Anda di halaman 1dari 1

Praktek takhrij hadis modern

Saat ini, proses takhrij hadits lebih mudah dilakukan karena berbagai macam kemudahan yang
ditawarkan di era yang serba digital. Takhrij hadits saat ini dapat dilakukan melalui aplikasi-aplikasi
dan platform-platform digital yang telah dikembangkan oleh para ulama modern. Takhrij hadits saat
ini bahkan dapat dilakukan oleh siapa pun dan kapan pun selama terkoneksi dengan jaringan internet
dan tanpa memakan waktu yang lama. Maka, hal yang dituntut bagi seluruh umat Islam adalah
adanya kemauan untuk mempelajari ilmu takhrij hadits dan kehati-hatian dalam mengambil setiap
informasi dari internet dan media sosial.

Fenomena hadits palsu bukanlah suatu hal yang baru bagi umat Islam. Pemalsuan hadits bahkan
dahulu sempat terjadi pada masa akhir kepemimpinan khulafaur Rasyidin, masa Tabi’in, dan masa
Tabi’it Tabi’in. Para Ulama akhirnya merumuskan ilmu takhrij hadits. Meskipun telah dirumuskan
sedemikian rupa terkait metode-metode dalam takhrij hadits, saat ini masih banyak hadits-hadits
palsu yang beredar. Hal demikian bukan disebabkan oleh tidak berfungsinya metode-metode yang
telah dirumuskan oleh para ulama. Namun, memang fungsi dari takhrij hadits bukanlah untuk
menghapus hadits-hadits palsu tersebut, melainkan hanya sebagai cara untuk mengklasifikasikan
hadits.

Peran individu sangatlah penting. Sebab di era digital, media sosial sebagai salah satu platform yang
paling sering digunakan merupakan salah satu media penyebar hadits palsu. Sedangkan sangat
mustahil bagi kita untuk menghapus setiap hoaks yang disebarkan oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab. Maka, penguasaan ilmu takhrij hadits diperlukan. Kita sebagai pengguna media
sosial juga dituntut untuk bijak dalam mengambil informasi dari media sosial. Di antara indikasi dari
sikap bijak dalam mengambil informasi dari media sosial adalah dengan melakukan cross check
terlebih dahulu dengan ilmu takhrij hadits. Baik hadits tersebut untuk konsumsi diri sendiri dan
terlebih jika hendak disebarkan kepada orang lain. Sebab hal tersebut sifatnya sesat dan
menyesatkan serta berimbas pada dosa.

Anda mungkin juga menyukai