Anda di halaman 1dari 10

PDGK4406

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

TUGAS PETA KONSEP DAN RESUME


MODUL 2. MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SD
MODUL 3. BILANGAN BULAT

OLEH

NAMA : RANI FEBRIA PUTRI


NIM : 856214631
POKJAR : SITIUNG

TUTOR :
ALFA VIONITA, M.Pd

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PADANG
2021
Modul 2
MEDIA PEMBELAJARAN
MANIPULATIF DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

Media dalam Pembelajaran Bahan Manipulatif dalam Pembelajaran


Matematika SD Matematika SD

Bahan manipulatif dari kertas


Papan Tulis untuk menjelaskan pecahan,
Papan tulis hitam, putih, hijau
konsevasi luas dari bangun datar
dan bangun ruang
Papan Grafik
Papan yang mempunyai kotak Model Stik ( lidi dari rangka daun
berskala
kelapa, bambu, plastik)
untuk menjelaskan konsep
Papan Tempel satuan, puluhan, ratusan.
Papan informasi tokoh dan Menjelaskan konsep numeral,
sejarah matematika, rekreasi, kesamaan bilangan, operasi
permainan, pola khusus bilangan bulat.
matematika

Media Cetak Model persegi dan strip dari


seperti buku, LKS, modul, dll kayu/tripleks
Menjelaskan konsep numeral,
kesamaan bilangan, operasi
Kalkulator bilangan bulat.
Alat bantu pembelajaran & alat
hitung

Komputer Model kertas bertitik/berpetak


dalam bentuk perangkat lunak : untuk menjelaskan geometri
model tutoria, simulasi dll

Media Tayang
seperti : OHP, LCD, dll
Modul 2
MEDIA PEMBELAJARAN MANIPULATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

Kegiatan Belajar 1 : Media dalam Pembelajaran Matematika SD


Media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan terencana
disiapkan atau disediakan guru untuk mempresentasikan atau menjelaskan bahan pelajaran, serta
digunakan siswa untuk terlibat langsung dengan pembelajaran.
Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi media : (1) sederhana, misalnya papan
tulis, papan grafik, (2) cetak, misalnya buku, modul, LKS, petunjuk praktik, dan (3) media elektronik,
misalnya OHT, OHP, audio (radio, tape), audio dan video (TV, VCD, DVD), kalkulator, komputer dan
internet.
Keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan media pembelajaran antara lain
adalah : (1) lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa, (2) lebih mudah dipahami karena
dibantu oleh visual yang dapat memperjelas uraian, (3) lebih bertahan lama untuk diingat karena
mereka lebih terkesan tayangan atau tampilan, (4) mampu melibatkan peserta pembelajaran lebih
banyak dan lebih tersebar, (5) dapat digunakan berulang kali untuk meningkatkan kekuasaan bahan
ajar, (6) lebih efektif karena dapat mengurangi waktu pembelajaran.

Garis besar jenis-jenis media dan penggunaannya :


1. Papan Tulis, misalnya papan tulis hitam, putih dan hijau
2. Papan Grafik, merupakan papan yang mempunyai kotak berskala tetap yang dapat dipakai
untuk merancang koordinat dari titik-titik yang diperlukan untuk membuat grafik
3. Papan Tempel, digunakan sebagai papan informasi tokoh matematika, sejarah matematika,
rekreasi matematika, permainan matematika, dan pola khusus matematika
4. Media Cetak, seperti buku, LKS, modul, buku kerja dan lainnya
5. Kalkulator, digunakan sebagai alat bantu pembelajaran dan alat hitung
6. Media Tayang, seperti : OHP, LCD, audio-video dan televisi

Kegiatan Belajar 2 : Bahan Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika SD


Bahan manipulatif berfungsi untuk menyederhanakan konsep yang sulit atau sukar,
menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep
secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (opersi) hitung
dan sifat-sifat bangun geometri, serta memperlihatkan fakta-fakta.

1. Bahan manipulatif dari kertas


untuk menjelaskan pecahan, konsevasi luas dari bangun datar dan bangun ruang
2. Model Stik ( lidi dari rangka daun kelapa, bambu, plastik)
untuk menjelaskan konsep satuan, puluhan, ratusan. Menjelaskan konsep numeral,
kesamaan bilangan, operasi bilangan bulat.
3. Model persegi dan strip dari kayu/tripleks
untuk menjelaskan konsep numeral, kesamaan bilangan, operasi bilangan bulat.
4. Model kertas bertitik/berpetak
untuk menjelaskan geometri
Modul 3
BILANGAN BULAT

Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat
serta Ragam Permasalahannya serta Sistem Persamaan Linear

Operasi hitung perkalian pada


Operasi Hitungan pada Bilangan Bulat bilangan bulat dalam tahap
(Penjumlahan dan Pengurangan) pengenalan konsep secara konkret
1. Tahap pengenalan konsep secara  perkalian bilangan bulat positif
konkret dengan bilangan bulat positif
2. Tahap pengenalan konsep secara  perkalian bilangan bulat positif
semi konkret atau semi abstrak dengan bilangan bulat negatif
 perkalian bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat positif
 perkalian bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat negatif
Sifat-sifat Operasi Hitung
Penjumlahan pada Bilangan Bulat
1. Secara tertutup
2. Sifat pertukaran (Komulatif) Sifat-sifat perkalian pada bilangan
3. Sifat pengelompokan (asosiasi) bulat
4. Sifat bilangan nol (sebagai unsur
identitas penjumlahan)
5. Sifat invers penjumlahan (lawan
suatu bilangan) Operasi pembagian pada bilangan
bulat

Sifat-Sifat Operasi Hitung


Pengurangan pada Bilangan Bulat Persamaan dan pertidaksamaan
dengan satu peubah
 Kalimat terbuka, pernyataan,
peubah, dan konstanta
Tahap Pengenalan Konsep Secara  Persamaan linear dengan satu
Acak peubah
 Pertidaksamaan linear dengan
satu peubah
Ragam permasalahan dalam
pembelajaran bilangan bulat di SD
Modul 3
Bilangan Bulat

Kegiatan Belajar 1: Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD serta Ragam Permasalahannya


Bilangan bulat terdiri dari
1. Bilangan-bilangan yang bertanda negatif (-1, -2, -3, …) yang selanjutnya disebut bilangan
bulat negatif
2. Bilangan 0 (nol)
3. Bilangan-bilangan yang bertanda positif (1, 2, 3, …) yang selanjutnya disebut bilangan bulat
positif

A. Operasi Hitungan pada Bilangan Bulat (Penjumlahan dan Pengurangan)


1. Tahap pengenalan konsep secara konkret
Ada dua model yang dapat diterapkan :
a. Pendekatan himpunan yang menggunakan manik-manik.
Pada himpunan dapat menggabungkan atau memisahkan dua himpunan yang dalam hal
ini anggotanya berbentuk manik-manik. Bentuk alat ini dapat berupa bulatan-bulatan
setengah lingkaran yang apabila sisi diameternya digabungkan akan membentuk
lingkaran penuh. Alat ini biasanya terdiri dari dua warna, satu warna untuk
menandakan bilangan positif sedangkan warna yang lain untuk menandakan bilangan
negatif.
b. Pendekatan hukum kekekalan panjang yang menggunakan alat peraga balok garis
bilangan.
Pada garis bilangan menggunakan dua istilah, yaitu maju dan mundur. Dalam prinsip
operasi hitungan istilah maju diatikaan sebagai tambah dan istilah mundur sebagai
kurang.
2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak
Pada prinsipnya cara kerja pada garis bilangan sama dengan cara kerja pada balok, tangga
atau pita garis bilangan, yaitu ditekankan pada langkah maju untuk operasi penjumlahan
dan mundur untuk pengurangan. Arah bilangan positif maupun negatif ditunjukan oleh arah
ujung anak panah pada garis bilangannya.

B. Sifat-sifat Operasi Hitung Penjumlahan pada Bilangan Bulat


1. Secara tertutup
Himpunan bilangan bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan, artinya setiap jumlah dua
bilangan bulat merupakan bilangan bulat lagi.
2. Sifat pertukaran (Komulatif)
Jumlah dua buah bilangan bulat hasilnya akan tetap walaupun letak kedua bilangan itu
dipertukarkan. Secara matematika dikatakan untuk sebarang dua bilangan bulat a dan b
berlaku a + b = b + a.
3. Sifat pengelompokan (asosiasi)
Penjumlahan tiga buah bilangan bulat hasilnya akan sama, bila pengelompokkan pada
penjumlahan itu dipertukarkan, atau secara matematika diaktakan bahwa untuk tiga
bilangan bulat ab dan c berlaku (a+b)+c = a+ (b+c)
4. Sifat bilangan nol (sebagai unsur identitas penjumlahan)
Suatu bilangan bulat apabila dijumlahkan dengan bilangan 0, hasilnya adalah bilangan bulat
itu sendiri. Secara matematis pernyataan tersebut ditulis sebagai, untuk setiap bilangan
bulat a selalu berlaku a + 0 = 0 + a.
5. Sifat invers penjumlahan (lawan suatu bilangan)
Untuk setiap bilangan bulat a ada bilangan bulat –a, sehingga a + (-a) = 0

C. Sifat-Sifat Operasi Hitung Pengurangan pada Bilangan Bulat


Sifat operasi hitung pengurangan pada bilangan bulat hanya berlaku sifat ketertutupan

D. Ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat di SD


1. Penggunaan garis bilangan yang prinsipnya tidak konsisten.
2. Masih banyak guru yang salah dalam menafsirkan bentuk a + (-b) sebagai a – b atau
bentuk a – (-b) sebagai bentuk a + b
3. Masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan tanda (-) atau (+)
sebagai operasi hitung dengan tanda (-) atau (+) sebagai jenis suatu bilangan.
4. Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat
5. Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung bilangan bulat
secara konkret maupun secara abstrak (tanpa menggunakan alat bantu)

Kegiatan Belajar 2 : Perkalian dan pembagian pada bilangan bulat serta sistem persamaan linear
A. Operasi hitung perkalian pada bilangan bulat dalam tahap pengenalan konsep secara konkret
1. perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
Hasil kali dua buah bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif
2. perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
Hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif
3. perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
Hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif adalah bilangan bulat negatif
4. perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
Hasil kali dua buah bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif

B. Sifat-sifat perkalian pada bilangan bulat


1. Tertutup
2. Komulatif (Pertukaran), a x b = b x a
3. Asosiasi (pengelompokkan), (a x b) x c = a x (b x c)
4. Memiliki unsur perkalian yaitu 1
5. Distributif perkalian terhadap penjumlahan
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
(a + b) x c = (a x c) + (b x c)
6. Distributif perkalian terhadap pengurangan
a x (b - c) = (a x b) - (a x c)
(a - b) x c = (a x c) - (b x c)
C. Operasi pembagian pada bilangan bulat
Operasi pembagian pada dasarnya adalah proses pencarian faktor yang belum diketahui dari
suatu perkalian. Seperti halnya pada operasi hitung lainnya, maka pada operasi hitung
pembagian bilangan bulat pada tahap pengenalan konsep secara konkret juga dapat didekati
dengan menggunakan alat peraga balok garis bilangan.

D. Persamaan dan pertidaksamaan dengan satu peubah


1. Kalimat terbuka, pernyataan, peubah, dan konstanta
Apabila dalam satu kalimat terbuka tanda perubahnya diganti sehingga menjadi kalimat
yang benar, maka pengganti itu dinamakan penyelesaian.
2. Persamaan linear dengan satu peubah
Menentukan pengganti dari peubahnya sehingga persamaan (kalimat terbuka) tersebut
menjadi kalimat yang benar atau dapat juga dikatakan bahwa penyelesaian satu persamaan
adalah proses untuk mendapatkan himpunan penyelesaiannya
3. Pertidaksamaan linear dengan satu peubah
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan dapat diperoleh dengan mengganti peubah x
berturut-turut dengan anggota himpunan C
SOAL LATIHAN

Jawab : A. 3+(-5)
Penjelasan :
 Mula-mula dari skala 0 melangkah maju sebanyak 3 langkah sampai berhenti di skala 3.
Hal ini menunjukan bilangan positif 3.
 Kemudian dari skala 3 tersebut melangkah mundur sebanyak 5 langkah sampai
berhenti di skala -2 .

Jawab : A. 4 × 2
Penjelasan :
 Mula-mula dari skala 0 melangkah maju ke arah positif.
 Maju sebanyak 4 langkah dan setiap langkah sebanyak 2 skala.
4
Jawab : B. 4 :
5
Penjelasan :
 terdapat lima buah potong karton dengan nilai empat perlima
 artinya empat perlima dalam empat satuan

Penjelasan :
 Pada b terdapat 4 buah positif, maka nilainya sama dengan 4
 Pada d terdapat 4 buah negatif, maka nilainya sama dengan -4
 Pada e terdapat 1 posith dan 1 negatif, maka nilainya sama dengan 0
Penjelasan :
 Pada c nilainya sama dengan 3, karena pada c terdapat 5 buah positif dan 2 buah negatif, ini
berarti dapat membentuk 2 pasangan (positif dan negatif) dan tersisa 3 buah positif.
 Pada d nilainya sama dengan -2, karena pada d terdapat 3 buah positif dan 5 buah negatif,
ini berarti dapat membentuk 3 pasangan (positif dan negatif) dan tersisa -2 buah positif.

Penjelasan :
 a = 4, karena pada a terdapat 6 positif dan 2 negatif, ini berarti dapat membentuk 2 pasang
(positif dan negatif) dan tersisa 4 buah positif
 b = 4, karena pada b terdapat 5 positif dan 5 negatif, ini berarti dapat membentuk 1 pasang
(positif dan negatif) dan tersisa 4 buah positif
 c = 5, karena pada c terdapat 8 positif dan 3 negatif, ini berarti dapat membentuk 3 pasang
(positif dan negatif) dan tersisa 5 buah positif

Anda mungkin juga menyukai