balok bertulangan rangkap

a = 1 c ; z1 = d – a/2 ; z2 = d-d’
Periksa tulangan tekan leleh atau tidak :

600  tulangan tekan leleh


' 0,851 f 'c d' fy
d 600fy
0,851 f 'c d'600 0,850,8525 50600
0,0169 ' 0,00786
fy d600fy 400400600400
 tulangan tekan belum leleh (f’s < fy)

Pendekatan nilai f’s, a, dan c

0,851 f 'c d'


f 600 1
's ( ' ) fy d

600 10,85 0,85 25 50 169 MPa


f' 0,00786 400 400
s

As fyA's f 's (1571 400628 169)


a 81,92 mm
0,85 f 'c b 0,85 25 300

a 81,92
c 96,38 mm
1 0,85

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 14


Dari diagram regangan :
0,003 c d'
0,00 96,38 50
's c 0,00144
3 96,38
f’s = ’s Es = 0,00144 x 200000 = 289 MPa
Periksa batas-batas tulangan

0,85 f 'c 600


b
fy 1
600fy
0,85 25
0,0271
0,85 600
400 600400
0,75 = 0,75 x 0,0271 = 0,0203
b

0,75 f 's
b '
maks fy

28
0,020 0,00523 0,0241
maks 9
3
40
0
f 'c 25
min 0,0031
4 fy 4400
1,4 1,4
min 0,0035
fy 400
Dipilih min = 0,0035
min < = 0,01309 < maks (under - reinforced)

Tinggi garis netral

a (1571 400628289)
70,1 mm
0,8525300
70,1
c 0,85 82,5 mm
Kapasitas momen nominal Mn

a
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 15
2
Mn = (As
fy – A’s f’s) d + A’s f’s (d – d’)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 16


Mn = (1571 x 400 – 628 x 289) 70,1
400 + {628 x 289 (400 – 50)
2
= 226,621 kNm
Kapasitas momen rencana Mu
Mu = Mn = 0,80 x 226,621 = 181,297 kNm

10.4 Perencanaan Penampang Persegi Terhadap Lentur dengan Tulangan


Rangkap
Adapun langkah-langkah perencanaan lentur Penampang persegi dengan
tulangan rangkap adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan apakah tulangan rangkap diperlukan atau tidak dengan membandingkan
antara kekuatan momen yang diperlukan dan kekuatan momen dari penampang yang
sama tetapi hanya menggunakan tulangan tarik dengan jumlah yang maksimum ( ≤
0,75 ).
b

2. Bila diperlukan tulangan tekan, tentukan As dan A’s. Hitung Mn2 = Mn – Mn1.
3. Periksa keserasian regangan untuk mengetahui apakah tulangan tekan leleh atau
belum leleh. Gunakan nilai tegangan baja yang dihitung dari regangan yang
diperoleh untuk menghitung gaya-gaya dalam dan kapasitas momen.
4. Periksa keadaan tulangan terhadap batas-batas tulangan maksimum dan minimum.
5. Pilih diameter tulangan yang akan dipasang.

Contoh :
Diketahui balok beton bertulang persegi dengan tulangan rangkap mempunyai dimensi
(300 x 450) mm2, menahan momen terfaktor Mu = 25,23 tm (termasuk berat sendiri).
Beton deking d’ = 40 mm. Mutu baha: f’ c = 25 MPa dan fy = 400 MPa. Rencanakan
tulangan lentur balok tersebut.

Penyelesaian
Mu = 25,23 tm = 252,3 kNm
Mn = 252,3 / 0,8 = 315,375 kNm
d = 450 – 40 = 410 mm2, f’c = 25 MPa  1
= 0,85

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 17


0,85 f 'c 600
b
fy 1
600fy
0,85 25
0,0271
0,85 600
400 600400
1
Misal dicoba penampang dengan tulangan tunggal, = 0,0135 0,5 b
diambil

As1 = b d = 0,0135 x 300 x 410 = 1660 mm2


1

M =A f d
a As1 f y
dengan a
n1 s1 y
2 0,85 f'c b

Mn1

= 1660 x 400 400


x
1660400
20,8525300
237659922 Nmm 237,660 kNm
Mn1 < Mn = 315,375 kNm (diperlukan tulangan rangkap)
Periksa keadaan tulangan tekan:

0,851 f 'c d' fy 600  tulangan tekan leleh


'
d 600fy
0,851 f 'c d'600
0,0132 ' 0,0135
fy d600fy
 tulangan tekan belum leleh (f’s = fy)

Perhitungan luas tulangan As dan A’s


Mn2 = Mn – Mn1 = 315,375 – 237,660 = 77,715 kNm
Mn2 = A’s f’s (d – d’) = A’s fy (d – d’)
Mn 2
77715000 525 mm2
A'sA s2
fy d 400 (410 40)
d'
As = As1 + As2 = 1660 + 525 = 2185 mm2

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 18


Dipasang tulangan :
Tulangan tarik 7D20 (As = 2198 mm2)
Tulangan tekan 2D20 (As = 628 mm2)

Periksa batas-batas tulangan

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 19


2198
0,0179
300410
'628
300410 0,0051

0,85 f 'c 600


b
fy 1
600fy
0,85 25
0,0271
0,85 600
400 600400
0,75 = 0,75 x 0,0271 = 0,0203
b

maks 0,75 b '

maks 0,0203 0,0051 0,0254

f 'c 25
min 0,0031
4 fy 4400

1,4 1,4
min 0,0035
fy 400
Dipilih min = 0,0035
min < = 0,01309 < maks (under - reinforced)
Tinggi garis netral c

a (2198400628289)
98,5 mm
0,8525300
98,5
c 0,85 115,9 mm

Kapasitas momen nominal Mn

a
Mn = (As
fy – A’s fy) d 2 + A’s f’s (d – d’)

Mn = (2198 x 400 – 628 x 400) 400 98,5


+ {628 x 400 (400 – 40)
2
= 319495000 Nmm = 319,495 kNm
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 20
Kapasitas momen rencana Mu
Mu = Mn = 0,8 x 319,495 = 255,596 kNm > 252,3 kNm (OK)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 21


Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 22
0,850,852540 600
400410 600 400

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia 23

Anda mungkin juga menyukai