BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Beberapa Pengertian
1. Pengertian Strategi
taktik atau cara untuk mencapai apa yang di inginkan .Strategi pada
tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,
(Effendy, 2007:32)
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utamanya adalah agar
E.Porter, esensi dari strategi adalah memilih untuk menyuguhkan hal yang
memberikan atau menawarkan hal dengan cara yang berbeda dari apa yang
perna kita lakukan sebelumnya. Maka hal hal tersebaut disebut strategi.
Strategi juga dapat dikatakan sebagai inti dari manajemen secara umum
dan menempa setiap kegiatan dengan tepat. Strategi juga diartikan sebagai
mencakup lima arti yang saling terkait, dimana strategi adalah suatu :
panjang.
8
aktivitasnya.
tercapainya suatu tujuan. Strategi mendukung sesuatu yang unik dan berbeda
rencana untuk jangka panjang. Namun terdapat perbedaan antara strategi dan
dalam bukunya yang berjudul Art and Sciene of War menyatakan bahwa
taktik merupakan seni dalam membuat rancangan dari suatu strategi. Taktik
adalah bagian dari strategi, dengan taktik maka strategi dapat dirancang, jadi
Sehingga taktik merupakan bentuk nyata dari strategi. Walaupun strategi dan
taktik berbeda namun keduanya sangat berhubungan erat. “The two categories
(strategy and tactics), although convenient for discussion, can never be truly
divided into separate compartment because not only influences but merges into
the other” Dua kategori tersebut walaupun mudah untuk didiskusikan tidak perna
9
dapat benar benar dibagi menjadi kompartemen yang terpisah karena tidak hanya
memengaruhi tetapi juga menyatu dengan yang lain (Hart, Prince 1998: 11).
(Sun Tzu). Taktik merupakan aplikasi dari strategi, tanpa strategi maka
tidak akan ada taktik. Perbedaan kebutuhan dan tujuan tiap individu
2. Pemerintahan Desa
a. Pengertian Pemerintahan
sesuatu .
guna mencapai tujuan negara itu sendiri (cara, hal, urusan dan
sebagainya) memerintah.
Negara”
pemerintahan dalam arti sempit adalah kepala desa dan perangkat desa,
b. Pengertian Desa
asal usul dan adat istiadat yang diakui dalam Pemerintahan Nasional
pemberdayaan masyarakat”.
tahun 2004 di atas sangat jelas sekali bahwa desa merupakan Self
daerah.
c. Pemerintahan Desa
d. Otonomi Desa
desa dalam menentukan diri mereka dan mengelola apa yang mereka
15
memberi ruang yang luas bagi inisiatif dari Desa. Kebebasan untuk
yang tidak hanya dipandang sebagai suatu unit wilayah, tetapi juga
unit pemerintahan yang begitu luas. Oleh karena itu, otonomi luas
luas tidak perlu disertai dengan sikap “buruk sangka” yang berlebihan
yang sangat fluktuaktif, pada satu desa memiliki otonomi yang sangat
hidupnya.
pihak-pihak yang lebih kuat. Otonomi atau kewenangan desa itu antara
serta keberagaman bangsa ini .Dalam kaitan ini otonomi daerah bukan
daerah.
desa menjadi cukup penting sebagai basis otonomi yang luas. Dalam
asal ususl nilai budaya, adat istiadat masing masing masyarakat desa.
diakui perlunya suatu upaya yang jelas dan terukur dalam rangka
2005 tentang Desa ayat (2)” permodalan Badan Usaha Milik Desa
1) Pemerintah Desa;
2) Tabungan Masyarakat;
Kabupaten/Kota;
5) Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar
saling menguntungkan”.
persetujuan BPD”.
desa yang di kelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya
2005 Tentang Desa, Pasal (81) yang berbunyi, sebagai berikut : Ayat
b) Kepengurusan
d) Permodalan
kehidupannya sendiri.
ekonomi desa seperti antra lain : a). Usaha jasa keuangan, jasa
merugikan dari pihak ketiga (baik dari dalam maupun dari luar
4. Pemberdayaan Masyarakat
mendelegasikan otoritas ke pihak lain (to give power or aitority to), upaya
yang disinyalir para ahli sangat lamban dalam mencapai tujuannya yakni
atas sumber daya materi dan nonmaterial melalui redistribusi modal atau
kepemilihan.
diri untuk menggunakan daya yang dimiliki dengan mentrasfer daya dari
lingkungannya.
maupun dari pihak lain, disamping mereka harus aktif berpartisipasi dalam
dapat saja dilakukan intervensi dari luar komunitas, akan tetapi yang lebih
Potensi dan aset yang dimiliki desa sebenarnya sangat besa, namun
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang
sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa yang antara lain meliputi :
30
antara lain:
2. Memperoleh keuntungan.
4. Sebagai perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum ada atau belum dapat
desa.
berpenghasilan rendah.
BUMDes.
2. Modal usaha bersumber dari desa (51%) dan dari masyarakat (49%)
4. Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada potensi dan hasil informasi
pasar.
33
policy)
anggota)
umumnya.
Ragam bentuk ini sesuai dengan karakteristik lokal, potensi, dan sumberdaya
perdes.
Modal pendirian BUMDes yaitu yang berasal dari pemerintah desa dan
masyarakat desa itu sendiri (aset-aset kekayaan desa), seperti: tanah, kas dan
desa, pasar desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan desa, pelelangan
34
ikan yang dikelola desa dan lain-lain kekayaan milik desa. Dari dalam yaitu
yang berasal dari investasi luar, baik lokal ataupun asing, pemerintah diatas
dan sebagainya. Dari luar modal usaha BUMDes harus lebih banyak berasal
BUMDes
desa/masyarakat desa
bersama antar para pelaku masyarakat desa, pemerintah desa, dunia usaha,
pemerintah.
lokal
2013 Ayat (1) ”Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai
2. Peraturan Pemerintah No.72 tahun 2005 tentang Desa: Pasal 78. 1) Dalam
mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi
sebagaimana di maksud pada Ayat (1) harus berbadan Hukum .Pasal 79.1)
Badan Usaha Milik Desa sebagaimana di maksud dalam Pasal 78 Ayat (1)
Tabungan
Ayat (1) Desa dapat mendirikan BUMDes sesuai dengan kebutuhan dan
potensi Ayat (2) Badan Usaha Milik Desa adalah berbadan hukum
dalam skala mikro yang ada di desa dan di kelola oleh masyarakat bersama
Pemerintah Desa.
dengan ketentuan :
37
Rp.1.000.000,-Peranggota.
pengembangannya.
Planning yang telah di buat menurut Sujamto (1987 : 48) harus meliputi
lapangan.
Pendahuluan
Salah satu misi pemerintah pada saat ini yaitu untuk membangun
optimal.
intervensi modal domestik dan asing yang kini menjadikan desa sebagai
ini hanya bermodal tak seberapa jika dibandingkan dengan swasta yang
selalu bermodal besar. Dengan sumber daya alam yang dimiliki desa, hal
ini sangat rawan sekali terjadi intervensi modal dan pasar di pedesaan.
Metode Penelitian
perubahan dan kebutuhan masyarakat pada saat ini. Salah satu strategi
oleh suatu individu, akan tetapi terbangun dari adanya interaksi yang
ini.
pendidikan dan pelatihan, hal itu dirasa sangat penting agar segala
saat rapat RT/RW, rapat PKK, rembug warga, dan juga rapat anggota
tahunan (RAT).
diberikan pada saat akan pendirian BUMDes saja tetapi juga pada saat
karena tim ini lah yang nantinya akan menjalankan semua urusan atau
organisasi akan lebih bisa bekerja secara efektif. Dalam kegiatan Team
karena tim ini lah yang nantinya akan menjalankan semua urusan atau
45
organisasi akan lebih bisa bekerja secara efektif. Dalam kegiatan Team
dari rapat tersebut selalu ditunjukkan pengelolaan dana dan sisa hasil
masalah, yaitu masalah apa yang saat ini dialami oleh masyarakat.
keterbukaan.
organisasional.
Sejahtera
Norma sosial menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah
Surya Sejahtera
BUMDes ini. Karena sebuah badan usaha, keuntungan itu pasti dicari,
terkecil desa yang jumlahnya cukup tinggi. Desa adalah kesatuan wilayah
2016).
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
sebagai institusi payung dalam menaungi. Upaya ini juga penting dalam
(Nurcholis, 2011).
51
dimana terbagi menjadi dua (2) kategori, yaitu pada tingkat “Baik” dan
Majalengka, 2016)
Desa Nomor 02 Tahun 2010 yang mulai beroperasi tahun 2015, dan pada
tersebut masih tergolong baru dan dalam tahap percobaan oleh karena itu
usaha lain dan diharapkan manfaat dari usaha bumdes tersebut dapat
Metode Penelitian
dengan bulan Juni 2017. Metode yang digunakan adalah metode penelitian
yang terdiri dari pengurus BUMDes Mitra Sejahtera 9 orang dan 750
BUMDes Mitra Sejahtera dan petani yang ada di Desa Cibunut sebanyak
759 orang, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 10
yang terdiri dari pengurus BUMDes Mitra Sejahtera 9 orang dan petani
aspek terkait menjadi faktor internal yang terdiri atas komponen kekuatan
dan kelemahan serta faktor eksternal yang terdiri atas peluang dan
2006,2009).
omset atau uang sewa tanah gunung, untuk tujuan memajukan dan
omset tanah gunung dengan cara yang jelas dan akuntabel sehingga
/tahun. Bidang usaha tanah gunung ini sudah dimulai sejak Mei
managemen keuangan.
kepada :
Pemerintah Daerah
dan juga pembeli dari luar Desa Cibunut seperti Desa Tejamulya,
Pendahuluan
Hal demikianlah yang saat ini terjadi di Desa Tepian Makmur Kecamatan
negara yang ada di desa seperti perkebunan kelapa sawit, masih kurang
Makmur untuk saat ini gagasan yang lakukan adalah dalam bidang
58
lebih signifikan. Dapat dilihat dari modal yang digunakan tidak terlalu
berat bagi petani, proses yang cukup mudah dan singkat, dan juga
masyarakat.
Metode Penelitian
berikut:
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
(2) Pembinaan
(3) Monitoring
c) Evaluasi
Hasil Penelitian
1) Perencanaan
tanah yang baik untuk penanaman singkong gajah. Oleh karena itu,
kesejahteraan masyarakat.
rasa memiliki akan adanya pabrik ini. Dan memiliki rasa peduli
2) Pelaksanaan
b) Pembinaan
63
c) SMonitoring
3) Evaluasi