Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya

Volume 29, Nomor 1, Mei 2023

TEORI KEBENARAN DALAM FILSAFAT:

Peran Integrasi Keilmuan dengan Aspek Kehidupan dalam Upaya


Memerangi Fenomena Penyebaran Hoax di Masyarakat
Muhamad Alif Maulana
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
alifmaulana0607@gmail.com

Abstract: In today's all-digital era, the dissemination of information is very fast and can be accessed from
various sources. Plus, the emergence of social media is where everyone can disseminate information. It
makes the spread of hoaxes in the community easy because there needs to be clear editorial clarity from the
information circulating. It differs from the past, where the dissemination of information came mostly from
television and radio, so the information presented in the community must have been strictly selected and
verified, and the truth can be accounted for. Therefore, extra filters are needed in the digital era to select
information circulating in society. It is necessary to implement and integrate the theory of truth in philosophy
to combat the spread of hoaxes.

Keywords: truth theory, hoax, digital era

PENDAHULUAN mendapatkan dan menyebarkan suatu kabar


atau berita tentag suatu hal.
Penyebaran informasi melalui media Syarat seseorang untuk dapat memiliki
online sekarang ini menjadi sebuah trend di akun sosial media hanyalah dengan memiliki
kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini akun, device yang digunakan untuk
tidak lain dikarenakan berbagai macam mengakses, dan pastinya juga koneksi
faktor yang melatar belakanginya, seperti internet yang mumpuni. Sehingga hampir
perkembangan teknologi yang sangat pesat, seluruh orang dari berbagai kalangan dan
perkembangan internet yang semakin berbagai latarbelakang pun dengan
memiliki kecepatan yang terbilang cepat, mudahnya mengakses sosial media.
smartphone saat ini juga sudah begitu Hal ini memiliki dampak positif tentunya
mudahnya untuk dimiliki dengan harga yang dengan perkembangan yang terjadi semacam
terbilang terjangkau dibandingkan pada awal ini karena kita dapat bertukar informasi
kemunculan handphone jaman dulu dimana dengan mudah dengan sahabat, keluarga,
orang yang dapat memilikinya hanyalah maupun orang tua tanpa perlu bersusah payah
kalangan terntentu saja karena kita perlu seperti jaman dahulu menuju wartel (warung
merogoh kocek cukup dalam untuk dapat telepon) maupun warnet (warung internet).
memiliki alat komunikasi ini. Namun disamping memiliki dampak positif,
Disamping itu saat ini juga muncul tentunya dari adanya sesuatu hal pasti ada
berbagai macam platform sosial media yang dampak negatif yang disebabkannya pula.
digunakan oleh masyarakat seperti aplikasi Dalam hal ini adalah dengan mudahnya dan
youtube, aplikasi instagram, aplikasi tiktok, banyaknya hoax yang tersebar dimasyarakat
serta masih banyak lagi platform yang yang cukup sulit divalidasi kebenarannya.
dipergunakan oleh masyarakat saat ini. Dari Dampak negatif ini muncul dikarenakan
adanya platform semacam ini memungkinkan dari media soaial tidak adanya redaksi yang
orang-orang untuk dengan mudahnya mampu bertanggungjawab karena semua
orang hanya dengan memiliki akun saja dapat

12
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume 29, Nomor 1, Mei 2023

dengan bebasnya menyebarkan berita mengembangkan peradaban. Sehingga


(Rahmadhany, 2021). Berbeda dengan masa adanya teori kebenaran dalam keilmuan
dimana koran, radio, dan televisi masih filsafat ini perlulah kita integrasikan atau kita
menjadi sumber informasi primer. Media- implementasikan dalam kehidupan kita,
media tersebut memiliki tanggungjawab atas dalam konteks ini gunanya untuk mensortir
berita yang disebarkan atau disiarkan, selain berita-berita hoax dan memvalidasi
itu di atas media-media tersebut masih ada informasi-informasi yang kita terima dari
badan yang memiliki wewenang untuk berbagai media..
mengontrol penyebaran informasinya yaitu .
Komisi Penyiaran Indonesia atau yang biasa METODE
dikenal sebagai KPI. Badan tersebutlah yang Metode analisis pada penulisan artikel
tidak terdapat di media sosial sehingga tidak ini menggunakan kajian pustaka (literatur
adanya kontrol atas informasi-informasi yang review) dengan langkah kajian pustaka terdiri
tersebar di sana. dari 4 langkah, yaitu pemilihan topik yang
akan direview, mencari dan menyeleksi
Dalam penggunaan sosial media artikel yang berkaitan dengan topik,
memungkinkan para penggunanya untuk menganalisis dan mensintesis literatur, dan
menyebarkan opini-opini pribadinya secara mengorganisasikan tulisan (Ramdhani, A., et
luas yang mana opini-opini ini tidak dapat al., 2014). Fokus topik pembahasan pada
terverifikasi atas kebenarannya (Padli, 2021). artikel ini terdiri dari kajian literatur
Hal ini dapat diperparah lagi dengan mengenai peran integrasi keilmuan dengan
rendahnya budaya membaca yang dimiliki aspek kehidupan dalam upaya memerangi
oleh masyrakat di negara kita tercinta ini. fenomena penyebaran hoax di masyarakat.
Kebanyakan orang dengan mudahnya
termakan hoax karena dalam penerimaan HASIL DAN PEMBAHASAN
informasi tidak adanya proses verifikasi
terlebih dahulu akan kebenarannya, Hasil
masayarakat kebanyakan menelan secara Kerangka berfikir yang digunakan dalam
mentah-mentah informasi yang diterima melakukan analisa terhadap permasalahan
tanpa tahu kebenaran aslinya. Bahkan bukan yang diangkat pada tulisan ini terkait
rahasia umum lagi kalau orang-orang hanya maraknya penyebaran hoax yang terjadi di
membaca melalui judul yang disajikan tanpa kalngan masyarakat adalah teori tantang
membaca isi dari bacaan tersebut. Padahal integrasi ilmu. Dalam keilmuan filsafat,
sering kali judul tulisan tersebut berbeda seluruh proses memperoleh ilmu
sama sekali dengan isinya, atau biasa disebut pengetahuan dilakukan semata-mata
dengan istilah clickbait. ditujukan untuk membawa kemajuan dan
Sebagai manusia yang berakal tentunya perkembangan dalam kehidupan dan
kita mendambakan suatu kebenaran dalam peradaban manusia (Muktapa, 2021).
kehidupan kita (Atabik, 2014). Berangkat Dalam teori integrasi imu ini
dari sinilah fungsi keilmuan sebagai petunjuk memungkinkan penerapan serta
untuk menuju kebenaran tersebut. Ilmu pengimplementasian suatu hasil dari
seharusnya buka hanya dijadikan keilmuan ke dalam kehidupan kita sehari-hari
pembelajaran dalam bangku sekolah atau untuk membawa suatu kemajuan, perbaikan,
perkuliahan saja. Melainkan perlu dan hal-hal positif lainnya dalam rangka
diimplementasikan dalam kehidupan kita menciptakan kesejahteran. Sehingga suatu
guna memberikan manfaat dan ilmu itu ada bukanlah semata-mata hanya

13
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume 29, Nomor 1, Mei 2023

untuk diajarkan dalam kelas saja, melainkan dilihat, disentuh, didengar, atau dibau, hal
perlu dimanfaatkan dan diintegrasikan dalam ini tergantung konteks kebenaran apa yang
kehidupan. sedang dibahas.
Dalam tulisan ini integrasi yang Untuk memudahkan dalam memahami
dimaksudkan adalah penerapan teori-teori teori ini dapat dicontohkan ketika ada orang
kebenaran yang ada dalam keilmuan filsafat yang mengemukakan informasi bahwa saat
yang perlu dimanfaatkan dan ini sedang terjadi kecelakaan di jalan. Cara
diimplementasikan dalam konteks untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut
menemukan serta menentukan kebenaran menggunakan teori korespondensi adalah
dari banyaknya berita-berita bohong dan dengan kita melihat secara langsung di
ujaran kebencian yang tersebar di lokasi tersebut apakah benar terdapat orang
masyarakat. Sehingga ilmu ini dapat yang mengalami kecelakaan.
diumpamakan sebagai sebuah cahaya di
dalam kegelapan yang menunjukkan kita 2. Teori Koherensi
terhadap sesuatu yang salah maupun benar. Teori ini memiliki pandangan bahwa
sesuatu hal itu dapat dikatakan sebagai suatu
Pandangan Filsafat Terhadap Kebenaran kebenaran apabila memiliki kesesuaian
Seperti yang kita ketahu bahwa dalam yang logis atau yang koheren dengan
keilmuan filsafat memiliki objek pernyataan-pernyataan lain yang telah
pembahasan yang mencakup semua hal disepakati atas kebenarannya. Dari teori ini
yang terdapat di dunia ini. Hal ini mencakup dapat menggambarkan suatu kebenaran
sesuatu yang nampak maupun tidak umum terhadap sesuatu, yaitu dimana setiap
nampak. Begitu juga terkait kebenaran, orang memiliki pandangan yang relatif sama
dalam filsafat dikenal juga beberapa teori- terhadap hal tersebut sehingga dinilai
teori kebenaran yang mana masing-masing berdasarkan kebenaran yang telah
teori memiliki tujuan yang sama yaitu disepakati sebelumnya.
berusaha memverifikasi kebenaran akan Untuk menentukan suatu kebenaran
suatu hal yang ada di muka bumi ini. Karena menggunakan teori koherensi ini dapat
kembali lagi bahwa setiap manusi yang dicontohkan bahwa adanya pendapat atau
berakal pasti mendambakan suatu pandangan yang menyatakan terkait api
kebenaran dalam hidupnya baik kaitannya akan memiliki rasa panas apabila kita
dengan sesama manusia maupun dengan pegang menggunakan tangan kita. Dengan
Tuhan. Dalam bukunya yang berjudul teori koherensi hal ini dapat dikatakan
Filsafat ilmu, Amsal Bakhtiar (2006) sebagai kebenaran, karena selama ini orang-
menyebutkan dan menjelaskan beberapa orang sepakat bahwa api itu pasti panas dan
teori kebenaran dalam konteks pandangan hingga saat ini pun belum ada yang menolak
filsafat ilmu: pemahaman tersebut dan belum ada juga
1. Teori Korespondensi yang memiliki pandangan bertentangan
Terori korespondensi ini memiliki dengan menyebutkan bahwa api itu dingin.
pandangan yang menganggap bahwa
sesuatu hal atau suatu pernyataan dapat 3. Teori Pragmatis
dikatakan sebagai benar adanya apabila Berdasarkan teori pragmatis ini, sesuatu
sesuatu atau pandangan tersebut memiliki akan dikatakan benar apabila sesuatu atau
kesesuaian terhadap fakta indrawi. Fakta pandangan tersebut memiliki guna praktis
indrawi ini merupakan fakta yang dapat dalam kehidupan manusia. Jadi dari teori ini
diterima melalui indra manusia seperti dapat memandang benar salah sesuatu itu

14
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume 29, Nomor 1, Mei 2023

berdasarkan fungsi atau manfaatnya. memiliki kesesuaian dengan fakta yang


Misalnya saja dalam memandang adanya terjadi kemudian kelayakan atas
konsep surga neraka dalam teologi kebenarannya juga dilihat atau dinilai dari
keagamaan. Bagi kaum beraliran materialis, kelayakan orang yang mengucapkan.
pandangan semacam ini dianggap tidak
bermakna sama sekali karena tidak dapat 2. Teori Konsensus
dibuktikan secara empiris. Namun dari teori Teori ini menyatakan bahwa suatu
pragmatis konsep surga neraka yang ada konsep akan dinilai benar apabila disetujui
dalam teologi agama dapat dinyatakan benar oleh komunitas orang-orang yang
karena konsep ini memiliki manfaat praktis kompeten. Misalnya saja terdapat wacana
yang mana akan mendorong manusia untuk terkait kesehatan, maka wacana tersebut
berbuat kebaikan dan menghindari akan dianggap benar apabila mendapatkan
keburukan. persetujuan dari Kementerian Kesehatan
4. Teori Kebenaran Logis atau IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sebagai
Teori ini memiliki pandangan bahwa komunitas yang dianggap kompeten
sesuatu hal itu akan dianggap benar ketika dibidang tersebut.
memiliki kesesuaian dengan hukum logika.
Jadi berdasarkan teori ini, sesuatu Integrasi dan Implementasi Terhadap
pandangan akan dinyatakan akan Kehidupan
kebenarannya ketika pandangan tersebut Seperti yang sudah dibahas pada
logis dan dapat diterima dengan akal. pemaparan di atas terkait beberapa teori-
5. Teori Kebenaran Agama teori kebenaran yang ada dalam perspektif
Seperti namanya, teori kebenaran filsafat. Hubungannya dengan integrasi dan
agama ini akan memandang sesuatu sebagai implementasinya dalam kehidupan, kita
sebuah kebenaran ketika sesuai dengan dapat memanfaatkan konsep-konsep teori
dogma-dogma normatif yang ada pada teks- tersebut kaitannya dalam memilih dan
teks agama. Misalnya dalam Al Quran serta memilah-milah informasi-informasi yang
hadits yang merupakan teks yang dijadikan tersebar di masyarakat, baik yang beredar di
sebagai pedoman bagi kehidupan umat media televisi, media sosial, dan media
muslim yang didalamnya melarang untuk lainnya. Karena kita ketahui bahkan di
meminum minuman keras atau minuman media televisi sekalipun yang notebennya
yang beralkohol, dari sini tindakan media yang sudah sangat proper pernah
seseorang dianggap telah melakukan sesekali memberitakan sesuatu yang tidak
kebenaran ketika tidak melakukan hal valid dan menjurus pada hoax.
tersebut. Dengan sikap kehati-hatian seperti ini
Namun dari sumber lain, Faradi (2019) diharapkan masyarakat Indonesia tidak
dalam junal penelitiannya mengemukakan mudah terprofokasi dan termakan berita-
beberapa teori kebenaran dalam konteks berita bohong yang tersebar, melainkan
filsafat ilmu yang belum disebutkan oleh perlu melakukan verifikasi dan validasi
Amsal Bakhtiar dalam buku filsafat terlebih dahulu, kemudian ditelaah secara
ilmunya. Berikut ini adalah teori-teori yang seksama juga sebelum akhirnya di share
disebutkan tersebut: kepada orang lain. Seperti yang sering kita
1. Teori Performantif temukan di grup-grup whatsapp misalnya,
Teori performantif ini memiliki orang-orang mengalami kelatahan ketika
pandangan bahwa ucapan, berita, dan menemukan sesuatu yang viral. Mereka
sejarah dapat dikatakan benar apabila tidak melakukan proses verifikasi dan

15
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume 29, Nomor 1, Mei 2023

validasi terlebih dahulu melainkan langsung menilai kebenaran berita tersebut


meyakini dan menyebarkan kepada orang berdasarkan statement yang dikemukakan
lain juga. Sehingga pesan berantai semacam dari IDI atau kepanjangan Ikatan Dokter
ini akan cepat menyebarkan hoax-hoax yang Indonesia dan juga statement dari
berpotensi merugikan banyak pihak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kaitannya teori kebenaran dari konteks yang memiliki kapasitas akan isu-isu
filsafat ini ketika diintegrasikan serta tersebut.
diimplementasikan dalam kehidupan kita Kemudian jika kita crosscheck
guna memerangi penyebaran hoax, kita menggunakan teori performantif, bisa
ketahui belum lama ini dunia digemparkan dilihat kembali apakah isu-isu yang tersebar
dengan merebaknya wabah virus covid-19 tersebut sesuai dengan fakta kejadian yang
mulai dari luar negeri sampai dalam negeri terjadi di masyarakat setelah melakukan
menerima dampak yang sangat luar biasa vaksinasi. Dapat dilihat juga dari media-
diberbagai aspek kehidupan. Sehingga media yang menyebarkan berita tersebut
membuat semua orang panik dan latah apakah memiliki kelayakan dibidang ini
dalam menerima informasi yang beredar. atau bisa dilihat dari redaksi penyebar
Seringkali tidak ditelaah terlebih dahuku beritanya apakah akun-akun resmi yang
secara seksama dan mencoba memvalidasi memang proper dalam penyebaran berita
tetapi langsung mengimaninya dan atau hanya sekedar akun-akun buzzer yang
menyebarluaskannya (Bahri, 2021). berusaha menyebarkan berita bohong untuk
Contohnya saja ketika vaksin mulai memperkeruh suasana dan
ditemukan sebagai solusi untuk memanfaatkannya demi kepentingan
meminimalisir dan memperkecil resiko tertentu saja.
penularan virus covid-19. Banyak orang Berangkat dari pandangan-pandangan
yang enggan dan takut untuk divaksin tersebutlah saya pribadi memiliki
karena adanya informasi yang mengabarkan pandangan yang sejalan atau setuju dengan
vaksin tersebut merupakan percobaan dan adanya integrasi dan implementasi keilmuan
akan menyebabkan banyak orang meningal dalam kehidupan kita, yang mana dalam
setelah divaksin, kemudian ada isu juga tulisan ini konteksnya untuk memerangi
bahwa vaksin tersebut terdapat chip yang penyebaran-penyebaran berita bohong yang
dimasukkan dalam tubuh kita yang nantinya sudah sangat marak. Sehngga dari integrasi
akan berpotensi untuk disadap dan begitu dan implementasi keilmuan dalam
banyaknya berita-berita bohong lainnya kehidupan ini kita dapat memetik manfaat
yang tersebar. dari pentingnya keilmuan dalam kehidupan
Apabila kita benar-benar manusia
mengimplementasikan keilmuan dalam
kehidupan, sebelum menerima dan PENUTUP
menyebarluaskan berita tersebut sudah Dari permasalahan-permasalahan yang
selayaknya kita melakukan verifikasi dan diangkat dan dibahas di atas, kita dapat
validasi berita tersebut menggunakan teori- mengetahui bahwa sebuah keilmuan bukan
teori yang sesuai. Misalnya saja hanya perlu diajrkan dalam bangku sekolah
menggunakan teori korespondensi, dari sini dan kuliah saja dan berhenti di situ.
kita dapat melakukan validasi apakah berita Melainkan perlu dimanfaatkan dan
yang tersebar itu benar adanya jika kita lihat diimplementasikan serta diintegrasikan
dengan realita yang ada disekitar kita. Jika dalam kehidupan kita. Dalam kaitannya
kita gunakan teori konsensus, kita dapat dengan usaha memerangi penyebaran

16
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume 29, Nomor 1, Mei 2023

berita-berita bohong ini kita dapat Rukayah. (2012). Peranan Bahasa Dalam
menggunakan teori-teori kebenaran dalam Mengungkap Kebenaran: Suatu
filsafat guna membantu dalam menyaring Tinjauan Epistemologi. Jurnal Publikasi
informasi-informasi yang kita terima. Pendidikan, Vol 2(1), Hal 122-129.
Manusia diciptakan dengan sempurna dan
dibekali oleh akal yang luar biasa, sebagai Rahmadhany, Anissa. Safitri, Anggi. Dan
bentuk rasa syukur kita terhadap Tuhan, Irwansyah. (2021). Fenomena
sudah semestinya kita memanfaatkan akal Penyebaran Hoax dan hate Speech pada
tersebut semaksimal mungkin dalam hal-hal Media Sosial. Jurnal Teknologi dan
yang positif dan membangun. Informasi Bisnis, Vol 3(1), Hal 30-43.

DAFTAR PUSTAKA
Amsal, Bakhtiar. Filsafat Ilmu. (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2006).
Atabik, Ahmad. (2014). Teori Kebenaran
Perspektif Filsafat Ilmu: Sebuah
Kerangka Untuk Memahami Konstruksi
Pengetahuan Agama. Fikrah, Vol 2(1),
Hal 253-271.
Bahri, Saiful. (2021). Literasi Digital
Menangkal Hoaks Covids-19 di Media
Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol
10(1), Hal 16-28.
Faradi, Abdul. (2019). Teori-Teori
Kebenaran Dalam Filsafat: Urgensi dan
Signifikansinya dalam Upaya
Pemberantasan Hoaks. Jurnal Ilmu-Ilmu
Ushuluddin, Vol 7(1), Hal 97-114.
Juditha, Christiany. (2018). Interksi
Komunikasi Hoax di Media Sosial serta
Antisipasinya. Jurnal Pekomas, Vol
3(1), Hal 31-44.
Muktapa, Muh. (2021). Integrasi Ilmu
Pengetahuan dan Penerapannya pada
Aspek Kehidupan. Jurnal Belaindika:
Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan,
Vol 3(1), Hal 21-28.
Padli, M Syaiful, dan Mustofa, M Lutfi.
(2021). Kebenaran dalam Perspektif
Filsafat Serta Aktualisasinya dalam
Menyaring Berita. Jurnal Filsafat
Indonesia, Vol 4(1), Hal 78-88.

17

Anda mungkin juga menyukai