Anda di halaman 1dari 12

Biolistrik

Biolistrik
listrik dan bermassa bebas 1.839 kali
Biolistrik adalah energi yang dimiliki massa elektron atau (1,6929 ×
setiap manusia yang bersumber dari 10−27 kg). Atom dari unsur kimia
ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana yang sama memiliki jumlah proton
ATP ini di hasilkan oleh salah satu yang sama, disebut nomor atom.
energi yang bernama mitchondria melalui Suatu unsur dapat memiliki jumlah
proses respirasi sel. neutron yang bervariasi. Variasi ini
disebut sebagai isotop.

A. Atom dan Ion, Muatan Listrik, 2. Ion

Potensial, Arus dan Hambatan Ion adalah atom atau


Listrik. sekumpulan atom yang bermuatan
listrik. Ion bermuatan negatif, yang
1. Atom
menangkap satu atau lebih elektron,
Tubuh, layaknya semua materi disebut anion, karena dia tertarik
lain terdiri dari atom. Atom menuju anoda. Ion bermuatan positif,
merupakan susunan materi yang kehilangan satu atau lebih
pembangun. Walaupun awalnya kata elektron, disebut kation, karena
atom berarti suatu partikel yang tertarik ke katoda. Proses
tidak dapat dipotong-potong lagi pembentukan ion disebut ionisasi. Ion
menjadi partikel yang lebih kecil, pertama kali disajikan dalam bentuk
dalam terminologi ilmu pengetahuan teori oleh Michael Faraday pada
modern, atom tersusun atas berbagai sekitar tahun 1830, untuk
partikel subatom. Partikel-partikel menggambarkan mengenai bagian
penyusun atom ini adalah elektron, melekul yang bergerak ke arah anoda
proton, dan neutron. atau katoda dalam suatu tabung
hampa udara.
Dari kesemua partikel subatom
ini, elektron adalah yang paling ringan,
dengan massa elektron sebesar 9,11 × 3. Muatan Listrik
10−31 kg dan mempunyai muatan
Muatan listrik, Q, adalah
negatif. . Proton memiliki muatan
muatan dasar yang dimiliki suatu
positif dan massa 1.836 kali lebih
benda. Satuan Q adalah coulomb,
berat daripada elektron (1,6726 ×
yang merupakan 6.24 x 1018 muatan
10−27 kg). Neutron tidak bermuatan
dasar. Q adalah sifat dasar yang 5. Arus Listrik
dimiliki oleh materi baik itu berupa
Arus listrik adalah banyaknya
proton (muatan positif) maupun
muatan listrik yang mengalir melalui
elektron (muatan negatif). Muatan
suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
listrik total suatu atom atau materi
satuan waktu. Arus listrik dapat
ini bisa positif, jika atomnya
diukur dalam satuan Coulomb/detik
kekurangan elektron. Sementara atom
atau Ampere. Contoh arus listrik
yang kelebihan elektron akan
dalam kehidupan sehari-hari berkisar
bermuatan negatif. Dalam atom
dari yang sangat lemah dalam satuan
yang netral, jumlah proton akan sama
mikroAmpere (μA) seperti di dalam
dengan jumlah elektron yang
jaringan tubuh hingga arus yang
mengelilinginya (membentuk muatan
sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA)
total yang netral atau tak
seperti yang terjadi pada petir.
bermuatan).
Dalam kebanyakan sirkuit arus searah
Muatan listrik dalam tubuh dapat diasumsikan resistansi terhadap
dibagi menjadi 2 : arus listrik adalah konstan sehingga
besar arus yang mengalir dalam
- Muatan listrik negatif terdapat di
sirkuit bergantung pada voltase dan
permukaan dalam membran.
resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
- Muatan listrik positif terdapat di
Satuan internasional untuk arus
permukaan luar membran.
listrik adalah Ampere (A). Secara
4. Potensial Listrik formal satuan Ampere didefinisikan
sebagai arus konstan yang, bila
Potensial listrik dalam tubuh dipertahankan, akan menghasilkan
sering disebut sebagai potensial saraf. gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter
Di permukaan (atau membran) setiap di antara dua penghantar lurus sejajar,
neuron, terdapat beda potensial dengan luas penampang yang dapat
listrik (voltase) akibat muatan diabaikan, berjarak 1 meter satu sama
negatif neto di permukaan dalam
lain dalam ruang hampa udara.
membran dan muatan positif neto di
permukaan luar. Muatan neto adalah 6. Hambatan Listrik
hasil dari interaksi rumit antara ion-
Hambatan listrik adalah
ion negatif dan positif.
perbandingan antara tegangan listrik
dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik
yang melewatinya. Hambatan listrik
yang mempunyai satuan Ohm dapat dianggap bermuatan listrik atau
dirumuskan sebagai berikut: terpolarisasi. Polarisasi (potensial
istirahat )disebabkan oleh konsentrasi
R = V / I
ion natrium (Na+) dan kalium (K+)
V adalah tegangan dan I adalah arus yang tidak seimbang didalam dan di
listrik. luar sel konsentrasi ion Na+ lebih
banyak diluar sel dari pada didalam
Alat untuk mengukur resistensi sel; di dalam sel akan lebih negatif
disebut ohmmeter . Ohmmeter tidak dibanding dengan diluar sel, serta
bisa mengukur resistensi rendah perbedaan permeabilitas membran
akurat karena hambatan lead terhadap terhadap ion ini dan ion
mengukur, menyebabkan penurunan yang lain.
tegangan yang mengganggu
pengukuran. Untuk lebih akurat 2. Depolarisasi
menggunakan perangkat empat-
Depolarisasi adalah keadaan
terminal penginderaan.
dimana saraf sedang menjalankan
rangsang. Sehingga pada keadaan ini
muatan yang lebih negatif berada di
B. Potensial listrik pada berbagai sisi luar membran sedangkan muatan
keadaan sel (transduksi sinyal : yang lebih positif berada di sisi dalam
potensial membrane istirahat, membran. Apabila suatu rangsangan
depolarisasi, hiperpolarisasi, potensial terhadap membran dengan
aksi) mempergunakan listrik, mekanik atau
zat kimia, butir-butir membran akan
1. Potensial membrane istirahat berubah dan beberapa ion Na+ akan
masuk dari luar sel ke dalam sel. Di
Sel saraf yang sedang
dalam sel akan menjadi berkurang
beristirahat mempertahankan
negatif daripada di luar sel dan
perbedaan potensial listrik (voltase)
potensial membran akan meningkat.
pada membran sel diantara bagian
Kesimpulannya depolarisasi merupakan
dalam sel dan cairan ekstraseluler di
penurunan beda potensial listrik
sekeliling sel. Voltase dalam sel relatif
antara ekstrasel dan intrasel.
pada keadaan istirahat berkisar
antara -50 mv sampai -80 mv 3. Hiperpolarisasi
terhadap voltase diluar, bergantung
pada kondisineuron dan Setelah depolarisasi berakhir,
ekstraselulernya yang mengelilingi sel. maka ada tahap yang disebut dengan
Membran sel dalam keadaan istirahat repolarisasi.Dimana membran menjadi
permeable terhadap ion kalium. Penghantar impuls didalam tubuh
Setelah tahap repolarisasi berakhir, dan transmisi sinapsis
dikenal dengan suatu kondisi yang
disebut dengan positive after Dalam tubuh, ada banyak sekali

potential atau hiperpolarisasi. Kondisi impuls yang di hantarkan. impuls-impuls

ini merupakan keadaan di mana tersebut di transfer dari satu neuron ke

potensial membran menjadi lebih neuron yang lain,setiap neuron

rendah daripada potensial istirahat berhubungan dengan beribu neuron yang

membran. Hal ini dapat terjadi ketika lain.Di dalam tubuh ada sekitar 100

ion K+ keluar dari dalam sel atau miliar neuron. sinapsis merupakan titik

masuknya ion negatif ke dalam sel. pertemuan antar neuron atau istilah

Hiperpolarisasi merupakan awamnya penghubung antara satu

peningkatann beda potensial listrik neuron dengan neuron lainnya.

antara ekstraseldan instrasel.


Mekanisme Penghantar impuls
4. Potensial aksi
Dalam mekanisme penghantaran
Peristiwa setelah adanya
impuls ini ada dua istilah lagi yang perlu
stimulus - depolarisasi - repolarisasi
diketahui. Yaitu prasinapsis dan
ini terjadi sepanjang sel saraf dengan
postsinapsis (atau bisa juga disebut
tujuan untuk menyampaikan pesan
pasca sinapsis). Prasinapsis adalah akson
dari neuron afektor - efektor atau
dari neuron “sebelumnya” sedangkan
sebaliknya. Ketika terjadi depolarisasi
postsinapsis adalah dendrit dari neuron
sel saraf pada satu segmen
“berikutnya."
menyebabkan terbukanya kanal ion
Na+ pada segmen selanjutnya.
Sementara pada segmen tersebut
terjadi repolarisasi karena kanal K+
terbuka maka pada segmen
selanjutnya terjadi depolarisasi akibat
masuknya ion Na+. Begitu seterusnya
hingga impuls sampai pada ujung sel
saraf.
Penghantaran Impuls Menempelnya neurotransmitter
pada situs reseptor mengikuti hukum
Titik temu antara terminal kuncidan gembok . Artinya, tidak semua
akson salah satu neuron dengan neuron neurotransmitter dapat menempel
lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal padasitus reseptor, hanya
akson membengkak membentuk neurotransmitter tertentu sajalah yang
tonjolansinapsis. Di dalam sitoplasma dapat menempelpada situs reseptor
tonjolan sinapsis terdapat struktur (sebagaimana pasangan antara anak
kumpulan membran kecil berisi kunci dan gembok,hanya anak kunci
neurotransmitter; yang disebut vesikula pasangannya sajalah yang dapat
sinapsis. Neuron yang berakhir pada membuka gembok)Menempelnya
tonjolan sinapsis disebut neuron pre- neurotransmitter pada situs reseptor
sinapsis.Membran ujung dendrit dari menyebabkan perubahanpada membran
neuron berikutnya yang membentuk neuron post-sinapsis sehingga terjadilah
sinapsis disebut neuron post-sinapsis.Bila potensial aksi danmenimbulkan impuls
impuls sampai pada ujung neuron pre- pada neuron post-sinapsis. Setelah
sinapsis, maka vesikula sinapsisbergerak impuls berpindahmenuju neuron post-
dan melebur dengan membran neuron sinapsis, maka neurotransmitter yang
pre-sinapsis. Kemudianvesikula sinapsis menempel padasitus reseptor akan
akan melepaskan neurotransmitter. dilontarkan kembali ke celah sinapsis
oleh enzimdeaktivasi yang dihasilkan oleh
Neurontransmitter adalah suatu
membran neuron post-sinaptik.
zat kimia yang dapat
Neurotransmitter yang telah dilontarkan
menyeberangkanimpuls dari neuron pre-
ini bisa dalam bentuk utuh ataudalam
sinapsis menuju neuron post-
keadaan terurai. Neurotransmitter yang
sinapsis.Neurontransmitter ada
kembali berada di celahsinapsis ini akan
bermacam-macam, misalnya asetilkolin
diserap oleh vesikula sinapsis untuk
yang terdapatdi seluruh tubuh,
disimpan dan akandigunakan kembali
noradrenalin terdapat di sistem saraf
dalam proses penghantaran impuls
simpatik, dan dopaminserta serotonin
berikutnya.
yang terdapat di otak.
Neurotransmitter yang dilekuarkan Proses penghantaran impuls
olehvesikula sinapsis kemudian berdifusi melalui sinapsis dapat dijelaskan sebagai
melewati celah sinapsis dan berikut:
menempelpada situs reseptor yang
terdapat pada membran neuron post- 1. Impuls berjalan pada akson sel saraf
sinapsis. sampai di bongkol sinapsis
2. Selanjutnya gelembung sinapsis berisi Didalam suatu sel saraf
neurotransmitter atau cairan terdapat unit motor. Unit motor
penghantar rangsang akan bergerak ke adalah motoneuron bersama dengan
membrane pra sinapsis axon dan seluruh serabut otot yang
diinervasinya. Padasaat sebuah
3. Neurotransmitter kemudian akan
motoneuron beraksi, seluruh serabut
menabrak membrane pra sinapsis
otot yang diinervasinyaberkontraksi.
4. Gelembung sinapsis akan pecah Karena satu motoneuron mungkin
sehingga neurotransmitter keluar ke menginervasi dari sangatsedikit sampai
celah sinapsis seribu atau lebih serabut otot, maka
ukuran unit motor sangatbervariasi,.
5. Neurotransmitter kemudian berjalan Unit motor yang kecil terdapat pada
menuju ke membrane post sinapsis otot-otot yang kecil, misalnyaotot

6. Neurotransmitter kemudian akan ekstraokular dan otot

menempel pada reseptor di membrane tangan.Demikian juga, unit motor

post sinapsis yang kecilterdapat pada otot-otot


yang melakukan berbagai gerak yang
7. Impuls telah disampaikan ke dendrite halus, misalnyaotot-otot kecil tangan,
sel saraf senjutnya otot larynx dan otot ekstraokular.
Unit motor yang besar misalnya
8. Setelah melakukan tugasnya,
terdapat pada m. tibialis anterior, m.
neurotransmitter akan dinetralkan dan
gastrocnemius.
kembali ke bongkol sinapsis.
Serabut saraf unit yang kecil
umumnya juga berdiameter lebih kecil
Transmisi Sinaps dibandingkan unit yangbesar. Satu
serabut saraf dapat menginervasi
Transmisi (peleburan atau
banyak serabut otot karenaaxon
pelepasan neurontransmiter) sinaps
mempunyai banyak cabang. Serabut-
terjadi padaneuron guna menghantarkan
serabut otot yang berasal dari
senyawa-senyawa kimia. Penghantaran
satuunit motor tersebar merata di
zat-zatyang terkandung dalam
otot.Ujung cabang-cabang motoneuron
neurontransmiter dengan reseptornya
bersama dengan membran otot
bergantungpada permeabilitas di neuron
yangdiinervasinya membentuk motor-
pascasinaps. Proses transmisi sinaps
end plate (junctio
terjadimelalui beberapa cara, antara lain:
neuromuscularis).Gambaran pokok dari
a. Potensial End Plate sebuah motor end plate adalah sbb.
Motor end plateterdiri atas dua
bagian, yaitu saraf dan otot yang substansi seperti curare untuk
saling dipisahkan oleh celah.Jadi memperolehrelaksasi pada anestesi).
motor end plate ini dalam beberapa
Kerusakan yang terjadi pada
hal mirip sinapsis di sistem saraf
miastenia gravis adalah adalah
sentral. Bagian otot mengandung
kerusakan padatransmisi di end plate.
beberapa nuklei dan banyak
Potensial yang direkam pada EMG
mitokhondriaserta miofibril. Bagian
adalah aksipotensial serabut otot
otot dilengkapi dengan sejumlah
tersebut di atas. Apabila serabut
benjolan seperti buahanggur, sangat
saraf dipotong, makamotor end plate
mirip benik terminal. Setiap benjolan
dan serabut saraf mengalami
“melesak” ke dalamserabut otot dan
degenerasi. Pada umumnyasatu
mengandung vesikel sinapsis dan
serabut otot diinervasi oleh satu
mitokhondria.
axon dan mempunyai satu motor
Telah diketahui bahwa endplate.Setelah lahir ukuran motor
substansi transmiter di end plate unit mengecil, mungkin karena pada
adalah asetilkholin. Iamasuk ke dalam mulanya satuserabut otot diinervasi
celah, berikatan dengan membran oleh lebih dari satu motoneuron.
otot, dan mengakibatkanperubahan Setelah tercapaibentuk dewasa yaitu
permiabilitas membran tersebut. satu serabut otot diinervasi oleh satu
Satu impuls saraf menghasilkansuatu motoneuron, maka ukuran unit
potensial end plate, dan apabila motor menjadi konstan.
potensial ini mecapai ambang
b. Excitatory Post Synaptic Potential
makaterjadilah potensial aksi yang
(EPSP) & Inhibitor Past
disebarkan ke sepanjang serabut otot
SynapticPotential (IPSP)
danmenimbulkan kontraksi.
Asetilkholin yang dilepaskan pada saat Adanya perbedaan potensial
datangnyaaksi potensial saraf akan pada membran yang menyebabkan
segara dipecah oleh terjadinya peristiwa Excitatory Post
asetilkholinesterase. Transmisiimpuls Synaptic Potential (EPSP) dan
di junctio neuromuscularis dapat Inhibitor PastSynaptic Potential
dipengaruhi melalui beberapa (IPST). Potensial pascasinaps
cara.Curare, misalnya, mengurangi eksitatorik (EPSP) adalah perubahan
potensial end plate, dengan potensial pascasinaps yang terjadi di
demikianmencegah timbulnya potensial sinaps eksitatorik(terbukanya saluran-
aksi. Akbiatnya terjadi paralisis otot. saluran gerbang perantara kimia
(Bandingkan dengan penggunaan apabila saluran Na danKa terbuka)
dimana fluks-fluks ion menyebabkan
timbulnya depolarisasi kecilyang sedangkan IPSP disebabkan oleh aliran
membawa sel pascasinaps mendekati ion bermuatan negatif ke saraf
ambang.Potensial pascasinaps Inhibitor postsinaptik. EPSP memfasilitasi
terjadi apabila saluaran-saluran pembentukan potensial aksi pada
gerbang perantara kimia yang terbuka membran postsinaptik sedangkan IPSP
adalah saluran Ka dan Cl, akibatnya menghambat pembentukan potensial
akan terjadi hiperpolarisasi kecil aksi. Perbedaan utama antara EPSP
sehingga neuron pascasinaps akan dan IPSP adalah efek dari setiap jenis
mencapai ambang lenyap. Jalur-jalur muatan listrik pada membran
sinaps yang menghubungkan berbagai postsinaptik.
neuron sangatlah rumit akibat adanya
konvergensi masukan neuron dan
divergensikeluarannya. Biasanya banyak Excitatory Postsynaptic Potential
masukan para sinaps berkonvergensi (EPSP)
ke sebuah neuron dan secara
bersama-sama mengontrol tingkat Excitatory Postsynaptic
Potential (EPSP) mengacu pada muatan
eksitabilitasneuro tersebut.
listrik dalam membran postsinaptik,
Suatu neuron dapat bereaksi yang membuat membran postsinaptik
melalui beberapa cara antara lain: menghasilkan potensial aksi. EPSP
disebabkan oleh pengikatan
- Melepaskan potensial aksi di
neurotransmitter rangsang, yang
sepanjang akson.
dilepaskan dari membran presinaptik.
- Tetap berada dalam keadaan Neurotransmiter rangsang dilepaskan
istirahat dan tidak meneruskan sinyal. dari vesikel saraf presinaptik.
Dengan cara menurunkan tingkat
Neurotransmitter rangsang
eksitabilitasnya.
utama adalah glutamat. Asetilkolin
Frekuensi potensial aksi pada berfungsi sebagai neurotransmitter
sinaps eksitatorik dan sinaps inhibitor rangsang di persimpangan neuromuskuler.
mencerminkan keadaan sinaps yang Neurotransmiter rangsang ini berikatan
mempengaruhi kerja membran apakah dengan reseptor dan membuka saluran
sedang melakukan EPSP dan IPSP ligan-gated. Hal ini menyebabkan aliran
adalah dua jenis muatan listrik yang ion natrium bermuatan positif ke dalam
ditemukan pada membran saraf sel postsinaptik. Depolarisasi membran
postsinaptik di sinaps. EPSP postsinaptik menghasilkan potensial aksi
disebabkan oleh aliran ion bermuatan pada saraf postsinaptik.
positif ke saraf postsinaptik
Inhibitory Postsynaptic Potential
Perbedaan EPSP dan IPSP
(IPSP)

Inhibitory Postsynaptic
Definisi
Potential (IPSP) mengacu pada muatan - EPSP: EPSP adalah muatan listrik
listrik pada membran postsinaptik, yang pada membran postsinaptik, yang
membuat membran postsinaptik lebih disebabkan oleh pengikatan
kecil kemungkinannya untuk menghasilkan neurotransmitter rangsang dan
potensial aksi. IPSP disebabkan oleh membuat membran postsinaptik
aliran ion klorida bermuatan negatif ke menghasilkan potensial aksi.
neuron postsinaptik. Neuron
penghambat mengeluarkan - IPSP: IPSP adalah muatan listrik
neurotransmitter penghambat ke pada membran postsinaptik, yang
sinapsis. Neurotransmitter penghambat disebabkan oleh pengikatan
yang paling umum adalah glisin dan neurotransmitter penghambat dan
GABA. membuat membran postsinaptik
cenderung menghasilkan potensial
Pengikatan neurotransmiter aksi.
penghambat ke reseptor membran
postsinaptik menyebabkan pembukaan Sebab
saluran ion klorida ligan-gated. Hal ini
- EPSP: EPSP disebabkan oleh aliran
menyebabkan hiperpolarisasi membran
ion bermuatan positif.
postsinaptik. Hiperpolarisasi membuat
membran postsinaptik lebih kecil - IPSP: IPSP disebabkan oleh aliran
kemungkinannya untuk menghasilkan ion bermuatan negatif.
potensial aksi.
Jenis Polarisasi

- EPSP: EPSP adalah depolarisasi.


Kesamaan Antara EPSP dan IPSP
- IPSP: IPSP adalah hiperpolarisasi.
• EPSP dan IPSP adalah dua jenis
- EPSP: EPSP membawa membran
potensi postsinaptik.
postsinaptik menuju ambang batas.
• EPSP dan IPSP terjadi pada membran
- IPSP: IPSP menjauhkan membran
sel postsinaptik.
postsinaptik dari ambang batas.
• EPSP dan IPSP dimediasi oleh saluran
ion ligand-gated, yang dibuka oleh Perangsangan
pengikatan neurotransmiter.
- EPSP: EPSP membuat membran tarik-menarik antara muatan listrik yang
postsinaptik lebih bersemangat. berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung
pada dasarnya bersifat elektrik (listrik).
- IPSP: IPSP membuat membran
postsinaptik kurang bersemangat. 1. Sistem syaraf dan neuron

Menembak Potensial Aksi Sistem syaraf dibagi menjadi


dua bagian yaitu sistem syaraf pusat
- EPSP: EPSP memfasilitasi
dan otonom. Sistem syaraf pusat
penembakan potensial aksi pada
terdiri diantaranya otak, medulla
membran postsinaptik.
spinalis dan perifer. Saraf perifer ini
- IPSP: IPSP menurunkan penembakan adalah saraf-saraf yang mengirim
potensial aksi pada membran informasi sensoris ke otak atau ke
postsinaptik. medulla spinalis disebut saraf afferen
sedangkan serat saraf yang
Hasil menghantarkan informasi dari otak
atau medula spinalis ke otot serta
- EPSP: EPSP adalah hasil dari
kelenjar disebut sistem saraf efferen
pembukaan saluran natrium.
sedangkan sistem saraf otonom
- IPSP: IPSP adalah hasil dari mengatur organ dalam tubuh seperti
pembukaan saluran kalium atau jantung usus dan kelenjar-kelenjar
klorida. sehingga pengontrolan sistem ini
dilakukan dengan tidak sadar yakni
Jenis Ligan
bekerja secara sendiri-sendiri.
- EPSP: EPSP dihasilkan oleh aliran
2. Konsentrasi ion di dalam dan di luar
ion glutamat atau aspartat.
sel
- IPSP: IPSP dihasilkan oleh aliran
Ini merupakan suatu model
glisin atau GABA.
potensial istirahat pada waktu = 0
Penggunaan listrik untuk tubuh dimana ion K akan melakukan difusi
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
Listrik yang dihasilkan di dalam rendah sehingga pada saat tertentu
tubuh berfungsi mengendalikan dan akan terjadi membran dipole atau
mengoperasikan saraf, otot, dan membran dua kutub di mana larutan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua dengan konsentrasi yang tadinya
fungsi dan aktivitas tubuh sedikit rendah akan kelebihan ion positif,
banyak melibatkan listrik. Gaya-gaya kebalikan dengan larutan yang
yang ditimbulkan oleh otot disebabkan konsenrasi tinggi akan mengalami
kekurangan ion sehingga menjadi lebih untuk menghasilkan potensial aksi
negatif. yang lan sedangkan periode refrakter
relaktif yakni setelah membran
3. Kelistrikan saraf
mendekati repolarisasi seluruhnya
Dalam bidang Neuroatomi maka dari periode refrakter
akan dibicarakan kecepatan impuls terabsolut akan menjadi periode
serat saraf, menghantarkan impuls refrakter refraktif dan apabila
lebih cepat daripada serat saraf yang stimulus yang kuat secara normal
mempunyai diameter yang kecil. akan menghasilkan potensial aksi yang
Serat dapat dikelompokkan menjadi baru.
tiga bagian diantaranya A,B dan C.
Dengan menggunakan mikroskop
5. Kelistrikan Pada Sinapsis dan
elektron , serat saraf di bagi dalam
Neuronyal Junction
dua tipe serta saraf yang bermyelin
dan tidak bermyelin. Hubungan antara dua buah
syaraf disebut sinapsis; berakhirnya
4. Perambatan Potensial Aksi
syaraf pada sel otot/hubungan syaraf
Potensial aksi dapat terjadi otot disebur Neuromyal
apabila suatu daerah membran saraf Junction.Baik sinapsis maupun
atau otot mendapat rangsangan neuromyal junction mempunyai
mencapai nilai ambang. Potensial aksi kemampuan meneruskan gelombang
itu sendiri mempunyai kemampuan depolarisasi dengam cara lompat dari
untuk merangsang daearah sekitar sel satu sel ke sel yang berikutnya.
membran untuk mencapai nilsi Gelombang depolarisasi ini penting
ambang. Dengan demikian dapat pada sel membrane otot, oleh karena
terjadi perambatan potensial aksi ke pada waktu terjadi depolarisasi, zat
segala jurusan sel membran, ,keadaan kimia yang terdapat pada otot akan
ini disebut peramabatan potensial aksi trigger/bergetar/berdenyut
atau gelombang depolarisasi.Setelah menyebabkan kontraksi otot dan
timbul potensial aksi, sel membran setelah itu akan terjadi repolarisasi
akan mengalami repolarisasi. Proses sel otot hal mana otot akan
repolarisasi sel membran disebut mengalami relaksasi.
sebagai suatu tingkat refrakter.
Tingkat refrakter ada dua fase yaitu
6. Kelistrikan Otot Jantung
periode refrakter absolut yakni
selama periode ini tidak ada Sel membran otot jantung
rangsangan, tidak ada unsur kekuatan sangat berbeda dengan saraf dan otot
bergaris, pada saraf maupun otot
bergaris dalam keadaan potensial
membran istirahat dilakukan
rangsangan maka ion-ion Na+ akan
masuk kedalam sel dan setelah
mencapai nilai ambang akan timbul
depolrisasi sedangkan pada sel sel
otot jantung ion Na+ mudah terjadi
kebocoran sehingga terjadi repolarisasi
komplit, ion Na+ perlahan-lahan akan
masuk kembali ke dalam sel dengan
akibat gterjadi gejala depolarisasi
secara spontan sampai mencapai nilai
ambang dan terjadi potensial aksi
tanpa memerlukan rangsangan dari
luar.Dapat diketahui membrane sel
otot jantung tanpa rangsangan dari
luar akan mencapai nilai ambang dan
menghasilkan potensial aksi pada
suatu rate/kecepatan yang teratur.
Rate/kecepatan ini disebut Natural
Rate/kecepatan dasar membrane sel
otot jantung.

Anda mungkin juga menyukai