Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Nama : Lumban Mulia Sihombing


NIM : 180200324
Grup : A
Tanggal : Jumat, 1 April 2022

JAWABAN :
1. A. Titik taut atau titik pertalian adalah fakta-fakta di dalam sekumpulan fakta perkara
(HPI) yang menunjukkan pertautan antara perkara itu dengan suatu tempat (negara)
tertentu, dan karena itu menciptakan relevansi antara perkara yang bersangkutan dengan
sistem hukum dari tempat itu, sehingga hal-hal atau keadaan yang berhubungan ini
menyebabkan dapat diberlakunya suatu stelsel hukumi tertentu.
Titik taut dalam HPI terbagi menjadi dua yaitu :
Titik taut primer atau titik taut pembeda adalah faktor-faktor atau keadaan-keadaan atau
sekumpulan fakta yang melahirkan atau menciptakan hubungan HPI. Faktor-faktor yang
termasuk ke dalam titik pertautan primer yaitu :
1) Kewarganegaraan
2) Bendera Kapal dan Pesawat Udara
3) Domisili
4) Tempat kediaman
5) Tempat Kedudukan Badan Hukum
6) Pilihan Hukum
Titik taut sekunder atau titik taut penentu adalahTitik pertalian sekunder adalah faktor-
faktor atau sekumpulan fakta yang menentukan hukum mana yang harus digunakan atau
berlaku dalam suatu hubungan HPI. Yang termasuk dalam titik pertautan sekunder
adalah :
1) Tempat terletak benda (lex situs / lex rei sitae)
2) Tempat dilangsungkannya perbuatan hukum (lex loci actus)
3) Tempat dilangsungkannya atau diresmikan perkawinan (lex loci celebrationis)
4) Tempat ditandatanganinya kontrak (lex loci contractus)
5) Tempat dilaksanakannya perjanjian (lex loci solutionis / lex loci executionis)
6) Tempat terjadinya perbuatan melawan hukum (lex loci delicti commisi)

B. Kualifikasi adalah proses atau tindakan menata sekumpulan fakta yang dihadapinya
(sebagai persoalan hukum), mendefinisikannya, dan kemudian menempatkannya kedalam
suatu kategori yuridik tertentu. Dalam HPI kualifikasi dibagi menjadi dua yaitu:

- Kualifikasi Fakta (Classification of facts)


Proses kualifikasi yang dilakukan terhadap sekumpulan fakta yang dihadapi dalam
sebuah peristiwa hukum untuk ditetapkan menjadi satu atau lebih peristiwa atau masalah
hukum sesuai dengan sistem klasifikasi kaidah-kaidah hukum yang berlaku di dalam
suatu sistem hukum tertentu.
- Kualifikasi Hukum (Legal Classification)
Penetapan tentang penggolongan/pembagian seluruh kaidah hukum di dalam sebuah
sistem hukum ke dalam pembidangan, pengelompokan atau kategori hukum tertentu.

2. Untuk mengatasi kesulitan yang timbul manakala muncul persoalan perdata dan
melibatkan dua negara atau lebih, maka negara-negara berupaya mengadakan kerjasama
internasional dengan jalan mempersiapkan konvensi-konvensi yang bertujuan
menciptakan unifikasi di dalam bidang hukum, khususnya hukum perdata. Akan tetapi
upaya yang dilakukan itu bukan dimaksudkan untuk menyeragamkan seluruh sistem
hukum intern dari negara-negara peserta konperensi, melainkan sekedar upaya untuk
menyelaraskan kaidah-kaidah HPI-nya. Harapannya adalah penyelesaian persoalan untuk
masalah-masalah hukum perdata tertentu akan dapat dilakukan oleh badan-badan
peradilan masing-masing negara peserta.

3. Teori choice influencing considerations memiliki 5 (lima) butir pertimbangan antara lain :
(1) hasil yang dapat diprediksi;
(2) pemeliharaan ketertiban antarnegara dan internasional;
(3) penyederhanaan tugas peradilan
(4) memajukan kepentingan forum pemerintah; dan
(5) penerapan rule of law yang lebih baik.

4. Elemen-elemen penyelesaian suatu perkara HPI melalui pendekatan “the proper law in
the proper forum” adalah antara lain :
(1) Kapan waktunya untuk mengacu pada hukum asing;
(2) Referensi hukum asing apa yang dipilih.

5. A. Menurut teori kualifikasi Lex fori,maka Hukum materiil dari sang hakim adalah yang
harus dipergunakan dalam kualifikasi ini. Pada kasus ini istri mengajukan gugatannya di
pengadilan Perancis,maka sistem hukum yg digunakan dalam kasus ini ada sistem hukum
Perancis
B. Menurut teori kualifikasi lex chause kualifikasi harus dilakukan sesuai dengan sistem
serta ukuran dari keseluruhan hukum yang bersangkutan dengan perkara,dalam teori ini
sistem hukum ditentukan berdasarkan kesepakatan para pihak yang didasarkan pada
kebebasan para pihak dalam membuat perjanjian atau kesepakatan.jadi dalam kasus ini
maka sistem hukum yang digunakan untuk menyelesaikan kasus tersebut maka
istri,suami,dan hakim melakukan kesepakatan untuk menentukan hukum mana yang
bersangkutan dengan kasus tersebut yang akan digunakan untuk menyelesaikan kasus
tersebut.
C. Berdasarkan kualifikasi ini maka sistem hukum yang berlaku dalam suatu kasus
adalah sistem hukum yang berlaku di tempat domisili para pihak atau tempat dimana
benda yg menjadi sengketa berada,maka sistem hukum yang digunakan adalah sistem
hukum Perancis dan Inggris
D. Teori analisis kepentingan negara menganut bahwa sistem hukum yang berlaku dalam
susatu negara adalah sistem hukum intern negara tersebut, unsur dari hukum asing hanya
bisa di terapkan atas izin penguasa negara tersebut,maka dalam kasus tersebut sistem
hukum yang digunakan adalah sistem hukum Inggris,namun sistem hukum Perancis dan
Jepang boleh diterapkan apabila pemerintah Inggris mengizinkan.
6. A. Menurut saya eksistensi dan prospek HPI dimasa depan akan semakin berkembang
dan semakin nyata ditengah kehidupan masyaraka,karena dimasa depan proses globalisasi
akan semakin meningkat dan semakin memudahkan masyarakat di satu negara
berinteraksi dengan masyarakat di negara lain,sehingga sangat memudahkan dalam
melakukan hubungan hukum secara perdata dalam lingkup internasional
B. HPI sangat penting untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan hukum
keperdataan yang memiliki keterkaitan dengan sistem hukum dari lebih dari satu
berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai