Anda di halaman 1dari 2

TERORISME DAN KESEHATAN MENTAL

Perbedaan Terorisme dan Pembunuhan


Terorisme dan pembunuhan adalah dua hal yang berbeda meskipun keduanya sama-sama
melibatkan tindakan pembunuhan orang lain dengan cara yang kejam. Pembunuhan
umumnya dilakukan oleh pelaku kriminal dengan motif keuntungan pribadi dan keegoisan.
Pelaku pembunuhan juga sering mencoba menutupi aksinya dan tidak ingin diketahui oleh
banyak orang. Sedangkan terorisme biasanya memiliki motivasi politik atau bahkan altruisme
dibaliknya dan melakukan tindakan mereka tanpa menutup-nutupi bahkan mencari audiens
sebanyak mungkin dan sengaja melakukannya di pusat keramaian.

Terorisme Bukanlah Psikopat


Menurut Sarwono (2012) pelaku terorisme bukan psikopat. Mereka mempunyai kecerdasan,
mempunyai keluarga, mampu berorganisasi bahkan beberapa terbukti berprestasi ketika
menempuh pendidikan. Ada pelaku aksi terorisme yang sudah teruji sehat mental spiritualnya
karena sudah lolos mengikuti pendidikan STPDN seperti Yudi Zulfahri, PNS eks STPDN
yang bergabung dengan teroris kelompok Aceh. Anggota Polisi juga sudah ada yang berhasil
direkrut oleh kelompok radikal. Syahputra anggota polisi dari Jambi bergabung dengan ISIS
pada bulan Maret 2015 dan meninggal di Suriah pada Juni 2015. Untuk masuk menjadi PNS
atau anggota Polri tentu harus lolos tes yang membuktikan bahwa orang tersebut tidak
mengalami gangguan jiwa.

Faktor Terjadinya Terorisme


Keyakinan kuat pada sesuatu yang dianggap sebagai kebenaran mutlak membuat pelaku
terorisme rela melakukan aksinya menjadi ‘pahlawan’ sebagai jawaban atas pencarian
identitas diri. Tentu dibutuhkan proses untuk mencapai keyakinan yang kuat tersebut.
Sarwono (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pelaku teror bergabung dengan
kelompok pengajian di sekolah atau universitas atau karena rasa ingin tahu di lingkungannya.
Sarwono (2012) juga menyebutkan banyak pelaku yang memiliki motif seperti balas dendam
karena orang Kristen membunuh keluarganya. Motif lainnya adalah keinginan para teroris
untuk memperbaiki keadaan yang mereka anggap tidak adil dan bertentangan dengan ajaran
Islam.
Terorisme dan Kesehatan Mental
Jika diputuskan bahwa penyebab teroris bukan karena ada masalah pada kesehatan mental,
lantas bagaimana mereka bisa melakukan tindakan brutal seperti itu, membunuh orang lain,
bahkan bunuh diri untuk mempertahankan keyakinannya? Ketidaksehatan ini bukan pada
pribadi pelaku tapi ada pada kelompok pelaku teroris.
Pola aksi terorisme biasanya didahului dengan rekrutmen, pengenalan nilai atau pemahaman
(indoktrinasi), ketika calon pelaku memiliki keyakinan yang kuat dan loyalitas yang militan,
maka aksi teroris dirumuskan secara penuh strategi. Melalui kelompok inilah calon pelaku
aksi teror memperoleh wawasan dan pelajaran tentang keyakinan bahwa kekerasan adalah
cara untuk mencapai tujuannya. Untuk memfasilitasi implementasi ide-ide tersebut, calon
pelaku kekerasan dipilih dari kalangan anak muda (15-25 tahun) yang memiliki
kebimbangan, krisis identitas, bahkan beberapa pelaku memiliki landasan agama yang lemah.
Keadaan tersebut mendukung pengenalan doktrin kekerasan untuk mencapai tujuan. Pelaku
potensial dengan krisis identitas akhirnya percaya bahwa bertindak sebagai teroris adalah
bentuk kepahlawanan untuk memperjuangkan nilai-nilai yang mereka pegang teguh.

Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kekerasan sebagai ketidaksehatan jiwa
bukan merupakan sebagai sebab utama dari tindakan terorisme. Perilaku radikal yang
menggunakan kekerasan ditanamkan oleh organisasi dengan doktrinasi bahwa kekerasan
adalah jalan untuk mencapai tujuan. Maka untuk mencegah terjadinya terorisme, orang yang
berpotensi melakukan aksi terorisme harus dipisahkan dari kelompok tersebut dan dibawa
dalam kelompok atau lingkungan yang sehat.

Referensi
Sarwono, S. W. (2012). Terorisme di Indonesia: Dalam tinjauan psikologi. Pustaka Alvabet.
Ho, C., Quek, T., Ho, R., & Choo, C. (2019). Terrorism and mental illness: A pragmatic
approach for the clinician. BJPsych Advances, 25(2), 101-109. doi:10.1192/bja.2018.49

Anda mungkin juga menyukai