Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PEMBERDAYAAN DANA ZAKAT KEPADA MUALLAF DI

BAITUL MAL NAGAN RAYA

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Oleh :

SAFRIZAL

Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri


Teungku Dirundeng Meulaboh
Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam
Program Perbankan Syariah
NIM : 172020019

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH
ACEH BARAT
2023 M/1444 H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Metodelogi Penelitian
G. Penjelasan Istilah
H. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Zakat Dalam Islam


B. Mustahik Zakat
C. Konsep Muallaf Sebagai Mustahik Zakat

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penlitian
B. Pendekatan Penelitian
C. Sumber Data
D. Metode Pengumpulan Data
E. Metode Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tentang Baitul Mal Nagan Raya


B. Peran Baitul Mal Dalam Memperdayakan Zakat Produktif dan Konsumtif
C. Kendala Baitul Mal Dalam Memperdayakan Zakat Produktif dan Konsumtif
D. Analisis Penulis

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aceh memiliki sebuah lembaga yang menghimpun dana masyarakat

yang akan disalurkan kepada masyarakat kurang mampu, salah satunya yaitu

lembaga keuangan baitul mal. Baitul mal merupakan bentuk usaha yang

berperan dalam mengumpulkan dan menyalurkan dana non profit, seperti

zakat, infak, shadaqah dan wakaf serta dapat mengoptimalkan distribusi sesuai

dengan aturan dan amanatnya. Baitul mal berperan pada pengelolaan harta

zakat secara pasif hanya berfungsi sebagai penghimpun dana serta penyaluran

kepada mustahiq (yang berhak menerima zakat). Peran baitul mal tidak hanya

berfungsi pada pengelolaan namun juga pada pengembangan zakat. Upaya

pengembangan zakat menjadi penting, dimana zakat tidak hanya sebagai hal

yang konsumtif, tetapi juga menjadi suatu hal yang produktif sehingga harta

tersebut tidak hanya habis untuk konsumtif, juga lebih produktif. Hal ini dapat

dimanfaatkan lebih luas dalam proses pengembangan ekonomi umat Islam

secara menyeluruh.1

Kehadiran Baitul Mal sebagai lembaga pengelola zakat di Aceh tidak

lepas dari keinginan untuk melaksanakan Syariat Islam secara kaffah. Baitul

Mal Aceh sebagai lembaga daerah non-struktural diberi kewenangan untuk

mengelola dan mengembangkan zakat, wakaf, harta agama, dengan tujuan

1
Baitul Mal Kota Banda Aceh. (Optimalisasi Peran Baitul Mal Kota Banda Aceh. 2020). h. 2

2
untuk kemaslahatan umat serta menjadi wali pengawas terhadap anak yatim

piatu dan hartanya serta pengelolaan terhadap harta warisan yang tidak ada

wali berdasarkan syariat Islam. Salah satu komponen dari baitul mal yaitu

zakat. Zakat menjadi media dalam menumbuhkan pemerataan kesejahteraan

antara masyarakat serta mengurangi tingkat kesenjangan sosial di masyarakat.

Potensi zakat sangat besar bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.2

Baitul Mal kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu dari 23 Baitul

Mal Kabupaten yang terdapat di Provinsi Aceh. Baitul Mal Kabupaten Nagan

Raya berdiri sejak Tahun 2005 dan terus berkembang, dalam penyaluran dana

Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) kepada masyarakat dari tahun ke tahun terus

mengalami peningkatan. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap

upaya pemerintah daerah dalam mengurangi kemiskinan yang ada di

Kabupaten Nagan Raya.

Dewan Syariah sebagai Lembaga yang berwewenang memberikan

pertimbangan syar’i kepada Baitul Mal Aceh, dalam surat edarannya, tentang

Pedoman Penetapan Kriteria Asnaf Zakat dan Petunjuk Operasional,

dijelaskan bahwa kriteria muallaf ialah orang yang baru masuk Islam/mereka

yang diharapkan kecendrungan hatinya terhadap Islam, dimana zakatnya

diberikan secara selektif yaitu selama tiga tahun pertama memeluk Islam serta

berdomisli di daerah setempat. Bantuan yang diberikan terbagi kepada dua,

2
Hafidhuddin, D. Zakat dalam Perekonomian Moderen. (Jakarta: Gema Insani Press, 2002).
h. 38

3
yaitu konsumtif dan produktif. Dari kriteria muallaf yang dikemukakan

Dewan Syariah di atas, untuk muallaf ialah dari golongan muslim atau lebih

tepatnya lagi orang yang baru masuk Islam. Pindahnya agama seseorang dari

suatu agama ke agama lain bisa terjadi karena berbagai faktor, diantaranya

kemiskinan, perkawinan, hasil penelahaan terhadap suatu agama dan

sebagainya.3

Berdasarkan penelitian Siregar (2018) terkait analisis pendayagunaan

zakat produktif Lembaga Amil Zakat (LAZ) Domper Dhuafa (studi kasus:

Social Trust Fund (STF) Unit Program Medan, ditemukan bahwa untuk

mustahik yang ingin mendapatkan bantuan dana zakat produktif terdiri dari

dua cara. Pertama yaitu mustahik mengajukan sendiri kepada pihak pengelola

zakat yaitu STF untuk mendapatkan modal bantuan. Kedua ialah ditawarkan

oleh pihak STF dan direkomendasikan oleh keluarga atau kerabatnya.

Sedangkan pada Baitul Mal Nagan Raya pemilihan mustahik hanya dilakukan

pada satu cara yaitu penerima zakat ditentukan oleh pihak Baitul Mal itu

sendiri, hal ini dilakukan agar bantuan yang diterima dapat tersalurkan secara

merata dan tidak terjadi kecemburuan sosial diantara masyarakat setempat.

Pengembangan zakat bersifat produktif dengan cara dijadikannya dana

zakat sebagai modal usaha, untuk pemberdayaan ekonomi penerimanya, dan

supaya fakir miskin dapat menjalankan atau membiayai kehidupannya secara

3
Hendralangsa “Pembinaan Muallaf dan Peran Baitul Mal Aceh di akses dari
http://Hendralangsa.wordpress.com//2012//05//03 pembinaan-muallaf-dan peran-baitul- mal-di-aceh

4
konsisten. Akan tetapi zakat produktif yang diberikan Baitul Mal Nagan Raya

kepada muallaf dimana harta zakat yang diberikan tidak dihabiskan atau

dikonsumsi oleh muallaf secara baik.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengkaji

lebih lanjut tentang “Analisis Pemberdayaan Dana Zakat Kepada Muallaf di

Baitul Mal Nagan Raya”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran Baitul Mal dalam pemerdayaan dana zakat kepada

muallaf di Kabupaten Nagan Raya ?

2. Apa saja kendala Baitul Mal dalam pemerdayaan dana zakat kepada

muallaf di Kabupaten Nagan Raya ?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka sangat diperlukan pembatasan

masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu terfokus pada

Pemberdayaan Dana Zakat Kepada Muallaf di Baitul Mal Nagan Raya

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengkaji Bagaimana peran Baitul Mal dalam pemerdayaan dana

zakat kepada muallaf di Kabupaten Nagan Raya.

5
2. Untuk mengkaji kendala apa saja yang dihadapi oleh Baitul Mal dalam

pemerdayaan dana zakat kepada muallaf di Kabupaten Nagan Raya.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi dunia akademik, penelitian ini diharapkan berguna

memperkaya khazanah keilmuan serta menjadi salah satu rujukan sebagai

bahan bacaan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Manfaat bagi penulis, dimana karya tulis ini sebagai salah satu syarat

dalam menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana, serta

mengembangkan pemikiran penulis terhadap Pemberdayaan Dana

Zakat Kepada Muallaf di Baitul Mal Nagan Raya.

b. Bagi Masyarakat

Penulis juga mengharapkan agar manfaat dari penelitian ini tidak

hanya terhenti pada diri penulis saja, melainkan juga dapat secara

luas memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat khususnya

dalam beriman dan berislam. Dengan adanya penelitian ini

semoga masyarakat luas menyadari pentingnya penerapan Hukum

Islam secara menyeluruh di Indonesia.

6
F. Metodelogi Penelitian

Agar sistematis dan akurat dalam pencapaian tujuan dari penelitian ini
maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.4
Metode kualitatif adalah metode suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok.

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Dalam
penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh
data dari masyarakat di Nagan Raya mengenai pemberdayaan dana zakat
kepada muallaf di Baitul Mal. Penelitian lapangan atau dapat pula disebut
sebagai penelitian empiris, yaitu penelitian yang data dan informasinya
diperoleh dari kegiatan di kancah (lapangan) kerja penelitian.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif,
pendekatan deskriptif digunakan karena pendekatan ini bisa
mengeksplorasi fenomena yang terjadi saat ini. Penelitian ini
menggunakan paradigma interpretif menjelaskan bahwa pendekatan ini
bisa memiliki gagasan filosifis dan sosiologis agar dapat menjelaskan
dunia sosial dari sudut pandang pelaku yang berhubungan dengan
fenomena yang terjadi.5
3. Sumber Data
Adapun sumber data yang diambil dari penelitian ini adalah:6

4
Sugiono, Metode Penelitan Kualitatif dan Kuantitatif , (Bandung: Alfebeta. 2012) hal. 73
5
Burrel, Morgan, Sociological Paradigms And Organisational, London, Triyuwono, 2006
6
Ika Yunia Fauzia. Etika Bisnis Dalam Islam…hal 18

7
a. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh peneliti
dari sumber asli yaitu di Baitul Mal Nagan Raya.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data atau disebut data pendukung.7 Data
sekunder ini tersusun dalam dokumen-dokumen, yaitu tulisan dari
buku-buku yang mendukung terkait dengan pemberdayaan dana zakat
kepada muallaf. Sumber-sumber data sekunder yaitu buku dan
beberapa artikel, jurnal, dan informasi dari berbagai media yang
berkaitan dengan penelitian ini.

4. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dari penelitian ini dengan cara: (1)
mewawancarai narasumber (2) melakukan observasi, dan (3) studi
dokumentasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara terhadap masyarakat umum, mahasiswa,
dan akademisi di aceh terkait pemikiran, pengalaman serta persepsi
terhadap akannya diberlakukan secara penuh operasional bank syariah di
aceh, informasi kunci tersebut adalah orang-orang yang memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moleong,
2006).

5. Metode Analisis Data


Dalam melakukan analisis digunakan triangulasi data yaitu
membandingkan data yang diperoleh dengan data yang lainnya agar

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018),
h. 193

8
mendapatkan hasil analisis yang konsisten (Basuki, 2015). Kemudian
yang kedua melakukan analisis data dengan membandingkan hasil
observasi yang dilakukan di lapangan dengan teori dan peratutan yang
berlaku. Ketiga menggabungkan antara hasil wawancara yang konsisten,
observasi yang dilakukan serta data dokumentasi. Data yang diperoleh
akan di analisis secara baik agar menghasilkan suatu kesimpulan
penelitian yang sebenar-benarnya.

G. Penjelasan Istilah

Agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran, maka perlu adanya

penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun beberapa

istilah yang perlu didefinisikan adalah :

1. Pemberdayaan

Menurut Eddy Papilaya yang dikutip oleh Zubaedi, bahwa Pemberdayaan

adalah upaya untuk membangun kemampuan masyarakat, dengan

mendorong, memptivasi, membangkitkan kesadaran akan potensi yang

dimiliki dan berupaya untuk mengembangkan potensi itu menjadi

tindakan nyata.8

2. Dana Zakat

Dana zakat merupakan dana amanah yang dibayar masyarakat untuk

disalurkan kepada mustahik. Penggunaan dana adalah pengurangan

8
Zubaedi, Wacana Pembangun Alternatif: Ragam Perspektif Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: Ar Ruzz Media, 2007), h. 42

9
sumber daya organisasi baik berupa kas maupun non kas dalam rangka

penyaluran, pembayaran beban atau, pembayaran hutang.9

3. Muallaf

Mualaf adalah orang non muslim yang baru saja memeluk agama

islam dan dalam arti bahasa mualaf diartikan orang yang dijinakkan

hatinya agar memeluk agama islam (bagi orang non-muslim), atau agar ia

semakin kokoh keimanannya terhadap agama islam (bagi orang

muslim).10

4. Baitul Mal

Baitul Maal adalah suatu lembaga atau pihak yang memiliki kewajiban

atau tugas khusus untuk melakukan penanganan atas segala harta yang

dimiliki oleh umat, dalam bentuk pendapatan maupun pengeluaran.11

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dipaparkan dengan tujuan untuk memudahkan

penulisan dan pemahaman. Adapun sistematika penulisan ini sesuai dengan

pedoman STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh yakni :

9
Resti Ardhanareswari, Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Zakat Yang Berpengaruh
Terhadap Pemberdayaan Masyarakat, Universitas Komputer Indonesia, 2010, h. 5
10
Ridwan Kamil, Konsep Muallaf dan Keutamaannya Dalam Al-Qur’an, Tesis Sarjana,
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2021, h. 3
11
Agus Marimin, Baitul Mal Sebagai Lembaga Keuangan Islam Dalam Memperlancar
Aktivitas Perekonomian, Jurnal Akuntansi dan Pajak, Vol 14, No.02, Januari 2014, h. 41

10
BAB I : Pendahuluan, yang termuat didalamnya Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Hasil Penelitian dan Penjelasan istilah.

BAB II : Kajian Teoritis, memuat uraian tentang Landasan Teori dan

Penelitian yang Relevan

BAB III : Metode Penelitian, yang memuat uraian tentang Rancangan

Penelitian, Sumber Data, Subjek Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan Data dan Teknik

Analisis Data.12

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang termuat didalamnya

Deskripsi Umum, Temuan Penelitian, dan Analisis Hasil

Penelitian.

BAB V : Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

12
Rahmawaty A. Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah Terhadap Minat Menggunakan
Produk di BNI Syariah (Semarang. STAIN Kudus. 2014) hal 57

11
DAFTAR PUSTAKA

Baitul Mal Kota Banda Aceh. (Optimalisasi Peran Baitul Mal Kota Banda Aceh. 2020)

Hafidhuddin, D. Zakat dalam Perekonomian Moderen. (Jakarta: Gema Insani Press, 2002)

Sugiono, Metode Penelitan Kualitatif dan Kuantitatif , (Bandung: Alfebeta. 2012)

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2009

12

Anda mungkin juga menyukai