Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BIOLOGI

"MENCANGKOK"

Oleh :

ANIM FADILLAH

KELAS IX B

MTS TARBIYAH ISLAMIYAH


Cara Mencangkok

Cara mencangkok tanaman, suatu percobaan yang pasti pernah kita lakukan pada saat kita
mengenyam pendidikan di sekolah dasar. Mencangkok menjadi salah satu pengalaman yang
mungkin terkenang hingga sekarang, mungkin karena ini adalah pelajaran yang diajarkan
melalui aktifitas atau juga biasa disebut dengan learning by doing. Namun, mungkin kita
sudah mulai lupa atau menjadi tertukar-tukar antara cangkok, okulasi, dan kopulasi.

Secara singkat, cangkok adalah suatu cara untuk memperbanyak tanaman dengan cara
memotong dahan pohon kemudian menanamnya ke dalam tanah hingga tumbuh akar. Jika
akar sudah tumbuh, maka bisa dikatakan bahwa proses cangkok berhasil. Sedangkan okulasi
adalah proses menempel tanaman sehingga dapat menggabungkan kedua sifat tanaman.
Sebagai contoh pohon mangga yang berbuah manis tapi buahnya sedikit di tempel dengan
pohon mangga yang berbuah manis dan berbuah banyak. Sehingga buah yang tumbuh di
pohon pertama menjadi lebih banyak. Okulasi dilakukan dengan cara menempelkan tunas.

Kemudian, kopulasi memiliki fungsi yang sama dengan okulasi yaitu untuk memperoleh
tumbukan dengan kualitas yang lebih baik, namun dengan cara menyambung. Sampai saat
ini, cara mencangkok tanaman masih menjadi andalan dari petani ataupun tukang kebun yang
menginginkan buah dengan kualitas yang merata serta cara andalan untuk memperbanyak
tanaman dengan cara yang singkat. Karena itu, berikut ini kami jelaskan cara mencangkok
tanaman dengan baik dan benar.
Untuk menghasilkan hasil yang maksimal, kita harus melakukan cangkok dengan hati-hati
dan sesuai dengan prosedur. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam mencangkok tanaman:

1. Memilih Batang
Berikut ini adalah cara memilih batang yang tepat untuk mencangkok tanaman:
 Memilih batang yang sesuai.
 Batang setidaknya memiliki diameter 2 cm atau lebih dan yang paling penting adalah
berkambium.

2. Menguliti Batang
Sayat kulit batang sekitar luasnya 10 cm persegi. Setelah menyayat, diamkan beberapa saat.
Jika perlu, lap dengan menggunakan kain. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan
kambium yang menempel di permukaan. Anda bisa mengecek kandungan kambium dengan
cara memegang sayatan yang telah Anda buat apakah lengket atau sudah kering.

3. Menyiapkan Air dan Tanah


Sembari menunggu batang kering, siapkan air dan tanah dan campur hingga merata.
Usahakan campuran tanah dan air tidak terlalu encer, namun juga tidak terlalu padat.
Kepadatan campuran tersebut dapat di lihat dengan menempelkan campuran tersebut ke
batang pohon. Seharusnya campuran tersebut dapat menempel ke batang pohon dan (tidak
berjatuha ke bawah karena terlalu encer atau tidak bisa menempel karena terlalu padat).

4. Menempelkan Campuran
Setelah itu tempelkan campuran tadi ke sayatan yang Anda buat. Setelah itu balut dengan
menggunakan plastik lalu ikat dengan tali sehingga campuran tanah tersebut menempel
dengan sempurna.

5. Menyirami Air
Berikan air setiap hari kepada cangkokan Anda. Siramkan dengan pelan agar tidak merusak
cangkok yang Anda buat. Anda juga bisa mengandalkan air hujan jika musim memang
sedang hujan. Sehingga Anda dapat meninggalkan cangkokan Anda untuk beberapa hari
dengan cara meletakkannya di ruang terbuka. Namun jika hujan tersebut sangat deran dan
penuh dengan tiupan angin, ini tentu bukanlah hal yang bagus, lebih baik Anda menunggu
waktu yang pas saat Anda bisa memantau cangkokan Anda secara rutin.

Jika akar sudah mulai terlihat, selamat maka proses cangkok telah berhasil.kemudian potong
cangkokan dengan hati – hati dan jangan sampai merusak akar yang telah tumbuh. Akar yang
masih kecil akan sangat rentan untuk rusak walaupun dengan sentuhan atau gesekan biasa.
6. Pindahkan Hasil Cangkokan
Masih ada tahapan lain setelah tanaman berhasil dicangkok, di antaranya:
Pindahkan hasil cangkokan ke tempat yang baru sehingga dia dapat tumbuh sendiri.
Usahakan tempat yang baru sudah siap untuk ditempati. Pastikan tanah yang digunakan
adalah tanah yang subur sehingga proses cangkok juga dapat berjalan secara lancar.

7. Hasil Cangkok
Tetap pantau hasil cangkokan Anda dan sirami secara rutin. Tambahkan pupuk jika
diperlukan dan lakukan pencegahan terhadap hama. Bagaimana? Cukup mudah bukan?
Untuk Anda yang masih baru saja mengenal cangkok dan belum pernah mencoba
sebelumnya mungkin banyak istilah yang terdengar asing seperti cara generatif, vegetatif,
kambium dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai