Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH HUKUM PERIZINAN

“LISENSI”

Disusun Oleh :

Kelompok 8

1. Adelia Ageta (02011382126448)


2. Afiftian Oktwin Mulyawan (02011382126432)
3. Diva Shaqilla Putri (02011382126394)
4. Fakhira Puspita Julianka (02011382126362)
5. Jhody (02011382126496)
6. M. Rifqy Sakban (02011382126386)
7. Muhammad Aryadhika Satya (02011382126432)
8. Nadya Sehati (02011382126406)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lisensi adalah izin atau persetujuan yang diberikan oleh pemilik hak
kekayaan intelektual atau hak cipta kepada pihak lain untuk menggunakan,
mengembangkan, atau mendistribusikan suatu produk atau jasa yang timbul dari
hak kekayaan intelektual tersebut. Dalam arti lain lisensi adalah izin yang diberikan
oleh pemegang paten, baik yang bersifat eksklusif maupun non-eksklusif, kepada
penerima lisensi berdasarkan perjanjian tertulis untuk menggunakan Paten yang
masih dilindungi dalam jangka waktu dan syarat tertentu. Dalam lisensi terdapat
istilah perjanjian lisensi, yaitu perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana satu
pihak memberikan lisensi sebagai pemilik kepada pihak yang menerima lisensi
dengan legal untuk memproduksi dan memasarkan produk/jasanya. Tanpa izin ini,
tindakan tersebut akan dilarang, ilegal dan melanggar hukum. Lisensi
memungkinkan pengguna untuk menggunakan produk atau layanan yang
dilindungi hak kekayaan intelektual tanpa melanggar hak yang dilindungi undang-
undang hak cipta. 

BAB II
PEMBAHASAN

A. JENIS-JENIS LISENSI
1) Lisensi HKI (Hak Kekayaan Intelektual)
Lisensi HKI biasa ditemukan pada software komputer. Pemilik lisensi akan
memberikan hak kepada pengguna untuk memakai produk softwarenya. Pada
jenis lisensi ini berlaku beberapa ketentuan tertentu. Misalnya saja seperti ruang
lingkup penggunaan, perpanjangan dan beberapa ketentuan lain yang telah
ditentukan sebelumnya oleh pemegang lisensi. Misalnya, seorang musisi
mungkin mengizinkan orang lain menggunakan lagunya dalam iklan atau film.
Lisensi memungkinkan pengguna untuk menggunakan lagu tersebut secara legal

2
dan memberikan hak cipta kepada pemilik lagu tersebut. Lisensi ini juga dapat
menentukan ketentuan tertentu yang harus dipenuhi oleh pengguna, seperti
pembayaran royalti atau menyertakan kredit kepada musisi. 

2) Lisensi Massal
Lisensi massal juga terdapat di penggunaan software komputer. Secara detail
penulisan jenis lisensi massal pada software komputer adalah UELA atau End
User License Agreement. Secara mudahnya jenis lisensi massal adalah
pemberian lisensi dari pemilik lisensi kepada perorangan agar bisa menggunakan
software komputer tersebut.

3) Lisensi Barang dan Jasa


Pemegang lisensi ini dapat memberikan izin atau lisensi kepada orang atau
perusahaan lain. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memungkinkan orang
atau perusahaan lain menjual barang atau jasa pemegang izin. 

4) Lisensi Hasil Karya Seni dan Karakter


Lisensi ini berlaku untuk produk yang mengandung karakter atau elemen seni
yang dilindungi hak cipta. Pemberi lisensi dapat mengizinkan orang lain untuk
menggunakan, memproduksi, atau menjual produk dengan karya seni atau
karakter, seperti mainan atau barang dagangan berlisensi dari film atau buku
komik. 

5) Lisensi Bidang Pendidikan


Jenis lisensi ini biasanya berbentuk gelar universitas. Misalnya, universitas
berlisensi. Perusahaan-perusahaan besar ini dapat mengeluarkan izinnya kepada
mahasiswanya agar mereka dapat memperoleh ilmu dalam jangka waktu tertentu
di perguruan tinggi. Selain itu, izin di bidang pendidikan juga dapat diberikan
dalam bentuk penghargaan.  

B. KELEBIHAN LISENSI
1. Penerima lisensi dapat secara sah menggunakan merek dagang tersebut.
2. Pemberi lisensi akan menerima royalti dalam jumlah yang telah disepakati
sebelumnya untuk dibayarkan.

3
3. Pemberi lisensi tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk
memasarkan produknya.
4. Penerima lisensi akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan konsumen.
Apalagi jika merek yang mereka gunakan sudah dikenal banyak orang. 

C. KEKURANGAN LISENSI
1. Ketika lisensi dijual, pemegang lisensi sebelumnya kehilangan kendali
sepenuhnya atas produk tersebut.
2. Penerima lisensi juga berisiko saat menjual produk.
3. Walaupun bisa mengumpulkan royalti, semuanya butuh waktu.
4. Ketika perjanjian telah dilanggar oleh penerima lisensi. Maka kemungkinan
persaingan sangat tinggi. Tentu saja hal ini juga dapat mengancam keabsahan
merek dagang penerima lisensi. 

D. DASAR HUKUM LISENSI

E. LARANGAN PADA PERJANJIAN LISENSI


Sebagaimana dijelaskan pada pasal 6 PP36/2018, perjanjian lisensi
memiliki beberapa larangan. Jika perjanjian lisensi tidak mengizinkan pembuatan
konten atau memiliki konten seperti yang dijelaskan di bawah ini.
1. Perjanjian lisensi yang ditandatangani dapat merugikan perekonomian
Indonesia dan kepentingan nasional Indonesia.
2. Perjanjian lisensi dapat menimbulkan pembatasan yang dapat menghambat
kemampuan masyarakat Indonesia untuk mentransfer, mengendalikan, dan
mengembangkan teknologi.
3. Perjanjian lisensi dapat menimbulkan persaingan tidak sehat.
4. Perjanjian Lisensi dibuat bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan, nilai-nilai agama, ritual, dan ketertiban umum.

F. PEMBUATAN PERJANJIAN LISENSI


Pada Pasal 7 ayat (2) PP 36/2018 juga telah memberikan sebuah panduan
terkait dengan isi yang ada pada perjanjian lisensi. Beberapa isi yang harus

4
terkandung dalam lisensi adalah sebagai berikut.
1. Tanggal, bulan, tahun, dan tempat perjanjian ditandatangani.
2. Nama dan alamat pemberi dan penerima lisensi.
3. Objek perjanjian lisensi.
4. Ketentuan mengenai lisensi, apakah bersifat eksklusif atau non-eksklusif,
termasuk sublisensi.
5. Jangka waktu perjanjian lisensi.
6. Wilayah berlakunya perjanjian lisensi.
7. Pihak yang melakukan pembayaran biaya tahunan untuk paten.

G. PENCATATAN PERJANJIAN LISENSI


Membuat perjanjian lisensi tidak semudah membuat perjanjian kerjasama
yang hanya membutuhkan tanda tangan kedua belah pihak. Namun, ada beberapa
langkah awal yang terlibat dalam menyimpulkan perjanjian lisensi. Pasal 10 (1) PP
36/2018 menjelaskan bahwa permohonan tertulis dalam bahasa Indonesia harus
diajukan kepada Menteri melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual pada
saat membuat perjanjian lisensi. Beberapa persyaratan untuk mengisi formulir
permohonan perjanjian lisensi adalah:
1. Salinan Perjanjian Lisensi.
2. Petikan Resmi Sertifikat Paten, Sertifikat Merek, Sertifikat Desain Industri,
Sertifikat Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, bukti kepemilikan Ciptaan
atau Hak Terkait, atau bukti kepemilikan Rahasia Dagang yang dilisensikan
dan masih berlaku.
3. Surat Kuasa, jika permohonan diajukan melalui Kuasa.
4. Bukti biaya pembayaran.

H. MASA BERLAKU PERJANJIAN LISENSI


Menurut Pasal 17 ayat (2) PP 36/2018, ketika masa berlaku perjanjian
lisensi telah berakhir. Maka Anda bisa mengajukan permohonan pencatatan
kembali selama perjanjian lisensi juga akan diperbarui ataupun ditindak lanjuti
masa berlakunya.

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai