Anda di halaman 1dari 8

Antologi KOMSAS Tingkatan 1 - Kuingin Berterima Kasih

Puisi Tradisional

 Pantuan Dua Kerat (Nasihat)

 Syair Pohon Buluh

Puisi Moden

 Kita Umpama Sehelai Daun (S Mahadzir)

 Kuingin Berterima Kasih (Ihsan Noorzali)

 Aku (Rosli K. Matari)

 Kunci Bahasa (Abdul Hadi Yusof)

Prosa Tradisional

 Asal Padi

Cerpen

 Oren (Saifullizan Yahaya)

 Hadiah (Tie Camar)

 Kuih Bakul Limau Mandarin (Mohd Helmi Ahmad)

Drama

 Hadiah - Aripin Said

Antologi KOMSAS Tingkatan 2 – Baik Budi Indah Bahasa

Puisi Tradisional

 Pantun empat kerat


 Syair Nasihat

Puisi Moden

 Sajak Dalam Persekitaran kata-kata


 Sajak Kucari Damai Di sini
 Sajak Pada Sekuntum Mawar
 Sajak Roti

Prosa Tradisional

 Prosa Klasik Pelanduk Memijak Anak Memerang

Cerpen / Drama

 Cerpen Banjir Di Mata Emak


 Cerpen Talia dan Raksasa QadQad
 Cerpen Menuai Emas
1. Drama Mahkamah

Antologi KOMSAS Tingkatan 3 – Bintang Hati

Puisi Tradisional / Puisi Moden

 Syair Burung Nuri


 Seloka Santap Istiadat
 Sajak Pesan Ibu Beribu-ribu
 Sajak Kijang yang Lelah
 Sajak Senja di Palang Besi
 Sajak Bintang

Prosa Tradisional

 Bahagia Sesudah Derita

Cerpen / Drama

 Cerpen Legasi Tapai Ubi


 Cerpen Sekeping Tanah
 Cerpen Bawod
 Drama Tenang-tenang Air di Tasik

TAHUN 2014
SET 1
CERPEN - SEGALA YANG TERCINTA ADA DI SANA
PUISI TRADISIONAL - PANTUN EMPAT KERAT (BERJIMAT CERMAT)

SET 2
PROSA TRADISIONAL - HIKAYAT SERI KELANTAN
SAJAK - PERSAHABATAN

SET 3
DRAMA - CABARAN
PUISI TRADISIONAL - SYAIR PANDUAN UNTUK PARA REMAJA

TAHUN 2015
SET 1
PROSA TRADISIONAL - HIKAYAT PATANI
SAJAK - ASAP

SET 2
CERPEN - WARKAH DARIPADA IBU
PUISI TRADISIONAL - SYAIR BERBUAT JASA

SET 3
DRAMA - DI SINI BAKTI BERSEMADI
PUISI TRADISIONAL - PANTUN NASIHAT (BERSATU HATI)
TAHUN 2016
SET 1
CERPEN – MUTIARA BONDA,
SAJAK - ORANG TUA

SET 2
PROSA TRADISIONAL - HIKAYAT SERI KELANTAN
SAJAK - PERSAHABATAN

SET 3
DRAMA - CABARAN
PUISI TRADISIONAL - SYAIR PANDUAN UNTUK PARA REMAJA

Soalan berbentuk komsas yang pernah keluar 2014 adalah seperti yang berikut:
(a)dua latar masyarakat
(b)dua pengajaran
(c)dua perwatakan
(d)nyatakan nilai-nilai dalam sajak
(e)persoalan-persoalan dalam petikan drama
(f)dua ciri syair

Soalan berbentuk komsas yang pernah keluar pada tahun 2015 pula
SET1
(a)dua perwatakan Encik Tani
(b)dua gaya bahasa berserta contoh

SET2
(c)dua perwatakan ibu Mira
(d)dua gaya bahasa berserta contoh

SET 3
(e)dua perwatakan Tini
(f)dua gaya bahasa berserta contoh

Nota tambahan:
Jika soalan yang mengarahkan calon menulis tema, persoalan, perwatakan, latar, nilai, dan pengajaran tanpa
mengarahkan calon menulis contoh daripada petikan, calon PT3 tidak perlu menulis contoh atau bukti yang
sesuai, sebaliknya memadailah dengan jawapan komsas yang tepat.

Hal ini berlainan bagi soalan yang memerlukan calon PT3 menulis "contoh yang sesuai daripada petikan",
maka calon harus membuktikannya dengan betul dan tepat.

Sebagai langkah "selamat", tulislah contoh atau bukti yang sesuai bagi setiap soalan berbentuk komsas. Hal
ini dikatakan demikian kerana kita tidak tahu skema jawapan atau permintaan semasa oleh Lembaga
Peperiksaan Malaysia.

SOALAN 3 MARKAH:
3 markah = Isi dinyatakan dengan cukup serta lengkap dan ayat gramatis
2 markah = Isi cukup tetapi ayat kurang gramatis
2 markah =Isi tidak cukup tetapi ayat gramatis
1 markah =Isi tidak cukup dan ayat kurang gramatis
0 markah =Isi tidak tepat tetapi ayat gramatis.
0 markah =Isi tidak tepat dan ayat tidak gramatis.

SOALAN 4 MARKAH:
4 markah=Isi cukup dan relevan mengikut tugasan serta ayat gramatis.
3 markah=Isi cukup dan relevan mengikut tugasan tetapi ayat kurang gramatis.
2 markah=Isi tidak cukup tetapi relevan mengikut tugasan dan ayat gramatis.
1 markah=Isi tidak cukup tetapi relevan mengikut tugasan dan ayat kurang gramatis.
0 markah=Isi tidak tepat tetapi ayat gramatis.
0 markah=Isi tidak tepat dan ayat tidak gramatis.

SOALAN RAMALAN 2017


SET 1 : PROSA TRADISIONAL + SAJAK
SET 2 : DRAMA + PUISI TRADISIONAL
SET 3 : CERPEN + SAJAK

CONTOH SOALAN

"Jangan pandang rendah bidang ini, Alif.Ia cukup menjanjikan. Kita ada modal, petak tanah kita
itulah modalnya.Kita tidak perlu beli beras dari luar jika kita serius usahakan tanah sendiri.Sekarang kita
beli beras dari Thailand, jika negara itu berdepan krisis, banjir, kemarau dan hasilnya terjejas, kita nak
bergantung pada siapa pula?" Penyataan sekali gus kata motivasi dari mulut pegawai pertanian separuh usia
itu dalam menukik ke hati Alif.
Dan patah kalimah pegawai yang berpengalaman itu, "Orang berdarah muda seperti kamulah yang
patut ambil bahagian kerana masa depan negara di tangan kamu..." buat dia rasa tambah seru dan
bersemangat.
Jelas di mindanya akan petak-petak sawah berbuah emas di Seberang Perak yang pernah
dikunjunginya dalam usaha mengumpul pengalaman dan maklumat. Betapa perasaan bangga menusuk hati
ketika menggenggam buah padi keemasan itu.Waktu menghidu harum wangi padi yang baru dituai,
ingatannya melayang pada abah.Kenangan dia membantu abah menuai padi waktu kecil-kecil dahulu masih
ranai dalam ingatan. Abah, anak abah ini akan kembali menyambung tugas abah tetapi dengan kaedah yang
lebih moden dan terancang.
Ini zaman moden, zaman serba maju. Alif berazam membawa kemajuan dengan cara tersendiri. Jadi
petani alaf baru ini, tidak perlu lagi bertajak, berkubang dan berselut separuh badan merambas menerung
yang degil liat.Ada mesin pembajak tanpa harus mengotorkan tubuh. Tidak lagi terbongkok-bongkok
mengerat pagi, sebelum dibanting dalam tong bertutup separuh layar. Dengan jentera tuai, petak sawah akan
terang lapang dalam masa singkat.
"Tak sangka ya.Tengoklah petak-petak ni sekarang, dipenuhi emas belaka!"Suara Tok Ketua
menyumbat gegendang telinga Alif.Rupa-rupanya dia juga menurut langkah anak muda itu meniti
permatang bendang.
Alif menarik nafas lega."Alhamdulillah.Ini benar-benar bantuan Allah dan berkat doa yang tak
putus."
Ini benar-benar bantuan Allah, dia terimbau semula kata-katanya sendiri.Jika ini hadiah sabar dan redanya,
dia bersyukur.Jika ini nikmat, dia berterima kasih. Jika ini juga akan menjadi cabaran buatnya, dia akan
bersedia menerima. Sedih, tangis dan luka jiwa semakin terubat. Dia pernah dihina, dikutuk dan dimarahi
kerana beria-ia memujuk para tuan tanah supaya menolak tawaran menjual petak masing-masing kepada
syarikat pemaju perumahan. Dia malah nyaris diparang oleh Abang Man kerana dituduh menghasut.Dia
sabar, dia redha dengan semua itu.Dia bersyukur kerana dia masih selamat. Ini hasil keyakinan pada doa, dia
kira.
i. Apakah nasihat pegawai pertanian kepada Alif?
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________

ii. Nyatakan dua persoalan dalam petikan.


_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________

iii. Pada pendapat anda, bagaimanakah kita dapat memajukan bidang pertanian?
______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________

SOALAN 5

SAJAK PESAN IBU BERIBU-RIBU

Kita ada ibu


Ibu kita satu
Pesannya beribu-ribu

Setiap langkah kita diiringi pesanan ibu


“Buat begini jangan begitu
Bacalah buku selalu
Kukuhkan diri dengan ilmu
Pilihlah kawan yang mulia hati
Tolaklah kawan pementing diri
Pilihlah kawan yang punya petunjuk
Tolaklah kawan bertabirat buruk.”
Ibu yag satu menyekat kita di pintu
Bertanya ke mana arah tuju
‘Jagalah diri selalu
Di luar sana mungkin bencana menunggu.”
Kita menjadi jemu
Mendengar pesanan beribu-ribu
Tapi ibu tetap ibu
Pesanan bertambah satu dan satu
‘Janganlah dibiar kepala berkutu
Carilah ubat jerawat batu.”

Suatu senja
Seorang temanku meritih
Kerana kehilangan kekasih
Kini baru kusedarinya
Pilih musang berbulu arnab
Biarupun menyamar cekap
Ada masa termasuk perangkap
Si Bedul sudah ditangkap
Si Bedul di dalam lokap.

Dia menyatakan kesalnya


Kerana dia alpa
Ibunya berpesan sejak dulu
“Pilihlah kawan yang bermutu
Jangan dipilih kawan berhantu.”
Mengenangkan nasib temanku itu
Aku merindui pesanan ibu.
Ya, pesanan ibu.

Ibu,
Kuyakini kau mengenali
Yang mana permata, yang mana kaca
Yang mana budaya, yang mana buaya
Berilah pesanan beribu-ribu
Malah berpuluh ribu
Aku tidak akan jemu
Ini janjiku kerana aku tahu
Sempurna seorang ibu
Dengan pesanan beribu-ribu.

Rahman Shaari

i. Nyatakan maksud rangkap keempat puisi di atas


______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

ii. Nyatakan dua nilai dalam puisi di atas.


______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

iii. Pada pendapat anda, mengapa ibu sering memberi nasihat kepada kita selain disebabkan faktor
rasa sayang
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

SET 2

Adapun akan Si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah siang hari maka
iapun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari rezekinya. Maka apabila sampailah dekat
kepada kampung orang . Apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia. Maka diusirlah
dengan kayu. Maka Si Miskin itupun larilah ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang pasar itu Si
Miskin datang, maka masing-masing pun datang ada yang melontari dengan batu, ada yang memalu dengan
kayu. Maka Si Miskin itupun larilah tunggang langgang, tubuhnya habis berlumur dengan darah. Maka
menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan itu dengan tersangat lapar dahaganya seperti akan matilah
rasanya.

Maka iapun bertemu dengan tempat orang membuangkan sampah-sampah. Maka berhentilah ia di
sana. Maka dicaharinyalah di dalam sampah yang tertimbun itu barang yang boleh dimakan. Maka
didapatinyalah ketupat yang sudah basi dibuangkan oleh orang pasar itu dengan buku tebu lalu dimakannya
ketupat yang sebiji itu laki-bini. Setelah sudah dimakannya ketupat itu maka barulah dimakannya buku tebu
itu. Maka adalah segar sedikit rasanya tubuhnya karena beberapa lamanya tiada merasai nasi. Hendak mati
rasanya. Ia hendak meminta ke rumah orang takut. Jangankan diberi orang barang sesuap, hampir kepada
rumah orang itupun tiada boleh. Demikianlah Si Miskin itu sehari-hari.

i. Apakah yang dilakukan oleh Si Miskin apabila diusir dari kampung?


_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
ii. Nyatakan tiga pengajaran daripada petikan
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
iii. Pada pendapat anda, bagaimanakah Si Miskin dapat mengubah nasib keluarganya?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

ROTI

Dari cerobong dapur


asap berjelaga berkepul
terkecur liur
harum berbau juadah tersohor.

Perut yang lapar


selera kian menggelepar
menanti roti dibakar
rangup dan segar
terhidang seumpama permaidani terhampar.

Kala roti di depan mata


nafsu makan pun bergelora
berkeping-keping menggegar selera
perut pun kenyang terasa
tenang bersendawa.

Bagi pemilik iman di dada


sendawa itu tidak sempurna
masih ada beban di bahu mereka
warga miskin belum terbela
masih merintih lapar dahaga.

Bila begitu selamanya


kalimah syukur pun jelas tertera
di hati sanubari warga dunia
melangit damai dirasa
percikan iman segar berwarna.

i. Nyatakan gambaran penyajak terhadap golongan miskin yang terdapat dalam sajak di atas.
[ 3 markah ]
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

ii. Nyatakan dua nilai yang terdapat dalam sajak tersebut.


[ 3 markah ]
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
iii. Bagaimanakah kita boleh mensyukuri nikmat kurniaan Tuhan? [ 4 markah ]
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

SET 3

Seloka Seloka Santap Istiadat (Za’ba)

Seloka Santap Istiadat


Santap beradat, santap istiadat,
Santap raja di majlis kebesaran,
Santap merai, hormat-menghormat;
Bukan santap hendakkan kenyang,
Santap santun dengan aturan.

Nasi disuap di tangan kanan,


Lauk dibinjat sopan siuman,
Sampai ke mulut mamah perlahan,
Tanda tidak gelojoh makan.
Selesai santap nasi —
Diiringkan seteguk minuman,
Isyarat menghormat, mulia-memuliakan
Santap nasi suap pertama,
Berturut dengan suap kedua;
Dua suap, ketiga sudah,
Keempatnya basuh tangan;
Kelima halwa juadah,
Keenam mengiring buah-buahan.

Ketujuh berkumur-kumur,
Ke delapan makan sirih;
Kelat jatuh ke rengkungan,
Seri naik ke peroman.

Itulah santap beradat kebesaran


Di dalam riwayat zaman yang silam.

i. Berdasarkan seloka, apakah adab makan yang terdapat pada rangkap ketiga seloka tersebut?
[ 3 markah ]
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

ii. Huraikan dua persoalan dalam seloka di atas. [ 3 markah ]


________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

iii. Pada pendapat anda, mengapakah adat istiadat masih penting dalam kehidupan? [ 4 markah ]
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai