Oleh:
1443 H
2021 M
1
Dalam ajaran agama pun, bersedekah tak harus sesuatu yang sifatnya besar.
Bahkan menyingkirkan duri di jalan, berkata yang baik, bahkan tersenyum pun
bisa bernilai sedekah. Hal ini menunjukkan bahwa sedekah sejatinya bukan hal
yang memberatkan bagi umat muslim dalam melakukannya. Karena besar dan
kecilnya bukan jadi masalah, maka sedekah harta tetap bisa dilakukan dengan
bilangan uang receh atau uang koin.
Fakta tersebut pernah menjadi fenomena yang diamati oleh penulis di Desa
Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebuah desa yang jauh dari kota, karena
merupakan desa baru hasil pemekaran, tapi memiliki semangat dan gagasan untuk
bersedekah yang menarik. Di sana, para warga dibagikan kotak amal untuk
disimpan di rumah masing-masing. Kota tersebut kemudian diisi dengan recehan
atau uang koin. Setelah periode tertentu kotak amal tersebut dikumpulkan dan
dihitung hasilnya. Secara mengejutkan, ternyata metode tersebut berhasil
mengumpulkan jumlah uang hingga jutaan.
Hal ini memang tidak terjadi begitu saja. Melainkan ini sebenarnya program
kegiatan dari Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Garut. Program ini bernama
“Desa Sadar Zakat”. Program ini merupakan salah satu upaya untuk sosialisasi
dan pemberdayaan masyarakat dari dirinya sendiri. Kesadaran untuk beramal,
yang dipicu oleh ilmu agama, yang dibarengi dengan semangat gotong royong,
2
Oleh karena itu, penulis membuat penelitian terkait dengan program ini, dalam
kaitannya sebagai bagian dari manajemen dakwah. Untuk melihat bagaimana
gerakan-gerakan ini kemudian bisa berjalan, bertahan, dan bahkan mungkin bisa
menjadi percontohan untuk daerah-daerah lainnya. dan pedoman untuk umat
manusia, baik dalam hal ibadah, maupun kehidupan bermasyarakat.
Kehidupan bermasarakat tidak akan lepas dari kegiatan
ekonomi serta sosial dan yang didalamnya mengaplikasikan pengelolaan harta,
harta sendiri merupakan amanah dari Alloh SWT yang titipkan sebagai tanggung
jawab setiap manusia.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa kalangan yang
berada di dunia pendidikan, lembaga, maupun desa lainnya di Indonesia
khususnya di kabupaten Garut sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis
mengenai strategi penghimpunan koin infak Desa Keramatwangi
Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian-
penelitian berikutnya sebagai bahan bacaan serta rujukan bagi
penelitian yang berkaitan dengan strategi penghimpunan koin infak
serta penanggulangan kendala yang dihadapi oleh desa
Keramatwangi dalam penghimpunan koin infak.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah penelitian dengan metode deskriptif yaitu
menggambarkan kondisi apa adanya, tanpa memberi perlakuan atau manipulasi
pada variabel yang diteliti. Yang mana dalam penelitian ini akan menggambarkan
strategi penghimpunan koin infak yang dipakai oleh Desa Keramatwangi
Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut secara real yang disesuaikan rumusan
masalah, tujuan dan kerangka berfikir serta metode deskriptif yang menjadi
landasan utama dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi
penghimpunan koin infak.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yuridis empiris merupakan pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini Pendekatan empiris sendiri ialah mencari secara dasar hukum dan
implentasi dikaji secara langsung dilapangan sebagai data primer,1 ini ditinjau dari
Peraturan Mahkamah Nomor 1 Tahun 2016 mengenai Prosedur Mediasi di
Pengadilan, sebagai latar belakang dari pelaksanaan mediasi di Pengadilan
Agama.
Data primer pada penelitian ini adalah data yang didapat dari keteragangan
lapangan atau secara langsung dalam proses strategi penghimpunan koin infak
yang dipakai oleh Desa Keramatwangi Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut dari
para pihak yang terlibat dalam proses tersebut, Data yang diperoleh dari lima
orang (informan) yang mampu menjelaskan tentang diri orang lain atau suatu
keadaan, dalam hal ini wawancara. Ini diperoleh dari para aparatur yang bertugas
di Desa Keramatwangi Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, fakta atau
keterangan hasil penelitian secara langsung di lokasi penelitian dan merupakan
hasil observasi dan wawancara dengan pegawai atau penduduk di Desa
Keramatwangi Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut.
b. Data Sekunder
Data sekunder pada penelitian ini adalah data yang didapat secara tidak
langsung, ialah data yang berbentuk dokumen-dokumen resmi, buku, jurnal
hukum, makalah serta literatur lainya. serta data tambahan lainya, layaknya
unggahan website dan lain-lain.
Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini sesuai dengan penentuan teknik pengumpulan
data bahwa pengumpulan data tergantung pada jenis sumber data yang
diperlukan.2 Dan dalam pelaksanaanya disertai dengan Etika sangat diperlukan
dalam pelaksaan metode ini agar tidak timbulnya masalah dalam pelaksaannya. 3
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara
2
Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi. (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008). hal.60
3
Sumandi Suryabrata.Metodologi Penelitian.(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.1998). hal.84
7
b. Studi Lapangan
c. Studi Kepustakaan
4
Imami Nur Rachmawati, Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara. Jurnal Keperawatan.
Vol. 11 No. 2, Maret 2007, hal.36
5
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani OP.cit, hal.19
6
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hal.46
8
Analisis Data
Setelah proses pengumpulan data dengan cara-cara tersebut, kemudian akan
didapatkan data dari unsur-unsur tersebut, akan di hantarkan dalam bentuk Tabel.
Data pertama merupakan studi kepustakaan pada sumber hukum latar belakang
pelaksanaan mediasi dalam ranah pengadilan melihat bagaimana dasar
pelaksanaan tertulis jelas dalam peraturan yang mana Peraturan Makamah Agung
Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, serta Observasi,
pengamatan mengenai bagaimana pelaksanaan proses mediasi terlebih terhadap
faktor yang mempengaruhi hasilnya. Selanjutnya data kedua, observasi,
pengamatan mengenai bagaimana kelayakan setiap unsur dalam pelaksanaan
mediasi secara nyata dan korelasi dengan data sebelumnya. Data ketiga
wawancara secara langsung terhadap setiap unsur dalam pelaksanaan mediasi dan
faktor apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan tersebut secara personal serta
pengambilan sampling dalam mengetahui secara detail faktor apa yang
menjadikan rendahnya keberhasilan pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama
Kelas 1a Kabupaten Garut, dan dibarengi dengan penarikan pendapat atau upaya
dari para unsur yang terlibat agar keberhasilan pelaksanaan mediasi untuk
kedepanya menjadi lebih baik.
Dalam proses analisis tersebut tentu melalui proses penafsiran data, yang
mana data dipilih di analisis serta di uraikan berdasarkan kepentingan menjawab
penelitian dengan menghubungkan teks sebagai bahan utama dalam masing-
masing aspek dan aliran metodologi.7 Serta melalui pemeriksaan kembali dalam
setiap data yang diperoleh dengan analisis secara deskriptif kualitatif, dengan
menguraikan hubungan aturan dengan hasil observasi dan wawancara agar hasil
tersebut menjadi data yang baik dan sesuai serta menjawab permasalahan
penelitian secara nyata dan faktual. Yang mana dapat mengetahui kendala yang
menjadi faktor rendahnya keberhasilan pelaksanaan mediasi didalam ranah
pengadilan agama, serta upaya yang dapat meningkatkan keberhasilan
pelaksanaan mediasi untuk masa yang akan datang.
7
Cik Hasan Bisri. Penuntun Rencana Penelitian dan Penulisan Skiripsi Bidang Ilmu Agama Islam. (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2001). hal.67
9
F. Sistemanika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini merupakan bagian yang dijadikan sebagai acuan dalam
pembahasan bab-bab selanjutnya. Bab ini terdiri dari Latar belakang masalah,
latar belakang, batasan atau rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
review kajian terdahulu, metode penelitian, dan yang terakhir diakhiri dengan
sistematika penulisan.
Bab mengenai teori dari sebuah penelitian guna sebagai gambaran umum atau
penjelasan dari obyek yang akan diteliti yang meliputi diantaranya: Pengertian
infak, Strategi penghimpunan koin infak, Sejarah Desa Keramatwangi Kecamatan
Cikajang Kabupaten Garut, Infak di Desa Keramatwangi Kecamatan Cikajang
Kabupaten Garut secara real, serta cara menghadapi kendala dalam
penghimpunan koin infak.
10
BAB IV DATA
Bab ini menjelaskan subyek dari penelitian ini adalah Strategi Desa
Keramatwangi Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut dalam penghimpunan koin
infak yang meliputi kondisi keuangan, budaya dan lingkungan di desa tersebut,
serta strategi Desa Keramatwangi Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut dalam
menghadapi hambatan dalam penghimpunan koin infak tersebut.
Dalam bab ini dijelaskan bagaimana subjek yang telah dikumpulkan akan di teliti
dan di eksplorasi sehingga menjadi sebuah data yang utuh dan memuat sebuah
konklusi yang utuh. Dan didalam bab ini juga dijelaskan bagaimana Strategi Desa
Keramatwangi Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut dalam penghimpunan koin
infak.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini terdiri dari dua bagian kritik dan saran. Dalam bagian pertama akan
disimpulkan hasil analisis yang akan dilakukan pada bab IV. Sedangkan bagian
kedua berisikan saran-saran perbaikan yang mungkin bermanfaat bagi peneliti
maupun peneliti selanjutnya.
11
Daftar Pustaka
Abdul Halim. 2015. Mediasi dalam Perma Nomor 1 Tahun 2008, Cetakan
Pertama, hlm. 77-92. Makasar: Al-Qadau.
Cik Hasan Bisri. 2003. Pilar-pilar Penelitian Hukum Islam dan Pranata Sosial.
Jakarta: RajaGra-findo Persada.
Syahrizal Abbas. 2009. Mediasi dalam Prespektif Hukum Syariah, Adat dan
Hukum Nasional. Jakarta: Kencana.
Sarwono, Hukum Acara Perdata Teori dan Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika,
2012) hal. 5
Titik Triwulan Tutik, Hukum Acara Perdata dalam Sistem Hukum Nasional,
(Surabaya: Kencana, 2008), hal. 1
Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Cet.6. Bogor: Ghali Indonesia. Hal. 55
Cik Hasan Bisri. 2001, Penuntun Rencana Penelitian dan Penulisan Skiripsi
Bidang Ilmu Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal. 67