Anda di halaman 1dari 37

STRUKTUR BETON

BERTULANG I

Kuliah ke – 4 & 5
Oleh:
Yulius Rief Alkhaly, ST., M.Eng

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Malikussaleh
Rev. Sept. 2014
ANALISIS DAN DESAIN
BALOK TULANGAN
TUNGGAL
(1)
MATERI:
3.1 Informasi Umum Perencanaan Balok
3.2 Kompatibilitas dan Kesetimbangan
3.3 Ragam Keruntuhan Akibat Beban
Lentur
3.4 Pemeriksaan Ragam Keruntuhan
3.5 Momen-Kurvatur Ragam Keruntuhan
3.6 Pembatasan Luas Tulangan Lentur
3.7 Tipikal Penulangan Balok
3.8 Analisis Balok Tulangan Tunggal
3.1 Informasi Umum
Perencanaan Balok
3.1.1 Letak Tulangan

M+
Crack in tension area

M+
Reinforcement in tension area
Balok dengan Perletakan Sederhana
Crack in tension area

M-

Reinforcement in tension area

Balok Kantilever
Crack in tension area

M- M- M-
M+ M+

Crack in tension area Reinforcement in tension area

M- M- M-
M+ M+
Reinforcement in tension area

Balok Menerus (statis tak tentu)


3.1.2 Bentang Balok Teoritis
3.1.3 Tinggi Balok Minimum
3.1.4 Tebal Minimum Selimut

h = d + 0,5 db +  sengkang + d’

(a) Beton yang dicor di atas dan selalu berhubungan dengan


tanah, 75 mm
(b) Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca:
 Batang tulangan D-19 hingga D-57, 50 mm
 Batang tulangan D-16, kawat M-16 ulir atau polos, dan yang
lebih kecil, 40 mm
(c) Beton yang tidak berhubungan dengan cuaca atau
berhubungan dengan tanah:

 Slab, dinding, balok usuk:


 Batang tulangan D-44 dan D-57, 40 mm
 Batang tulangan D-36 dan yang lebih kecil, 20 mm

 Balok, kolom:
 Tulangan utama, pengikat, sengkang, spiral, 40 mm

 Komponen struktur cangkang, pelat lipat:


 Batang tulangan D-19 dan yang lebih besar, 20 mm
 Batang tulangan D-16, kawat M-16 ulir atau polos, dan
yang lebih kecil, 13 mm
(d) Untuk tulangan yang dibundel, selimut beton minimum
yang disyaratkan tidak boleh kurang dari diameter ekivalen
bundel, tetapi tidak perlu lebih besar dari 50 mm; kecuali
untuk beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu
kontak dengan tanah, dimana selimut beton disyaratkan
tidak boleh kurang dari 75 mm.
3.1.5 Jarak Minimum Antar Tulangan

b = 2.Ø sengkang + 2.d' + n(db) + (n-1)ds


3.1.6 Batang Tulangan Bundel
a) Kumpulan batang tulangan sejajar yang dibundel menyatu
sehingga bekerja dalam satu kesatuan harus dibatasi sampai
empat dalam semua bundel.
b) Batang tulangan bundel harus dilingkupi dalam sengkang atau
pengikat.
c) Batang tulangan yang lebih besar dari D-36 tidak boleh dibundel
dalam balok.
d) Masing-masing batang tulangan dalam satu bundel yang dihentikan
dalam bentang komponen struktur lentur harus berhenti pada titik-
titik yang berlainan dengan paling sedikit 40db secara berselang-
seling.
e) Jika batasan spasi atau persyaratan selimut beton minimum
didasarkan pada diameter batang tulangan, db, maka satu unit
batangan tulangan bundel harus diperlakukan sebagai batang
tulangan tunggal dengan diameter yang diperoleh dari luas total
ekivalen.
3.1.7 Satuan Ukuran Yang Dipakai
Panjang
 Bentang : m (meter)
 Dimensi elemen : mm (milimeter)
Gaya, Beban
 N (newton) ; kN/m2; kN (kilo-newton) ; kN/m’
 1 kg = 1 x 9,81 = 9,81 N
 1 ton = 103 x 9,81 = 9,81 x 103 N = 9,81 kN
Tegangan
MPa (1 MPa = 1 N/mm2)
Berat Volume
kN/m3
3.2 Kompatibilitas dan
Kesetimbangan
Ada 2 hal yang harus dipenuhi dalam analisis maupun desain
elemen beton bertulang:

1. Kompatibilitas Tegangan dengan Regangan


Tegangan dan renggangan selalu memiliki hubungan
kesesuaian pada suatu penampang beton
Contoh:
Tegangan baja yang belum mencapai tegangan leleh,
berlaku hubungan dengan regangan sebagai berikut:

s s s
2. Kesetimbangan
Penampang beton harus memiliki kesetimbangan gaya-
gaya dalam, berupa:

a. Kesetimbangan gaya horizontal dan vertikal


b. Kesetimbangan momen
3.3 Ragam Keruntuhan Akibat
Beban Lentur
KERUNTUHAN SETIMBANG/BALANCE
(Balanced Failure)

KERUNTUHAN TARIK
(Tension Steel Yielding /Under Reinforced)

KERUNTUHAN TEKAN
(Concrete Compression Failure /Over Reinforced)
3.3.1 Mekanisme Kegagalan
0,003 0,003 0,003

cb c
c

Mu

s = y s > y s < y

Keruntuhan Keruntuhan Keruntuhan


Berimbang Tarik Tekan
As = As b As < As b As > As b

Yang Diharapkan
3.3.2 Keruntuhan Setimbang
’cu = 0,003 dicapai tepat saat s = y
’cu = 0,003 0,85 f’c
C
cb ab

d Z =d-½a
Mu
As b T
s = y fs = fy

b
Regangan Tegangan

cb 0,003 fy
= Dlm Hal ini : y = ;
d 0,003 + y Es
Es = 2.105 MPa
600
cb = 600 + fy d ……………..……………….(1)
Kuat Desak Beton = Kuat Tarik Baja
H = 0  C = T

0,85 f’c . As b . b = As b . fy

0,85 f’c . 1 . cb . b = As b . fy

As b = 0,85 f’c . 1 . cb. b


fy
: bd
b = 0,85 f’c . 1 . cb ………………………… (2)
fy . d

, 
(1) (2) b .
3.3.3 Keruntuhan Tarik
’cu = 0,003 dicapai tepat saat
s >> y ;  < b ; c < cb
’cu = 0,003 0,85 f’c
a C
c

d d-½a
Mu As T
s >> y fs = fy
b
Regangan Tegangan

H = 0  C = T
0,85 f’c . a . b = As . fy

s
………..………………...(1)
c
Mn = T (d – 0,5a)
= As . fy (d – 0,5a) …………………………......…(2)

(1)  (2)
0,5 . As . fy
Mn = As . fy ( d - )
0,85 fc’ . b
: bd2

 

n  

Berdasarkan rumus Rn di atas, dapat dibuat


tabel/grafik sebagai alat bantu desain,
sebagaimana tabel dalam buku CUR
3.3.4 Keruntuhan Tekan
’cu = 0,003 dicapai tepat saat
s < y ;  > b ; c > cb
’cu = 0,003 0,85 f’c

a C
c

d d-½a
Mu As T
s < y fs = fy

b
Regangan Tegangan

Keadaan ini hendaknya dihindari karena kegagalan beton


pada serat tekan terluar yang bersifat GETAS (brittle)
terjadi lebih dahulu sebelum tulangan baja leleh/bekerja
optimal.
3.4 Pemeriksaan Ragam
Keruntuhan
’cu = 0.003 ’cu + y

cb cb

d
Mu As b Regangan
s = y s = y
b
Dari perbandingan segitiga pada diagram regangan untuk
kodisi keruntuhan seimbang diperoleh:
Sehingga diperoleh:
3.5 Momen-Kurvatur Ragam
Keruntuhan
3.6 Pembatasan Luas Tulangan
Lentur
3.6.1 Luas Tulangan Maksimum

  
b = rasio tulangan yang dihasilkan pada kondisi
regangan setimbang

 Persyaratan ini dimaksudkan untuk memastikan


penampang balok hanya mungkin mengalami kegagalan
tarik.
3.6.2 Luas Tulangan Minimum
SNI Beton 2013 mensyaratkan :

min
c
dan min
y

 Persyaratan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi


pertambahan fs yang tiba-tiba saat beton mulai retak.
 fs yang meningkat jauh secara tiba-tiba dapat
mengakibatkan putusnya baja tulangan.
3.7 Tipikal Penulangan Lentur
Bolok Penampang Persegi
Tul. Tekan

 Sengkang
 300 mm Selimut beton

Tul. Peminggang
Mu (tul. Torsi :
  12mm)

Tul. Tarik

Tebal selimut
Beton (Ps. 7.7)
 db atau 25 mm (Ps. 7.6.1 dan 7.6.2)
3.8 Analisis Balok Tulangan
Tunggal

Dalam hal ini fs = fy


3.8.1 Langkah-Langkah Analisis Balok
Tulangan Tunggal
Adapun langkah-langkah perhitungan analisis balok tulangan
tunggal adalah sebagai berikut:
1. Tentukan data: b, d, As, f’c, fy, Es = 200.000 Mpa
2. Periksa jarak antar tulangan, ds
3. Hitung besarnya rasio penulangan, 
4. Periksa pembatasan luas tulangan minimum, As min
5. Hitung rasio penulangan setimbang (balance), b
6. Periksa pembatasan luas tulangan maksimum, As maks
7. Hitung tinggi blok tegangan (stress block), a
8. Hitung kapasitas penampang, Mn
9. Hitung kapasitas momen ultimit, Mu
3.8.2 Diagram Alir Analisis Balok
Tulangan Tunggal
MULAI

Data: b, d, As, f’c, fy


Es = 200.000 MPa

ds

Sesuaikan
Penampang,
Tdk ds ≥ db
atur letak
ds ≥ 25 mm
tulangan

Ya
As

b. d

1
1

f c
min
4. f
1,4
min
fy
Ubah As,
sesuaikan  = min, Tdk
Ubah penampang  ≥ min
sesuaikan ds
Ya
As ,  .

b. d
b .
.

2
2

Besarkan
penampang, Tdk
gunakan   0,75 b
 = 0,75 b
Ya
As A s. f
 a
b. d 0,85f′c. b

a
Mn A .f d
2

Mu Mn

SELESAI
3.8.3 Contoh Analisis Balok Tulangan
Tunggal
Sebuah balok dengan penampang sebagaimana diperlihatkan
dalam gambar di bawah, Bila digunakan mutu beton f’c = 20
MPa, mutu baja fy = 400 MPa, anggap balok menggunakan
sengkang polos 8 mm. Berapa momen ultimit yang dapat dipikul
oleh balok tersebut dan chek apakah tulangan terpasang sudah
memenuhi syarat?

d = 339,5 mm

4D25
PENYELESAIAN
250 mm
Tugas 01
Sebuah balok dengan penampang sebagaimana diperlihatkan
dalam gambar di bawah, Bila digunakan mutu beton f’c = 22
MPa, mutu baja fy = 380 MPa, anggap balok menggunakan
sengkang polos 10 mm. Berapa momen ultimit yang dapat
dipikul oleh balok tersebut dan chek apakah tulangan terpasang
sudah memenuhi syarat?

d = 339,5 mm

4D22

240 mm

Anda mungkin juga menyukai