Anda di halaman 1dari 1

1.

5 simile

 Gadis remaja yang masih muda seperti bunga melati yang baru saja mekar.
 Pengendara itu berlari sangat cepat seperti seekor harimau yang mengejar
mangsanya.
 Ani sangat malas menggosok gigi, membuat gigi kuning seperti emas 24 karat.
 Andi sangat sulit dinasihati, seperti batu yang sangat keras.
 Meski makanan ini tergolong harga murah namun rasanya seperti makanan yang
disajikan di restoran

2. 5 metafora
 Dasar sampah masyarakat hidupnya selalu bergantung pada belas kasihan orang
lain.
 Banyak pemuda di desa Sokaraja yang ingin mempersunting bunga desa itu.
 Orang yang memakai kacamata sering dijuluki kutu buku.
 Internet merupakan gudang ilmu masa kini yang membantu konsumennya lebih
mudah mengakses informasi.
 Pak Andre terkesan cuci tangan terhadap kasus penipuan ini.

3. 5 hiperbola
 Sutisna memeras otak untuk menyelesaikan soal matematika
 Pak Hasan membanting tulang untuk membiayai pendidikan anaknya
 Sayatan sinar yang dipantulkan air sawah itu menyilaukan mata.
 Perjuangan kami hanya setitik air di samudera yang luas.
 Ombak bergulung setinggi gunung menghiasi keindahan di sana

4. 2 majas personifikasi
 Hatinya berkata bahwa segala yang dilakukannya salah.
 Padi-padi menunduk malu, hormat kepada ayahku

5. 3 majas personifikasi dalam puisi hujan bulan juni


 tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
 tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
 tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.

Anda mungkin juga menyukai