Anda di halaman 1dari 6

NAMA: HIJRAWATI ADAM

NIM: E 321 21 096


MK: EKONOMI AGROINDUSTRI

 Ekonomi Agroindustri

Ekonomi agroindustri adalah suatu bidang yang mempelajari tentang


kegiatan ekonomi yang terkait dengan pengolahan produk pertanian menjadi
barang jadi. Bidang ini melibatkan berbagai kegiatan seperti produksi,
distribusi, pemasaran, dan pengembangan produk-produk agroindustri. Tujuan
utama ekonomi agroindustri adalah untuk menciptakan nilai tambah dari produk
pertanian dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi para petani dan
pelaku bisnis agroindustri.Beberapa contoh kegiatan ekonomi agroindustri
meliputi pengolahan hasil pertanian seperti beras, gula, tepung terigu, susu, dan
minyak kelapa menjadi produk-produk yang siap dikonsumsi seperti roti, mi,
keju, dan margarin. Selain itu, ekonomi agroindustri juga melibatkan kegiatan
pengolahan produk hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan, serta produk
peternakan seperti daging, telur, dan produk susu menjadi produk olahan yang
lebih bernilai.

Pentingnya ekonomi agroindustri terletak pada kemampuannya untuk


menghasilkan nilai tambah dari produk pertanian dan meningkatkan pendapatan
bagi para petani dan pelaku bisnis agroindustri. Selain itu, ekonomi agroindustri
juga dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian,
meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar global, serta menciptakan
lapangan kerja baru bagi masyarakat

 Struktur Perilaku Dan Kekuatan Pasar

Perilaku pasar merujuk pada cara konsumen dan produsen berinteraksi


dalam suatu pasar. Ini termasuk faktor-faktor seperti harga, persaingan, dan
perilaku konsumen.

Sementara itu, kekuatan pasar merujuk pada kemampuan produsen untuk


memengaruhi harga dan kuantitas produk yang dijual dalam suatu pasar.
Kekuatan pasar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tingkat persaingan
dalam pasar, barrier to entry, dan ketersediaan bahan baku atau tenaga kerja.
Dalam kondisi pasar yang kompetitif, kekuatan pasar biasanya terdistribusi
secara merata antara produsen dan konsumen. Namun, dalam pasar yang kurang
kompetitif atau bahkan monopolistik, kekuatan pasar cenderung terkonsentrasi
pada pihak yang memiliki kekuatan bargaining yang lebih besar, seperti
produsen besar atau perusahaan dengan merek terkenal.
Struktur pasar mengacu pada cara di mana pasar diatur dan dioperasikan.
Ada beberapa jenis struktur pasar, dan setiap jenis memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan tentang beberapa jenis struktur pasar
yang paling umum:

1. Monopoli
Monopoli terjadi ketika satu perusahaan menguasai seluruh pasar.
Sebagai hasilnya, perusahaan ini dapat menetapkan harga yang sangat
tinggi, menghasilkan keuntungan besar, dan menghambat persaingan.
Monopoli biasanya terbentuk ketika ada hambatan masuk yang tinggi ke
pasar, seperti hak paten atau infrastruktur yang sulit diperoleh oleh
pesaing baru.

2. Oligopoli
Oligopoli terjadi ketika hanya beberapa perusahaan menguasai pasar.
Perusahaan-perusahaan ini sering bekerja sama untuk mempertahankan
harga tinggi, mengontrol pasokan, dan mencegah pesaing baru masuk ke
pasar. Dalam oligopoli, setiap perusahaan tahu bahwa keputusan mereka
akan mempengaruhi keputusan pesaing, dan karena itu mereka sering
membuat keputusan yang sama.

3. Persaingan sempurna
Persaingan sempurna terjadi ketika banyak perusahaan bersaing untuk
melayani pasar yang sama. Tidak ada perusahaan yang memiliki
pengaruh yang signifikan atas harga pasar, dan masuk dan keluar pasar
sangat mudah. Dalam persaingan sempurna, perusahaan tidak memiliki
kekuatan untuk menetapkan harga, dan harga pasar ditentukan oleh
permintaan dan penawaran.

4. Persaingan monopolistik
Persaingan monopolistik terjadi ketika ada banyak perusahaan yang
menawarkan produk yang serupa, tetapi mereka memiliki sedikit
perbedaan yang membedakan mereka dari pesaing mereka. Dalam
persaingan monopolistik, perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih
tinggi daripada dalam persaingan sempurna karena perbedaan produk
mereka, tetapi mereka masih menghadapi persaingan yang signifikan.

5. Oligopsoni
Oligopsoni terjadi ketika hanya beberapa pembeli menguasai pasar.
Seperti oligopoli, perusahaan-perusahaan ini sering bekerja sama untuk
menekan harga dan mengontrol pasokan. Dalam oligopsoni, produsen
sering merasa terdesak untuk menjual produk mereka dengan harga yang
rendah karena tidak memiliki banyak opsi pembeli.
Setiap jenis struktur pasar memiliki dampak yang berbeda pada konsumen,
produsen, dan pasar secara keseluruhan. Pemerintah sering terlibat dalam
mengatur struktur pasar untuk mencegah monopoli dan oligopoli yang
merugikan konsumen dan memastikan persaingan yang sehat
Ketergantungan pada faktor alam: Agroindustri sangat tergantung pada faktor
alam, seperti kondisi cuaca, keberadaan hama dan penyakit, dan lain
sebagainya. Hal ini dapat mempengaruhi produksi dan ketersediaan bahan baku.

 Unsur-unsur perilaku
Perilaku didefenisikan sebagai pola tanggapan dan penyesuaian suatu
industri didalam pasar untuk mencapai tujuannya
1. Pricing behavior (Perilaku harga) adalah tindakan dan keputusan yang
dilakukan oleh perusahaan dalam menentukan harga produk atau jasa
yang ditawarkan. Perilaku harga dapat dipengaruhi oleh faktor internal
seperti biaya produksi, strategi keuntungan, dan tujuan perusahaan, serta
faktor eksternal seperti permintaan pasar, persaingan, dan kebijakan
pemerintah. Perilaku harga dapat berubah seiring waktu dan dapat
mempengaruhi perusahaan.

2. Product strategy (Strategi produk) adalah rencana jangka panjang


perusahaan untuk mengembangkan dan memasarkan produk atau jasa
yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Strategi produk
mencakup penentuan fitur dan fungsi produk, target pasar, positioning,
branding, dan diferensiasi. Tujuan dari strategi produk adalah untuk
menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan menghasilkan keuntungan
yang optimal bagi perusahaan.

3. Research and Innovation (Riset dan inovasi) adalah proses penemuan dan
pengembangan ide-ide baru untuk meningkatkan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan. Riset dan inovasi dapat melibatkan
penelitian pasar untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan,
pengembangan teknologi baru untuk meningkatkan kinerja produk, serta
eksperimen dan uji coba untuk menemukan solusi baru. Tujuan dari riset
dan inovasi adalah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif
perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.

4. Advertising (Periklanan) adalah kegiatan promosi yang dilakukan oleh


perusahaan untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada konsumen
dan membangun kesadaran merek. Periklanan dapat meliputi iklan di
media cetak, radio, televisi, atau online, sponsor acara atau olahraga, dan
kampanye iklan sosial. Tujuan dari periklanan adalah untuk
meningkatkan kesadaran merek, membangun kepercayaan pelanggan, dan
mendorong pembelian produk atau jasa.

Setiap jenis struktur pasar memiliki dampak yang berbeda pada konsumen,
produsen, dan pasar secara keseluruhan. Pemerintah sering terlibat dalam
mengatur struktur pasar untuk mencegah monopoli dan oligopoli yang
merugikan konsumen dan memastikan persaingan yang sehat. Ketergantungan
pada faktor alam: Agroindustri sangat tergantung pada faktor alam, seperti
kondisi cuaca, keberadaan hama dan penyakit, dan lain sebagainya. Hal ini
dapat mempengaruhi produksi dan ketersediaan bahan baku.

Skala produksi: Skala produksi dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas


produksi agroindustri. Produsen harus memilih skala produksi yang sesuai
dengan kapasitas produksi mereka dan permintaan pasar.

Perencanaan produksi: Produsen agroindustri harus mempertimbangkan


perencanaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini termasuk pemilihan
varietas tanaman yang tepat, pemilihan teknologi produksi yang sesuai, dan
pengelolaan keberlanjutan produksi.

Harga: Harga produk agroindustri dipengaruhi oleh berbagai faktor, seper ti


biaya produksi, persaingan pasar, dan faktor-faktor eksternal, seperti perubahan
kebijakan pemerintah atau perubahan iklim. Produsen harus mempertimbangkan
faktor-faktor ini dalam menentukan harga produk mereka.

Promosi: Promosi produk agroindustri menjadi faktor penting dalam


meningkatkan penjualan dan popularitas produk. Produsen harus
mempertimbangkan strategi promosi yang tepat, seperti penggunaan media
sosial atau penjualan langsung ke konsumen.

Distribusi: Distribusi produk agroindustri juga sangat penting dalam mencapai


konsumen. Produsen harus mempertimbangkan metode distribusi yang sesuai,
seperti melalui distributor, pengecer, atau langsung ke konsumen.

Kualitas produk: Kualitas produk agroindustri menjadi faktor penting dalam


menciptakan kepercayaan konsumen dan meningkatkan penjualan. Produsen
harus memastikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan
memenuhi standar yang ditetapkan.

 Kinerja (Performance)
Kinerja merupakan hasil kerja yang dipengaruhi oleh stuktur dan perilaku
industri dimana hasil biasa diidentikkan dengan besamya penguasaan pasar atau
besarnya keuntungan suatu perusahaan didalam suatu industri.
1. Profitabilitas dalam ekonomi agroindustri adalah kemampuan suatu
perusahaan atau bisnis dalam menghasilkan laba atau keuntungan yang
memadai dari kegiatan agroindustri. Profitabilitas dapat diukur dengan
berbagai rasio seperti Return on Investment (ROI) dan Gross Profit
Margin. Suatu perusahaan atau bisnis yang profitabel di sektor
agroindustri dapat menciptakan lapangan kerja, memperluas jangkauan
pasar, dan menghasilkan pemasukan yang lebih besar bagi pemangku
kepentingan.
2. Efisiensi dalam ekonomi agroindustri adalah kemampuan suatu
perusahaan atau bisnis dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya
dengan optimal, sehingga dapat menghasilkan output yang maksimal
dengan input yang minimal. Efisiensi diukur dengan berbagai rasio
seperti Asset Turnover Ratio dan Inventory Turnover Ratio. Suatu
perusahaan atau bisnis yang efisien dalam sektor agroindustri dapat
mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan
meningkatkan keuntungan.
3. Pertumbuhan dalam ekonomi agroindustri adalah peningkatan output atau
nilai tambah dari kegiatan agroindustri dalam jangka waktu tertentu.
Pertumbuhan yang tinggi dalam sektor agroindustri dapat menciptakan
peluang investasi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan
lapangan kerja baru.
4. Kesempatan dalam ekonomi agroindustri adalah keadaan di mana setiap
orang yang ingin bekerja atau berpartisipasi dalam kegiatan agroindustri
memiliki kesempatan untuk melakukannya, tanpa diskriminasi dan
dengan upah yang adil. Kesempatan dalam sektor agroindustri dapat
menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan mengurangi
kemiskinan serta ketimpangan sosial.
5. Keadilan dalam ekonomi agroindustri adalah prinsip bahwa setiap orang
yang terlibat dalam kegiatan agroindustri harus diperlakukan dengan adil
dan setara tanpa memandang latar belakang mereka. Keadilan dalam
sektor agroindustri dapat diukur dengan berbagai indikator seperti indeks
Gini, yang mengukur tingkat ketimpangan pendapatan di suatu negara.
Suatu sistem agroindustri yang adil harus mengupayakan agar
kesempatan dan hak yang sama diberikan kepada semua orang tanpa
terkecuali, serta menjamin akses terhadap kebutuhan dasar seperti
pendidikan, kesehatan, dan perumahan

Anda mungkin juga menyukai