Anda di halaman 1dari 6

Niken Rahayu Putri

Meng-update Produktivitas Diri , dan Skill yang Dimiliki untuk Menjadi Individu
yang Berkompeten dan Berguna bagi Orang Banyak
Dalam berbagai kesempatan selalu ada pembahasan mengenai produktivitas yang akan menjadi kunci
dalam setiap kesuksesan. Tidak bisa dipungkiri bahwa orang yang produktif akan selalu bisa
menyeimbangkan setiap kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tak jarang banyak orang yang
gagal karena meremehkan stigma produktivitas dan menganggap bahwa berleha-leha bukanlah hal yang
besar. Malah kalau dipikir-pikir sesuatu yang besar mungkin di mulai dengan hal yanhg kecil terlebih
dahulu. Begitu juga dengan berleha-leha, jika kita memakai prinsip itu di setiap kesempatannya. Maka
lama-kelamaan apa yang kita inginkan pun akan gagal terpenuhi.

Setiap tahun mungkin setiap orang me-chalange diri nya untuk bisa meraih beberapa goals baik itu
menjadi pribadi yang lebih menghargai waktu, menggali skill yang bermula dari hobi, atau meraih
beberapa mimpi yang tertunda seperti masuk PTN. Nah dari sekian banyak goals yang ingin diraih, kita
harus sadar bahwa pengembangan skill merupakan hal yang sangat perlu. Hal ini karena manusia
diciptakan dengan skill yang berbeda-beda. Skill adalah kemampuan istimewa diri sendiri yang dilakukan
dengan santai , namun dengan hasil yang sangat memuaskan dari pada orang lain yang tidak mempunyai
skill tersebut. Skill yang terus dikembangkan akan emberi kemudahan disetiap goals yang kita inginkan.

Softskil lmerupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan
keterampilan intra dan interpersonal. Keterampilan Intrapersonal mencakup kesadaran diri (kepercayaan
diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran emosi) danketerampilan diri (peningkatan diri,
pengendalian diri, manajemen sumber daya, pro aktif).Sedangkan keterampilan inter personal
mencakup kesadaran sosial dan keterampilan sosial (kepemimpinan, pengaruh, komunikasi).

Dalam menghadapi dunia kerja sesorang tidak hanya memerlukan hardskill yang baik tetapi juga
penguasaan softskill. Hal ini mengingat Globalisasi menuntut fleksibilitas dan tuntutan kerja yang
semakin tinggi baik terhadap keterampilan teknis maupun keterampilan non teknis. Persaiangan dalam
mendapatkan pekerjaan semakin ketat dan dalam hal ini penguasaan soft skill sangat dibutuhkan.

Maka tidak mengherankan jika semua perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi yang seimbang antara
hard skill dan soft skill untuk semua posisi karyawan. Pendekatan hard skill dianggap sudah tidak
efektif, percuma saja jika hard skill baik tapi soft skill nya buruk.Perusahaan akan lebih memilih calon
karyawan yang memiliki kepribadian dan karakter lebih baik walaupun tidak ditunjang hard skill yang
mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih keterampilan teknis jauh lebih mudah daripada pembentukan
karakter seseorang. Dengan katalain, hard skill merupakan faktor penting bagi manusia dalam bekerja,
tetapi keberhasilanseseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillyang lebih baik.

Untuk mengelola produktivitas diri, kita perlu memahami tujuan hidup dengan jelas. Dan, tujuan hidup
tersebut perlu dicapai tanpa mengorbankan proses. Jangan sampai tujuan tercapai tapi kita sakit-sakitan.
Mengelola keseimbangan antara tujuan dan proses adalah salah satu kunci dari konsep manajemen
produktivitas diri.
Mungkin penjelasan di atas terkesan sederhana untuk menerangkan konsep produktivitas diri yang
sebenarnya jauh lebih kompleks.Oleh karena itu mari kita elaborasi lebih lanjut. Setidaknya ada tiga
aspek yang perlu diketahui untuk memahami manajemen produktivitas diri.

Produktivitas diri bisa dilakuan dengan baik di setiap harinya. Namun, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat membangun prokdutivitas diri yaitu:

Menentukan target, cara menjadi produktif bisa dimulai dengan menentukan target atau impian kamu
sendiri. Target membuat kamu bisa fokus pada tujuan yang diinginkan sehingga kamu tahu apa yang
harus dilakukan untuk mencapai target tersebut. Maka dari itu, biasakan untuk membuat to –
dlist sebelum tidur. To - do list tersebut bisa meliputi berbagai kegiatan yang akan kamu lakukan
keesokan harinya.
Tentukan Prioritas, masih berkaitan dengan target, cara menjadi produktif berikutnya yaitu dengan
berfokus pada hal-hal yang ingin kamu capai terlebih dahulu. Meskipun banyak yang ingin dicapai guna
menjadi pribadi yang sukses, sebaiknya utamakan hal yang paling penting terlebih dahulu. Jangan sampai
kamu mengerjakan segala sesuatu secara bersamaan sehingga kamu kehilangan fokus sekaligus semangat
untuk meraih kesuksesan.

Menentukan target, apa pun tugas harian yang ingin dilakukan, misalnya membenahi rumah, belajar, atau
bekerja di kantor, tentukan tujuan yang realistis, tetapi cukup menantang. Contohnya, tentukan target
ingin menulis sekian kata, membaca sekian halaman, atau menyelesaikan laporan. Jangan menyerah
sebelum target tercapai. Alih-alih merasa terbebani, bersikaplah positif dengan menggunakan target
sebagai sumber motivasi. Anda mampu mencapai target jika tetap fokus saat bekerja.

Menentukan punishment and Reward, tentukan sanksi atau siapkan hadiah untuk diri sendiri. Buatlah
komitmen untuk memberikan hadiah kepada diri sendiri kalau target tercapai. Tentukan konsekuensi tidak
menyenangkan, misalnya mendonasikan uang apabila target tidak tercapai. Cara ini bisa diterapkan jika
Anda meminta teman yang memberikan sanksi atau hadiah agar Anda tidak melanggar komitmen kepada
diri sendiri.

Jika semua kompenen telah imbang antara produktifitas dan penguasaan skill (hard skill atau pun soft
skill) barulah kita bisa menjadi pribdai yang bisa berkompeten dan berguna bagi orang banyak. Tidak bisa
dipungkiri penguasaan skill yang dilaksanakan dengan kerja yang produktif akan menghasilkan suatu
keseimbangan untuk mencapai goals yang di inginkan . Ketika setiap goals tercapai otomatis kita sudah
berhasil mengembangkan diri secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai