Anda di halaman 1dari 2

Nama : Roudlotin nur imahar

Prodi : PGMI

Semester : III

MK : PKN

JAWA TIMUR MENJADI TEMPAT RADIKALISME, USIA PRODUKTIF KELOMPOK PALING


RENTAN
Radikalisme di Indonesia terus meningkat. Direktur Pencegahan Badan Nasional Penangglangan
Terorisme (BNPT), Ahmad Nurwakhid menyebutkan bawasannya ada 33 juta penduduk yang terpapar
radikalisme. Dari data tersebut, mantan kepala Instruktur Perakitan Bom Jammah Islamiyah, Ali Fauzi
menyebutkan bahwa Jawa Timur adalah salah satu menjadi wilayah terindikasi terpapar dan tempat
atau bibit pelaku terorisme.
Penduduk usia produktif yakni antara usia 15-64 tahun khususnya pada jenjang pendididkan
SMA/SMK/MA hingga perguruan tinggi menjadi kelompok paling rentan terpapar paham radikalisme
bahkan terorisme karena memang yang di targetan adalah usia produktif yang cenderung pendiam dan
lemah secara mental.
Mantan anggotan Negara Islam Indonesia (NII) Al Chaidar mengatakan, generasi muda rentan
terpapar lantaran mereka cenderng mencari jati diri, pengakuan, memiliki energi yang berlebih, dan
mereka sudah independen atau tidak lagi berada di bawah control keluarga. Adapun anak muda yang
memiliki latar belakang tidak bekerja atau memiliki banyak harta, pendiddikan agama yang kurang
ataupun pendidikan agama yang cukup tinggi tetapi mengalami kurangnya spiritual, juga menjadi
incaran bagi sekelompok teroris.
Menurut mantan direktur Pencegahan, Perlindungan, Badan Nasional Penanggulangan Teroris
(BNPT) RI lerjen Pol (Purn) Ir Hamili bawasannya, seorang yang terpapar radikalisme dapat di lihat dari
tiga ranah perubahan perilaku. Yakni dengan memperhatikan hubungan social, ideology, dan tindakan
mereka. Sedangkan tingkat terpaparnya juga terbagi menjadi tiga derajat intensitas bahaya.
-Yang pertama tahap waspada yakni pelaku sudah menunjukkan tanda-tanda ekstremisme,
namun masih awal dan dalam skala kecil. Tetapi juga diperlukan penanganan dini agar tidak
berkembang dan meningkat.
- Yang kedua tahap siaga yakni pelaku seseorang atau sekelompok mulai menunjukkan keaktifan
dalam menyebarluaskan paham dan kegiatan ekstrimisme kekerasan.
- Yang ketiga tahap awas yakni pelaku seseorang sudah menunjukkan tanda-tanda penggunanan
aksi kekerasan. Sehingga butuh diilakukan penanganan yang mendalam
Proses radikalisme sendiri berawal dari tersebarnya narasi-narasi mengenai toleransi terkait
dengan sentiment keagamaan, narasi umat yang diperlakukan tidak adil,narasi keterancaman dan
sebagainya. Media sosial menjadi salah atu ruang tersebarnya paham radikal kepada generasi muda.
Modus yang di lakukan angat beragam, mulai dari pesn berantai lalu menjalin kedekatan secara
emosional dan mengajak untuk ikut kajian yang menanamkan paham kebencian terhadap apparat
hingga Pancasila.
MASUKAN, TANGGAPAN DAN KRITIK:

Paham radikalisme merupakan fenomena dunia yang jelas bertentangan dengan jati diri Bangsa
Indonesia. Salah satu penyebabnya yaitu minim paham kebangsaan dan agama, perlakuan yang tidak
adil, dan lain sebagainya. Jadi salah satunya cara untuk menangkal paham radikalisme yaitu dengan cara
membetengi diri sendiri mulai dari didingkatkan nya paham agama yang moderat, yang penuh dengan
toleransi, yang menebar kedamaian kepada sesama.
Sebaiknya sikap Pancasila dan agama islam yang benar harus selalu di pelajari dan di terapkan
mulai dari lingkup keluarga sehingga jati diri sudah ada tertanam benih kebangsaan, keimanan, da
keislaman karena kalau falsafah bangsa dan keislaman baik maka tidak mudah di masukki paham
radikalisme maupun terorisme

Anda mungkin juga menyukai