Anda di halaman 1dari 11

1.

TUJUAN
- Mendokumentasi dan menginventarisasi data jenis tumbuhan obat diare yang
digunakan oleh masyarakat Desa Cihanjuang berupa nama tanaman, jumlah
tanaman, khasiat tanaman, bagian tanaman yang digunakan, cara meramu
tanaman, dan cara pakai.
- Mengidentifikasi tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan diare untuk
mengetahui senyawa metabolit sekunder yang ada di dalamnya serta untuk
mencari kemungkinan bahan alam baru yang memiliki khasiat untuk pengobatan
diare

2. PERMASALAHAN:
Jenis tanaman apa saja yang biasa digunakan untuk pengobatan diare di Desa
Cihanjuang, kandungan senyawa metabolit sekunder apa yang terdapat pada
tanaman tersebut, dan bagaimana cara penggunaan, pengolahan tanaman tersebut ?

3. ETNOMEDISIN?
Etnomedisin merupakan bagian dari bidang kajian etnobotani yang membahas
mengenai pengetahuan lokal berbagai suku/etnis untuk menjaga kesehatannya.
(MARINA SILALAHI)
Menurut saya :
Etnomedisin ini adalah pembahasan pengetahuan masyarakat tertentu mengenai
penyakit yang diderita dan pengobatan yang dilakukannya.

4. MENGAPA ETNOMEDISIN?
Karena menurut jurnal yg saya baca, marina silalahi 2016 di Indonesia memiliki
banyak tanaman obat yaitu berkisar 25rb-30.000 jenis tanaman, dalam jurnal
tersebut tercantum seperti itu, namun dalam hal ini jumlah tersebut belum ada data
yang konkrit jenis tanaman apa saja yg ada maka dari itu saya mengambil
etnomedisin. Pendokumentasian tanaman obat di Indonesia sangat minim,
walaupun Indonesia memiliki tanaman yg kaya nomor 2 di dunia tapi
pendokumentasiannya minim tentang bahan alam yg berkhasiat obat.

5. KRITERIA WILAYAH:
- Yang utama, adalah masyarakat desa masih tinggi akan tingkat kepercayaannya
dengan tanaman obat/ pengobatan tradisional
- Selanjutnya di dukung juga dengan jarak fasilitas kesehatan yang jauh, yaitu 17
Km
- Tenaga kesehatan yang kurang (apoteker, dokter) hanya ada bidan tetapi beliau
merupakan bidan kecamatan, bukan bidan desa.
- Tingkat Pendidikan yg masih rendah sehingga kurangnya pengetahuan mengenai
obat sintesis.
6. KENAPA DIARE?
Karena menurut hasil survei yang telah saya dan tim lakukan, permasalahan
kesehatan yg kerap kali terjadi di desa tersebut adalah salah satunya diare, karena
keadaan yg saya amati dari segi kebersihan juga masih rendah.

7. METODE ?
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif
untuk mengukur kejadian, lebih mengukur jumlah, tindakan dan pembuktian data
yang dihasilkan berupa angka. Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk
melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu

8. PURPOSIVE SAMPLING ? SNOWBOL ?


- Merupakan teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.
- Snowball sampling adalah teknik pengambilan data dari se orang responden
menjadi banyak berdasarkan rekomendasi dari responden sebelumnya

9. BATRA:
- Jayanah cibendungan
- Kaswi cidahu 1
- Abah usri kibodas
- Abah suban cihanjuang

10. KRITERIA INKLUSI EKSKLUSI


informan kunci (masyarakat asli Desa Cihanjuang yang menggunakan tumbuhan
yang dijadikan sebagai obat, mempunyai pengetahuan informasi seputar
pengobatan tradisional, dipercaya sebagai penyehat oleh masyarakat Desa
Cihanjuang, tidak mempunyai gangguan mental, mempunyai kartu identitas yang
bisa membuktikan bahwa informan merupakan warga asli Desa Cihanjuang,
berkomunikasi dengan baik serta bersedia menjadi informan
informan umum (masyarakat asli Desa Cihanjuang yang menggunakan tumbuhan
yang dijadikan sebagai obat, mempunyai pengetahuan informasi seputar
pengobatan tradisional,
mempunyai kartu identitas yang bisa membuktikan bahwa informan merupakan
warga asli Desa Cihanjuang, berkomunikasi dengan baik serta bersedia menjadi
informan )
EKSKLUSI:
- bukan dari desa cihanjuang
- masyarakat yg menggunakan pengobatan tradisional ttpi tidak menggunakan
tanaman obat
- masyarakat yg tidak menggunakan tanaman obat untuk pengobatan
11. Kenapa menggunakan etanol 70%?
Pelarut etanol 70% merupakan pelarut yang lebih polar dari etanol 96% dan lebih
non polar dari etanol 50% sehingga senyawa senyawa yang sifatmya polar akan
cenderung terlarut lebih banyak dalam etanol 70% (Riwanti dkk, 2020)

12. Kenapa menggunakan Etanol, tidak yang lain ?


Karena Etanol memiliki sifat non toksik, aman dan mampu menarik senyawa yang
ada pada simplisia lebih banyak (Hasanah & Novian 2020)

13. Pelarut polar apa saja ?


Pelarut polar : Etanol, methanol, aseton dan air (sudarmadji et al, 1997)
Non polar : Heksana, kloroform, etil asetat

14. Simplisia ?
bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih dari
60oC (BPOM, 2014)

15. Sifat metabolit sekunder ?


Polar : flavonoid, alkaloid, tanin, fenol, saponin
Non polar : terpenoid, steroid

16. Endapan ?
Zat padat yg tak larut dalam pelarut yg digunakan

17. Kenapa menggunakan air panas ?

18. Pembuatan Simplisia


- Pengumpulan bahan (Daun (daun muda/ tua dipetik), Kulit batang (batang utama)
- Sortasi basah (Untuk memisahkan kotoran atau bahan asing daribahan)
- Pencucian dengan air mengalir (Menghilangkan kotoran yg melekat)
Perajangan (Untuk mempermudah proses pengeringan)
- Pengeringan dilakukan diangin anginkan
Mengurangi kadar air dan memperoleh simpsia yang tidak mudah rusak
- Sortasi kering (Memisahkan benda asing atau kotoran)
- Blender menjadi serbuk dan dimasukkan kedalam botol selai

19. Simplisia kenapa dikeringkan ?


Kalau segar cepat busuk karena saya mengambil tanaman langsung dari desanya.
dan untuk bawa reagennya susah
SKRINING FITOKIMIA
20. Alkaloid
- Pengertian :
Senyawa yg mempunyai sifat basa bernitrogen dan mengandung cincin hetero
siklik. Mempunyai Sifat Basa
- Ciri alkaloid: putih/ tak berwarna, tak bau, pahit, analgetik, padatan/kristal
- Family : solonaceae, apocynaceae, rubyceae
- Efek yang dimiliki analgesic (morfin), Batuk (kodein).
- Cara :
S + 1 mL HCL 2N dan 9 mL Aquadest, dipanaskan 2 menit, didinginkan dan
disaring (Malik dkk., 2014).
1. DRAGENDORFF
o Komposisi : 8g KI dilarutkan dalam 20ml air suling, selanjutnya 0,85g
Bismut sub nitrat dilarutkan dalam 10ml as asetat glasial dan 40ml air
suling.
o Positive : jingga (Ergina dkk, 2014)
2. MAYER
o Komposisi :1,36 g Hgcl2 (merkuri kloridi) + 60 air suling | 5g Kalium iodia
+ 10 air suling | jadiin 1 + 100ml airu suling.
o Positive : endapan krim putih atau kuning (saikh patil, 2020)
3. BOUCHARDAT
o Komposisi : 4g ki larutin dalam air suling, 2g iodium + airsuling | disatukan
100ml air
o Positive : warna merah bata (Saikh, dan patil, 2020)
4. WAGNER
o Komposisi : 1,27 g iodium dan 2g KI dilarutkan dalam 5 ml air sulling lalu
diencerkan menjadi 100 ml air suling
o Positive : endapan merah kecoklatan (saikh dan patil, 2020)
hasil positif menunjukkan endapan cokelat atau kemerahan menunjukkan
adanya alkaloid (Hanani 2015; Shaikh & Patil 2020)

- Kenapa adanya perubahan warna pada alkaloid :


Nitrogen yang ada di alkaloid akan bereaksi dengan ion logam K + dari kalium
tetraiodomerkurat (II). Pertistiwa tersebut akan membentuk kompleks kalium-
alkaloid yang mengendap (Hasibuan dan Edrianto, 2021).
21. Flavonoid
- Pengertian :
merupakan golongan fenol terbesar. Memiliki 15 atom karbon
- Cara :
(Reaksi Shinoda) Sampel + HCl pekat + serbuk mg
- Positive :
warna kuning (ikalinus) kuning-jingga sampai merah (Octaviani dkk, 2019)/
merah muda sampai merah tua Shaikh & Patil, 2020).
- Kenapa mengalami perubahan warna tsb:
Logam Mg dan HCl pekat mempunyai fungsi guna mereduksi inti benzopiron
yang terdapat dalam struktur flavonoid sehingga terjadi perubahan jingga atau
merah tua pada sampel (Supriningrum et al., 2019)

22. Flavonoid
- Pengertian :
merupakan golongan fenol terbesar. Memiliki 15 atom karbon
- Cara :
(Reaksi Shinoda) Sampel + HCl pekat + serbuk mg
- Positive :
warna kuning (ikalinus) kuning-jingga sampai merah (Octaviani dkk, 2019)/
merah muda sampai merah tua Shaikh & Patil, 2020).
- Kenapa mengalami perubahan warna tsb:
Logam Mg dan HCl pekat mempunyai fungsi guna mereduksi inti
benzopiron yang terdapat dalam struktur flavonoid sehingga terjadi
perubahan jingga atau merah tua pada sampel (Supriningrum et al., 2019)

23.Fenol
- Pengertian:
Senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
cincin benzene
- Cara: 1 mL etanol lalu tambah pereaksi FeCl3 5%, dan panaskan
- Positive :
hijau/ hijau-biru menunjukkan adanya fenol (Hanani, 2015). Hijau gelap/
biru kehitaman (Shaikh & Patil, 2020).
- Kenapa mengalami perubahan warna:
Karena Fe3+ yang mengalami hibridasasi (Agustina dkk., 2017).
24. Tanin
- Pengertian :
merupakan salah satu jenis senyawa yng termasuk ke dalam golongan
polifenol
- Cara:
Sampel + larutan 10% gelatin menghasilkan endapan putih
Sampel + Nacl-Gelatin menghasilkan endapan putih
- Kenapa mengalami endapan.
karena tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap
yang tak larut dalam air (Harborne 1987 dalam desinta 2015).
Tanin dalam sampel akan mengendapkan protein pada gelatin membentuk
endapan yang tidak larut dalam air (Harborne, 1987).
Penambahan NaCl berfungsi untuk mempertinggi penggaraman tanin-gelatin
(T. Robinson, 1995)

25. Saponin
- Pengertian
Merupakan suatu glikosida memiliki aglikon berupa sapogenin
- Cara :
Sampel + aquades panas kocok + HCl menghasilkan buih yang stabil
- Kenapa mengalami buih:
Karena terdapat glikosida pada sampel sehingga membentuk busa dalam air
dan akan terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa lainnya (Agustina dkk.,
2017).

26. Steroid
- Pengertian :
molekul bioaktif dengan kerangka dasar 17 atom C yang tersusun dari 4
buah gabungan cincin, 3 diantaranya yaitu sikloheksana dan siklopentana.
- Cara:
1ml etil asetat dikocok, lapisan etil asetat diambil, teteskan plat, kering, 2 tts
aaa + 1 tts asulpat p
- Positive
Hijau (muthmainah), Hijau biru (Habibi), Biru (Agustina)
- Kenapa bisa terjadi:
Perubahan warna yang terjadi pada uji steroid atau triterpenoid disebabkan
oleh reaksi oksidasi pada senyawa melalui pembentukan ikatan terkonjugasi
(Senet et al., 2018)
27. Terpenoid
- Pengertian: senyawa kimia yang terdiri dari beberapa unit isopren. Kebanyakan terpenoid
mempunyai struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau lebih.
- Cara:
(Uji Salkowski), 1 ml kloro pisah filtrat +asulpat p, kocok berdiriin
- Positive:
Kuning emas, coklat ungu (julianto 2019, habibi dkk, 2018)
- Kenapa terjadi perubahan:
Perubahan warna yang terjadi pada uji steroid atau triterpenoid disebabkan
oleh reaksi oksidasi pada senyawa melalui pembentukan ikatan terkonjugasi
(Senet et al., 2018)

28. Kenapa Hasil berbeda dengan Studi Literatur


- Karena menurut jurnal yg saya baca, Kandungan fitokimia pada suatu tanaman
tentunya dipengaruhi oleh beberapa, beberapa factor seperti lingkungan, cahaya,
suhu, pH, ketinggian tempat dan temperatur (Sholekah, 2017).
- Hal ini diperkuat juga dengan penelitian yang dilakukan oleh (katuuk, 2019) yang
mana pada penelitiannya ia melakukan skrining fitokimia daun babadotan di
tempat ketinggian yang berbeda, yaitu menengah dan rendah hasilnya adalah
terdapat perbedaan dalam metabolit sekundernya yaitu pada senyawa saponin yg
hanya terdapat pada ketinggian menengah, dan juga pada penelitian yg dilakukan
oleh lestari dkk 2021, yg mendapatkan hasil ketinggian dapat mempengaruhi
senyawa metabolit sekunder.
- Tumbuhan yg kami gunakan untuk penelitian ini bukanlah tumbuhan hasil dari
budidaya, melainkan tumbuhan dari tumbuhan liar. Menurut (dpkes, 1985),
tumbuhan liar umumnya kurang baik untuk dijadikan simplisia jika dibandingkan
dengan tanaman budidaya, karena simplisia yang dihasilka mutunya tidak tetap.
- Atau terjadinya reaksi negative palsu, yaitu pengujuian menyatakan tidak ada
tetapi sebenarnya ada (positif). Hal ini dapat disebabkan oleh kurang sensitifnya
alat atau kadar didalam bahan uji terlalu sedikit.
29. SENYAWA ANTIDIARE?
Menurut Amin & Maham (2014), Labu et al (2015), Carlo et al (1993), Galvez et
al (1993) & Rao et al (1997), senyawa seperti flavonoid, tanin, terpenoid, saponin
dan sterol dikenal dengan aktivitas antidiarenya baik secara penghambat transit
atau sebagai agen antisekresi. Selain itu menurut Fauzi dkk, (2020), Sani (2017),
Anas dkk (2019), Otshudi et al (2000), senyawa seperti tanin, flavonoid dan
saponin memiliki efek antidiare sebagai antimotilitas, antisekretori dan antibakteri.

Diperkuat juga dengan jurnal yg saya temukan.


Tanin merupakan senyawa kimia tanaman yg dapat berfungsi sebagai adstringen.
Adstringen bekerja sebagai antidiare dengan cara mengecilkan pori sehingga
menghambat sekresi cairan dan elektrolit. Tanin juga mampu membantu
melindungi usus dari iritasi yang diakibatkan oleh pemberial castor oil. (Fajrin
2012)
Flavonoid mempunyai kemampuan dalam menghambat motilitas usus, sekresi air
dan elektrolit (Venkatesan et al 2005)
Terpenoid : diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap E-coli (muhaimin
dkk 2021) dan diperkuat juga dengan penelitian yg dilakukan oleh (gunawan dkk,
2008) yang menyatakan bahwa terpenoid diduga jenis phytadiene dan 1,2-seco
cladiellan dimana campuran kedua senyawa ini aktif terhadap e coli.
Saponin : memiliki aktivitas anti bakteri terhadap E-coli, dalam penelitian
(Rosyidah dkk, 2010) Ecoli dapat di hambat dengan baik oleh ekstrak saponin.

30. 15 maret 22 : perizinan kepk


20 maret : validasi kuesioner
21 maret : berangkat ke desa
22 – 26 wawancara desa (kibodas, cihanjuang, dahu 12, cibendungan, cikembang )
27 identifikasi dan observasi
8 april konfirmasi ke pak lana
21 mei berangkat sampling tanaman
22 mei sampling
23 pulang
24 pembuatan simplisia
2-7 juni uji fitokimia
9 balik ke desa untuk uji
31.KENAPA SIH KAMU HANYA PAKE UV
- Uv : karena untuk mengetahui penggunaan tanaman tertinggi yg nantinya akan
dilakukan penelitian lebih lanjut
- Icf : icf itukan untuk menunjukan keragaman informasi ttg penggunaan tumbuhan
obat yg lebih efektif dalam mengobati kategori penyakit tertentu. Sedangkan
penelitian yg saya lakukan merupakan masalah kesehatan yg spesifik. Tidak
seperti penelitian sebelumnya, seperti yg dilakukan oleh juniar rahmawati 2021,
yg mana penelitian tersebut merupakan penelitian dengan penyakit pencernaan yg
mempunyai kategori penyakit seperti diare, sariawan, konstipasi, maag, ambien
dan muntaber.
- Fl:, fl itukan untuk melihat tanaman yg digunakan untuk tujuan yg sama.
Pada penelitian saya tidak ada tujuan yg lain karna hanya untuk diare, beda halnya
dengan yg memiliki kategori penyakit, jika ada kategori penyakit tentu
penggunaan tanamannya akan ada yg berbeda

32. KenapA tanaman tersebut yg dipilih:


1. Salak : merupakan tanaman yg paling banyak digunakan
2. Jawer kotok : merupakan tanaman yg paling banyak digunakan
3. Areuy palungpung termasuk kedalam yg tertinggi juga ditambah dengan belum
ditemukannya jurnal penelitian
4. Takokak : Kategori sedang dari hasil Uv (menggunakan median/ nilai tengah)
5. Hanjuang : belum ditemukannya jurnal penelitian skrining fitokimia dan
merupakan tanaman tengah.
6. Pule : merupakan nilai uv yang ter rendah. Sebenernya yg terendah salam
namun pada salam sudah ada jurnal untuk diare.

33. Kenapa ga semua


Karena keterbatasan tenaga, waktu dan biaya juga
34. Yang dirasakan diare :
Sakit perut mules, mencret, sering modol (BAB)

35. Diare :
Diare dapat dikatakan sebagai peningkatan frekuensi serta penurunan konsistensi feses
jika dibandingkan dengan suatu kondisi usus dari individu normal (Fauzi dkk., 2020)

36. Penyebab diare:


- Faktor infeksi (enteral) = bakteri, firus, jamur dan parasif
Parenteral : disebabkan dengan penyakit lain.
- Malabsorbsi : tubuhkita tidak mampu mencerna/ menyerap makanan bisa terjadi mal
absorbs karbohidrat, malabsorbsi protein, ataupun lemak
Contohnya adalah susu, ketika kita minum susu merasakan sakit perut, itu karena
disebabkan oleh intoleransi laktosa/ malabsorbsi.
- Cemas yg berlebihan
Bakteri penyebab diare :
- Ecoli (menghasilkan racun akan menimbulkan diare)
-

37. Tanaman myrtaceae


Cengkih : peka terhadap e coli (saraswati 2014)
Jambu batu : potensial terhadap antiinfeksi bakteri e coli (setianegara dkk 2013)

38. LATAR BELAKANG


- Menurut jurnal marina silalahi, keanekaragaman hayati di Indonesia mencapai 25.000-
30.000 jenis tanaman. Namun data yang menunjukkan jenis 25.000-30.000 tanaman
tersebut belum terdokumentasi secara menyeluruh.
- Sesuai yang diketahui daerah banten merupakan daerah yang luas, penelusuran
etnomedisin didaerah banten banyak lebih berfokus pada suku baduy yg terletak di
kabupaten lebak tetapi untuk didaerah yg lain masih banyak belum terekspose salah
satunya daerah pandeglang terkhusus desa cihanjuang yg memang masih sedikit
penelitian mengenai etnomedisin.
- Menurut hasil survei yang telah saya lakukan Bersama tim desa cihanjuang merupakan
salah satu desa yg masih mempercayai penggunaan tanaman obat.
- Menurut hasil survei yang telah kami lakukan, desa cihanjuang merupakan desa yg belum
pernah diteliti mengenai penelitian kesehatan, terkhusus kepada penelitia-penelitian yg
menyangkut tentang etnomedisin dan identifikasi kandungan senyawa tanaman obat.
39. - Populasi : Populasi pada penelitian ini merupakan masyarakat desa Desa Cihanjuang.
- Sampel pada penelitian ini akan diambil menggunakan teknik sampling yaitu purposive
sampling dan snowball sampling.
40. MENGAPA MEMILIH METODE PENELITIAN TERSEBUT
- Deskriptif kuantitatif
Karena sesuai penelitian saya untuk mendapatkan data tumbuhan yang digunakan
oleh masyarakat desa cihanjuang, bagaimana cara penggunaan serta pakainya. dan
menurut buku sebagai acuan saya untuk penelitian ini dimana penelitian kuantitatif
ini untuk mengukur kejadian, lebih mengukur jumlah dan tindakan dan pembuktian
data berdasarkan dalam bentuk angka.

Sesuai dengan buku yg menjadi acuan saya juga yaitu, milik masturoh dan sugiyono
deskriptif adalah bagian dari metode kuantitatif observasional dan deskriptif
merupakan penggambaran fenomena yg terjadi didalam populasi tertentu Karena
pada penelitian saya akan melihat gambaran fenomena yg terjadi didalam populasi
tertentu, dalam kasus penelitian ini fenomena tersebut merupakan mengamati
Teknik/metode pengobatan yg dilakukan oleh masyarakat desa cihanjuang
menggunakan tanaman obat. Maka dari itu saya menggunakan metode kuantitatif
deskriptif.

41. KOLERASI
Sebenarnya pekerjaaan ini mengarah kepada tingkat pendidikan yg dimiliki oleh
masyarakat desa cihanjuang, dari 41 informan didapatkan data bahwa 21 orang tidak
tamat sd dan 4 orang tamat SMA, artinya tingkat Pendidikan masih rendah, karena
tingkat Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang, dimana pendidikan pada diri individu akan berpengaruh terhadap
kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir
rasionalisme dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan masalah yang baru.
(yeni, 2015).

42. Kenapa ga pake klt?


Karena skrining fitokimia saya lakukan mempunyai kelebihan mudah cepat dan murah

Anda mungkin juga menyukai