Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

SAMBUTAN BUPATI TASIKMALAYA .................................................. i


KATA PENGANTAR ...................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................... vi
SUSUNAN PERSONALIA ............................................................. vii
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................... viii
BAB.1 PENDAHULUAN .................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................... 1
1.2. Kerangka Konsep Ketahanan Pangan dan Gizi.......................... 4
1.3. Metodologi ................................ 8

BAB.2 KETERSEDIAAN PANGAN ............................................... 13


2.1. Lahan Pertanian .................................................... 13
2.2. Produksi Pangan ............................................... 15
2.3. Sarana dan Prasarana Ekonomi ....................................... 25
2.4. Strategi Pemenuhan Ketersediaan Pangan ............................... 27

BAB.3 AKSES PANGAN ................................................ 29


3.1. Penduduk dengan Tingkat Kesejahteraan Rendah ................ 29
3.2. Akses Transportasi ......................................... 31
3.3. Strategi Peningkatan Akses Pangan ................................ 33

BAB.4 PEMANFAATAN PANGAN ........................................................... 34


4.1. Akses Terhadap Akses Air Bersih .............................................. 34
4.2. Rasio Tenaga Kesehatan ............................................. 35
4.3. Dampak (Outcome) Status Kesehatan........................................ 36
4.4. Strategi Peningkatan Pemanfaatan Pangan ............................... 40

BAB.5 KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN KOMPOSIT.................... 43


5.1. Kondisi Ketahanan Pangan .............................................. 43
5.2. Faktor Penyebab Kerentanan Pangan .................................. 44

BAB.6 REKOMENDASI KEBIJAKAN.............................................................. 45

LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Indikator FSVA Kabupaten Tahun 2019 ................................ 8
Tabel 1.2. Bobot Indikator Individu ................................ 11
Tabel 2.1. Rasio Luas Lahan Baku Sawah Terhadap Total Lahan ................................ 14
Tabel 2.2. Produksi Serealia Pokok dan Umbi-Umbian (Tahun 2014- 2018) ...................... 15
Tabel 2.3. Produksi Total Serealia Per Tahun dan Laju Pertumbuhan ................................ 16
Produksi Serealia (Tahun 2014- 2018)
Tabel 2.4. Produksi Padi (Tahun 2014- 2018) ................................ 18
Tabel 2.5. Produksi Jagung (Tahun 2014- 2018) ................................ 20
Tabel 2.6. Produksi Ubi Kayu (Tahun 2014- 2018) ................................ 22
Tabel 2.7. Produksi Ubi Jalar (Tahun 2014- 2018) ................................ 23
Tabel 2.8. Sebaran Rasio Sarana Prasana Ekonomi Berdasarkan Prioritas ................ 26
Tabel 3.2. Sebaran Desa dengan Tingkat Kesejahteraan Terendah................................ 30
Berdasarkan Skala Prioritas
Tabel 3.3. Sebaran Desa dengan Akses Penghubung Kurang Memadai........................ 32
Tabel 4.1. Sebaran Desa Berdasarkan Rumah Tangga Tanpa Akses Air Bersih........... 34
Berdasarkan Skala Prioritas
Tabel 4.2. Sebaran Rasio Tenaga Kesehatan di desa ........................... 36
Berdasarkan Prioritas
Tabel 5.1. Sebaran Jumlah desa Berdasarkan Prioritas ........................... 43

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Konsnep Ketahanan Pangan dan Gizi ................................ 6
Lapangan Usaha (Tahun 2016-2018)
Gambar 2.1. Rasio luas Lahan Baku Sawah Terhadap Total Lahan ................................ 14
Berdasarkan Prioritas
Gambar 2.2. Perkembangan Produksi Serealia Poko (Padi, Jagung, Ubi Kayu ........................ 16
dan Ubi Jalar) Tahun 2014-2018.
Gambar 2.3. Total Produk Serealia Per Tahun dan Laju Pertumbuhan Produksi ....................... 17
Serealia (Tahun 2016-2018)
Gambar 2.4. Produksi Total Padi Per Tahun dan Laju Pertumbuhan Produksi .......................... 19
Padi (Tahun 2016-2018)
Gambar 2.5. Total Produk Jagung Per Tahun dan Laju Pertumbuhan Produksi ....................... 21
Jagung (Tahun 2016-2018)
Gambar 2.6. Perkembangan Produksi Ubi Kayu (Tahun 2014-2018) ................................ 23
Gambar 2.7. Perkembangan Produksi Ubi Jalar (Tahun 2014-2018) ................................ 25
Gambar 2.8. Rasio Sarana Prasarana Ekonomi Terhadap Rumah Tangga ..................... 26
Berdasarkan Prioritas 2021
Gambar 3.2. Rasio Penduduk Dengan Kesejahteraan Terendah Kab.Tasikmalaya ........ 30
Berdasarkan Prioritas
Gambar 3.2. Sebaran Desa dengan Akses Penghubung Kurang Memadai ..................... 32
Berdasarkan Prioritas
Gambar 4.1. Rasio Desa Berdasarkan Rumah Tangga Tanpa Akses Air Bersih .............. 35
Berdasarkan Prioritas
Gambar 4.2. Rasio Jumlah Tenaga Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk ................... 36
Berdasarkan Prioritas

v
SUSUNAN PERSONALIA
TIM PENYUSUN FSVA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2021
I. Tim Pengarah :
1. Pembina : Bupati Tasikmalaya
Pengarah : Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya
2. Penanggungjawab / : Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten
Koordinator Tasikmalaya
3. Sekretaris : Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan dan Perikananan
Kabupaten Tasikmalaya.
4. Anggota : 1. Kepala Bapeda Kabupaten Tasikmalaya.
2. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan
Kabupaten Tasikmalaya.
3. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Tasikmalaya.
4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya.
5. Kepala Kantor BPS Kabupaten Tasikmalaya.
II. Tim Pelaksana :
1. Ketua : Kepala Bidang Ketahanan Pangan Pada Dinas Pertanian,
Pangan dan Perikanana Kabupaten Tasikmalaya.
2. Sekretaris : Kepala Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Pada
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten
Tasikmalaya.
3. Anggota : 1. Yosep SE,MM (Kepala Seksi Ekonomi, Bappeda
Kabupaten Tasikmalaya ).
2. Lina Rochmawati, S.Sos. (Kepala Seksi Pengolahan
Data PMKS, Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Tasikmalaya.).
3. Asep Saripudin, S.ST. (Kepala Seksi Statistik, pada
Kantor BPS Kabupaten Tasikmalaya).
4. Yetty, SKM, MKes ( Kesda Gizi Dinas Kesehatan
Kabupaten Tasikmalaya)
5. Darmawan SP (Kepala Seksi Distribusi dan Akses
Pangan Pada Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan
Kabupaten Tasikmalaya)
6. Nani Suryani SPi, MM (Analis Pangan Pada Dinas
Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten
Tasikmalaya)

III. Sekretariat :
Sekretariat : Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian, Pangan dan
Perikanan Kabupaten Tasikmalaya.

v
RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Ketersediaan informasi ketahanan pangan yang akurat, komprehensif, dan


tertata dengan baik sangat penting untuk mendukung upaya pencegahan dan
penanganan kerawanan pangan dan gizi, karena dapat memberikan arah dan
rekomendasi kepada pembuat keputusan dalam penyusunan program,
kebijakan, serta pelaksanaan intervensi di tingkat pusat dan daerah.
Penyediaan informasi diamanahkan dalam UU No 18/ 2012 tentang Pangan
dan PP No 17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi yang mengamanatkan
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya untuk
membangun, menyusun, dan mengembangkan Sistem Informasi Pangan dan
Gizi yang terintegrasi.
2. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas
– FSVA) merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis
dari hasil analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan.
Informasi dalam FSVA menjelaskan lokasi wilayah rentan terhadap kerawanan
pangan dan indikator utama daerah tersebut rentan terhadap kerawanan
pangan.
3. FSVA Kabupaten merupakan peta yang menggambarkan situasi ketahanan dan
kerentanan pangan wilayah desa. Indikator yang digunakan dalam penyusunan
FSVA merupakan turunan dari tiga aspek ketahanan pangan, yaitu
ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan. Pemilihan indikator
didasarkan pada: (i) keterwakilan 3 pilar ketahanan pangan (ii) tingkat
sensitifitas dalam mengukur situasi ketahanan pangan dan gizi; dan (iii)
ketersediaan data tersedia secara rutin untuk periode tertentu yang mencakup
seluruh wilayah desa. Enam indikator digunakan dalam penyusunan FSVA
Kabupaten.
4. Indikator pada aspek ketersediaan pangan adalah (1) Rasio luas baku lahan
sawah terhadap luas wilayah desa; (2) Rasio jumlah sarana dan prasarana
ekonomi terhadap jumlah rumah tangga. Indikator pada akses pangan adalah
(1) Rasio jumlah penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah terhadap
jumlah penduduk desa; (2) Desa yang tidak memiliki akses penghubung
memadai melalui darat atau air atau udara. Indikator pada aspek pemanfaatan
pangan adalah: (1) Rasio rumah tangga tanpa akses air bersih terhadap jumlah
rumah tangga desa ; (2) Rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap penduduk
desa.
5. Desa/kelurahan diklasifikasikan dalam 6 kelompok ketahanan pangan dan gizi
berdasarkan pada tingkat keparahan dan penyebab dari situasi ketahanan
pangan dan gizi. Desa/kelurahan di Prioritas 1, 2 dan 3 merupakan wilayah
rentan pangan dengan klasifikasi Prioritas 1 tingkat rentan pangan tinggi,
Prioritas 2 rentan pangan sedang, dan priroritas 3 rentan pangan rendah.
Desa/kelurahan di Prioritas 4, 5, dan 6 merupakan wilayah tahan pangan

v
dengan klasifikasi prioritas 4 tahan pangan rendah, prioritas 5 tahan pangan
sedang, sedangkan prioritas 6 yaitu tahan pangan tinggi.
6. Hasil analisis FSVA 2021 menunjukkan bahwa desa rentan pangan Prioritas 1
sebanyak 52 desa (14,81), 53 desa prioritas 2 (15,10%) dan 71 desa masuk
pada Prioritas 3 (20,23%) dari 351 desa.
Kecamatan yang memiliki rasio lahan prioritas 1-3 sebagian besar tersebar di 17
Kecamatan yaitu Cipatujah, Karangnunggal, Culamega, Cikalong, Pancatengah,
Cikatomas, Parungponteng, Bantarkalong, Bojongasih, Taraju, Puspahiang,
Sukaraja, salopa, jatiwaras, Cineam, karangjaya, dan Gunungtanjung yaitu
sebanyak 177 desa.
7. Karakteristik desa rentan pangan ditandai dengan : menurunya kepemilikan luas
lahan sawah, menurunnya lapangan pekerjaan, terjadi fluktuasi harga pangan
pokok, meningkatnya jumlah penduduk miskin, meningkatnya rawan daya beli
masyarakat, menurunnya pasokan pangan, meningkatnya jumlah balita
penderita gizi buruk, meningkatnya angka kematian bayi dan ibu saat
melahirkan.
8. Program-program peningkatan ketahanan pangan dan penanganan kerentanan
pangan desa diarahkan pada kegiatan:
a. Peningkatan produksi dan produktifitas pangan pokok (padi, palawija dan
umbi-umbian).
b. Peningkatan optimalisasi sumberdaya lahan pertanian berkelanjutan.
c. Peningkatan sarana prasarana sumber daya air (waduk, embung, irigasi
teknis dan irigasi pedesaan).
d. Peningkatan penangan serangan OPT/hama penyakit tanaman.
e. Pengembangan pengelolaan cadangan pangan masyarakat / lumbung
pangan masyarakat.
f. Peningkatan diversifikasi pangan lokal.
g. Pembangunan / perbaikan infrastruktur dan sarana prasarana umum (jalan,
jembatan, sarana air bersih, MCK, pelayanan kesehatan masyarakat, pos
yandu, rumah sakit dll).
h. Penanganan langsung kemiskinan melalui bantuan sosial serta penyediaan
lapangan kerja dan padat karya.

Anda mungkin juga menyukai