Anda di halaman 1dari 25

PENGOPERASIAN GENERATOR SET

PADA KMN. XXX DI PPN PENGAMBENGAN

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG II (PKL II)


PROGAM STUDI MEKANISASI PERIKANAN

Oleh:

WELMESH ALFA K. GIRI


NIT: 21.2.06.106

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN PENYULUH DAN PENGEMBANGAN SDM KP
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KUPANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengoperasian Generator Set Pada KMN. Xxx di PPN


Pengambengan
Nama : Welmesh Alfa Kurniawan Giri
NIT : 21.2.06.106

Proposal ini disusun sebagai syarat pertanggung jawaban


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang 2
Progam Studi Mekanisasi Perikanan
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Menyetujui :

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Febi Luthfiani, MT Muhamad Amril Idrus, MT


NIP. 1992119 201902 2 014 NIP. 19891220 201801 1 002

Mengetahui:
Ketua Program Studi
Mekanisasi Perikanan

Muhamad Amril Idrus, MT


NIP.19891220 201801 1 002
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas Berkat dan RahmatNya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Praktik Kerja Lapang II
(PKL II) Pengoperasian Generator set pada KMN. Xxx di PPN Pengambengan.
Keberhasilan penyusunan Laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Muhamad Ali Ulat, S.Pi, M.Si, selaku Direktur Politeknik
Kelautan dan Perikanan Kupang yang telah memberikan kesempatan
dalam melaksanakan PKL II.
2. Muhamad Amril Idrus, MT. Ketua Program Studi Mekanisasi
Perikanan yang telah memprogamkan PKL II dan selaku Dosen
Pembimbing Pendamping yang telah membantu dan mengarahkan
penyusunan Proposal PKL II.
3. Febi Luthfiani, MT. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga Proposal
ini bisa terselesaikan dengan baik.
4. Ayah (Alm), Ibu, Susan, Keluarga dan teman – teman Politeknik KP
Kupang yang telah membantu saya lewat Doa dan Dukungan sehingga
terselesaikannya Proposal PKL II ini.
Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan dalam penyusunan
Proposal ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaannya.

Kupang, Juli 2023

Welmesh A. K. Giri
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
UCAPAN TERIMA KASIH.....................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................vii
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
I.1. Latar Belakang...........................................................................................1
I.2. Tujuan........................................................................................................2
II. TINAJUAN PUSTAKA....................................................................................
II.1. Pengertian Generator Set ............................................................................
II.2. Prinsip Kerja Generator Set.........................................................................
II.3. Komponen-Komponen Generator Set..........................................................
2.3.1. Mesin Diesel......................................................................................
2.3.2. Alternator...........................................................................................
2.3.3. Tangki Bahan Bakar...........................................................................
2.3.4. Kerangka Utama................................................................................
2.3.5. Panel Kontrol.....................................................................................
2.3.6. Voltage Regulator..............................................................................
2.3.7. Sistem Pendingin................................................................................
2.3.7.1. Sistem Pendingin Terbuka.....................................................
2.3.7.2. Sistem Pendingin Tertutup....................................................
2.3.8. Baterai................................................................................................
2.4. Prosedur Pengoperasian Generator Set........................................................
2.4.1. Langkah Persiapkan ..........................................................................
2.4.2. Langkah Menghidupkan ...................................................................
2.4.3. Langkah Pengontrolan.......................................................................
2.4.4. Langkah Mematikan..........................................................................
2.5. Perawatan Generator Set..............................................................................
III. METODE PRAKTIK.....................................................................................
III.1......................................................................................Waktu Dan Tempat
......................................................................................................................
III.2..............................................................................................Prosedur Kerja
......................................................................................................................
III.3.................................................................................................Analisa Data
......................................................................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
II. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Kapal perikanan dalam pengoperasiannya sangat berperan penting sebagai
penunjang pemanfaatan sumber daya laut, dalam operasi penangkapan dan
penampungan ikan membutuhkan waktu yang cukup lama dilaut. Untuk kelancaran
kegiatan penangkapan dan penampungan ikan diperlukannya sarana dan prasarana
untuk mendukung pengoperasian kapal perikanan. Dengan demikian perlu adanya
sumber listrik untuk menggerakkan alat tersebut.
Sistem kelistrikan yang terdapat di kapal terdiri dari peralatan pembangkit daya,
sistem distribusi dan juga berbagai macam peralatan listrik (Demeianto et al., 2020).
Tenaga listrik digunakan sebagai penggerak motor bagi banyak mesin bantu dan juga
untuk berbagai peralatan di dek kapal, penerangan, dan peralatan pendingin ruangan.
Penyediaan listrik yang berkelanjutan pada dasarnya sangat dibutuhkan untuk operasi
peralatan kapal secara aman, oleh karena itu ketersediaan kapasitas daya generator
yang memadai sangat penting. Hal ini terutama di kaitkan dengan kondisi kapal pada
saat berlayar, sehingga di kapal harus dilengkapi dengan sistem pembangkit daya
listrik darurat guna menghadapi kondisi darurat pada kapal
Generator difungsikan sebagai sumber tenaga utama yang sangat penting untuk
mencukupi semua kebutuhan listrik di kapal ikan. Akan tetapi pada kebanyakan kasus
yang terjadi di kapal seperti, generator yang melebihi batas maksimal operasional,
pembebanan berlebih akan menyebabkan black out.
Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan di atas kapal maka,
generator set yang melebihi batas maksimal operasional seperti, pembebanan yang
berlebih. maka generator set yang terpasang harus mampu beroperasi secara optimal
dan efisien.
Oleh karena itu, sangatlah penting melakukan pengoperasian yang baik dan
benar, sehingga saya sangat tertarik mengambil topik tentang pengoperisan generator
set pada kapal.

I.2. Tujuan

Tujuan dari proposal ini adalah untuk memberikan informasi mengenai


pengoperasian generator set pada kapal, termasuk bagaimana generator tersebut
dioperasikan, masalah yang mungkin terjadi selama pengoperasian, dan cara
mengatasinya. Berikut adalah tujuan dari laporan PKL 2.

1. Mengetahui pengoperasian Generator Set pada kapal KMN. XXX


2. Mengetahui cara kerja Generator Set pada kapal KMN. XXX
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Generator Set


Secara umum generator adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energy
gerak (mekanik) menjadi energi listrik (elektrik). Biasanya generator disebut juga
“genset” yang berarti generator set. Generator set dengan pengertian adalah satu set
peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau
alternator engine sebagai perangkat pemutar, sedangkan generator sebagai perangkat
pembangkit listrik.
Generator sendiri sumbernya bermacam macam. Pada generator listrik
memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, Biasanya menggunakan
induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Pada
pembangkit listrik gerak dari generator didapatkan dari proses pembakaran bahan
bakar diesel. Jika disimpulkan dari beberapa di atas diesel generator berarti sebuah
mesin diesel yang berfungsi untuk menggerakkan generator sebagai pembangkit
listrik dengan menggunakan bahan bakar diesel atau yang biasa disebut solar.
Terdapat dua jenis
Generator, yaitu (AC) arus bolak balik dan generator (DC) arus searah pada
generator (AC) arus bolak balik kumparan yang diletakkan pada batang diputar dalam
medan magnet yang diam sehingga menghasilkan tenaga induksi.
Gambar 1. Generator Set
(Sumber: https://www.cat.com/en_ID/2023)

2.2. Prinsip Kerja Generator Set


Generator Set terdiri atas Mesin Engine (motor penggerak) dan juga
generator/alternator, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya. mesin engine yang
satu ini menggunakan bahan bakar berupa solar (mesin diesel) atau dapat juga
menggunakan bensin, sedangkan untuk generatornya sendiri merupakan sebuah
gulungan kawat yang di buat dari tembaga yang terdiri atas kumparan statis atau
stator dan di lengkapi pula dengan kumparan berputar atau rotor. Dalam proses
kerjanya, menurut ilmu fisika, engine memutar rotor dalam sebuah generator yang
selanjutnya hal ini menimbulkan medan magnet pada bagian kumparan generator.
Selanjutnya, medan magnet ini kemudian akan melakukan interaksi dengan rotor
yang kemudian akan berputar dan akan menghasilkan sebuah arus listrik dimana hal
ini sesuai dengan hukum Lorentz.
Gambar 2. Prinsip Kerja Generator Set
(Sumber: https://tehnikmesin.com/2021)

2.3. Komponen - Komponen Generator Set

2.3.1. Mesin Diesel


Mesin merupakan komponen utama dan memiliki peranan yang sangat penting.
Mesin merupakan sumber energi input mekanis untuk generator. Beberapa bahan
bakar pada generator yang biasa digunakan agar mesin generator dapat beroperasi
yakni bensin, gas atau diesel (solar). Bensin biasa digunakan pada generator dengan
kapasitas yang lebih kecil sedangkan diesel dan gas merupakan bahan bakar yang
digunakan untuk kapasitas yang lebih besar
Gambar 3. Mesin Diesel Generator Set Tampak Sebelah Kanan
(Sumber: https://www.interjaya.com/2023)

2.3.2. Alternator
Pada mesin input mekanis menghasilkan output listrik, nah alternator inilah
yang merupakan bagian dari generator yang digunakan 12 untuk menghasilkan output
listrik tersebut. Dalam alternator memiliki setor dan rotor atau biasa disebut amature
merupakan komponen yang bekerja pada generator tersebut. Stasioner memiliki
komponen yakni stator. Rotor atau amature merupakan komponen yang
menghasilkan medan magnet pada genset untuk bergerak.
Gambar 4. Alternator
(Sumber: https://www.electroniclinic.com/2021)

2.3.3. Tangki Bahan Bakar


Lamanya generator set beroperasi berbanding lurus dengan besar kapasitas
tangki bahan bakar. Umumnya tangki bahan bakar mampu menjaga genset untuk
beroperasi selama 6 jam sampai 8 jam sehingga menggunakan tangki internal.
Namun, untuk memperlama waktu operasional genset biasanya menggunakan
aplikasi yang komersial yakni tangki bahan bakar eksternal berbahan bakar solar.

Gambar 5. Tangki Bahan bakar Eksternal Generator Set


(Sumber: https://instalaturpipa.wordpress.com/2016)
Gambar 6. Tangki Bahan Bakar Internal Generator Set
(Sumber: https://www.tokopedia.com/diegomotor123/3kw-4kw-tangki-bensin-
genset)

2.3.4. Kerangka Mesin


Kerangka utama mesin di desain sedimikian rupa agar bisa menjadi
rumah yang aman bagi genset. Sehingga fungsi utama dari bagian ini adalah
menjadi pelindung bagi generator set. Desain kerangka utama juga harus
menyediakan grounding untuk keselamatan penggunanya (Haisah, 2019).
Fungsi lain dari kerangka mesin ini adalah juga sebagai peredam suara dalam
hal ini mengurangi suara kebisingan dan polusi udara yang dihasilkan. Modeldari
kerangka mesin pada umumnya digambarkan seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 7. Kerangka mesin Generator set
(Sumber: https://www.cat.com/id_ID/2023)

2.3.5. Panel Kontrol


Panel kontrol pada generator set memiliki fungsi sebagai pengontrol artinya
segala operasi generator set dikendalikan melalui bagian yang disebut panel kontrol
ini mulai dari starrting, running dan stoping. Panel generator set dilengkapi dengan
proteksi dan monitoring baik itu monitoring terhadap diesel engine dan juga terhadap
alternator (Muhamad A.E 2019).

Gambar 8. Panel Kontrol


(Sumber: Penulis 2021)
2.3.6. Voltage Regulator

Voltage Regulator atau pengatur tegangan merupakan komponen yang


berfungsi mengatur besarnya tegangan yang keluar dari generator. Artinya bahwa
tegangan output yang dihasilkan harus memiliki nilai yang tetap dan tidak
dipengaruhi oleh perubahan tegangan input, arus beban maupun suhu. Hal ini
sangat penting, karena jika listrik yang dihasilkan genset memiliki tegangan yang
tidak stabil, maka akan merusak alat- alat yang dipakai dengan genset tersebut,
bahkan alat listrik bisa tidak berfungsi.

Gambar 9. Voltage Regulator


(Sumber: https://www.ebay.com/itm/2023)

2.3.6. Sistem Pendingin


Penggunaan genset pasti akan menimbulkan panas. Jika panas tersebut tidak
dilepaskan maka akan sangat berbahaya bagi generator, generator bisa rusak bahkan
meledak karena overheating (kelebihan panas). Sistem pendingin pada generator set,
dilakukan dengan dua sistem, yaitu sistem pendinginan tertutup dan sistem
pendinginan terbuka. Sistem pendinginan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
kelelahan bahan, karena pemanasan berlebihan yang dapat mengakibatkan turunnya
kinerja pada mesin itu. Guna menjaga lancarnya air yang keluar dari sistem
pendingin, maka perlu dilakukan perhatian yang serius misalnya : bagian mesin yang
didinginkan, pipa pendingin, pompa air laut, dan air tawar.

2.3.6.1. Sistem Pendingin Terbuka


Sistem pendinginan langsung adalah pendinginan yang menggunakan satu
media pendingin saja yakni dengan media pendingin air laut. Sistem ini
menggunakan air tawar yang langsung masuk untuk mendinginkan komponen yang
perlu untuk didinginkan.

Gambar 10. Sistem Pendingin Terbuka


(Sumber: https://www.ruangmesin.com/sistem-pendinginan-pada-engine/2022)

2.3.6.1. Sistem Pendingin Tertutup


Sistem pendingin tertutup adalah sebuah sistem dengan media pendinginnya
menggunakan air tawar yang digunakan secara terus-menerus bersirkulasi untuk
mendinginkan genset tersebut. Jadi sebelum dimasukan kembali ke dalam genset, air
tawar pendingin tersebut dimasukan ke dalam alat pemindah panas yang disebut fresh
water cooler untuk menurunkan media air tawar tersebut pada suhu antara 50°C-
60°C. Sedangkan alat pemindah panas yang dipergunakan untuk menyerapnya panas
air tawar adalah media air laut yang setelah mendinginkan air tawar langsung di
buang ke laut. Air tawar digunakan dalam rangkaian sistem tertutup untuk
mendinginkan mesin yang ada di kamar mesin. Air tawar kembali dari cooler setelah
pendinginan mesin yang selanjutnya didinginkan oleh air laut pada pendingin air laut.

Gambar 11. Sistem Pendingin Tidak Langsung


(Sumber: https://pdfcookie.com/sistem-pendingin-mesin-induk-kapal/2023)

2.3.7. Baterai
Battery merupakan suatu proses pengubahan energi kimia menjadi energi
listrik yang berupa sel listrik. Pada dasarnya sel listrik terdiri dari dua buah logam/
konduktor yang berbeda dicelupkan ke dalam larutan maka akan bereaksi secara
kimia dan menghasilkan gaya gerak listrik antara kedua konduktor tersebut.

Gambar 12. Baterai


(Sumber: https://microtexindia.com/battery-products/e-rickshaw-battery/2021)
2.4. Prosedur Pengoperasian Generator Set
Prosedur pengoperasian generator harus mengikuti SOP (standard operation
prosedure) yang ada sebagai petunjuk operator dalam mengoperasikan suatu unit
pembangkit. Prosedur pengoperasian dalam suatu sistem pembangkit secara umum
dibagi menjadi empat tahapan, yaitu : m memulai mengoperasikan generator, perlu
diketahui sistem-sistem untuk operasi generator, yaitu :

2.4.1. Langkah Persiapan


Sebelum mengoperasikan generator set perlu dilakukan prosedur pemeriksaan
secara keseluruhan. Pemeriksaan sebelum pengoperasian akan menjamin kinerja
generator berfungsi dengan baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
mengoperasikan generator set, yaitu : Sistem start, Sistem pelumasan, Sistem
pending, Sistem bahan bakar, Sistem control, Sistem proteksi, Sistem interlock,
Sistem governor Bila pemeriksaan sistem di atas dalam kondisi yang baik, maka
generator dalam kondisi siap untuk dijalankan.

2.4.2. Langkah Menghidupkan


Tahap ini merupakan langkah menjalankan mesin generator dengan putaran
rendah kemudian putaran dinaikkan sampai ke putaran nominal. Setelah kecepatan
putar mesin mencapai putaran nominal, perlu dilakukan pengecekan terhadap
parameter yang ada pada unit tersebut agar berada dalam keadaan normal. Setelah
pengecekan unit dalam kondisi normal kemudian mesin siap untuk dilakukan
pembebanan.

2.4.3. Langkah Pengontrolan


Setelah selesai menghidupkan generator set, dan setelah kapal berlayar,
Periksahlah, tekanan bahan bakar, Suhu water cooler in/out, Sirkulasi air pendingin,
Jumlah bahan bakar dalam tangki generator set, dan suhu sistem pelumasan.

2.4.4. Langkah Mematikan


Jangan langsung mematikan mesin secara tiba-tiba. Lepaskan atau turunkan
bebannya terlebih dahulu secara perlahan-lahan, kemudian biarkan mesin bekerja
tanpa beban untuk memberikan kesempatan pada mesin menyesuaikan temperatur
kerja seiring dengan penurunan pemakaian bahan bakar. Bila sedang diparalel
generator harus dilepaskan dahulu dari hubungan paralel. Setelah generator berhenti,
lakukan pemeriksaan untuk menjamin keandalan mesin bila generator beroperasi
kembali.

2.5. Perawatan Generator Set


Agar genarator set selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak
harus dilakukan. Perawatan atau pemeliharaan harus dilakukan dengan baik sesuai
petunjuk pada buku manual genarator set. Pemeliharaan dilakukan secara rutin, yaitu
secara kontinu dan secara berkala.

III. METODE PRAKTIK


3.1. Waktu dan Tempat
PKL II akan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, yang
berada di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupatan Jembrana, Provinsi
Bali terhitung sejak 26 Juni sampai 16 Juli 2023. Dengan judul PKL II adalah
Pengoperasian Generator Set Pada Kmn. Xxx Di PPN Pengambengan

Gambar 13. Pelabuhan Perikanan Nusantara


(Sumber: https://topkonstruksi.com/pelabuhan-pengambengan/2023)
DAFTAR PUSTAKA
Aribowo, D., Desmira, D., & Fauzan, D. A. (2020, November). Sistem Perawatan
Mesin Genset Di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II. In Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan FKIP (Vol. 3, No. 1, pp. 590.

DI REKTORAT, P. D. K. M., DI, K. D. R. J. P., MENENGAH, K. D. D., & ONAL, D. P. D. K. N.


Teknik Dasar Generator. 15-16.

Di Rektorat, P. D. K. M., Di, K. D. R. J. P., Menengah, K. D. D., & Onal, D. P. D. K. N. Teknik


Dasar Generator. 27.

Pranondo, D., & Akbar, A. R. (2021). S SISTEM PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN


GENERATOR SET 501-B DI PT TITIS SAMPURNA LPG PLANT LIMAU TIMUR
PRABUMILIH. Jurnal Teknik Patra Akademika, 12(02), 68.

Prasetyo, D., Abrori, M. Z. L., & Nurfauzi, A. (2021). Efisiensi Generator Set
Terhadap Perubahan Beban Listrik Pada Kapal Perikanan. Edu Elektrika
Journal, 10(2), 56-57.

Rico, B. Y. (2021). Pengoperasian Dan Perawatan Generator Set Yuchai Type Spi
100d Di Kapal Kmn. Mina Makmur Di Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan Juwana. Karya Tulis. 5.
Taufan, D. S. (2021). Perawatan Sistem Pendingin Mesin Induk Mitsubishi 4d31
Kmn. Kartika Upp Kelas Iii Juwana. Karya Tulis. 8.

Anda mungkin juga menyukai