Dokumen - Tips RPP Sejarah Kurikulum 2013 Kelas X
Dokumen - Tips RPP Sejarah Kurikulum 2013 Kelas X
c om
(RPP)
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1. 1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agama.
2.3 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari
pembelajaran sejarah
2. 3. Menganalisis asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu,
dan Melanesoid).
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan yang dilakukan peserta didik dapat menganalisis migrasi dan
penyebaran ras asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.
2. Melalui kajian buku dan diskusi peserta didik dapat menjelaskan keterkaitan
antara migrasi nenek moyang bangsa Indonesia dengan perkembangan budaya
neolitikum.
E. MATERI AJAR
1. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, tanya jawab
Pendekatan Pembelajaran : Scientifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
Pendahuluan Memberi salam dilanjutkan dengan do’a 10 Menit
MENCOBA
Kelas dibagi menjadi 5 kelompok jumlah masing-
masing kelompok disesuaikan dengan jumlah
rombongan belajar .
Setiap kelompok mendapat satu pasang kartu yang
berisi pertanyaan dan 5 amplop.
Kemudian dengan kelompok lain memulai
permainan secara bersama-sama
MENALAR
Masing-masing anggota kelompok bekerjasama
menyeselaikan dengan memasukkan kartu kedalam
MEMBUAT JEJARING
Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan
materi yang telah dibahas
Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau
manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang
telah selesai dibahas pada hari itu
Mengerjakan tugas mandiri terstuktur sebagai
pekerjaan rumah guna merefleksi dari materi yang
telah dibahas
Penutup Guru membimbing peserta didik untuk membuat 20 Menit
kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa
manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik asal-
usul nenek moyang di Indonesia
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
Memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah dari materi
yang telah dibahas
1. Alat : Gambar rute Persebaran dan gambar ras Persebaran Proto dan Deutero
Melayu power pint, LCD.
2. Sumber Belajar
....... 2013. Sejarah Indonesia SMK Kelas X . Jakarta: Erlangga
Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugrohonotosusanto.2009. Sejarah
1. Tes Uraian
Jawaban :
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak
persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke
Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa,
Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak ,
Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan
Suku Sasak (Lombok).
2) Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak
lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri
Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi,
Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong
banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah
suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore
(Maluku).
4. Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm,
Berat badan berkisar antara 30-75 kg,
Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam,
Warna rambut antara coklat dan hitam,
Bentuk rambut antara lurus dan keriting.
5. Proto Melayu : kapak persegi/ beliung persegi, kapak lonjong
Duetro Melayu : kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu,
seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan.
2. Non tes
Pedoman Penilaian
Jumlah
Aspek Penilaian Sikap/ketermpilan dalam diskusi Skor Nilai
Nama Kerjasama Antusias Kemampuan
No Partisipasi/
siswa Dalam Bertanya/ mengemukakan
keaktifan
diskusi menjawab pendapat
Skor maksimum 20
Keterangan :
5 : sangat baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang
Jumlah
Jumlah total skor
Pedoman penilaian
1. Jumlah < 2, cakupan materi tidak lengkap, identifikasi tidak tepat, hasil
analisis tidak ada, simpulan tidak tepat
2. Jumlah 2 s/d 3, cakupan materi kurang lengkap, identifikasi kurang tepat,
hasil amalisis kurang lengkap, simpulan kurang tepat
3. Jumlah > 3, cakupan materi lengkap, idetifikasi tepat, hasil analisis lengkap,
simpulan tepat
Skor minimal :3
Skor maksimal : 15
Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100
Skor maksimum
Skor
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3
1 Perhatian
2 Tanggung jawab
3 Ketepatan menyerahkan tugas
4 Partisipasi
5 Kemampuan menghargai pendapat lain
Jumlah
Jumlah total skor
Pedoman penilaian
Mengesahkan:
Kepala Sekolah,
Fina Nuryani
(06111004022)
MATERI AJAR
A. Ras di Dunia
Dari mana asal nenek moyang bangsa Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan itu
terlebih dulu kita perlu mengetahui mengenai ras-ras di dunia. Terkadang orang
menganggap ras sama degan suku bangsa padahal keduanya berbeda. Ras itu sendiri
merupakan penggolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik rumpun bangsa. Sedangkan,
Suku Bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain
berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan khususnya bahasa. Ras itu
sendiri menurut para ahli diturunkan secara genetik yang akan membedakan satu
kelompok dengan kelompok yang lain.
Menurut Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara lain.
Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es wilayah Indonesia
bagian barat masih bersatu dengan benua Asia sedangkan daerah bagian timur bersatu
dengan benua Australia. Pada masa itu telah tersebar 2 ras di Indonesia, yaitu :
1. Ras Mongoloid
Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini ras
mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai berikut.
Dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos,
Thailand, Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian barat.
Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia masih bersatu
dengan benua Asia Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya terbentuklah pulau-pulau di
Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan dan Jawa, daratan yang menjadi lautan
disebut paparan sunda.
2. Ras Austroloid
Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur khususnya
wilayah Papua/Irian Jaya. Persebaran ke daerah inipun dilakukan melalui darat sebab saat
itu papua masih bersatu dengan benua Australia perkembangannya daratan yang menjadi
lautan disebut paparan sahul. Sementara itu daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi,
Nusa Tenggara, dan Maluku merupakan daerah penyaringan bagi migrasi manusia dan
fauna dari paparan sunda ke paparan sahul maupun sebaliknya sehingga sangat terbatas
Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting.
Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua.
Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua
melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting.
Ras ini datang dari India bagian selatan.
Keturunan ras ini mendiami kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus.
Ras ini termasuk dalam Ras Mongoloid (sub ras Malayan Mongoloid) berasal dari daerah
Yunan (Asia Tengah) masuk ke Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/ Indo Cina
baru selanjutnya ke Indonesia.
Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan
Neolithikum yang dibawanya, yaitu.
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak persegi.
Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu
melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju
Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak ditemukan
peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak ,
Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku
Sasak (Lombok).
2) Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong.
Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur
menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya
sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan
Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua
(Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).
Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin, Vietnam
selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih dahulu dan
masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun pedalaman.
Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu kebudayaan logam
terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan.
Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam
yaitu Budaya Dongson. Tampak dengan adanya kemiripan antara artefac perunggu di
Indonesia dengan di Dongson.
Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang (Sumatra barat), Suku Jawa, dan Suku
Bugis (Sulawesi Selatan). Ras ini pada perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan
baru yang selanjutnya menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang.