Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi di dunia saat ini sangatlah pesat dan telah menjajaki segala

bidang dalam aspek kehidupan manusia bahkan kecanggihan teknologi dapat

menyanggupi segala kebutuhan umat manusia. Teknologi akan terus

berkembang dan berevolusi hingga memiliki nilai guna yang cukup tinggi. Hal

ini dikarenakan teknologi telah dikembangkan sejak puluhan tahun lalu dan

dipergunakan untuk kepentingan masyarakat luas.

National Aeronautics and Space Administration (NASA) mencatat total

objek buatan manusia yang ada di orbit bumi yakni sebanyak 8.000 dan 3.000

dari total tersebut adalah satelit. Sedangkan menurut hasil pelacakan yang

dilakukan oleh Space Surveillance Network (SSN), selama ini terdapat lebih

dari 24.500 benda ruang angkasa di orbit bumi.1

Keberadaan jumlah satelit yang terbilang cukup banyak di orbit bumi

dapat menandakan meningkatnya jumlah negara yang terlibat dalam

peluncuran satelit. Semakin berkembangnya teknologi-teknologi yang di

miliki oleh negara-negara semakin banyak pula peluncuran satelit ke orbit

bumi sehingga terlihat jelas bahwa perkembangan teknologi akan semakin

memberi pulang besar bagi berbagai pihak khususnya negara-negara dalam

melakukan segala kepentingan.

Perkembangan teknologi saat ini yang terbilang cukup pesat yakni

perkembangan teknologi di bidang persenjataan. Bentuk perkembangan

1
Amazine, Berapa Jumlah Satelit Yang Mengorbit Di Bumi (online),
http://www.amazine.co/14488/berapa-jumlah-satelit-yang-mengorbit-bumi/, (07 September 2017)
teknologi di bidang persenjataan yaitu kemajuan dalam pembuatan senjata,

baik senjata darat, senjata laut, senjata biologi, senjata laser, maupun senjata

udara.2 Perkembangan teknologi di bidang persenjataan dimaksudkan oleh

negara-negara untuk memperkuat pertahanan negaranya dan berlomba satu

sama lain untuk menciptakan senjata paling mutakhir yang ditujukan untuk

berbagai macam tujuan. Beberapa contoh konkrit hasil perkembangan

teknologi persenjataan terkini yakni antara lain seperti bom, rudal, roket,

pesawat tempur, nuklir, dan senjata anti satelit.

Teknologi senjata anti satelit atau biasa dikenal dengan ASAT (Anti

Satellite Weapons) adalah sebuah teknologi senjata yang memiliki tujuan

untuk menjatuhkan satelit yang sedang mengorbit di ruang angkasa. 3 ASAT

pada umumnya meliputi rudal balistik yang dapat berbasis di darat dan di

ruang angkasa sehingga ASAT merupakan senjata yang memiliki kemampuan

dapat mencapai target dari bumi ke ruang angkasa maupun dari ruang angkasa

ke bumi.4

Satu sistem ASAT terdiri dari satu penyergap yang diluncurkan ke orbit

target lalu di ledakan, satu penyergap menghancurkan target dengan benturan

langsung dengan menggunakan elektromagnetik agar target dalam satu tingkat

kecepatan tinggi, dan penggunaan satelit proyektil.5 Menelisik pada sistem

2
Herydotus, 2011, Sejarah Perkembangan Teknologi Persenjataan (online),
https://herydotus.wordpress.com/2011/03/10/sejarah-perkembangan-teknologi-persenjataan/, (04
Oktober 2017)
3
Dony Aditya, Status Hukum Teknologi Anti Satellite Weapons Ditinjau Dari
Hukum Ruang Angkasa, Risalah Hukum Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Volume 10
Nomor 1, hal. 14
4
Sandeepa Bhat & Kiran Mohan, Anti-Satellite Missile Testing: A Challenge To Article
IV of Outer Space Treaty. NUJS Law Review. Volume 2 Edisi 2, hal. 1
5
Mardianis, Analisis Peristiwa Penembakan Satelitoleh China Dengan
Menggunakan Teknologi Anti Satellite System Berdasarkan Hukum Internasional, Pusat
Kajian dan Pengembangan LAPAN, hal. 5
kerja ASAT dalam menjatuhkan dan/atau melumpuhkan targetnya, teknologi

ASAT melakukannya dengan cara kekerasan yang berimbas terjadinya sebuah

ledakan. Hasil ledakan itu menghasilkan pecahan-pecahan yang nantinya akan

menjadi tumpukan sampah ruang angkasa yang terus mengelilingi orbit bumi

serta memiliki kemungkinan merugikan pengguna ruang angkasa lainnya.6

Sejauh ini telah ada 3 negara yang memiliki dan melakukan uji coba

penembakan ASAT ke ruang angkasa. Ketiga negara tersebut yakni Rusia,

Amerika Serikat, dan China.7 Uji coba penembakan ASAT pertama kali

dilakukan pada tahun 1959 oleh Amerika Serikat, dan keberhasilan uji coba

penembakan ASAT yang dilakukan oleh China terhadap satelit cuaca

miliknya yang diberi nama Fengyun 1C merupakan uji coba penembakan

ASAT yang terkini.8

Pada tanggal 11 Januari 2007, ASAT milik China berhasil ditembakan ke

ruang angkasa dengan maksud untuk menghancurkan satelit Fengyun 1C

miliknya yang berada Low Earth Orbit (LEO) dengan meluncurkan rudal

balistik yang dipersenjatai dengan alat pembunuh kinetik. Penembakan ASAT

milik China menjadi pertanda upaya China dalam mengembangkan

kemampuan ASAT.

Peristiwa uji coba penembakan ASAT memang telah dilakukan pada

sepuluh tahun silam, namun dampak hasil uji coba penembakan ASAT milik

China terhadap satelit Fengyun 1C masih dirasakan oleh pengguna ruang

6
Leonard David, 2007, China's “Anti-Satellite Test: Worrisome Debris Cloud Circles
Earth (online), https://www.space.com/3415-china-anti-satellite-test-worrisome-debris-cloud-
circles-earth.html, (07 Agustus 2017)
7
Sandeepa Bhat & Kiran Mohan, Op.cit hal. 2
8
William Board and David Sanger, 2007, China Tests Anti-Satellite Weapons
Unnerving U.S (online), http://www.nytimes.com/2007/01/18/world/asia/18cnd-china.html, (13
Agustus 2017)
angkasa lainnya. Salah satu contoh dampak yang dirasakan yakni puing-puing

pecahan satelit Fengyun 1C pasca uji coba penembakan ASAT yang bergerak

mengelilingi orbit bumi tidak menentu, akibatnya sampah ruang angkasa yang

berada di orbit bumi semakin menumpuk. Kemudian pada tahun 2013 telah

terjadi kasus yakni tertabraknya benda ruang angkasa milik Rusia yang

bernama Ball Lens In The Space (BLITS) oleh puing sampah ruang angkasa

satelit Fengyun 1C hasil uji coba penembakan ASAT milik China. Dalam

insiden tabrakan ini terdapat perubahan signifikan pada BLITS yang tentunya

berdampak buruk bagi benda ruang angkasa Rusia itu.9

Permasalahan lain yang muncul dari kasus yang disebutkan yakni bahwa

keberhasilan uji coba penembakan ASAT merupakan suatu hal yang cukup

memiliki akibat atau dapat membahayakan ruang angkasa sehingga dapat

menjadi suatu ancaman bagi satelit dan kru ruang angkasa. Belum adanya

regulasi yang mengatur tentang penggunaan senjata yang memiliki akibat

terhadap ruang angkasa khususnya ASAT secara spesifik inilah yang menjadi

permasalahan serius yang perlu segera diselesaikan.10 Hal ini pun tentunya

menimbulkan beberapa pertanyaan dalam hukum internasional khususnya

hukum ruang angkasa terkait apakah uji coba penembakan ASAT dapat

dibenarkan menurut hukum ruang angkasa dan bagaimana bentuk tanggung

jawab China atas uji coba penembakan ASAT yang telah dilakukannya

terhadap satelit Fengyun 1C menurut hukum ruang angkasa.

9
Leonardo David, 2013, Russian Satellite Hit by Debris from Chinese Anti-Satellite
Test (online), https://www.space.com/20138-russian-satellite-chinese-space-junk.html, (07
Agustus 2017)
10
Dony Aditya, Loc. cit
Uraian pejelasan dalam latar belakang menjadi dasar peneliti dalam

melakukan penelitian hukum dengan judul “Tanggung Jawab China Atas

Uji Coba Penembakan Anti Satellite Weapons (ASAT) Terhadap Satelit

Fengyun 1C Menurut Hukum Ruang Angkasa”. Sebelum penelitian

hukum ini dilaksanakan, telah ada beberapa penelitian terdahulu yang

memiliki kaitan dengan penelitian yang dibahas oleh peneliti. Berikut ini tabel

penelitian terdahulu.

Tabel 1.1
Tabel Penelitian Terdahulu

No. Tahun Nama Penelitian Judul Penelitian Perumusan Keterangan


Penelitian dan Asal Instansi Masalah
1. 2012 Mardianis, Analisis Apakah kegiatan Menganalisis
Lembaga Peristiwa penembakan satelit tentang
Penerbangan dan Penembakan sendiri yang penembakan
Antariksa Satelit Oleh dilakukan oleh yang dilakukan
Nasional China Dengan China merupakan China terhadap
Menggunakan kegiatan Satelit miliknya
Teknologi Anti pelanggaran dengan
Satellite System terhadap ketentuan menggunakan
(ASAT) internasional di ASAT menurut
Berdasarkan bidang hukum ruang
Hukum keantariksaan atau angkasa.
Internasional tidak?

2. 2014 Dony Aditya Status Hukum Bagaimanakah Menganalisis


Prasetyo, Teknologi Anti status hukum dari status hukum
Fakultas Hukum Satellite teknologi Anti ASAT menurut
Universitas Weapons Satellite Weapons? hukum ruang
Brawijaya Ditinjau Dari angkasa
Hukum Ruang
Angkasa
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan pokok yang akan

dibahas penulis antara lain sebagai berikut:

1. Apakah uji coba penembakan Anti Satellite Weapons (ASAT) dapat

dibenarkan menurut hukum ruang angkasa?

2. Bagaimana bentuk tanggung jawab China atas uji coba penembakan

Anti Satellite Weapons (ASAT) terhadap satelit Fengyun 1C menurut

hukum ruang angkasa?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis tindakan uji coba penembakan Anti Satellite

Weapons (ASAT) menurut hukum ruang angkasa.

2. Untuk menganalisis bentuk tanggung jawab yang dilakukan China atas

uji coba penembakan Anti Satellite Weapons (ASAT) terhadap satelit

Fengyun 1C menurut hukum ruang angkasa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk manfaat ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan di

bidang hukum internasional, khususnya hukum ruang angkasa mengenai

tanggung jawab negara atas uji coba penembakan senjata ke ruang angkasa

sehingga dapat dijadikan rujukan dalam menganalisis kasus yang

berhubungan dengan ruang angkasa


2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai tambahan

informasi untuk mahasiswa dan akademisi hukum yang hendak

melakukan penelitian ilmiah sejenis.

b. Bagi Akademisi

Penelitian ini berguna dalam pengembangan keilmuan dan

pengetahuan Hukum Internasional secara umum dan Hukum

Ruang Angkasa secara khusus.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dan wawasan

mengenai dampak akibat pelaksanaan penembakan senjata anti

satelit atau Anti Satellite Weapons (ASAT) ke ruang angkasa.

E. Sistematika Penulisan

Peneliti membagi skripsi ini menjadi 5 (lima) bab berurutan dan

berhubungan satu sama lain. Berikut adalah uraian isi dari tiap bab secara

garis besar:

BAB I. PENDAHULUAN

Bagian ini membahas terkait latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan sehingga

dapat diketahui hasil yang akan didapat pada penelitian serta memberikan

gambaran dalan penulisan skripsi ini.


BAB II. KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini menjelaskan mengenai pengertian, peristilahan, dan peraturan

terkait uji coba penembakan ASAT serta tanggung jawab negara atas uji coba

penembakan ASAT yang dilakukannya ditinjau dari hukum ruang angkasa.

peneliti menggunakan sumber-sumber referensi yang berasal dari buku teks,

artikel atau jurnal, peraturan hukum internasional, dan penulusuran informasi

melalui internet.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bagian ini berisi uraian cara pelaksanaan penelitian, mulai dari jenis

penelitian yang akan digunakan sampai definisi konseptual. Penelitian ini

menggunakan metode yuridis normatif dengan jenis pendekatan penelitian

peraturan tertulis (statute approach), pendekatan analisis konsep hukum

(analytical & conseptual approach), dan pendekatan kasus (case approach).

BAB IV. PEMBAHASAN

Bagian ini berisi pembahasan mengenai tindakan uji coba penembakan ASAT

milik China dan bagaimana tangggung jawab China atas uji coba

penembakan Anti Satellite Weapons (ASAT) yang dilakukannya terhadap

satelit Fengyun 1C menurut hukum ruang angkasa yang berlaku.

BAB V. PENUTUP

Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian peneliti sesuai

rumusan masalah yang dijabarkan agar memudahkan para pembaca dalam

mengetahui secara singkat mengenai permasalahan apa yang diteliti oleh

peneliti dan diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pihak dalam

melakukan kegiatan di ruang angkasa.

Anda mungkin juga menyukai